Ruang Lingkup KETENTUAN JABATAN DIREKSI 1. Persyaratan Jabatan

2 Good Corporate Governance Board Manual diharapkan akan menjamin: A Semakin jelasnya tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi maupun hubungan kerja diantara kedua Organ Perusahaan tersebut. B. Semakin mudahnya bagi organ Dewan Komisaris dan organ Direksi untuk memahami tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi maupun tugas dari organ Dewan Komisaris dan organ Direksi.

I.2. Ruang Lingkup

Pelaksanaan Board Manual merupakan salah satu bentuk komitmen dari Komisaris dan Direksi dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Lebih lanjut, diharapkan dengan adanya Board Manual ini, akan tercipta suatu pola hubungan kerja yang baku dan saling menghormati yang dituangkan dalam piagam-piagam kerja organ Dewan Komisaris, maupun dalam kebijakan-kebijakan Direksi bagi organ Direksi. Board Manual sendiri bersifat dinamis dan selalu berkembang. Penyempurnaannya sangat tergantung kepada kebutuhan Komisaris dan Direksi sebagai akibat dari perubahan yang terjadi dan dihadapi oleh Perusahaan. Mengingat Board Manual merupakan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum korporasi, maka dalam pelaksanaannya harus tetap mengacu dan senantiasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan keputusan RUPS sebagai ketentuan yang lebih tinggi. Berbagai ketentuan detail yang terdapat dalam Anggaran Dasar, arahan Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dan berbagai ketentuan hukum lainnya tetap mengikat walaupun tidak secara spesifik diuraikan dalam Board Manual ini. 3 Good Corporate Governance

I.3 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan Persero, jo Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001; 3. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep- 100MBU2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN; 4. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep- 101MBU2002 tentang Penyusunan RKAP; 5. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep- 102MBU2002 tentang Penyusunan RJP; 6. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep- 103MBU2002 tentang Pembentukan Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara; 7. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep- 09AMBU2005 tentang Penilaian Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara; 8. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep- 117M-MBU2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara BUMN; 9. Salinan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-01MBU2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara; 10. Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-16S.MBU2012 tentang Indikator Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 11. Anggaran Dasar Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II. 4 Good Corporate Governance BAB II PRINSIP DASAR HUBUNGAN KERJA DEWAN KOMISARIS - DIREKSI Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan prinsip- prinsip sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris menghormati tanggung jawab dan wewenang Direksi dalam mengelola Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar Perusahaan. 2. Direksi menghormati tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengelolaan Perusahaan. 3. Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal kelembagaan, dalam arti senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan. 4. Dewan Komisaris berhak memperoleh informasi Perusahaan secara akurat, lengkap dan tepat waktu. 5. Direksi bertanggungjawab atas akurasi, kelengkapan dan ketepatan waktu penyampaian informasi Perusahaan kepada Dewan Komisaris. 6. Hubungan kerja antara organ Dewan Komisaris dengan organ Direksi harus disepakati terlebih dahulu oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai dengan fungsi masing-masing, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki komitmen yang tinggi untuk secara bersama-sama: 5 Good Corporate Governance 1 Merealisasikan tujuan Perusahaan berupa tercapainya kelangsungan usaha Perusahaan dalam jangka panjang yang tercermin pada: a. Tercapainya Value of the Firm sebagaimana diharapkan oleh Pemegang Saham. b. Terlaksananya dengan baik internal kontrol dan manajemen risiko. c. Tercapainya imbal hasil return yang wajar bagi Pemegang Saham. d. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. e. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di seluruh jajaran organisasi Perusahaan. f. Terpenuhinya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance. 2 Menyepakati hal-hal di bawah ini untuk mendukung pencapaian visi dan misi serta strategi Perusahaan: a. Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang maupun rencana kerja dan anggaran tahunan. b. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan. c. Kebijakan dan metode penilaian kinerja Perusahaan, unit-unit dalam organisasi Perusahaan dan personalianya. d. Struktur organisasi Perusahaan di tingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Perusahaan. 6 Good Corporate Governance BAB III PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN KOMISARIS III.1. KETENTUAN JABATAN DEWAN KOMISARIS III.1.1 Pengangkatan dan Persyaratan menjadi Dewan Komisaris Jabatan Dewan Komisaris pada perseroan, merupakan majelis, artinya setiap anggota Dewan Komisaris harus merepresentasikan dirinya sebagai majelis pemegang amanah dalam mengawasi perseroan sehingga seluruh tindakan, perlakuan dan kebijakan sebagai komisaris tidak dapat diputuskan sendiri-sendiri, melainkan harus dikonsultasikan secara bersama dalam rapat Dewan Komisaris. Selaku pemegang amanah dalam melakukan fungsi pengawasan perseroan, maka setiap anggota Dewan Komisaris harus tunduk kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Selanjutnya membuat pertangung jawaban kepada Rapat Umum Pemegang Saham atas pelaksanaan fungsinya tersebut. 1 Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Keputusan Menteri selaku RUPS, dan Keputusan seluruh pemegang saham diluar RUPS Dalam hal penetapan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan Keputusan Menteri atau keputusan pemegang saham di luar RUPS, maka Sekretaris memproses rancangan Keputusan Menteri atau keputusan pemegang saham tersebut. 2 Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatannya pernah : 7 Good Corporate Governance a. dinyatakan pailit; b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau anggota yg dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau c. dihukum karena melakukan tidak pidana yang merugikan keuangan negara dan atau BUMN danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan. 3 Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai: a. Anggota Direksi pada Badan usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; b. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan undang- undang, pengurus partai politik danatau calonanggota legis- latif; Kepala Wakil Kepala Daerah danatau Calon Kepala Wakil Kepala Daerah; danatau jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan, kecuali menandatangani Surat Pernyataan bersedia mengundurkan diri dari jabatan tersebut jika terpilih sebagai anggota Dewan Komisaris. 4 Tidak bekerja di PTPN II Persero atau afiliasinya sekurang- kurangnya 1satu tahun terakhir, kecuali dengan pertimbangan tertentu yang diputuskan oleh Menteri dalam rangka menjaga kesinambungan program penyehatan BUMN yg bersangkutan, sepanjang tidak ada ketentuan peraturan perundangan lain yang melarangnya. 5 Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, pemahaman mengenai masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang 8 Good Corporate Governance memadai di bidang usaha Perseroan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan. 6 Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada butir b dan c diatas , batal karena hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. 7 Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tidak bersamaan waktu- nya dengan pengangkatan anggota Direksi. 8 Anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi Rapat Umum Pemegang Saham. 9 Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis samping atau semenda menantu ipar baik dengan anggota Komisaris lainnya maupun dengan anggota Direksi 10 Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 1 satu orang anggota maka salah orang anggota Dewan Komisaris diangkat sebagai Komisaris Utama III.I.2. Masa Jabatan Dewan Komisaris 1 Pengangkatan Dewan Komisaris adalah untuk masa jabatan 5 lima tahun tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhen-tikan para anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan sewaktu-waktu. 2 Dalam hal terdapat penambahan anggota Dewan Komisaris, maka masa jabatan Komisaris tersebut akan berakhir bersamaan dengan masa jabatan Komisaris lainnya yang diangkat terakhir. 9 Good Corporate Governance 3 Dalam hal terdapat penggantian salah seorang Dewan Komisaris, maka masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris lainnya yang telah ada, kecuali RUPS menetapkan lain. III.1.3. Pemberhentian Dewan Komisaris 1 Anggota Dewan Komisaris diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Keputusan Menteri selaku RUPS, dan Keputusan seluruh pemegang saham diluar RUPS Dalam hal penetapan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan Keputusan Menteri atau keputusan pemegang saham di luar RUPS, maka Sekretaris memproses rancangan Keputusan Menteri atau keputusan pemegang saham tersebut. 2 Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau Keputusan Menteri dengan menyebutkan alasannya. 3 Pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada butir 2 diatas dilakukan apabila berdasarkan kenyataan, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan antara lain: a. Tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam Key Performance Indicator KPI b. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; c. Tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan danatau ketentuan Anggaran Dasar ini; d. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan atau Negara; e. Dinyatakan bersalah dengan putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap; 10 Good Corporate Governance f. Melakukan tindakan yang melanggar etika danatau kepatutan yang seharusnya dihormati sebagai anggota Dewan Komisaris dan BUMN. g. Mengundurkan diri. 4 Disamping alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada butir 3 diatas huruf a sampai dengan g, anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan oleh Menteri atau Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat oleh Menteri atau Rapat Umum Pemegang Saham demi kepentingan dan tujuan Perseroan. 5 Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada butir 2, diberitahukan kepada anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan secara lisan atau tertulis oleh Pemegang Saham. 6 Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada butir 3 huruf a, b, c dan d , diambil setelah yg bersangkutan diberi kesempatan membela diri. 7 Pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada butir 6 diatas disam- paikan secara tertulis kepada Pemegang Saham dalam waktu 15 empat belas hari terhitung sejak anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberitahu sebagaimana dimaksud pada butir 5. 8 Selama rencana pemberhentian sebagaimana dimaksud pada butir 5 masih dalam proses, maka anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan wajib melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya. 9 Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada butir 3 huruf f merupakan pemberhentian dengan tidak hormat. 11 Good Corporate Governance 10 Antara para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilarang memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis kesamping, termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan. 11 Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada butir 10 diatas, maka Rapat Umum Pemegang Saham berwenang memberhentikan salah seorang di antara mereka. 12 Dalam hal mengundurkan diri sebagaimana dimaksud pada butir 3 huruf g, seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Menteri atau Pemegang Saham, dengan tembusan kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dan Direksi paling lambat 30 tiga puluh hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Apabila dalam surat pengunduran diri disebutkan tanggal efektif kurang dari 30 tiga puluh hari dari tanggal surat diterima, maka dianggap tidak menyebutkan tanggal efektif pengunduran diri. 13 Apabila sampai dengan tanggal yang diminta oleh anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan atau dalam waktu 30 tigapuluh hari sejak tanggal surat permohonan pengunduran diri diterima dalam hal tidak disebutkan tanggal efektif pengunduran diri, tidak ada keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham, maka anggota Dewan Komisaris tersebut berhenti dengan sendirinya pada tanggal yang diminta tersebut di atas atau dengan lewatnya waktu 30 tigapuluh hari sejak tanggal surat permohonan pengunduran diri diterima tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. 12 Good Corporate Governance 14 Bagi anggota Dewan Komisaris yang berhenti sebelum maupun setelah masa jabatannya berakhir kecuali berhenti karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan tetap bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya yang belum diterima pertanggung- jawabannya oleh Rapat Umum Pemegang Saham. III.1.4. Benturan Kepentingan dan Larangan Rangkap Jabatan A. Benturan Kepentingan Anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan conflict of interest dan mengambil keuntungan pribadi dari pengambilan keputusan danatau pelaksanaan kegiatan perusahaan, selain gaji dan fasilitas yang diterimanya sebagai anggota Dewan Komisaris yang ditetapkan RUPS Pekerjaan Dewan Komisaris tidak boleh dipengaruhi oleh pihak lain dalam pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan yang menyebabkan penyalahgunaan wewenang dan pengambilan keputusan yang tidak tepat. Benturan kepentingan terjadi, jika terdapat perbedaan antara kepentingan ekonomis perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi dari anggota Dewan Komisaris. Untuk menjaga independensi dan menghindari benturan kepentingan, maka tiap anggota Dewan Komisaris harus memenuhi kriteria pemilihan yang telah ditetapkan. Apabila suatu benturan kepentingan terjadi, maka tiap anggota Dewan Komisaris baik secara langsung maupun tidak langsung yang memiliki kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau usul kontrak yang diajukan, dimana Perseroan menjadi salah satu pihak yang terlibat, harus menyatakan sifat kepentingannya dalam rapat Dewan Komisaris 13 Good Corporate Governance dan tidak berhak untuk ikut serta dalam pemungutan suara atau pembuatan keputusan dari transaksi itu.

B. Larangan Rangkap Jabatan

Para anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan yang merugikan Perseroan yaitu: 1 Direktur Utama atau Direktur pada BUMN, BUMD dan Badan Usaha Milik Swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengurusan perseroan. 2 Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 3 Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara Daerah, Badan Usaha Milik Swasta, dan jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. III.2. ORGANISASI DAN TUGAS DEWAN KOMISARIS III.2.1. Komposisi dan Organisasi Komposisi Dewan Komisaris harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif, tepat dan cepat serta bertindak secara independen. Hal ini berarti bahwa anggota Dewan Komisaris yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis dalam hubungan satu sama lain terhadap Direksi. 14 Good Corporate Governance Dalam komposisi Dewan Komisaris, paling sedikit 20 dua puluh persen merupakan anggota Dewan Komisaris Independen yang ditetapkan dalam keputusan pengangkatannya. Yang dimaksud dengan anggota Dewan Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan atau Pemegang Saham pengendali atau hubungan dengan BUMN yang bersangkutan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Komposisi dan kriteria anggota Dewan Komisaris Independen bagi BUMN tertentu, mengikuti regulasi dibidang usaha BUMN yang bersangkutan danatau regulasi di bidang pasar modal. Dewan Komisaris PTPN II saat ini terdiri dari 5 lima orang, dan salah seorang diangkat menjadi Komisaris Utama sesuai dengan UU No 1 Tahun 1995 pasal 94 ayat 3 tentang Perseroan Terbatas, menyebutkan bahwa dalam hal terdapat lebih dari 1 satu orang Komisaris, mereka merupakan sebuah majelis. Apabila Komisaris merupakan sebuah majelis, maka setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris harus mampu menggalang kerja sama Tim secara solid dan saling mendukung mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan. III.2.2. Tugas, Hak dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan jabatan yang bersifat kolektif atau merupakan sebuah majelis. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara kolektif sesuai anggaran dasar dan ketentuan peraturan undang-undangan yang berlaku adalah sebagai berikut: 15 Good Corporate Governance

