yang berada di lampiran. Didukung dengan keterangan dari kepala sekolah bahwa guru sudah memahami dan melaksanakan keenam
proses penilaian tersebut. 2 Ujian Tingkat Kompetensi belum dilaksanakan oleh seluruh sekolah
karena masih menjadi rencana dari pemerintah. Guru di SMA Negeri 1 Prambanan dan SMA Negeri 1 Sleman tidak dapat menjelaskan konsep
ujian tingkat kompetensi sehingga memperoleh skor 1, sedangkan guru di SMA Negeri 1 Godean dapat menjelaskan konsepnya sehingga
memperoleh skor 2.
3. Deskripsi Data Evaluasi Keluaran
Hasil belajar siswa berasal dari berbagai ujian, tugas, maupun penilaian-penilaian yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar
mengajar. Keberhasilan siswa ditentukan oleh kriteria yang telah disepakati oleh sekolah yaitu yang disebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM. KKM yang digunakan oleh ketiga sekolah adalah sebesar 7,5. Tabel 19. Rata-rata Nilai Akhir Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 20132014 No.
Nama Sekolah KKM
Nilai Rata- rata
Keterangan 1.
SMA Negeri 1 Godean 7,5
79,8 Tercapai
2. SMA Negeri 1 Sleman
7,5 79,4
Tercapai 3.
SMA Negeri 1 Prambanan 7,5
77,8 Tercapai
Rata-rata 79
Tercapai Sumber: Data Sekunder Diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh sekolah dapat mencapai kriteria yang telah ditentukan. Nilai tersebut merupakan
rata-rata nilai siswa kelas X pada semester ganjil dari program ilmu
pengetahuan sosial maupun ilmu pengetahuan alam karena mata pelajaran ekonomi dipelajari di seluruh kelas X. Apabila terdapat siswa yang tidak
mencapai KKM, guru memberikan remedial hingga siswa tersebut mencapai kompetensi dasar yang diharapkan dan nilai yang dihasilkan mencapai
KKM. Daftar nilai siswa untuk kelas X di SMA Negeri 1 Godean terdapat pada lampiran. Nilai tertinggi yaitu 86 dan nilai rata-rata dari seluruh siswa
yaitu 79,8. Guru di SMA Negeri 1 Sleman dan SMA Negeri 1 Prambanan tidak bersedia memberikan daftar nilai siswa namun memberikan informasi
mengenai nilai rata-ratanya saja.
4. Kendala-kendala dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tahun pertama ini tentu memiliki beberapa kendala yang menghalangi jalannya Kurikulum 2013 dengan
semestinya. Kendala-kendala tersebut diperoleh berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah dan guru ekonomi. Adapun kendala-kendalanya
adalah sebagai berikut. a. SMA Negeri 1 Prambanan
1 Kepala Sekolah Belum adanya peraturan dan solusi dari pemerintah bagi guru yang
mapelnya tidak tercantum dalam Kurikulum 2013 membuat sekolah bingung. Guru yang mapelnya tidak tercantum dalam Kurikulum 2013
memenuhi beban mengajarnya dengan mengajar di sekolah lain maupun membantu guru lain di kelas X, kelas XI dan kelas XII. Selain
itu, program peminatan bagi siswa belum berjalan sesuai yang
diharapkan. Hal ini terjadi karena sebagian besar siswa yang mendaftar pada sekolah tersebut memilih peminatan sains. Pihak
sekolah masih harus menyeleksi siswa serta mempertimbangkan jumlah guru yang ada dan kelas yang tersedia.
2 Guru Guru belum yakin apakah rancangan pembelajaran hingga
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan Kurikulum 2013. Hal ini terjadi karena belum adanya pelatihan
Kurikulum 2013. b. SMA Negeri 1 Sleman
1 Kepala Sekolah Program peminatan belum bisa dilaksanakan karena beberapa
keterbatasan sehingga orang tua maupun siswa kecewa. Pihak sekolah masih tidak bisa menjalankan program peminatan seperti
yang seharusnya karena sumber daya yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan siswa yang melebihi kuota untuk memilih
peminatan sains. Guru juga belum menguasai IT dengan baik, padahal siswa lebih pintar daripada guru dalam hal penguasaan IT.
Seharusnya guru lebih belajar agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat. Peraturan dari pemerintah mengenai
kebijakan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 masih berubah-ubah sehingga program tidak berjalan maksimal.
2 Guru Adanya
program-program baru
maupun hari
libur mengurangi jam pelajaran sehingga rancangan pembelajaran tidak
berjalan sesuai yang diinginkan. Belum adanya pelatihan Kurikulum 2013 menyebabkan guru masih merasa bingung dalam merancang
pelaksanaan pembelajaran yang benar, sehingga pelatihan Kurikulum 2013 maupun pendampingan guru sangat diperlukan oleh agar
pelaksanaan Kurikulum 2013 menjadi lebih baik. c. SMA Negeri 1 Godean
1 Kepala Sekolah Program peminatan tidak bisa dilakukan sepenuhnya karena masih
banyak hambatan yang belum bisa diatasi. Sumber daya manusia maupun sistem yang ada belum bisa menjalankan program peminatan
karena siswa lebih banyak yang memilih peminatan sains padahal jumlah guru juga terbatas.
2 Guru Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang menggunakan
pendekatan saintifik menuntut siswa untuk aktif, berfikir ilmiah, dan logis. Siswa yang aktif akan lebih aktif dalam pembelajaran, namun
siswa yang pasif akan semakin pasif. Selain itu, guru masih membutuhkan pelatihan Kurikulum 2013 dan pendampingan agar
pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan Kurikulum 2013.
Dengan adanya Pelatihan Kurikulum 2013 diharapkan guru semakin percaya diri dan mengembangkan kreativitasnya.
C. Pembahasan Hasil Penelitian