162
Good Corporate Governance
11 Dalam melaksanakan tugas wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan perhatian secara penuh pada tugas,
kewajiban dan pencapaian tujuan perseroan. 12 Menjalankan
kewajiban-kewajiban lainnya
sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
E. Hubungan Organisasional
1 Menyampaikan pertanggung jawaban atas pelaksanaan
tugas-tugas kepada Direktur Utama.atas tugas-tugas dengan segala kebijakan pelaksanaannya yang diterima
dari Direktur Utama
2 Memberikan tugas-tugas dengan segala kebijakan
pelaksanaannya kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian, Kepala Bagian Pengembangan, Kepala
Unit Risbang Tebu, BPTD, Kebun Barumun dan Papua, Proyek Pengembangan Ternak Sapi, dan Proyek Deli
Megapolitan.serta mengawasi menerima pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas-tugas tersebut.
3 Hubungan dengan Direktur bidang lainnya bersifat
koordinasi.
2.3. ORGAN PENDUKUNG DIREKSI 1. Satuan Pengawasan Intern
Satuan Pengawasan Intern SPI adalah unit pengawasan internal yang mempunyai peran tidak hanya membantu direksi
dalam menjalankan fungsi pengawasannya tetapi juga sebagai konsultan mitra strategis bagi manajemen dalam rangka
peningkatan penerapan manajemen risiko, pengendalian internal dan penerapan prinsip-prinsip GCG.
163
Good Corporate Governance
A. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif.
1 Perusahaan memiliki Piagam Pengawasan Intern yang ditetapkan oleh Direksi.
A Piagam Pengawasan Internal Audit Charter yang disepakati
dan ditetapkan
oleh Direksi
setelah mempertimbangkan saran-saran Dewan Komisaris.
B Muatan Piagam Pengawasan Intern : Sesuai dengan ketentuan yang berlaku UU
Perusahaan dan peraturan pelaksanaannya Mempertimbangkan Standar Profesional Audit Intern
yang dibuat oleh FK-SPI Perusahaan dan atau Konsorsium Organisasi Profesi Audit Intern atau
International Professional Practices Framework of Internal Auditing.
Minimal menjelaskan posisi fungsi audit internal dalam organisasi, kewenangan fungsi audit internal
untuk mendapatkan akses terhadap semua catatan, personil dan aset perusahaan yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan tugasnya dan menjelaskan ruang lingkup fungsi audit internal.
2 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
A. Direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan
aset perusahaan.
164
Good Corporate Governance
B. Sistem pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada point A, antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut 1 Lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan
yang dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari :
a Intergritas, nilai etika dan kompetensi karyawan. b Filosofi dan gaya manajemen
c Cara yang ditempuh manajemen dalam melak- sanakan kewenagan dan tanggung jawabnya.
d pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia; dan
e Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi.
2 Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha risk assesment yaitu suatu proses untuk menginden-
tifikasi, menganalisis, menilai pengeloalaan risiko yang relevan.
3 Aktivitas pengendalian yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan
dalam suatu
proses pengendalian
terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi BUMN, antara lain
mengenai kewenangan,
otorisasi, verifikasi,
rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas, dan keamanan terhadap aset perusahaan.
4 Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional,
165
Good Corporate Governance
finansial, serta ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan oleh
BUMN. 5 monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas
sistem pengendalian intern, termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit dalam struktur
organisasi BUMN sehingga dapat dilaksanakan secara optimal.
Direksi menyusun ketentuan yang mengatur mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan pada BUMN yang
bersangkutan.
3 Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan merupakan organ pendukung Direksi yang berfungsi sebagai pejabat penghubung antara Direksi
dengan Stakeholders perusahaan. Tugas pokok Sekretaris Perusahaan adalah menyediakan informasi yang akurat,
obyektif serta tepat waktu mengenai perusahaan kepada stakeholders.
Begitu pentingnya fungsi Sekretaris Perusahaan, dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01
MBU2011 diatur sebagai berikut : 1
Direksi wajib menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusasahaan Corporate Secretary.
2 Penyelenggaraan
fungsi sekretaris
perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dapat dilakukan
dengan mengangkat seorang sekretaris perusahaan, khususnya bagi BUMN dengan sifat khusus.
166
Good Corporate Governance
3 Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud pada
ayat 2, diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan
persetujuan Dewan Komisaris, 4
Fungsi Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah :
1 Memastikan bahwa BUMN mematuhi peratu-ran
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG
2 Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi
dan Dewan Komisaris secara berkala danatau sewaktu-waktu apabila diminta
3 Sebagai penghubung liaison officer
4 Menatausahakan
serta menyimpan
dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada
Daftar Pemegang Saham, daftar khusus, dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
5 Direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi
sekretaris perusahaan. Sekretaris Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II
memiliki struktur sebagai berikut: a Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal
perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris , yang
kedudukannya berada langsung dibawah Direktur Utama serta bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
167
Good Corporate Governance
b Sekretaris Perusahaan dibantu oleh fungsi hubungan masyarakat, fungsi tata kelola perusahaan, fungsi
protokoler dan administrasi dan staff hukum legal officer.
c Sekretaris Perusahaan telah memiliki job descript-tion, hakwewenang serta kewajiban tanggung jawab
masing-masing secara rinci dan jelas. d Sekretaris Perusahaan memiliki mekanisme kerja baku
Buku Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsinya.
e Sekretaris Perusahaan memiliki rencana kerja tahunan dan evaluasi pencapaiannya.
f Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah : 1 Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG
2 memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala danatau
sewaktu-waktu apabila diminta 3 Sebagai penghubung liaison officer; dan
4 menatausahakan serta
menyimpan dokumen
perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada daftar Pemegang Saham, daftar Khusus dan risalah
rapat Direksi, risalah rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
g Direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi sekretaris perusahaan.
168
Good Corporate Governance
IV.3. MEKANISME RAPAT 1 Rapat Direksi