A. Tugas Kewajiban

1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan pembelaja- ran secara berkelanjutan. A Dewan Komisaris yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh PTPN II. 1 Dewan Komisaris menyampaikan kepada Direksi untuk diadakan program pengenalan bagi anggota Dewan Komisaris yang baru dianggkat 2 Bagi anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat mengikuti program pengenalan perusahaan yang diselenggarakan oleh perusahaan. B Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan. 1 Dewan Komisaris menyusun kebijakan, rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan pelatihan bagi anggota Dewan Komisaris. 2 Program Pelatihan Dewan Komisaris dilaksanakan dan direalisasikan oleh anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan dan Rencana Kerja Dewan Komisaris dan setiap mengikuti program pelatihan, terdapat Laporan tentang hasil Pelatihan yang telah dijalani oleh anggota Dewan Komisaris. 2. Dewan Komisaris melaksanakan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang diatur oleh mereka sendiri, secara jelas, serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 16 Good Corporate Governance A Dewan Komisaris memiliki kebijakan dan melaksanakan pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris. 1 Terdapat ketentuan yang mengatur tentang kewajiban Dewan Komisaris untuk melaksanakan pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris. 2 Dewan Komisaris menetapkan pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris yang mencakup seluruh bidang tugas Direksi. 3 Dalam pembagian tugas tersebut terdapat penugasan anggota Dewan Komisaris sebagai ketuawakilanggota Komite Dewan Komisaris. B Dewan Komisaris menetapkan mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris 1 Terdapat pengaturan mengenai mekanisme pengam- bilan keputusan Dewan Komisaris secara formal, terdiri dari : a Pengambilan keputusan melalui rapat Dewan Komisaris. b Pengambilan keputusan diluar rapat melalui sirkuler dan lain lain 2 Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris dilakukan sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan sejak usulan tindakan disampaikan dalam Rapat Dewan Komisaris – Direksi atau secara tertulis untuk keputusan sirkuler. Tingkat kesegeraan berkisar 7 hari baik dan sampai dengan 14 hari cukup 17 Good Corporate Governance 3 Keputusan Dewan Komisaris harus sudah dikomunikasi- kan kepada Direksi maksimal 7 hari sejak disahkan ditandatangani. 4 Dalam hal Dewan Komisaris mengambil keputusan yang mengikat diluar rapat Dewan Komisaris, maka keputusan tersebut harus disetujui secara tertulis oleh semua anggota Dewan Komisaris. Keputusan Dewan Komisaris tersebut mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan keputusan yang dihasilkan dalam Rapat secara fisik. C Dewan Komisaris menyusun rencana kerja setiap tahun yang memuat sasaran target yang ingin dicapai dan melaporkannya secara tetulis kepada RUPS 1 Dewan Komisaris membuat kebijakan dan wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang memuat rencana kerja dan anggaran tahunan sasaran target yang ingin dicapai, Dewan Komisaris melaporkannya secara tertulis kepada RUPS. 2 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris dihasilkan dari pembahasan dan menggunakan perangkat Dewan Komisaris. Selain hal tersebut pada point 1, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan juga memuat Indikator Kinerja Utama dan target-targetnya yang mencerminkan ukuran keberha- silan pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi 3 Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris merupakan bagian yang tak terpisahkan dari 18 Good Corporate Governance RKAP, untuk disampaikan secara tertulis kepada RUPS Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan. D Dewan Komisaris mendapatkan akses informasi perusa- haan sesuai kewenangannya. 1 Dewan Komisaris menetapkan pedoman tentang infor- masi yang harus disediakan oleh Direksi dan kebijakan tersebut disampaikan kepada Direksi. 2 Sunstansi kebijakanpedoman diantaranya memuat: bentuk informasi yang disampaikan, baik yang berkala maupun insidentil, standar waktu penyampaian dan mekanisme penyampaian informasi tersebut oleh Direksi 3 Jika Direksi tidak memenuhi kewajiban penyediaan informasi kepada Dewan Komisaris maka terdapat upaya komunikasi dengan Direksi untuk meminta informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugasnya. 3. Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi. A Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi. 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai mekanisme pemberian persetujuan tanggapan pendapat Dewan Komisaris terhadap rancangan RJPP yang disampaikan Direksi. Proses persetujuan RJPP harus dicantumkan dalam rencana kerja Dewan Komisaris. 2 Telaah harus dilakukan oleh Dewan Komisaris terhadap rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi, sesuai 19 Good Corporate Governance dengan rencana kerja yang ditetapkan, baik melalui proses pembahasan internal maupun rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 3 Hasil telaah tersebut dibuat secara tertulis Risalah rapat internal Dewan Komisaris atau rapat komite Dewan Komisaris dan dikomunikasikan serta ditindaklanjuti oleh Direksi 4 Dewan Komisaris memberikan pendapat serta saran terhadap rancangan RJPP yang diusulkan Direksi, secara tertulis dan disampaikan kepada RUPS untuk bahan pertimbangan keputusan RUPS. B Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas rancangan RKAP yang disampaikan oleh Direksi. 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan untuk melakukan telaah terhadap rancangan RKAP yang disampaikan oleh Direksi, sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan, baik melalui proses pembahasan internal maupun rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 2 Telaah harus dilakukan oleh Dewan Komisaris terhadap rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi, sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan, baik melalui proses pembahasan internal maupun rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 3 Hasil telaah terhadap rancangan RKAP secara tertulis risalah rapat internal maupun rapat gabungan dan 20 Good Corporate Governance Dewan Komisaris memastikan hasil telaah dikomuni- kasikan dan ditindaklanjuti oleh Direksi 4 Dewan Komisaris memberikan pendapat, saran dan tanggapan secara tertulis terhadap rancangan RKAP kepada RUPS dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari, setelah ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris, dan pada akhir telaah terdapat kesimpulan bahwa rancangan RKAP selaras danatau tidak selaras dengan RJPP. 4. Dewan Komisaris memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. A Dewan Komisaris memberikan arahan tentang hal-hal penting mengenai perubahan lingkungan bisnis yang diperkirakan akan berdampak besar pada usaha dan kinerja PTPN II secara tepat waktu dan relevan. 1 Dewan Komisaris terlebih dahulu menetapkan kebijakan kriteria mengenai informasi lingkungan bisnis dan permasalahannya yang diperkirakan berdampak besar pada usaha dan kinerja perusahaan yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris 2 Dewan Komisaris melakukan pembahasan internal dan telaah mengenai isu-isu terkini mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang dihadapi perusahaan yang kemudian memberikan arahan kepada Direksi berdasarkan hasil telaah mengenai isu-isu tersebut dan permasalahanya, termasuk pemberian persetujuan jika respon perusahaan dalam kewenangan Dewan Komisaris. 21 Good Corporate Governance 3 Proses telaah dilakukan oleh Dewan Komisaris menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris komite-komite Dewan Komisaris 4 Jika isu-isu perubahan lingkungan bisnis dan permasala- hannya berpengaruh terhadap usaha PTPN II, maka Dewan Komisaris harus merespon dengan melakukan telaahan kesesuaian visi dan misi PTPN II dengan perubahan lingkungan bisnis tersebut. 5 Tidak terdapat permasalahan tantangan ancaman dan peluang yang terjadi dan berdampak signifikan terhadap kinerja PTPN II, yang tidak direspon oleh Dewan Komisaris. B Dewan Komisaris dalam batas kewenangannya, merespon, harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholder pelanggan, pemasok, keditur, dan karyawan yang disampaikan langsung kepada Dewan Komisaris ataupun penyampaian oleh Direksi. 1 Terdapat mekanisme bagi Dewan Komisaris untuk merespon menindaklanjuti saran, permasalahan atau keluhan dari stakeholder dan menyampaikan saran penyelesaian yang diperlukan kepada Direksi. 2 Saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari stake- holder dibahas secara intensif oleh Dewan Komisaris dengan seluruh perangkatnya dan pembahasan yang dihasilkan berupa kesimpulan dan saran penyelesaian yang disampaikan kepada Direksi. 3 Tidak terdapat permasalahan hubungan dengan stake- holder yang berdampak terhadap kinerja PTPN II, yang tidak direspon oleh Dewan Komisaris. 22 Good Corporate Governance C Dewan Komisaris memberikan arahan tentang penguatan sistem pengendalian intern perusahaan. 1 Terdapat rencana dan kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat tanggapan pendapat Dewan Komisaris terhadap rancangan kebijakan Sistem Pengendalian Intern dan pelaksanaannya. 2 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan rancangan sistem pengendalian intrn dan pelaksanaannya Dewan Komisaris melakukan telaah atas : a Kebijakan rancangan dan pelaksanaan Sistem Pengendalian intern. b Hasil evaluasi atas efektivitas pengendalian intern pada tingkat entitas. c Hasil evaluasi atas efektivitas pengendalian intern pada tingkat operasional aktivitas d Internal Control Report. 3 Telaah dilakukan oleh Dewan Komisaris terhadap Sistem Pengendalian Intern, dengan menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris, kemudian menyampaikan hasil telaah tersebut kepada Direksi. D Dewan Komisaris memberikan arahan tentang manajemen risiko perusahaan. 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat tanggapan pendapat terhadap rancangankebijakan Manajemen Risiko dan pelaksanaannya. 23 Good Corporate Governance 2 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan Manajemen Risiko Perusahaan a Dewan Komisaris melakukan telaah atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko perusahaan termasuk rencana kerja unit manajemen risiko, hasil analisis risiko atas rancangan RKAP dan strategi penanganannya, dan laporan pelaksanaan manajemen risiko berkala yang disampaikan oleh Direksi. b Proses telaah tersebut menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 3 Dewan Komisaris menyampaikan arahan berdasarkan hasil telaah kepada Direksi tentang Kebijakan peningka- tan kualitas kebijakan pelaksanaan manajemen risiko. E Dewan Komisaris memberikan arahan tentang sistem teknologi informasi yang digunakan perusahaan. 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan sistem teknologi informasi yang digunakan perusahaan 2 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan sistem teknologi informasi 3 Dewan Komisaris menggunakan seluruh perangkatnya melakukan telaah terhadap kebijakan Sistem Teknologi Informasi, dan pelaksanaanya sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan. 24 Good Corporate Governance 4 Hasil telaah tentang kebijakan dan pelaksanaan sistem teknologi informasi tersebut kemudian disampaikan kepada Direksi F Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya manusia, khususnya tentang manajemen karir di perusahaan, sistem dan prosedur promosi, mutasi dan demosi diperusahaan. 2 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat serta telaah atas kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya manusia dan suksesi manajemen terutama : a Kebijakan pengembangan karir serta pelaksanaan- nya, yang meliputi penempatan karyawan pada jabatan dalam struktur organisasi perusahaan, promosi, demosi, serta mutasi. b Rencana promosi dan mutasi satu level jabatan dibawah Direksi. 3 Proses pengawasan, pemberian nasihat dan telaah tersebut menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 4 Dewan Komisaris menyampaikan arahan berdasarkan hasil telaah kepada Direksi tentang Kebijakan suksei manajemen dan pelaksanaannya.. 25 Good Corporate Governance G Dewan Komisaris memberikan arahan tentang Kebijakan Akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia SAK. 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia SAK. 2 Dewan Komisaris beserta seluruh perangkat Dewan Komisaris melakukan pembahasan mengenai kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta penerapannya, melalui pembahasan laporan manaje- men triwulan dengan manajemen ataupun eksternal auditor. 3 Hasil pembahasan Dewan Komisaris tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan beserta penerapannya, disampaikan kepada Direksi. H Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan pengadaan serta pelaksanaannya. 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. 2 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat serta telaah atas kebijakan dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. 3 Proses pengawasan, pemberian nasihat dan telaah tersebut menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 26 Good Corporate Governance 4 Dewan Komisaris menyampaikan arahan berdasarkan hasil telaah kepada Direksi tentang Kebijakan pengadaan barang dan jasa serta pelaksanaannya. I Dewan Komisaris memberikan arahan tentang kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut. 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut. 2 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat serta telaah atas kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaannya. 3 Proses pengawasan, pemberian nasihat dan telaah tersebut menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 4 Dewan Komisaris menyampaikan arahan berdasarkan hasil telaah kepada Direksi tentang Kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaannya. 5. Dewan Komiisaris melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. A Dewan Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga. 1 Dewan Komisaris membuat rencana kerja dan kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kepatuhan perusahaan dalam menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar 27 Good Corporate Governance serta kepatuhan perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh perusahaan dengan pihak ketiga. 2 Dewan Komisaris membahas dan menelaah kepatuhan Direksi terhadap anggaran dasar, peraturan perundang- undangan yang mengatur bisnis perusahaan regulasi sektoral, dan peraturan perundang-undangan lainnya serta perjanjian dengan pihak ketiga. Termasuk yang ditelaah adalah : a Laporan hasil audit atas kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku PSA-62 yang diterbitkan oleh Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan, serta laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh BPK RI mengenai kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku, b Hasil evaluasi kajian risiko dan legal risk and legal review atas rencana inisiatif bisnis, kebijakan dan rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh perusahaan, c Kinerja kegiatan upaya-upaya penyelesaian kasus litigasi dan litigasi d Kajian hukum legal opinion atas rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi terkait dengan kesesuaian hukum atau ketentuan yang berlaku. 3 Proses pengawasan, pemberian nasihat dan telaah tersebut menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 28 Good Corporate Governance 4 Dewan Komisaris menyampaikan arahan berdasarkan hasil telaah kepada Direksi tentang kepatuhan perusahaan dalam menjalankan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan anggaran dasar serta kepatuhan perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh perusahaan dengan pihak ketiga. 5 Dewan Komisaris melaporkan hasil evaluasi pemba- hasan tersebut kepada RUPS dalam laporan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris semesteran dan tahunan. 6 Jika terjadi pelanggaran oleh Direksi, Dewan Komisaris melakukan tindakan sesuai dengan kewenangannya dan melaporkannya kepada pemegang saham RUPS. 7 Tidak terdapat permasalahan mengenai pelanggaran yang tidak dibahas oleh Dewan Komisaris. B Dewan Komisaris mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan perusahaan sesuai RKAP dan atau RJPP. 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan untuk mengevaluasi terhadap pelaksanaan RKAP dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan pengurusan perusahaan terhadap RKAP danatau RJPP. 2 Dewan Komisaris melaksanakan evaluasi pencapaian perusahaan yang mencakup kesesuaian pelaksanaan program kerja dan anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP. 29 Good Corporate Governance 3 Komisaris Utama menandatangani Laporan Manajemen Triwulan I s.d triwulan III, serta seluruh anggota Dewan Komisaris menandatangani Laporan Manajemen Tahunan, setelah dievaluasi dibahas Dewan Komisaris Direksi C Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS. 1 Dewan Komisaris membuat rencana kerja dan kebijakan untuk membahas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS dan kemudian memberikan persetujuan otorisasi rekomen- dasi Dewan Komisaris terhadap tindakan Direksi yang memerlukan rekomendasipersetujuan Dewan Komisaris sesuai ketentuan yang berlaku danatau anggaran dasar. 2 Dewan Komisaris melakukan telaah terhadap transaksi atau tindakan Direksi, menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris Komite Dewan Komisaris, melalui proses pembahasan internal Dewan Komisaris dan atau dengan Direksi, yang hasilnya dituangkan dalam risalah rapat. 3 Dalam proses otorisasi Dewan Komisaris memastikan tindakan-tindakan strategis yang membutuhkan persetu- juan atau rekomendasi Dewan Komisaris telah didukung dengan analisi risiko yang memadai. 4 Pemberian otorisasi rekomendasi paling lambat 14 hari sejak usulan atau dokumen secara lengkap diterima oleh Dewan Komisaris. 30 Good Corporate Governance D Dewan Komisaris berdasarkan usul dari komite audit, mengajukan calon auditor eksternal kepada RUPS. 1 Dewan Komisaris membuat rencana kerja dan kebijakan mengenai proses penunjukan calon auditor eksternal dan atau penunjukan kembali auditor eksternal berda- sarkan usul dari komite audit dan penyampaian usulan tersebut kepada RUPS. 2 Penyampaian pencalonan kepada RUPS disertai alasan dan besarnya honorarium imbal jasa yang diusulkan untuk eksternal auditor tersebut. 3 Anggaran biaya untuk penunjukan calon auditor dan audit eksternal tersebut harus tercantum dalam RKAT Dewan Komisaris. 4 Dewan Komisaris melalui komite audit melaksanakan proses penunjukan calon auditor eksternal sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa PTPN II, dan apabila diperlukan dapat meminta bantuan Direksi dalam proses penunjukannya. Jika penunjukan kembali, harus berdasarkan evaluasi atas kinerja auditor eksternal berdasarkan kriteria yang jelas. 5 Dewan Komisaris melakukan evaluasi kinerja auditor eksternal sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku. E Dewan Komisaris memastikan auditor eksternal dan audit internal dilaksanakan secara efektif serta melaksanakan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan PTPN II yang diterima oleh Dewan Komisaris. 31 Good Corporate Governance 1 Dewan Komisaris membuat rencana kerja dan kebijakan tentang pengawasan terhadap efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan audit internal untuk memastikan efektivitas audit tersebut, serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris. 2 Terdapat penilaian atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal melalui : a Pemantauan kesesuaian penyelesaian progres audit dengan rencana kerjanya. b Telaah kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar profesi akuntan publik c Telaah hasil audit eksternal kualitas rekomendasi audit eksternal 3 Terdapat penilaian atas efektivitas pelaksanaan audit internal melalui : a Telaah atas efektivitas pemantauan tindak lanjut hasil audit SPI dan auditor eksternal. b Telaah atas kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar audit internal. c Kelengkapan atribut temuan kualitas rekomendasi hasil audit internal d Telaah rencana kerja pengawasan pelaksanaannya e Manajemen fungsi SPI 4 Terdapat pelaksanaan : a Telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris serta 32 Good Corporate Governance penyampaian saran berdasarkan hasil telaahan kepada Direksi. b Telaahan terhadap seluruh pengaduan yang diterima oleh Dewan Komisaris. 5 Proses pengawasan, pemberian nasihat dan telaah tersebut menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 6 Dewan Komisaris menyampaikan arahan berdasarkan hasil telaah kepada Direksi tentang peningkatan efektivitas audit internal dan audit eksternal. F Dewan Komisaris melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi penurunan kinerja perusahaan serta saran- saran yang telah disampaikan kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi.. 1 Dewan Komisaris menetapkan kebijakan dan prosedur : a Pelaporan kepada RUPS jika terjadi gejala penurunan kinerja perusahaan. b Mekanisme pemberian saran segera kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan yang berdampak pada penurunan kinerja perusahaan. c Mekanisme untuk segera membahas gejala menurunnya kinerja perusahaan. 2 Proses pengawasan, pemberian nasihat dan telaah tersebut menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris. 3 Dewan Komisaris harus segera menyampaikan arahan dan saran perbaikan berdasarkan hasil telaah kepada 33 Good Corporate Governance Direksi tentang gejala menurunnya kinerja perusahaan dengan kualitas yang memadai. 4 Dewan Komisaris juga harus melaporkan kepada RUPS dengan kualitas yg memadai tentang gejala menurunan- nya kinerja perusahaan yang signifikan dan pemberian saran-saran perbaikan yang telah disampaikan kepada Direksi untuk mengatasi permasalahan penyebab gejala menurunnya kinerja tersebut. 6. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaksa- naan kebijakan pengelolaan anak perusahaan perusahaan patungan. A Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan anak perusahaan perusahaan patungan dan pelaksanaannya 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengelolaan anak perusahaan perusahaan patungan dan pelaksanaan kebijakan tersebut 2 Dewan Komisaris melaksanakan evaluasi terhadap arah pengelolaan kinerja anak perusahaan perusahaan patungan terkait dengan visi pengembangan usaha perusahaan, baik melalui proses pembahasan internal dengan seluruh perangkat Dewan Komisaris maupun rapat gabungan dengan Direksi. B Peran Dewan Komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi Dewan Komisaris anak perusahaan perusahaan patungan. 34 Good Corporate Governance 1 Dewan Komisaris membuat kebijakan dan prosedur peran Dewan Komisaris dalam pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan perusahaan patungan 2 Dewan Komisaris melakukan penilaian terhadap proses pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan perusahaan patungan, serta memberikan penetapan tertulis setuju atau tidak setuju terhadap pengangkatan dan penetapan tersebut, paling lambat 15 hari kalendar terhitung sejak tanggal diterimanya calon Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan. 7. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi individu dan kolegial dan mengusulkan tantiem insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi. A Dewan Komisaris mengusulkan calon anggota Direksi kepada pemegang saham sesuai kebijakan dan kriteria seleksi yang ditetapkan. 1 Dewan Komisaris membuat kebijakan dan kriteria seleksi pencalonan anggota Direksi, melakukan telaah dan atau penelitian pemeriksaan terhadap calon-calon Direksi yang diusulkan Direksi dan kemudian mengusul- kannya kepada Pemegang Saham. 2 Usulan Dewan Komisaris terhadap calon-calon anggota Direksi yang baru disampaikan kepada RUPS Pemilik modal secara tertulis. B Dewan Komisaris menilai Direksi dan melaporkan hasil penilaian tersebut kepada pemegang saham. 35 Good Corporate Governance 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pemantauan dan penilaian kinerja Direksi dan pelaporan kepada Pemegang Saham. 2 Dewan Komisaris beserta seluruh perangkatnya di Dewan Komisaris komite-komite melakukan penilaian kinerja Direksi berdasarkan telaahan kriteria, target dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi secara kolegial dan individu dengan realisasi pencapaiannya. 3 Dewan Komisaris menyampaikan hasil penilaian kinerja Direksi secara kolegial dan individu kepada RUPS Pemilik Modal dalam laporan tugas pengawasan Dewan komisaris secara semesteran dan tahunan. C Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi Direksi sesuai ketentuan yang berlaku dan penilaian kinerja Direksi. 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pengusulan remunerasi Direksi. 2 Dewan Komisaris beserta seluruh perangkatnya di Dewan Komisaris komite-komite melakukan telaah penilaian terhadap pengusulan remunerasi Direksi termasuk tantiem insentif kerja berdasarkan hasil penilaiaan kinerja Direksi KPI dan pencapaian tingkat kesehatan perusahaan. 8. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya. A Dewan Komisaris memiliki kebijakan benturan kepentingan dan melaksanakan kebijakan tersebut secara konsisten. 36 Good Corporate Governance 1 Dewan Komisaris membuat kebijakan mengenai potensi benturan kepentingan yang dapat mengganggu pelaksa- naan tugas Dewan Komisaris. 2 Dewan Komisaris menandatangani surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan pada awal pengangkatan yang diperbaharui setiap awal tahun, dan menyatakan secara tertulis hal-hal yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan terhadap dirinya dan menyampaikannya kepada RUPS Pemilik Modal. a Untuk pernyataan tahunan dapat dilaksanakan dengan menambahkan pernyataan tersebut sebagai lampiran atau bagian dari kontrak kinerja atau RKAT Dewan Komisaris. b Dewan Komisaris membuat Pakta Integritas yang dilampirkan dalam usulan tindakan Direksi yang harus mendapatkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan persetujuan RUPS. 3 Dewan Komisaris wajib melaporkan kepada BUMN Sekretaris Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya pada BUMN yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya untuk dicatat dalam Daftar Khusus. 9. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa praktek Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. A Dewan Komisaris memastikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 37 Good Corporate Governance 1 Dewan Komisaris membuat rencana dan kebijakan mengenai pemantauan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik GCG. 2 Dewan Komisaris beserta seluruh perangkatnya di Dewan Komisaris komite-komite melakukan peman- tauan dan telaah terhadap : a Laporan hasil assesmen reviu atas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yan Baik, GCG Code, dan kebijakan ketentuan teknis lainnya, b Memantau tindak lanjut Area of Improvement hasil assesment oleh Direksi. c Laporan GCG yang diungkapkan dalam laporan Tahunan. 3 Hasil pemantauan dan telaah Dewan Komisaris disampaikan kepada Direksi. 4 Dewan Komisaris menindaklanjuti Area of Improvement hasil assesment reviu GCG yang menjadi kewenangannya. B Dewan Komisaris melakukan pengukuran dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris. 1 Dewan Komisaris membuat kebijakan mengenai pengu- kuran dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris. 2 Dewan Komisaris atau Komite Dewan Komisaris mengusulkan indikator pengukuran pencapaian kinerja beserta target-targetnya.tersebut setiap tahun kepada RUPS Menteri untuk disetujui ditetapkan sebagai KPI Dewan Komisaris tahun berjalan. 38 Good Corporate Governance 3 Pencapaian kinerja beserta target-targetnya tersebut dievaluasi secara self assesment oleh masing-masing Dewan Komisaris atau Komite Dewan Komisaris dan dituangkan dalam risalah rapat Dewan Komisaris serta dilaporkan dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. 10. Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. A Dewan Komisaris memiliki pedoman tata tertib Rapat Dewan Komisaris yang memadai. Pedoman tata tertib Rapat Dewan Komisaris, antara lain mengatur : a Etika rapat b Tata penyusunan risalah rapat c Pelaksanaan evaluasi tindak lanjut rapat sebelumnya d Pembahasan telaah atas usulan Direksi dan arahan keputusan RUPS terkait dengan usulan Direksi B Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku dan atau anggaran dasar. 1 Dewan Komisaris membuat rencana penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan dan Rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan jumlah dan waktu penyelenggaraan rapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2 Jumlah rapat dan agenda yang dibahas sesuai dengan yang direncanakan. 39 Good Corporate Governance 3 Anggota Dewan Komisaris menghadiri rapat-rapat Dewan Komisaris dan apabila ada anggota Dewan Komisaris yang berhalangan hadir didalam rapat tersebut maka yang bersangkutan harus membuat surat kuasa dan penjelasan ketidakhadirannya dalam rapat tersebut. C Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap pelaksa- naan keputusan hasil rapat sebelumnya .dan memastikan bahwa hasil rapat sebelumnya telah ditindaklanjuti.

