3. Evaluasi Keluaran Output
Seluruh siswa di masing-masing sekolah telah mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Apabila siswa belum mencapai KKM maka
dilakukan remedial hingga siswa tersebut mancapai KKM yang ditargetkan. Kewenangan penentuan KKM dipegang oleh masing-masing sekolah
dengan pertimbangan dalam banyak hal. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa seluruh siswa telah mencapai KKM dengan rata-rata nilai siswa sebesar 79.
Diharapkan masing-masing sekolah mengalami peningkatan prestasi dengan berbagai upaya yang dilakukan dengan tidak hanya memperhatikan nilainya
saja tetapi juga menghasilkan siswa yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang baik.
4. Kendala-kendala dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013
Berikut ini terangkum kendala-kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah maupun guru.
Tabel 21. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
No. Nama Sekolah
Sumber Data Kepala Sekolah
Guru 1.
SMA Negeri 1 Prambanan
Belum adanya peraturan yang pasti mengenai guru
yang mapelnya tidak tercantum dalam
Kurikulum 2013.
Program peminatan belum berjalan.
Guru belum yakin mengenai rancangan
pembelajaran yang dibuat apakah sesuai
dengan Kurikulum 2013 atau tidak.
2. SMA Negeri 1
Godean Program peminatan yang
belum berjalan dengan baik karena banyaknya
peminat sains sedangkan kelas sains terbatas
karena keterbatasan SDM.
Beberapa siswa belum aktif dalam mengikuti
pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Guru merasa kurang percaya diri dalam
merancang pelaksanaan
pembelajaran karena belum mengikuti
pelatihan Kurikulum 2013.
3. SMA Negeri 1
Sleman Program peminatan bagi
siswa belum terlaksana karena keterbatasan
sumber daya yang ada. Guru belum menguasai IT
Informasi dan Teknologi dengan baik.
Guru masih merasa bingung merancang
pembelajaran yang benar dan sesuai
dengan Kurikulum 2013.
Sumber : Data Primer Diolah Aspek-aspek masukan input yang tidak terlaksana seperti belum
adanya buku pelajaran siswa dan buku pedoman guru serta belum adanya pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru ekonomi dapat membawa dampak
besar bagi pelaksanaan proses pembelajaran dan proses penilaian sehingga berpengaruh terhadap hasil pembelajaran output. Nilai rata-rata siswa
sebesar 79 belum maksimal karena nilai tersebut dapat ditingkatkan lagi apabila komponen masukan dan proses yang terlaksana dengan baik.
Seluruh kendala tersebut dapat dihadapi apabila pemerintah segera memperbaiki sistem serta memberikan kebijakan yang tegas dan tepat.
Tidak hanya pemerintah saja tetapi pihak sekolah harus mandiri agar dapat menjalankan dan melaksanakan Kuriklum 2013 dengan baik. Hal ini juga
harus didukung dengan peningkatan kemampuan guru.
110
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai keterlaksanaan Kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi pada SMA Negeri di Kabupaten Sleman dapat disimpulkan
bahwa:
1. Komponen masukan terdiri atas aspek buku pelajaran siswa, buku pedoman guru, pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru, manajemen pembelajaran, dan
layanan kesiswaan. Aspek buku pelajaran siswa, buku pedoman guru, dan pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru tidak terlaksana. Aspek manajemen
pembelajaran mendapatkan rata-rata skor 3,67 yang berarti bahwa aspek tersebut terlaksana dengan baik. Aspek layanan kesiswaan memperoleh rata-
rata skor 3,49 yang berarti bahwa layanan kesiswaan terlaksana dengan baik.
2. Komponen proses terdiri atas aspek proses pembelajaran dan proses penilaian. Aspek proses pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 3,64 yang
berarti bahwa aspek tersebut terlaksana dengan baik. Aspek proses penilaian memperoleh rata-rata skor sebesar 3,62 yang berarti bahwa aspek proses
penilaian terlaksana dengan baik. 3. Komponen keluaran menunjukkan bahwa seluruh siswa sudah mencapai
KKM dengan rata-rata nilai akhir siswa di ketiga sekolah sebesar 79, sedangkan KKM yang ditetapkan yaitu 75.
4. Kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan Kurikulum 2013; a SMA Negeri 1 Prambanan:
program peminatan belum berjalan, belum