B. HakWewenang Komisaris

1 Menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi, jika wewenang penetapan tersebut telah dilimpahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris. 2 Baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; 3 Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan,serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 4 Berhak mendapatkan akses informasi perusahaan sesuai dengan kewenangannya dan sesuai dengan kebijakan pedoman tentang informasi yang harus disediakan oleh Direksi, yang diantaranya memuat; bentuk informasi yang harus disampaikan, baik yang berkala maupun insidentil, standar waktu penyampaiannya dan mekanisme penyampaian informasi tersebut oleh Direksi. 40 Good Corporate Governance Jika Direksi tidak memenuhi kewajiban penyediaan informasi kepada Dewan Komisaris, maka Dewan Komisaris berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal kepada Direksi dan Direksi wajib memberikan penjelasan, untuk pelaksanaan tugas Dewan Komisaris 5 Berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, jikalau mereka bertindak bertentangan dengan anggaran dasar perusahaan atau melalaikan kewajiban- nya atau alasan yang mendesak bagi perseroan. 6 Dapat mengangkat sekretaris Dewan Komisaris untuk kelancaran tugas-tugas Dewan Komisaris. 7 Dapat meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan.

C. Tanggung jawab

1 Bertanggung jawab penuh atas pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan. 2 Secara tanggung renteng dengan anggota Direksi terhadap pihak yang dirugikan dalam hal dokumen perhitungan tahunan yang disediakan ternyata tidak benar dan atau menyesatkan. 3 Bersama Direksi bertanggung jawab kepada Perseroan untuk menjaga kerahasian informasi perseroan. III.2.3. Pembagian Kerja dan Uraian Tugas Sesuai dengan Anggaran Dasar, pembagian tugas diantara para anggota Dewan Komisaris diatur sendiri oleh Dewan Komisaris. Berdasarkan ketentuan tersebut maka Dewan Komisaris telah membuat suatu kesepakatan pembagian kerja sebagai berikut: 41 Good Corporate Governance 1. Komisaris Utama bertugas melakukan Koordinasi semua kegiatan para Komisaris. 2. Anggota Dewan Komisaris yang bertanggung jawab atas tugas dibidang Akuntansi dan Keuangan. 3. Anggota Dewan Komisaris yang bertanggung jawab atas tugas dibidang Umum dan Sumber Daya Manusia. 4. Anggota Dewan Komisaris yang bertanggung jawab atas tugas dibidang Produksi. 5. Anggota Dewan Komisaris yang bertanggung jawab atas tugas dibidang Produksi dan Pemasaran. Disamping tugas-tugas tersebut diatas, telah disepakati juga seorang Dewan Komisaris ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit. Uraian tugas, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing Dewan Komisaris sesuai dengan bidangnya adalah sebagai berikut : 1 Komisaris Utama A. Tugas : 1 Sebagai koordinator dari anggota Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan dari rencana yang telah dirumuskan dalam RKAP, RJPP maupun RKO dan rencana pengembangan bisnis dan diversifikasi usaha. 2 Menyelenggarakan rapat internal Dewan Komisaris atau rapat dengan Komite Audit secara berkala untuk merumuskan simpulan hasil pengawasan dan hasil rekomendasi yang akan disampaikan kepada Pemegang Saham dan Direksi. 3 Sebagai koordinator dari anggota Dewan Komisaris untuk melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian 42 Good Corporate Governance target indikator kinerja kunci IKKKey Performance Indicators KPI yang telah disepakati bersama antara Direksi dengan Komisaris dan Pemegang Saham. 4 Sebagai koordinator dari anggota Dewan Komisaris dalam melakukan analisa maupun pengkajian berkaitan dengan usulpermohonan yang disampaikan Direksi, dalam rangka pemberian persetujuan dan atau rekomendasi kepada Pemegang Saham. 5 Sebagai koordinator dari anggota Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi dan penilaian Indikator Pencapaian Kinerja Key Performance Indicators Direksi 6 Sebagai koordinator dari anggota Dewan Komisaris dalam memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 7 Sebagai koordinator dari anggota Dewan Komisaris dalam Menganalisa dan mengkaji berkaitan dengan Studi Kelayakan Feasibility Study tentang rencana pengem- bangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga untuk dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 8 Sebagai koordinator dari anggota Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi dan penilaian usulan Daftar Calon Long List anggota Direksi yang akan diusulkan oleh Direksi yang berasal dari pejabat internal BUMN bersangkutan satu tingkat dibawah Direksi termasuk Direksi anak perusahaan 43 Good Corporate Governance perusahaan patungan, sebelum diusulkan kepada Deputy dan Sesmen.

B. Hak

1 Berhak setiap waktu memasuki bangunan –bangunan, halaman-halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai perseroan dan berhak memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan barang –barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan keuangan kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 2 Berhak meminta penjelasan dan informasi tentang keadaan BUMN secara tepat waktu, terukur dan lengkap dan Direksi wajib memberikan penjelasan. 3 Berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dan Direksi Perseroan. 4 Berhak membela diri dihadapan RUPS bila diberhentikan sewaktu-waktu sebelum selesai masa jabatannya. 5 Berhak menerima honorarium dan tunjangan lain, termasuk santunan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS. C. Kewajiban 1. Mengkoordinir dan mengadakan Rapat Dewan Komisaris sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan dan mengikuti rapat-rapat Direksi jika diundang dan memanggil RUPS sesuai ketentuan. 44 Good Corporate Governance 2. Bersama-sama dengan anggota Dewan Komisaris lainnya menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAP. 3. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya pada perseroan yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya. 4. Menjalankan tugas dan kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan danatau Anggaran Dasar perusahaan. 5. Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS Menteri. 6. Mengkoordinir anggota Dewan Komisaris dalam rangka pemberian masukan kepada Direksi dalam penyusunan RJPP, RKAP dan RKO. 7. Memberikan segala keterangan yang diperlukan untuk pelaksanaan pemeriksaan dalam hal perseroan melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang saham atau pihak ketiga atau dalam hal anggota Dewan Komisaris melakukan perbuatan hukum yang merugikan perseroan atau pihak ketiga. 8. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan. 45 Good Corporate Governance 2 Komisaris Bidang Akuntansi Keuangan A. Tugas 1 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan dari rencana yang telah dirumuskan dalam RKAP, RJPP maupun RKO terutama bidang akuntansi dan keuangan serta rencana pengembangan bisnis dan diversifikasi usaha. 2 Menganalisamereviu dan mengidentifikasi atas permasala- han dalam Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran, Tahunan dibandingkan RKAP yang berkaitan dengan Biaya Produksi Kebun, Harga Pokok, Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan, Pengelolaan PIR dan Plasma, Pajak, Dana Pensiun dan lain-lain. Hasil analisareviu dipaparkan dalam rapat Dewan Komisaris untuk disimpulkan kembali secara bersama-sama berikut rekomendasi yang diperlukan untuk selanjutnya dilaporkan kepada Pemegang Saham. 3 Melakukan evaluasi terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci IKK Key Performance Indicators KPI terutama yang berkaitan dengan aspek keuangan dan hasilnya dibahas kembali secara bersama-sama dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan. 4 Menganalisa dan mengkaji apabila ada usulan Direksi tentang pengajuan permohonan pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka menengah panjang dari Bank Lembaga Keuangan lain, dan hasilnya dibahas kembali secara bersama-sama dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan atau rekomendasi kepada Pemegang Saham. 46 Good Corporate Governance 5 Menganalisamengkaji apabila ada usul permohonan Direksi tentang pemberian pinjaman jangka pendek yang tidak bersifat operasional dan atau pinjaman jangka menengah panjang untuk dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka menetapkan pemberian persetu- juan Dewan Komisaris dan atau rekomendasi kepada Pemegang Saham. 6 Menganalisa Mengkaji atas usulan Direksi perihal pelepasan dan penghapusan aktiva tetap bergerak maupun aktiva tetap tidak bergerak, dan hasil kajian dibahas kembali secara bersama-sama dalam rapat Dewan Komisaris untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 7 Mengkaji dan menganalisa atas usulan Direksi tentang penghapusan piutang macet, persediaan barang yang rusak scrapts dan hasil kajian dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 8 Menganalisa dan mengkaji berkaitan dengan usulan Direksi tentang pengambilan sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam perseroan lain, badan lain atau mendirikan perusahaan baru dan hasilnya dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 47 Good Corporate Governance 9 Menganalisa dan mengkaji berkaitan dengan usulan Direksi tentang pelepasan sebagian atau nilai tertentu atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam Perseroan atau badan lain yang akan dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 10 Menganalisa dan mengkaji berkaitan dengan usulan Direksi tentang yang mengikat Perseroan sebagai penjamin yang mempunyai akibat keuangan melebihi jumlah tertentu untuk dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 11 Menganalisa dan mengkaji berkaitan dengan usul-usul Direksi tentang perjanjian –perjanjian lain yang mempunyai dampak keuangan bagi perseroan untuk dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 12 Menganalisa dan mengkaji berkaitan dengan Studi Kelayakan Feasibility Study tentang rencana pengem- bangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga terutama dari aspek bisnis dan keuangan, untuk dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan 48 Good Corporate Governance bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 13 Mengawasi, memantau dan memastikan bahwa GCG, Manajemen Risiko dan Internal Control telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan 14 Bersama-sama anggota Dewan Komisaris lainnya Melakukan evaluasi dan penilaian usulan Daftar Calon Long List anggota Direksi yang akan diusulkan oleh Direksi yang berasal dari pejabat internal BUMN bersangkutan satu tingkat dibawah Direksi termasuk Direksi anak perusahaan perusahaan patungan, sebelum diusulkan kepada Deputy dan Sesmen.

B. Hak

1 Berhak memperoleh akses atas informasi dibidang akuntansi dan keuangan secara tepat waktu dan lengkap. 2 Berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal berkaitan dengan akuntansi dan keuangan kepada Direksi dan Direksi wajib menjawabnya. 3 Berhak memperoleh data dan informasi tentang Studi Kela- yakan Feasibility Study rencana pengembangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga secara lengkap dan tepat waktu. 4 Berhak setiap waktu memasuki bangunan –bangunan, hala- man-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai perseroan dan berhak memeriksa buku- buku, surat-surat bukti, persediaan barang –barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan keuangan kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharaga serta 49 Good Corporate Governance mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 5 Berhak mengundurkan diri dari jabatan Dewan Komisaris dengan tetap memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada anggota Komisaris lainnya dan Direksi Perseroan. 6 Berhak membela diri dihadapan RUPS bila diberhentikan sewaktu-waktu sebelum selesai masa jabatannya. 7 Berhak menerima honorarium dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan RUPS. C. Kewajiban 1 Memberi masukan dan saran melalui Rapat Dewan Komisaris kepada Direksi dalam penyusunan Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan terutama dalam bidang keuangan. 2 Bersama-sama dengan anggota Dewan Komisaris lainnya menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAP. 3 Memberi masukan dan saran melalui Rapat Dewan Komisaris kepada Direksi terhadap Studi Kelayakan Feasibility Study rencana pengembangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga. 50 Good Corporate Governance 4 Menjalankan tugas dan kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan danatau Anggaran Dasar perusahaan. 5 Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS Menteri. 6 Melaporkan kepada RUPS mengenai kepemilikan sahamnya atau keluarganya pada perseroan yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya. . 7 Mengikuti rapat-rapat internal Komisaris dan rapat dengan Direksi dan RUPS sesuai ketentuan. 8 Memberikan segala keterangan yang diperlukan untuk pelaksanaan pemeriksaan dalam hal perseroan melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang saham atau pihak ketiga atau dalam hal anggota Komisaris melakukan perbuatan hukum yang merugikan perseroan atau pihak ketiga. 9 Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan. 3 Komisaris Bidang Umum dan SDM

A. Tugas

1 Memberi masukan dan saran melalui Rapat Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai penyusunan Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan terutama di bidang SDM dan umum. 51 Good Corporate Governance 2 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan dari rencana yang telah dirumuskan dalam RKAP, RJPP maupun RKO terutama bidang SDM dan umum serta rencana pengembangan bisnis dan diversifikasi usaha. 3 Melakukan analisa dan evaluasi permasalahan atas Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran, dan Tahunan dibandingkan dengan RKAP yang berkaitan dengan SDM, Umum meliputi pelaksanaan Comunity Social Responsibility dan Pelaksanaan Kemitraan dan Bina Lingkungan. Hasil evaluasi dipaparkan dalam rapat Dewan Komisaris untuk disimpulkan kembali secara bersama-sama yang akan dilaporkan kepada Pemegang Saham. 4 Melakukan evaluasi atas usulan Direksi tentang struktur organisasi perusahaan serta uraian tugas job description danatau perubahannya dari masing-masing Direksi, Kepala Bagian, Manajer dan pejabat-pejabat bawahannya dan hasilnya dijadikan bahan pembahasan dalam rapat Dewan Komisaris untuk menetapkan persetujuan. 5 Melakukan evaluasi atas permasalahan dari aspek hukum apabila ada usulan Direksi tentang Kontrak Manajemen, Kerja Sama Operasi yang bukan bidang usaha perusahaan, Kerjasama Lisensi, dan hasil evaluasi menjadi bahan dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka memberi persetujuan Dewan Komisaris dan atau memberi rekomendasi kepada Pemegang Saham. 6 Melakukan evaluasi penilaian atas usulan Direksi tentang Penetapan Dafter Calon Long List Direksi dan atau Komisaris yang mewakili perseroan pada perusahaan 52 Good Corporate Governance patungan dan atau anak perusahaan dan hasil penilaian dijadikan bahan pembahasan dalam rapat Dewan Komisaris untuk menentukan dapat tidaknya diberikan rekomendasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 7 Melakukan evaluasi terhadap pencapaian target indikator kinerja kunci IKK Key Performance Indicators KPI Direksi terutama dilihat dari aspek efek dinamis, dan hasilnya dibahas bersama-sama dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka penilaian dan memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang diperlukan. 8 Melakukan evaluasi atas permasalahan apabila ada usul Direksi tentang pelepasan dan penghapusan aktiva tidak bergerak dan hasil analisa dijadikan bahan Komisaris dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Pemegang Saham. 9 Menganalisa dan mengkaji berkaitan dengan Studi Kelayakan Feasibility Study tentang rencana pengem- bangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga terutama dari aspek hukum dan sumber daya manusia, untuk dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 10 Mengawasi, memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 11 Bersama-sama anggota Dewan Komisaris lainnya Melakukan evaluasi dan penilaian usulan Daftar Calon Long List anggota Direksi yang akan diusulkan oleh Direksi 53 Good Corporate Governance yang berasal dari pejabat internal BUMN bersangkutan satu tingkat dibawah Direksi termasuk Direksi anak perusahaan perusahaan patungan, sebelum diusulkan kepada Deputy dan Sesmen.

B. Hak

1 Berhak setiap waktu memasuki bangunan –bangunan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai perseroan dan berhak memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan legal aspek dan sumber daya manusia, serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 2 Berhak meperoleh akses atas informasi dibidang SDM dan umum yang meliputi pelaksanaan Community Social Responsibility CSR dan Program Kemitraan Bina Lingkungan PKBL secara lengkap dan tepat waktu. 3 Berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal berkaitan dengan organisasi dan sumber Daya Manusia kepada Direksi dan Direksi wajib menjawabnya. 4 Berhak memperoleh data dan informasi tentang Studi Kelayakan Feasibility Study rencana pengembangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga secara lengkap dan tepat waktu. 5 Berhak mengundurkan diri dari jabatan Dewan Komisaris dengan tetap memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dan Direksi Perseroan. 54 Good Corporate Governance 6 Berhak membela diri dihadapan RUPS bila diberhentikan sewaktu-waktu sebelum selesai masa jabatannya. 7 Berhak menerima honorarium dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditentukan RUPS. C. Kewajiban 1 Memberi masukan dan saran melalui Rapat Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai penyusunan Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan terutama di bidang umum dan Sumber Daya Manusia meliputi pelaksanaan Comunity Social Responsibility serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 2 Bersama-sama dengan anggota Dewan Komisaris lainnya menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAP. 3 Memberikan masukan dan saran terhadap pencapaian target indikator atas kinerja kunci IKK Key Performance Indicators KPI terutama dilihat dari aspek SDM dan umum 4 Menjalankan tugas dan kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan danatau Anggaran Dasar perusahaan. 5 Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS Menteri. 6 Melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya atau keluarganya pada perseroan yang 55 Good Corporate Governance bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya. . 7 Mengikuti rapat-rapat internal Dewan Komisaris dan rapat dengan Direksi dan RUPS sesuai ketentuan. 8 Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai Anggaran Dasar Perusahaan. 9 Memberikan segala keterangan yang diperlukan untuk pelaksanaan pemeriksaan dalam hal perseroan melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang saham atau pihak ketiga atau dalam hal anggota Dewan Komisaris melakukan perbuatan hukum yang merugikan perseroan atau pihak ketiga. 10 Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan. 4 Komisaris Bidang Produksi .

A. Tugas

1 Memberi masukan dan saran melalui Rapat Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai penyusunan Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan terutama di bidang produksi. 2 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan dari rencana yang telah dirumuskan dalam RKAP, RJPP maupun RKO terutama bidang produksi. 3 Melakukan evaluasi atas permasalahan dari Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran, Tahunan dibanding- kan dengan RKAP yang berkaitan dengan Areal Tanaman, 56 Good Corporate Governance Produksi hasil kebun meliputi realisasi dari tanaman ulang, tanaman konversi dan pemupukan, Rendemen, Produkti- vitas, dan Pengolahan. Hasil analisa dan reviu dipaparkan dalam rapat Dewan Komisaris untuk disimpulkan kembali secara bersama-sama permasalahannya berikut rekomen- dasinya yang akan dilaporkan kepada Pemegang Saham. 4 Melakukan evaluasi atas Menganalisa, mengkaji terhadap usulan Direksi tentang penghapusan persediaan barang bekas atau kadaluarsa dan slow moving mati untuk dijadikan bahan pembahasan dalam Rapat Dewan Komisaris, dalam menentukan dapat tidaknya diberikan persetujuan. 5 Melakukan evaluasi atas permasalahan dari usulan Direksi tentang Kontrak Manajemen, Kerjasama Operasi yang bukan bidang usaha perusahaan, untuk dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka persetujuan Dewan Komisaris dan atau pemberian rekomendasi kepada Pemegang Saham. 6 Melakukan evaluasi atas permasalahan terhadap usulan Direksi tentang konversi tanaman dan hasilnya dijadikan bahan dalam Rapat Dewan Komisaris dalam melakukan persetujuan. 7 Melakukan evaluasi terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci IKKKey Performance Indicators KPI Direksi terutama dari aspek operasional dan hasilnya dibahas bersama-sama dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang diperlukan . 57 Good Corporate Governance 8 Menganalisa dan mengkaji berkaitan dengan Studi Kelayakan Feasibility Study tentang rencana pengem- bangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga terutama dari aspek produktivitas, untuk dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 9 Mengawasi, memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 10 Bersama-sama anggota Dewan Komisaris lainnya melakukan evaluasi dan penilaian usulan Daftar Calon Long List anggota Direksi yang akan diusulkan oleh Direksi yang berasal dari pejabat internal BUMN bersangkutan satu tingkat dibawah Direksi termasuk Direksi anak perusahaan perusahaan patungan, sebelum diusulkan kepada Deputy dan Sesmen.

B. Hak

1 Berhak setiap waktu memasuki bangunan –bangunan, halaman-halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai perseroan dan berhak memeriksa buku-buku, surat-surat bukti persediaan barang-barang yang berkaitan dengan kebutuhan produksi baik tanaman maupun pengolahan dan mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan Direksi. 2 Berhak meperoleh akses atas data dan informasi dibidang produksi secara lengkap dan tepat waktu. 58 Good Corporate Governance 3 Berhak meminta penjelasan tentang keadaan perusahaan terutama bidang produksi kepada Direksi, dan Direksi wajib memberikan penjelasan. 4 Berhak memperoleh data dan informasi tentang Studi Kelayakan Feasibility Study rencana pengembangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga secara lengkap dan tepat waktu. 5 Berhak mengundurkan diri dari jabatan Dewan Komisaris dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud- nya tersebut kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dan Direksi. 6 Berhak membela diri dihadapan RUPS bila diberhen-tikan sewaktu-waktu sebelum selesai masa jabatannya. 7 Berhak menerima honorarium dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS. C. Kewajiban 1 Memberikan saran dan nasihat melalui rapat Dewan Komisaris kepada Direksi dalam rangka penyusunan Rencana jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, terutama berkaitan dengan bidang produksi. 2 Bersama-sama dengan anggota Dewan Komisaris lainnya menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAP. 59 Good Corporate Governance 3 Memberikan masukan dan saran terhadap pencapaian target indikator atas kinerja kunci IKK Key Performance Indicators KPI terutama dilihat dari aspek Produktivitas. 4 Menjalankan tugas dan kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan danatau Anggaran Dasar perusahaan. 5 Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS Menteri. 6 Melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya atau keluarganya pada perseroan yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya. 7 Mengikuti rapat-rapat internal Komisaris dan rapat dengan Direksi dan RUPS sesuai ketentuan. 8 Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai Anggaran Dasar Perusahaan. 9 Memberikan segala keterangan yang diperlukan untuk pelaksanaan pemeriksaan dalam hal perseroan melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang saham atau pihak ketiga atau dalam hal anggota Komisaris melakukan perbuatan hukum yang merugikan perseroan atau pihak ketiga. 10 Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan. 60 Good Corporate Governance 5 Komisaris Bidang Pemasaran A. Tugas 1 Memberi masukan dan saran melalui Rapat Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai penyusunan Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan terutama di bidang pemasaran. 2 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan dari rencana yang telah dirumuskan dalam RKAP, RJPP maupun RKO terutama bidang pemasaran serta rencana pengembangan bisnis dan diversifikasi usaha. 3 Melakukan evaluasi permasalahan atas Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran, dan Tahunan dibandingkan dengan RKAP yang berkaitan dengan Penelitian dan Pengembangan termasuk pengembangan usaha BUMN, Kuantum penjualan, Harga jual dan Logistik, potensi pasar dan ekstensifikasi produk akhir. Hasil evaluasi dipaparkan dalam rapat Dewan Komisaris untuk disimpulkan kembali secara bersama-sama yang akan dilaporkan kepada Pemegang Saham. 4 Melakukan evaluasi atas permasalahan dari aspek pemasaran dan diversivikasi usaha, apabila ada usulan Direksi tentang Kontrak Manajemen, Kerja Sama Operasi yang bukan bidang usaha perusahaan, Kerjasama Lisensi, dan hasil evaluasi menjadi bahan dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka memberi persetujuan Dewan Komisaris dan atau memberi rekomendasi kepada Pemegang Saham. 61 Good Corporate Governance 5 Bersama-sama anggota Dewan Komisaris lainnya melakukan evaluasi penilaian atas usulan Direksi tentang Penetapan Dafter Calon Long List Direksi dan atau Komisaris yang mewakili perseroan pada perusahaan patungan dan atau anak perusahaan dan hasil penilaian dijadikan bahan pembahasan dalam rapat Dewan Komisaris untuk menentukan dapat tidaknya diberikan rekomendasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 6 Melakukan evaluasi terhadap pencapaian target indikator kinerja kunci IKK Key Performance Indicators KPI Direksi terutama dilihat dari aspek efek dinamis, dan hasilnya dibahas bersama-sama dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka penilaian dan memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang diperlukan. 7 Melakukan evaluasi atas permasalahan apabila ada usul Direksi tentang pelepasan dan penghapusan aktiva tidak bergerak dan hasil analisa dijadikan bahan Komisaris dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Pemegang Saham. 8 Menganalisa dan mengkaji berkaitan dengan Studi Kelayakan Feasibility Study tentang rencana pengem- bangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga terutama dari aspek pemasaran dan pengembangan usaha, untuk dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris dalam rangka untuk menentukan layak atau tidaknya pemberian persetujuan Dewan Komisaris dan bila layak kajian tersebut, selanjutnya akan rekomendasi Kepada Pemegang Saham. 9 Mengawasi, memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. 62 Good Corporate Governance

B. Hak

1 Berhak setiap waktu memasuki bangunan –bangunan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergu- nakan atau yang dikuasai perseroan dan berhak memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan bidang pemasaran, serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 2 Berhak meperoleh akses atas informasi dibidang pemasaran, diversivikasi dan ekstensifikasi usaha secara lengkap dan tepat waktu. 3 Berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal berkaitan dengan pemasaran, diversifikasi dan ekstensifikasi usaha kepada Direksi dan Direksi wajib menjawabnya. 4 Berhak memperoleh data dan informasi tentang Studi Kelayakan Feasibility Study rencana pengembangan usaha BUMN, pembentukan anak perusahaan, dan pelaksanaan KSO dengan pihak ketiga secara lengkap dan tepat waktu. 5 Berhak mengundurkan diri dari jabatan Komisaris dengan tetap memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada anggota Komisaris lainnya dan Direksi Perseroan. 6 Berhak membela diri dihadapan RUPS bila diberhen-tikan sewaktu-waktu sebelum selesai masa jabatannya. 7 Berhak menerima honorarium dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang jumlahnya ditentukan RUPS. 63 Good Corporate Governance

C. Kewajiban

1 Memberi masukan dan saran melalui Rapat Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai penyusunan Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan terutama di bidang pemasaran, diversifikasi dan ekstensifi- kasi usaha, 2 Bersama-sama dengan anggota Dewan Komisaris lainnya menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAP. 3 Memberikan masukan dan saran terhadap pencapaian target indikator atas kinerja kunci IKK Key Performance Indicators KPI terutama dilihat dari aspek pemasaran, diversifikasi dan ekstensifikasi usaha. 4 Menjalankan tugas dan kewajiban sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan danatau Anggaran Dasar perusahaan. 5 Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS Menteri. 6 Melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya atau keluarganya pada perseroan yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya. . 7 Mengikuti rapat-rapat internal Dewan Komisaris dan rapat dengan Direksi dan RUPS sesuai ketentuan. 8 Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai Anggaran Dasar Perusahaan. 64 Good Corporate Governance 9 Memberikan segala keterangan yang diperlukan untuk pelaksanaan pemeriksaan dalam hal perseroan melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang saham atau pihak ketiga atau dalam hal anggota Dewan Komisaris melakukan perbuatan hukum yang merugikan perseroan atau pihak ketiga. 10 Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan. III.2.4.Komisaris sebagai Ketua Komite Audit

A. Tugas

Mengkoordinasikan anggota Komite Audit dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut: a. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern maupun Auditor Ekstern sehingga pelaksanaan dan pelaporan audit yang dilaksanakan sesuai standar. b. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur reviu yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksiforecast dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada pemegang saham. c. Mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 65 Good Corporate Governance

B. Kewajiban

a. Melaporkan segera hasil evaluasi yang telah dilaksanakan kepada Komisaris Utama. b. Membuat permintaan tertulis yang disetujui Komisaris Utama kepada Direksi agar Direksi memberikan keterangan hasil audit atau Laporan Hasil Audit dari pelaksanaan tugas Satuan Pengawas Intern SPI. c. Mengajukan calon auditor ekstern kepada RUPS melalui Komisaris dengan menyebutkan alasan pencalonan dan besarnya honorarium auditor. III.2.5. Organ Pendukung Dewan Komisaris Dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya mewujudkan pengawasan yang efektif, berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-10 MBU 2012 tentang organ pendukung Dewan Komisaris Dewan Pengawas BUMN, Dewan Komisaris BUMN dapat membentuk organ Pendukung Dewan Komisaris. Organ Pendukung Dewan Komisaris terdiri dari : a. Sekretariat Dewan Komisaris jika diperlukan : b. Komite Audit c. Komite lainnya, jika diperlukan. Komite lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat c, terdiri dari namun tidak terbatas pada Komite Pemantau Manajemen Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Pengembangan Usaha. Nama-nama Komite sebagaimana dimaksud diatas, dapat diselesaikan apabila terjadi penggabungan fungsi komite, 66 Good Corporate Governance Seorang atau lebih anggota komite sebagaimana dimaksud diatas berasal dari anggota Dewan Komisaris. Penjelasan mengenai organ pendukung ini selanjutnya dijabarkan pada buku pedoman tersendiri. III.3. CARA KERJA KOMISARIS III.3.1. Mekanisme kerja 1 Rencana Kerja Dewan Komisaris menyusun rencana kegiatan tahunan disertai anggaran biaya yang disepakati semua anggota Dewan Komisaris. Rencana anggaran biaya meliputi anggaran Dewan Komisaris dan Komite Audit disampaikan kepada Direksi untuk dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP. 2 Kegiatan Dewan Komisaris dalam Penyusunan RKAP Dewan Komisaris menerima usulan RKAP maupun RJPP dari Direksi, dan selanjutnya didistribusikan kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris. Komisaris Utama mengkordinir anggota Dewan Komisaris untuk mereviu RKAP tersebut sesuai bidang tugasnya sebagaimana yang telah disepakati dalam pembagian kerja. Hasil reviu masing-masing dibahas kembali dalam rapat intern Dewan Komisaris untuk merumuskan nasehat, atau rekomendasi perbaikan, atau penyempurnaan RKAP tersebut. Hasil perumusan dibahas kembali dalam rapat Koordinasi Dewan Komisaris dengan Direksi, dan selanjutnya diajukan ke Rapat Umum Pemegang Saham RUPS untuk mendapat pengesahan. 3 Kegiatan Rutin Kegiatan rutin Dewan Komisaris diwujudkan dalam bentuk Rapat Internal dan kunjungan kelapangan. Sesuai dengan ketentuan 67 Good Corporate Governance dalam Anggaran Dasar, bahwa Dewan Komisaris harus menyelenggarakan rapat minimal setiap bulan sekali. Pada Umumnya rapat Dewan Komisaris membahas mengenai beberapa hal antara lain: a. Surat-surat masuk mengenai usulan dan permohonan maupun informasi lain yang diterima dari Direksi. b. Surat-surat masuk dari Pemegang Saham dan atau Pemerintah yang berkaitan dengan perusahaan. c. Permasalahan-permasalahan yang timbul kepermukaan current issues yang dapat mempengaruhi atau yang ada kaitannya dengan perusahaan baik yang bersumber dari media massa, pengaduan masyarakat dan Pemerintah. d. Laporan Komite Audit dan atau surat-surat dari Komite Audit mengenai hasil evaluasi yang telah dilakukan. e. Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran maupun Tahunan dari Direksi. f. Hasil observasipengamatan Dewan Komisaris atas kunjungan lapangan yang telah dilakukan. Bahan rapat yang akan diselenggarakan sudah harus disampaikan kepada Dewan Komisaris beberapa hari sebelum rapat diselenggarakan sehingga memberikan kesempatan kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris untuk mempelajari atau menganalisis materi yang akan dibahas. Hasil pembahasan rapat harus dituangkan dalam risalah rapat yang memuat suatu simpulan dan keputusan berupa pemberian persetujuan dan atau penolakan atau pemberian rekomendasi yang akan disampaikan kepada Direksi dan atau Pemegang Saham. 68 Good Corporate Governance 4 Penilaian Kinerja RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja Key Performance Indicators Dewan Komisaris berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris yang bersangkutan Indikator Pencapaian Kinerja merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan atau anggaran dasar, Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan triwulanan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja kepada pemegang sahamMenteri III.3.2. Hubungan Kerja dengan Komite Audit Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris yang berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Komite ini bekerja secara kolektif dan bersifat mandiri, baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan fungsinya, Komite Audit membuat rencana kegiatan tahunan yang kemudian diusulkan kepada Dewan Komisaris untuk direviu dan disahkan. Realisasi pelaksanaan kegiatan Komite Audit berupa hasil evaluasi dilaporkan secara berkala kepada Dewan Komisaris meliputi, antara lain: 1. Hasil penilaian atau evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan hasil audit SPI serta hasil audit Kantor Akuntan Publik. 2. Hasil penilaian sistem dan pelaksanaan pengendalian manajemen termasuk rekomendasi penyempurnaannya. 69 Good Corporate Governance 3. Hasil reviu informasi yang dikeluarkan perusahaan termasuk laporan keuangan berkala, brosur, proyeksi forecast dan lain- lain informasi keuangan yang disimpulkan kepada Pemegang Saham. 4. Hasil identifikasi atas hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. 5. Menyampaikan Hasil evaluasi atas penugasan lainnya dari Dewan Komisaris. III.3.3. Hubungan Kerja dengan Auditor Ekstern Dewan Komisaris melalui Komite Audit merumuskan Terms of Reference TOR bagi auditor ekstern Kantor Akuntan Publik yang akan dipilih dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan tahunan perusahaan termasuk persyaratan bahwa auditor ekstern yang menanda tangani Laporan Audit Indepen dari Kantor Akuntan Publik tersebut tidak boleh melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan lebih dari 3tiga kali berturut-turut. Terms of Reference yang telah dirumuskan disampaikan kepada Panitia Pengadaan Barang dan Jasa untuk digunakan sebagai pedoman dalam proses seleksi calon auditor ekstern bagi perusa- haan. Hasil seleksi dari Panitia disampaikan kepada Komite Audit dan selanjutnya diajukan kepada Komisaris. Komisaris mengusul- kan calon Auditor Ekstern tersebut berikut biaya honorariumnya untuk ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Komisaris melalui Komite Audit memantau dan melakukan penilaian atas pelaksanaan kegiatan serta hasil audit dari auditor ekstern tersebut guna mencegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar. 70 Good Corporate Governance III.3.4. Hubungan Kerja dengan SPI Sesuai ketentuan pasal 3 ayat 3 Keputusan Menteri BUMN nomor KEP 103 MBU 2002 tanggal 4 Juni 2002, ditetapkan bahwa Direksi memberikan keterangan mengenai hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas SPI, jika ada permintaan tertulis dari Komisaris. Sejalan dengan ketentuan tersebut agar tugas Komite Audit dapat berjalan lancar maka Komisaris harus membuat surat permintaan secara tertulis kepada Direksi agar laporan audit SPI maupun hasil pelaksanaan kegiatannya disampaikan kepada Komite Audit. Permintaan tertulis tersebut cukup dilakukan 1 satu kali saja. III.4. RAPAT DEWAN KOMISARIS 1. Jadwal dan Permintaan Rapat. Penyelenggaraan rapat oleh Dewan Komisaris dilakukan sebagai berikut: A. Mengadakan rapat secara berkala sesuai dengan jadual rapat yang telah disusun, disepakati dan disahkan dalam rencana kegiatan tahunan, dan menurut ketentuan paling sedikit sebulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. B. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 satu atau beberapa anggota Dewan Komisaris, da permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari 1 satu atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili sekurang- kurangnya 110 satu per sepuluh dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. 71 Good Corporate Governance C. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 tiga hari sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. Undangan Rapat harus mencantumkan : a Acara atau agenda rapat b Materi Rapat c Tanggal d Waktu e Tempat D. Rapat Dewan Komisaris dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usahanya yang utama di dalam wilayah Republik Indonesia E. Panggilan rapat tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat. F. Jumlah rapat Dewan Komisaris dan jumlah kehadiran masing- masing anggota Dewan Komisaris harus dimuat dalam Laporan Tahunan BUMN.

2. Ketua Rapat dan Peserta Rapat.

A. Ketua rapat adalah Komisaris Utama dan jika berhalangan dapat dipimpin oleh anggota lainnya yang ditunjuk Komisaris Utama. B. Semua rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. C. Dalam hal Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, maka anggota Dewan Komisaris yang paling lama menjabat 72 Good Corporate Governance sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai pimpinan rapat Dewan Komisaris D. Ketua rapat adalah Komisaris tertua dalam jabatan Komisaris, jika Komisaris Utama berhalangan atau tidak dilakukan penunjukan dan jika tidak ada Komisaris yang tertua dalam jabatan maka dipimpin oleh Komisaris yang tertua dalam usia. E. Peserta rapat adalah seluruh anggota Komisaris dan dapat mengundang Direksi. F. Seorang anggota Komisaris dapat diwakili oleh anggota Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa tertulis yang diberikan untuk keperluan itu dan seorang anggota Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Komisaris lainnya.

3. Hak suara dan Pengambilan Keputusan

A. Pengambilan keputusan mengikat dan sah jika dihadiri atau diwakili oleh ½ satu per dua jumlah anggota Komisaris. B. Keputusan rapat diambil dengan musyawarah untuk mufakat dan jika melalui musyawarah tidak tercapai kesepakatan, maka keputusan diambil suara terbanyak. C. Pengambilan Keputusan Dewan Komisaris dilakukan sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan sejak usulan tindakan disampaikan dalam Rapat Dewan Komisaris – Direksi atau secara tertulis untuk keputusan sirkuler, Tingkat kesegeraan berkisar 7 hari baik dan sampai dengan 14 hari cukup Keputusan Dewan Komisaris harus sudah dikomunikasikan kepada Direksi maksimal 7 hari sejak disahkan ditandatangani. D. Dalam mata acara lain-lain, rapat Dewan Komisaris tidak berhak mengambil keputusan kecuali semua anggota Dewan Komisaris 73 Good Corporate Governance atau wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui penambahan mata acara rapat. E. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju dalam rapat sama banyaknya, maka usul yang bersangkutan dianggap ditolak, kecuali mengenai diri orang akan ditentukan dengan undian secara tertutup. F. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka pimpinan Rapat memutuskan hasil rapat, dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai pertanggung jawaban sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 ayat 3 cek, kecuali mengenai diri orang, pengambilan keputusan rapat dilakukan dengan pemilihan secara tertutup. G. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat mewakili seorang anggota Dewan Komisaris lainnya. H. Suara blanko abstain dianggap menyetujui usul yang diajukan dalam rapat. I. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

4. Risalah Rapat

Risalah rapat merupakan bukti yang sah mengenai segala sesuatu yang dibicarakan dan yang diputuskan dalam rapat, maka hal yang perlu dalam setiap kali rapat Dewan Komisaris adalah: 1. Menunjuk Sekretaris Dewan Komisaris atau salah seorang yang hadir untuk membuat daftar hadir dan notulen rapat. 2. Membuat risalah rapat berdasarkan notulen rapat atas segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat dan risalah rapat ditanda tangani oleh Ketua rapat dan oleh salah 74 Good Corporate Governance seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh dan dari antara anggota yang hadir. 3. Risalah rapat harus mencantumkan pendapat-pendapat yang berkembang dalam rapat, baik pendapat yang mendukung maupun yang tidak mendukung atau berbeda pendapat dissenting opinion, keputusan kesimpulan rapat, serta alasan ketidakhadiran anggota Dewan Komisaris, apabila ada. 4. Risalah rapat juga mencantumkan dengan jelas tata tertib rapat. 5. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak menerima salinan risalah rapat Dewan Komisaris, baik yang bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam Rapat Dewan Komisaris dan persetujuan, keberatan atau usul perbaikan harus disampaikan dalam waktu 14 empat belas hari setelah tanggal pengiriman dan jika lewat 14 empat belas hari, disimpulkan bahwa tidak ada keberatan atau perbaikan. 6. Risalah rapat asli dari setiap Rapat Dewan Komisaris harus dijilid dan disimpan dalam kumpulan dokumen tahunan pada BUMN yang bersangkutan, dan harus tersedia setiap diminta oleh anggota Dewan Komisaris atau Direksi.

5. Pengambilan Keputusan diluar Rapat

Dalam hal Dewan Komisaris mengambil keputusan yang sah dan mengikat, diluar Rapat Dewan Komisaris secara fisik melalui sirkuler, dll, maka Keputusan tersebut harus disetujui secara tertulis oleh semua anggota Dewan Komisaris. Keputusan Dewan Komisaris tersebut mempunyai daya mengikat dengan kekuatan hukum yang sama dengan keputusan Dewan Komisaris yang dihasilkan Rapat Dewan Komisaris secara fisik. 75 Good Corporate Governance III.5. PENUTUP BAGI PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN KOMISARIS Sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01 MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 bahwa dalam Laporan Tahunan Perusahaan harus memuat informasi sebagai berikut: A. Uraian Dewan Komisaris memuat antara lain : 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. termasuk identitas, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di perusahaan lain selain di PTPN II , 2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi honorarium, fasilitas danatau tunjangan lain yang diterima anggota Dewan Komisaris dari PTPN II. 3. Frekwensi pertemuan rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi. 4. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan. B. Uraian Komite Audit memuat antara lain : 1. Nama, Jabatan, riwayat hidup singkat anggota Komite Audit 2. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit. 3. Frekwensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit. 5. Independensi anggota komite audit. C. Uraian Komite Manajeman Risiko, Nominasi dan Remunerasi memuat antara lain : 1. Nama, Jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Manajemen Risiko, Nominasi dan Remunerasi. 2. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Komite MR dan NR.. 76 Good Corporate Governance 3. Frekwensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite MR NR. 4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite MR dan NR. 5. Independensi anggota komite MR dan NR. Materi dalam pedoman board manual ini dapat diubah dan direvisi sesuai dengan perkembangan organisasi perusahaan dan atau perubahan organisasi dan pembagian kerja Komisaris. Dokumen ini merupakan dokumen yang bersifat terbatas dan hanya terbuka bagi anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan, peredaran dokumen ini pada pihak-pihak lain di luar yang tersebut di atas dapat diberikan sepanjang dianggap perlu dan mendapat persetujuan sekurang-kurangnya dari satu orang anggota Direksi dan Direktur Utama. 77 Good Corporate Governance BAB IV PEDOMAN PELAKSANAAN DIREKSI

IV.1. KETENTUAN JABATAN DIREKSI 1. Persyaratan Jabatan

Calon anggota Direksi dapat berasal dari mareka yang sedang atau pernah menduduki jabatan Direksi BUMN atau pejabat setingkat dibawah Direksi perusahaan atau BUMN lain atau tenaga profesional. Untuk dapat dicalonkan menjadi anggota Direksi perusahaan, harus memenuhi persyaratan berikut ini: a Persyaratan formal, yaitu:  Orang perorangan.  Mampu melaksanakan perbuatan hukum.  Tidak pernah dinyatakan pailit dalam waktu 5 lima tahun sebelum pencalonan.  Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 lima tahun sebelum pencalonan.  Tidak pernah dihukum karena merugikan keuangan negara dalam waktu 5 lima tahun sebelum pencalonan.  Antara para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda menantu atau ipar. 78 Good Corporate Governance b Persyaratan material, yaitu  Integritas, yaitu tidak pernah secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam perbuatan rekayasa dan praktek- praktek menyimpang, cidera janji serta perbuatan lain yang merugikan perusahaan dimana yang bersangkutan bekerja atau pernah bekerja.  Kompetensi, yaitu kemampuan dan pengalaman dalam pengurusan dan pengelolaan perusahaan, kepemim-pinan, visi dan misi tentang Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara II, strategi pengembangan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang serta penyelesaian masalah strategis perusahaan.

2. Pengangkatan dan Masa Jabatan

Para anggota Direksi diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Penetapan dan pengangkatan Direksi dilakukan setelah melalui mekanisme uji kelayakan dan kepatutan fit and proper test oleh Panitia yang diangkat oleh Menteri BUMN terhadap calon – calon Direksi yang masuk dalam Daftar Nominasi. Sebelum masuk daftar nominasi terlebih dahulu dilakukan seleksi dari calon-calon yang diajukan pemegang saham oleh Panitia. Calon anggota Direksi yang telah lulus seleksi dan uji kalayakan dan kepatutan, diajukan kepada Menteri BUMN untuk mendapat persetujuan. Sebelum ditetapkan sebagai anggota Direksi, diwajibkan untuk menandatangani Kontrak Manajemen dan surat pernyataan untuk melaksanakan dan menegakkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan perusahaan. 79 Good Corporate Governance Menteri BUMN selaku RUPS menetapkan dan mengangkat Direksi tersebut untuk masa jabatan 5 lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 satu kali masa jabatan berikutnya. Bagi Direksi yang diangkat sebagai pengganti Direksi yang berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir, masa jabatannya adalah sisa masa jabatan anggota Direksi yang digantikannya, kecuali RUPS menetapkan lain. Dalam hal terdapat penambahan anggota Direksi, maka masa jabatan anggota Direksi tersebut berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi lainnya yang telah ada, kecuali RUPS menetapkan lain.

3. Pemberhentian

Direksi berhenti dari jabatannya disebabkan : A. Masa jabatannya berakhir. B. Mengundurkan diri. C. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku. D. Meninggal dunia. E. Diberhentikan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya. F. Diberhentikan sementara waktu oleh Komisaris dengan suara terbanyak, apabila seorang atau lebih anggota Direksi bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi perseroan. 80 Good Corporate Governance Dalam hal Direksi mengundurkan diri, Menteri BUMN yang bertindak selaku RUPSPemegang saham berhak untuk menerima dan menolak pengunduran diri tersebut. Pengunduran diri tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada Pemegang Saham dengan tembusan kepada Komisaris dan Anggota Direksi lainnya paling lambat 30 tiga puluh hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah masa jabatan berakhir, kecuali berhenti karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas tindakan-tindakannya yang belum diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS.

4. Pengisian Jabatan Direksi Yang Lowong

A. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah terjadi lowongan tersebut, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi jabatan Direksi yang lowong tersebut. B. Selama jabatan tersebut belum ada penggantinya, maka salah seorang anggota Direksi lainnya yang ditunjuk Komisaris menjalankan pekerjaan anggota Direksi yang lowong tersebut dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. C. Jika pada suatu waktu oleh sebab apapun Perusahaan tidak mempunyai Direksi, maka untuk sementara Komisaris berkewajiban menjalankan pekerjaan Direksi, dengan kewajiban dalam waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah terjadi kelowongan, untuk memanggil RUPS guna mengisi lowongan tersebut. 81 Good Corporate Governance D. Dalam hal adanya pemberhentian sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi oleh anggota Komisaris dengan suara terbanyak maka Komisaris diwajibkan untuk memanggil RUPS dalam waktu 30 hari setelah pemberhentian, yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kedudukannya. Jika RUPS diadakan melebihi batas waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara, maka pemberhentian sementara itu batal.

5. Larangan Rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan

Semua anggota Direksi harus menghindari konflik kepentingan conflict of interest antara kepentingan pribadi dan keluarga dengan kepentingan perusahaan sebagai berikut : A. Dilarang memangku jabatan rangkap sebagai Direksi BUMNBUMD, Badan Usaha Milik Swasta atau jabatan lainnya yang berhubungan dengan pengurusan perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. B. Dilarang memangku Jabatan Struktural dan Fungsional pada InstansiLembaga Pemerintah Pusat dan Daerah. C. Dilarang memangku jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan perseroan yang dipimpinnya dan atau yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan anggaran dasar perusahaan. D. Anggota Direksi dilarang melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan conflict of interest dan mengambil keuntungan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung dari pengambilan keputusan dan kegiatan 82 Good Corporate Governance Perusahaan selain gaji dan fasilitas sebagai anggota Direksi yang ditentukan RUPS. E. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan Perseroan berbenturan dengan kepentingan salah satu anggota Direksi maka dengan persetujuan Komisaris, Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya. F. Apabila benturan kepentingan tersebut menyangkut semua anggota Direksi, maka perseroan akan diwakili oleh Komisaris atau oleh seorang yang ditunjuk oleh Komisaris. G. Anggota Direksi dilarang untuk memberikan atau menawarkan atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada atau dari pelangganpemasok atau seorang pejabat pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. IV.2. ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS

1. ORGANISASI

Struktur komposisi Direksi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara II yang berlaku saat ini dibentuk berdasarkan : A. Persetujuan RUPS tentang pengesahan RKAP dan persetujuan pelaksanaan restrukturisasi pengelolaan usaha Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara II. B. Keputusan Menteri BUMN tentang pengangkatan Direktur Utama dan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara II. C. Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara II Nomor : II.10Kpts01III2012 tanggal 5 Maret 2012 83 Good Corporate Governance tentang Pembagian Tugas dan Jabatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan Persero PT. Perkebunan Nusantara II. Susunan Direksi sesuai dengan keputusan tersebut di atas adalah : A. Direktur Utama; membawahi langsung Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur SDMUmum, Direktur Renbang, Bagian Sekretaris Perusahaan, Bagian Pemasaran serta Satuan Pengawasan Intern. B. Direktur Produksi; membawahi langsung Kepala Bagian Tanaman, Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan Tanaman Semusim, Kepala Bagian Teknik Tanaman Tahunan, dan Kepala Bagian Pengolahan Tanaman Tahunan C. Direktur Keuangan; membawahi langsung Kepala Bagian Pembiayaan , Kepala Bagian Akuntansi dan Teknologi Informasi dan Kepala Bagian Pengadaan. D. Direktur SDM dan Umum; membawahi langsung Bagian Sumber Daya Manusia, Kepala Bagian Umum, serta Kepala Bagian Hukum dan Pertanahan. E. Direktur Perencanaan Pengembangan Renbang; membawahi langsung Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian, Kepala Bagian Pengembangan, Kebun Pengembangan Barumun dan Papua, Unit Risbang Tebu, Unit BPTD, Pengembangan ternak sapi, dan Proyek Deli Megapolitan . 84 Good Corporate Governance

II. URAIAN TUGAS DIREKSI

1. Dewan Direksi secara Kolektif A. Tugas pokok :

1 Direksi melaksanakan program pelatihan pembelajaran secara berkelanjutan. A Direksi yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh perusahaan. 1 Direksi menyampaikan kepada Sekretaris Perusahaan untuk diadakan program pengenalan bagi anggota Direksi yang baru diangkat. 2 Anggota Direksi yang baru diangkat mengikuti program penegnalan perusahaan yang diselenggarakan oleh perusahaan. 3 Tingkat kehadirankeaktifan, anggota Direksi dalam mengikuti rangkaian program pengenalan perusahaan. B Direksi melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Direksi sesuai kebutuhan. 1 Terdapat rencana kerja, anggaran dan kebijakan tentang pelatihan bagi anggota Direksi sesuai kebutuhan. 2 Pelaksanaan program pelatihan pembelajaran direalisasikan sesuai dengan rencana kerja Dewan Komisaris dan terdapat laporan tentang hasil pelatihan yang telah dijalani anggota Direksi. 85 Good Corporate Governance 2 Direksi melakukan pembagian tugasfungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas. A Direksi menetapkan struktursusunan organisasi yang dirancang untuk memastikan pencapaian sasaran dan tujuan organisasi. 1 Terdapat penetapan oleh Direksi tentang uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2 Terdapat penetapan deskripsi dan spesifikasi jabatan serta uraian tugas untuk semua tingkatan jabatan di struktur oragnisasi. Deskripsi pekerjaan menyebutkan tugas kewajiban, tanggung jawab untuk setiap jabatan : Spesifikasi pekerjaan menyebutkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan knowledge, skill, abillity yang dibutuhkan untuk setiap jabatan, 3 Direksi mengajukan permintaan persetujuan Dewan Komisaris atas struktur organisasi. B Direksi penetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standard operasional baru SOP untuk proses bisnis initi core business perusahaan. 1 Terdapat kebijakan tentang pedoman penyusunan SOP di perusahaan. 2 Terdapat SOP untuk seluruh proses bisnis inti perusahaan sebagai panduan melaksanakan kegiatan perusahaan. 3 Terdapat sosialisasi SOP untuk proses inti perusahaan kepada karyawan yang terkait. 86 Good Corporate Governance 4 SOP untuk proses bisnis perusahaan dilaksanakan konsisten dan tidak terdapat penyimpangan atas prosedur. 5 Direksi melakukan peninjauan dan penyempurnaan SOP secara berkala. C Direksi menetapkan mekanisme pengambilan keputusan atas tindakan perusahaan corporate action sesuai ketentuan perundang-undangan dan tepat waktu. 1 Terdapat pengaturan mengenai mekanisme pengam- bilan keputusan Direksi secara formal terdiri dari:  Pengambilan keputusan melalui rapat Direksi;  Pengambilan keputusan diluar rapat melalui sirkuler dan lain-lain 2 Terdapat standad waktu tingkat kesegaran pengam- bilan keputusan Direksi. Standard waktu tersebut ditetapkan sejak usulan tindakan beserta dokumen pendukung dan informasi lainnya yang lengkap disampaikan dalam Rapat Direksi secara tertulis untuk keputusan sirkuler. 3 Terdapat ketentuan tentang kesegaran untuk mengkomunikasikan kepada tingkatan organisasi dibawah direksi yang terkait dengan keputusan tersebut maksimal 7 tujuh hari sejak disahkan ditandatangani. Dalam hal Direksi mengambil keputusan yang mengikat di Rapat Direksi secara fisik, maka 87 Good Corporate Governance keputusan tersebut harus disetujui secara tertulis oleh semua anggota Direksi Keputusan Direksi tersebut mempunyai daya mengikat dengan kekuatan hukum yang sama dengan keputusan Direksi yang dihasilkan Rapat Direksi secara fisik. 3 Direksi menyusun perencanaan perusahaan A Direksi memiliki Rencana Jangka Panjang RJPP yang disahkan oleh RUPSPemilik Modal 1 Terdapat kebijakan prosedur dan pedoman penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP yang memadai. 2 Terdapat rancangan RJPP yang sesuai dengan pedoman penyusunan RJPP yang ditetapkan. 3 Terdapat proses telaah oleh Direksi atas rancangan RJPP yang disusun oleh Tim Penyusun RJPP dan menindaklanjuti membahas hasil telaah tanggapan pendapat Dewan Komisaris atas rancangan RJPP. 4 Direksi menyampaikan rancangan RJPP kepda RUPSMenteriPemilik Modal danatau Dewan Komiaris sebelum 30 September tahun berjalan. 5 Direksi mensosialisasikan dalam RJPP kepada seluruh karyawan perusahaan. B Direksi meiliki Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP yang disahkan oleh RUPSMenteriPemilik Modal 1 Terdapat kebijakan, prosedur dan pedoman atas rancangan RKP prosedur dan pedoman penyusunan 88 Good Corporate Governance Rencana Kerja dan anggaran perusahaan RKAP yang memadai. 2 Terdapat rancangan RJPP yang sesuai dengan pedoman penyusunan RJPP yang ditetapkan dan rancangan RKAP tersebut merupakan pejabaran tahunan RJPP. 3 Terdapat proses telaah oleh Direksi atas rancangan RKAP yang disusun oleh TIM Penyusun RKAP dan menindaklanjuti membahas hasil telaah tanggapan pendapat Dewan Komisaris atas rancangan RKAP tersebut. 4 Direksi menyampaikan rancangan RKAP kepada RUPSMenteriPemilik Modal danatau Dewan Komisaris tepat waktu atau sesuai jadwal waktu ditentukan. Penyampaian paling lambat kepada Pemegang SahamPemilik Modal pada tanggal 30 Oktober tahun berjalan, jika pengesahan oleh RUPS, maka penyampaian kepada Dewan Komisaris sebelum 15 September tahun berjalan. 5 Direksi mensosialisasikan RKAP kepada seluruh karyawan perusahaan. C Direksi menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan sesuai dengan sepesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi untuk seluruh jabatan dalam perusahaan. 1 Terdapat kebijakanpedoman prusahaan mengenai manajemen karir di perusahaan dan sistem dan prosedur promosi dan mutasi dalam perusahaan. 89 Good Corporate Governance 2 Perusahaan menempatkan karyawan pada setiap level dalam organisasi perusahaan sesuai dengan spesifikasi jabatan dan dilakukan secara objektif dan transparan. a Terdapat penempatan karyawan pada setiap level jabatan dalam organisasi perusahaan. Tidak terdapat jabatan yang kosong. b Penempatan karyawan pada setiap level jabatan sesuai dengan spesifikasi jabtan yang ditetapkan. 3 Perusahaan memiliki rencana suksesi untuk setiap level dalam organisasi perusahaan. a. Direksi meiliki database list tentang orang yang memiliki skill dan kompetensi serta pengalaman yang cukup untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ditargetkan dapat tersedia disetiap posisi jabatan diperusahaan, daftar tersebut menyebut- kan siapa saja yang dapat mengambil alih pekerjaan pekerjaan.utama apabila karyawan karyawan berhenti, pensiun, meninggal dengan tak terduga b Pelaksanaan seleksi untuk suksesipromosi pejabat satu level di bawah Direksi sesuai dengan ketentuan melalui proses assesment. 4 Rencana promosi dan mutasi satu level jabatan di bawah Direksi dibahas secara lintas dalam Rapat Direksi dan disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kesempatan pemberian arahan terhadap rencana promosi dan mutasi tersebut. 90 Good Corporate Governance 5 Tingkat obyektivitas dan transparansi yang memadai dalam penempatan karyawan pada setiap level jabatan. D Direksi memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis yang berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan, penghematan efisiensi perusahaan, penda- yagunaan aset dan manfaat lainnya. 1 Terdapat mekanisme bagi Direksi untuk merespon usulan peluang bisnis dari manajemen di bawah Direksi anggota Direksi Dewan Komisaris. 2 Atas usulan peluang bisnis tersebut, Direksi membahas secara intensif untuk : a mengidentifikasi peluang bisnis; b mengambil keputusan atas usulan tersebut; setuju tidak setuju. 3 Atas usulan peluang bisnis yang disetujui dan termasuk dalam kewenangan Dewan Komisaris dan atau RUPSPemilik Modal, Direski menyampaikan kepada Dewan Komisaris tentang usulan peluang disertai dengan studi kelayakan dan membahas dengan Dewan Komisaris. 4 Peluang bisnis perusahaan yang dibahas dan disampaikan kepada Dewan Komisaris merupakan peluang yang belum terlambat untuk ditindaklanjuti. 5 Realisasi peluang bisnis mmampu memberikan manfaat bagi perusahaan sesuai dengan rencana yang disampaikandibuat. 91 Good Corporate Governance E Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat waktu dan relevan. 1 Terdapat mekanisme bagi Direksi untuk sewaktu- waktu segera membahas isu-isu terkini mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang berdampak besar pada perusahaan dan kinerja perusahaan 2 Terdapat pembahasan internal Direksi mengenai isu- isu terkini mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya yang berdampak besar pada usaha perusahaan dan kinerja perusahaan 3 Jika perubahan lingkungan bisnis berdampak besar pada usaha perusahaan dan kinerja perusahaan, Direksi menyampaikan isu-isu tersebut kepada Dewan Komisaris untuk meminta arahan untuk merespon isu tersebut 4 Tidak terdapat perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang berdampak signifikan pada usaha perusahaan dan kinerja perusahaan, yang tidak direspon oleh Direksi. 4 Direksi berperan dalm pemenuhan target kinerja perusahaan A Direksi melaksanakan programkegiatan sesuai dengan RKAP dan mengambil keputusan yang diperlukan melalui analisis yang memdai dan tepat waktu 1 Setiap melaksanakan program kegiatan yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris, telah 92 Good Corporate Governance melaui mekanisme yang sesuai dengan anggaran dasar atau sesuai dengan wewenang yang ditetapkan Anggaran Dasar 2 Program kegiatan yang membutuhkan investasi dan hutang dalam jumlah signifikas telah diputuskan melalui analisis yang memadai berdasarkan informasi yang cukup, studi kelayakan serta analisis risiko terhadap programkegiatan tersebut dan tindakan pengendalian untuk mencegah terjadinya risiko tersebut. 3 Proses pengambilan keputusan atau kebijakan dilaksanakan tepat waktu sesuai pedoman mekanisme tentang pengambilan keputusan. B Direksi memiliki sistempedoman pengukuran dan penilaian kinerja untuk unit dan jabatan dalam organisasi struktural dan diterapkan secara obyektif dan transparan 1 Terdapat sistempedoman paling penilaian kinerja, minimal memuat: a Prosedur operasional standar atas pengukuran dan penilaian kinerja untuk unit dan jabatan struktural dalam perusahaan. b Penjelasan mengenai indikator kinerja minimal berupa formularumus cara-cara penilaian, informasi sumber data saat pelaporan dsb. 2 Indikator kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur organisasi sesuai dengan ruang lingkup tugas dan peran unit dan jabatan struktur dalam organisasi. 93 Good Corporate Governance 3 Sistem pengukuran kinerja didukung dengan aplikasi komputer. C Direksi menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP dan diturunkan secara berjenjang ditingkat unit, sub unit dan jabatan didalam organisasi struktural didalam organisasi 1 Terdapat target kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur organisasi sesuai dengan kapasitas peran dan potensi tugas unit dan jabatan struktural di organisasi 2 Terdpat kontrak kinerja untuk setiap jabatan dalam struktur organisasi D Direksi melakukan analisi dan evaluasi terhadap capaian kinerja untuk jabatanunit unit di bawah Direksi dan tingkat perusahaan. 1 Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap perkembangan kinerja jabatan unit-unit dibawah Direksi a Tersedianya laporan berkala pengukuran dan informasi kinerja dari jabatanunit unit di bawah Direksi secara berkala dan tepat waktu b Terdapat pembahasan evaluasi bulanan atas kinerja dari jabatanunit unit di bawah Direksi secara berjenjang c Direksi menindaklanjuti hasil pembahasan atas kinerja jabatanunit di bawah Direksi yang tidak belum mencapai target yang ditetapkan 94 Good Corporate Governance 2 Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap perkembangan kinerja jabatan unit unit di bawah Direksi Terdapat evaluasi pencapaian Perusahaan yang mencakup: kesesuaian pelaksanaan program kerja inisiatf perusahaan dan anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP E Direksi melaporkan pelaksanaan sistem manajemen kinerja kepada Dewan Komisaris. 1 Direksi menyusun dan menyampaikan kepda Dewan Komisaris mengenai pencapaian kinerja perusahaan berdasarkan target target kolegial Direksi 2 Tingkat pencapaian target kinerja kontrak manajemen-kolektif 3 Direksi menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris mengenai pencapaian kinerja masing- masing Direktorat berdasarkan target target dalam Kontrak Manajemen sebagai kinerja masing masing Direksi 4 Tingkat pencapaian target kinerja anggota Direksi individu F Direksi menyusun dan menyampaikan kepada RUPS tentang usulan insentif kinerja untuk Direksi 1 Terdapat usulan kepada RUPS yang sudah disetujui Dewan Komisaris tentang insentif kinerja Direksi, sesuai ketentuan yang berlaku 95 Good Corporate Governance 2 Penentuan usulan insentif kinerja Direksi mencer- minkan kesesuaian dengan kinerja yang dicapai KPI G Direksi menerapkan sistem tentang teknologi informasi sesuai dengan kebijakan yag telah ditetapkan 1 Perusahaan memiliki kebijakan teknologi informasi a Perusahaan menetapkan Informasi Teknologi Master Plan ITMP sebagai pedoman dalam mengembangkan teknologi informasi dan Informasi Technology Detail Plan ITDP sebagai penjabaran lebih lanjut dari ITMP, yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan atas perencanaan tahunan sesuai ITMP b Arsitektur sistem informasi sebaiknya juga telah mendesain sampai dengan level data dan sistem keamanannya c Arah pengunaan dan pengadaan teknologi informasi yang digunakan telah direncanakan dengan memperkirakan trend perkembangan teknologi d Terdapat kebijakan pengelolaan data, prosedur pengelolaan data, dan pelaporan TI 2 Penerapan TI di perusahaan sesuai dengan master- plan dan disertai dengan perencanaan TI yang matang mencakup sumber daya manusia, struktur organisasi pengelolaan dan tingkat layanan yang diberikan TI 3 Terdapat audit atas TI 96 Good Corporate Governance 4 Tingkat kesesuaian penerapan TI saat ini dengan kebutuhan perusahaan 5 Direksi melaporkan pelaksanaan sistem teknologi kepada Dewan Komisaris a Adanya laporan pelaksanaan sistem TI secara tertulis terkait dengan pelaksanaan IT Master Plan dan ITDP serta disampaikan kepada Dewan Komisaris baik diminta ataupun tidak diminta b Adanya laporan kinerja teknologi yang disampai- kan kepada Dewan Komisaris termasuk audit TI H Direksi melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan pelayanan 1 Pelaksanaan pelayanan; a Perusahaan memiliki kebijakan mengenai standar pelayanan minimal b Perusahaan memiliki SOP Layanan Pelanggan dan Standar Pelayanan c SOP dan SPM tercapai d Indikator SPM tercapai e Tingkat kualitas yang memadai mengenai kemudahan layanan dan fairness 2 Peningkatan mutu sistem pengendalian mutu produk a Perusahaan memilki kebijakan mutu sistem pengendalian mutu produk b Perusahaan memiliki sertifikasi atas kebijakan mutu 97 Good Corporate Governance c Sistem pengendalian mutu diterapkan secara konsisten, ditandai dengan keluhan pelanggan atas mutu produkjasa menurun d Perusahaan menindaklanjuti ketidaksesuaian mutu dalam proses produksi e Sistem mutu dievaluasi dan diaudit secara berkala 3 Perusahaan memberikan kompensasi dalam hal SPM dan mutu tidak terpenuhi I Direksi melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menguntungkan bagi perusahaan, baik harga maupun kualitas barang dan jasa tersebut 1 Perusahaan memiliki pedoman pengadaan barang dan jasa perusahaan yang menerapkan prinsip prinsip efisien, efektif, kompetitif, adil dan wajar, akuntabel; dan memuat hak hak dan kewajiban pemasok sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku 2 Pedomankebijakan pengadaan dipublikasikandapat diakses pemasokcalon pemasok 3 Perusahaan merencanakan pengadaan barang dan jasa secara optimal berdasarkan perhitungan kebutuhan perusahaan 4 Pengadaan barang dan jasa perusahaan terbuka begi penyedia barangjasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi 98 Good Corporate Governance syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan 5 Perusahaan memiliki harga perkiraan sendiri HPS yang dikalkulasikan secara keahlian dan berdsarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Nilai total HPS terbuka dan tidak bersifat rahasia 6 Perusahaan memastikan SOP pengadaan brang dan jasa dan kebijakan perusahaan telah dijalankan dengan benar 7 Tidak terdapat temuan temua audit oleh auditoe eksternal dan auditor internal mengenai pengadaan yang merugikan perusahaan dan tidak terdapat sanggahan pemilihan penyedia barangjasa perusahaan 8 Tingkat transparansi dalam pengadaan barang dan jasa J Direksi mengembangkan SDM menilai kinerja dan memberikan remunerasi yang layak dan membangun lingkungan SDM yang efektif mendukung pencapaian perusahaan 1 Pendidikan dan Pelatihan a Perusahaan memiliki kebijakan program pendidikan dan pelatihan untuk memberikan peningkatan kowledge, skill dan ability yang dapat dugunakan meningkatkan efektivitas kinerja karyawan dan kebijakan evaluasi kinerja pasca pendidikan dan pelatihan untuk mengukur hasil hasil pendidikan dan pelatihan 99 Good Corporate Governance b Perusahaan melaksanakan kebijakanprogram pendidkan dan pelatihan tersebut sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan c Terdapat evaluasi pasca pendidkan dan pelatihan d Tingkat keadailan yg memadai atas kesempatan pendidikan da pealtihan karyawan 2 Program pengembangan SDM a Perusahaan memiliki program pengembangan SDM melaui training, coaching, dan assigment b Program pengembangan SDM dilaksanakan sesuai pedomansistem yang ditetapkan c Pelaksanaan program pengembangan berhasil yang ditunjukan dengan pencapaian target indikator keberhasilan ada evaluasi dan kriteria keberhasilan 3 Program K3 a Perusahaan memilki kebijakan perlindungan keselamatan pekerja, antara lain; keselamatan kerja, manajemen K3, sertifikasi K3, fasilitas kesehatan di lingkungan kerja asuransi kesehatan terhadap pekerja dan keluarga, informasi mengenai adanya tingkat bahaya tertentu bagi pekerja untuk perusahaan industriyang wajib b Pelaksanaan program tersebut ada alat kerja, manajemen K3, sertifikasi K3 fasilitas kesehatan di lingkungan kerja, asuransi kesehatan terhadap pekerja dan keluarga, informasi mengenai adanya tingkat bahaya tertentu bagi pekerja 100 Good Corporate Governance c Perusahaan melakukan evaluasi dan menindak- lanjuti hasil evaluasi 4 Perusahaan memiliki kebijakan sistem penilaian kinerja performance appraisal bagi karyawan a Kebijakan mencakup sisi kinerja individu dan kompetensi karyawan b Terdapat indikator kinerja individu dan target yang ditetapkan oleh atasan langsung c Sistem penilaian kinerja performance appraisal bagi karyawan diterapkan dengan konsisten d Hasil penilaian performance appraisal dimanfaat- kan untuk pengembangan karyawan 5 Perusahan memberikan kesempatan yang memadai untuk menduduki posisi tertentu yang sesuai dengan kompetensi 6 Perusahaan menerapkan penerapan remunerasi dan kesejahteraan a Terdapat kebijakan mengenai :  skema remunerasi bagi karyawan sesuai peraturan peraturan perundang undangan yang berlaku, yang bersifat fairadil secara internal, kompetitif secara eksternal dan motivatif;  pemenuhan hak hak kesejahteraan karyawan sesuai dengan perundang undangan yang berlaku, misalnya kesertaan pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jaminan Hari 101 Good Corporate Governance Tua, Asuransi Kecelakaan Kerja, Asuransi Kematian, dll b Kebijkan remunerasi ditinjau secara komprehensif dan disempurnakan secara berkala periode tertentu berdasarkan indikator evaluasi yang jelas c Kebijakan disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan d Tingkat keadilan dan tingkat kompetitif skema remunerasi yang diberlakukan perusahaan. 7 Perusahaan menerapkan reward and punishment atas penerapan Pedoman Perilaku Disiplin a Perusahaan memiliki kebijakanprogram reward and punishment b Terdapat program reward untuk prestasi, baik untuk unit dan individu c Kebijakan reward punishment disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan d Penerapan reward dan punishment kepada karyawan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dan konsisten 8 Keterbukaan informasi mengenai perencanaan Perusahaan ke depan yang dapat berakibat berpengaruh pada pekerja a Perusahaan memiliki kebijakan mengenai keterbukaan informasi yang berkaitan dengan perencanaan Perusahaan yang dapat berpenga- ruh signifikan bagi karyawanpekerja 102 Good Corporate Governance b Terdapat media komunikasi atau sistem informasi yang menyediakan kebijakan perusahaan serta dapat diakses oleh selruh karyawan c Pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi tersebut secara konsisten K Direksi menerapkan kebijakan pengaturan untuk anak perusahaan subsidiary governance danatau perusahaan patungan 1 Direksi menerapkan kebijakan pengaturan untuk anak perusahaan subsidiary governance dan perusahaan patungan anatara lain mencakup: pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi, penetapan target kinerja dan penilaian kinerja serta insentif bagi Dewan Komisaris dan Direksi Pedoman pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris diantaranya memuat; a penjaringan atau nominasi calon Direksi; b penilaianpengujian atas kelayakan dan kepatutan fit and proper test bagi calon Direksi dan Dewan Komisaris; c proses penetapan calon Direksi dan Dewan Komisaris terpilih Sistempedoman kinerja Direksi kolegial dan individu dan Dewan Komisaris kolegial, yang memuat sekurang kurangnya indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan 103 Good Corporate Governance Pedoman gajihonorarium, tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris diantaranya memuat tentang: a Formula perhitungan gajihonorarium; b Formula perhitungan gajihonorarium, tunjangan dan fasilitas tersebut memperhatikan pendapatan, aktiva, tingkat inflasi, serta memperhitungkan sektor industri sejenis yang terukur benchmark kondisi persaingan usaha competitiveness atau komplekasi usaha, dan kelangkaan Sumber Daya Manusia 2 Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaanperusahaan patungan, melalui proses penjaringan, proses penilaian, dan proses penetapan 3 Penetapan target kinerja dan realisasi kinerja anak perusahaanperusahaan patungan mendukung kinerja perusahaan 4 Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan dan perusahaan patungan berda- sarkan formula yang ditetapkan L Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan perusahaan 1 Direksi menerapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuanagan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia SAK 104 Good Corporate Governance a Direksi menetapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan b Kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan diterapkan secara konsisten, tidak ada penyesuaian dan temuan auditor atas pengakuan, pengukuran, dan pencatatan serta pembukuan transaksi dan pengungkapan kebijakan akuntansi c Laporan keuanagan Triwulan dan Tahunan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan diterbitkan tepat waktu d Hasil opini auditor independen atas penyajian laporan keuangan 2 Direksi menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan a Perusahaan memiliki kebijakan manajemen risiko yang memuat: kerangka tahapan pelaksanaan manajemen risiko, pelaporan risiko dan penanganannya b Direksi memiliki fungsi bertugas melaksanakan program manajemen risiko c Kebijakan manajemen risiko disosialisasikan kepada seluruh karyawan perusahaan d Terdapat rencana kerja perusahaan untuk menerapkan kebijakan manajmene risiko e Direksi melaksanakan program manajemen risiko Program manajemen risiko anatara lain 105 Good Corporate Governance mencakup indentifikasi dan penanganan risiko pada proses bisnis, proyek maupun usulan tindakan perusahaan yang harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris danatau RUPS f Direksi melaksankan pemantauan terhadap program manajemen risiko g Tingkat kesungguhan kepedulian Direksi terhadap risiko risk awareness h Direksi melaporkan pelaksanaan manajemen risiko kepada Dewan Komisaris  Direksi menyampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tentang profil risiko dan pelaksanaan program manajemen risiko  Direksi menyampaikan kepada Dewan Komisaris pemegang saham tentang analisis risiko atas Rancangan RKAP dan strategi penganannya  Direksi menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risko tiga bulanan danatau sewaktu waktu jika diminta oleh Dewan Komisaris M Direksi menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern untuk melindungi mengamankan investasi dan aset perusahaan 1 Direksi menetapkan rancangan sistem pengendalian intern yang mengatur kerangka framwork pengendalian intern antara lain dengan pendekatan 106 Good Corporate Governance unsur lingkungan pengendalian, pengelolaan risiko, aktivitas pengendalian, sistem informasi dan komunikasi dan pemantauan, pelaksanaan dan pelaporannya 2 Direksi Direktur Utama dan Direktur Keuangan memberi sertifikasi terhadap laporan keuangan tahunan Dalam sertifikasi ini ditegaskan bahwa tanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan ada pada Direksi; penyusunan dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; informasi dalam laporan keuangan tersebut telah dimuat secara lengkap dan benar, yaitu laporan keuangan tersebut tidak mengandung informasi atau fakta matrial yang tidak benar serta tidak menghilangkan informasi matrial; dan Direksi bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern perusahaan Bagi perusahaan yang bukan perusahaan publik dimungkinkan pernyataan dalam bentuk fakta intregitas yang dilekatkan dalam Laporan Keuangan perusahaan 3 Cascading atas sertifikasi terhadap laporan keuangan kepada tingkatan di bawah Direksi yang menjadi entitas akuntansi dan pelaporan atas laporan keuangan yang akan dikonsolidasikan 4 Perusahaan melakukan evaluasipenilaian atas efektivitas pengendalian intern pada: 107 Good Corporate Governance a Tingkat entitas; b Tingkat operasionalaktivitas 5 Perusahaan menerbitkan internal control report yang mencakup: a Suatu pernyataan bahwa manjemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan memelihara suatu struktur pengendalian intern dan prosedur pelaporan keuangan yang memadai; b Suatu penilaian atas efektivitas struktur pengendalian intern dan prosedur pelaporan keuangan pada akhir tahun buku perusahaan N Direksi menindaklanjuti hasil pemeriksaan SPI dan auditor eksternal KAP dan BPK 1 Terdapat monitoring tindaklanjut hasil pemeriksaan SPI dan auditor eksternal KAP dan BPK 2 Pelaksanaan tindak lanjut dilaporkan Direksi kepada Dewan Komisaris secara berkala paling sedikit 3tiga bulanan 3 Progres tingkat penyelesaian pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi SPI pada tahun yang bersangkutan dan auditor eksternal 4 Tingkat komitmen yang tinggi dari Direksi dalam menindaklanjuti rekomendasitemuan audit SPI dan eksternal auditor 5 Direksi melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan anggaran dasar 108 Good Corporate Governance A Direksi menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga 1 Terhadap fungsi yang mengendalikan memastikan kebijakan, keputusan perusahaan, dan seluruh kegiatan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang undangan yang berlaku serta memantau dan menjaga kepatuhan perusahaan terhadap selruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh perusahaan dengan pihak ketiga 2 Fungsi kepatuhan mengikuti perkembangan peraturan perundang undangan yang berlaku dan akan berlaku bagi perusahaan B Perusahaan menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga 1 Terdapat kajian hukum legal opinion atas rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi terkait dengan kesesuaian hukum atau ketentuan hukum yang berlaku 2 Terdapat kegiatan evaluasi kajian risiko dan legal risk and legal riview atas rencana inisiatif bisnis, kebijakan dan rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh perusahaan 3 Terdapat kegiatanupaya upaya penyelesaian ksus litigasi dan non litigasi 4 Tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian pihak ketiga 109 Good Corporate Governance a Tidak adanya teguran, tuntutan maupun sanksi kepada perusahaan oleh otoritasinstansi yang berwenang di bidang usaha perusahaan b Opini Auditor tidak menunjukan adanya pelang- garan atas peraturan perundang undangan yang signifikan c Unit-unit operasi perusahan tidak ada yang memperoleh kinerja merah, merah minus, atau hitam dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup d Seluruh Nota Kesepahaman dan perjanjian yang melibatkan perusahaan dan pihak ketiga wajib menggunakan bahasa Indonesia UU No.24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara: e Tidak ada sengketapermasalahan yang terkait dengan transaksi bisnis dengan pihak lain yang belum diselesaikan; f Perusahaan sedang tidak menjadi pembicaraan sorotan oleh publikpers dalam masalah tertentu 6 Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan steakholders A Pelaksanaan hubungan dengan pelanggan 1 Terdapat kebijakan mengenai hak hak konsumen pelanggan, kebijakan keamanan, keselamatann dan kesehatan konsumen pelanggan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku 110 Good Corporate Governance 2 Terdapat kontak pelanggan untuk menerima umpan balik secara mudah dan mekanisme penanganan keluhan pelanggan 3 terdapat program untuk mengkomunikasikan infor- masi produklayanan kepada pelanggan 4 Penganan keluhan pelanggan dilakukan secara tanggap dan efektif a Terdapat prosedurmekanisme penganan keluhan pelanggan b Terdapat kegiatan penyebarluasanpenerusan data keluhan pelanggan kepada pihak pihak terkait dalam perusahaan c Pihak pihak terkait dalam perusahaan mendefini- sikan masalah keluhan pelanggan secara tertulis dan pencarian penyebab permasalahan, serta mengimplementasikan tindakan untuk mengatasi penyebab permasalahan dari keluhan pelanggan 5 Progres kinerja penanganan hak-hak dan keluhan pelanggan telah ditindak lanjutiditangani 6 Perusahaan melaksanakan survey secra sistematis dan dilakukan secara berkala untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggankonsumen dan hasil indeks survey kepuasan: dilaksanakan secara berkala 7 Rekomendasi hasil survey ditindaklanjutiditangani 8 Hasil survey menunjukan tingkat kepuasan yang baik B Pelaksanaan hubungan dengan pemasok 111 Good Corporate Governance Perusahaan mengembangkan kimitraan dengan pemasok untuk memperoleh barang dan jasa yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan 1 Aspek fairness a eleksi untuk jadi pemasok perusahaan dilakukan berdasarkan persyaratan yang terukur dan jelas b Semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa, termasuk syarat teknis dan administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barangjasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barangjasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya c Perusahaan memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barangjasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun 2 Secara berkala perusahaan melakukan assesment pemasok berdasarkan pencapaian QCDS quality, cost,delevey, service 3 Tidak terdapat keterlambatan pembayaran kepada pemasok sesuai dengan persyaratan dalam perjanjiankontrak 4 Pengukuran kepuasan pemasok a Pelaksanaan survey tingkat kepuasan pemasok terhadap perusahaan 112 Good Corporate Governance b Hasil survey tingkat kepuasan pemasok terhadap fairness dan transparansi pelaksanaan sistem dan prosedur pengadaan C Pelaksanaan hubungan dengan kreditur 1 Perusahaan memilki kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban kepada kreditur a Perusahaan memiliki kebijakan mengenai perlindungan hak dan kepentingan kreditur antara lain; 1 pemenuhan kewajiban kepada kreditur sesuai dengan perjanjian; 2 pengungkapan informasi secara transparan, akuran dan tepat waktu, baik pada saat permintaan maupun penggunaan pinjaman; 3 covenant yaitu jaminan perusahaan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu untuk melindungi kepentingan kreditur b Perusahaan memiliki kebijakan mengenai manajemenpengelolaan penggunaan pinjaman jangka panjang sesuai dengan peruntukkannya dan pelunasanya c Kebijakan perusahaan sebagai penjamin Avalist 2 Tidak terjadi mismatch dalam penggunaan dan penyediaan dana dari pendapatan operasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok hutang jangka panjang 113 Good Corporate Governance 3 Perusahaan memberikan informasi yang akurat kepada kreditur sesuai dengan perjanjian secara lengkap dan tepat waktu 4 Kreditur perusahaan dibayar tepat waktusesuai perjanjian. Tidak terdapat keterlambatanpenundaan pembayaran pinjaman kepada Bank dan kreditur D Pelaksanaan Kewajiban kepada Negara 1 Tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen kewajiban perpajakan SPT Tahunan maupun bulanan 2 Tidak terdapat keterlambatan pembayaran kewajiban pajak PPh karyawan, PPh Badan, PPN masa dan rampung dan PBB 3 Tidak terdapat keterlambatan penyampaian dokumen kewajiban kepada regulator bila ada; misalnya Bapepam, BI, dll E Pelaksanaan hubungan dengan karyawan perusahaan 1 Partisipasi karyawan a Perusahaan memilki kebijakan yang mendorong partisipasi karyawan b Penyediaan sarana partisipasi, misalnya konsul- tasi bersama sarana diskusi antara serikatwakil pekerja dengan manajemen, team brefing untuk memastikan kominikasi dua arah secara konsisten dengan melibatkan karyawan dll 114 Good Corporate Governance c Penetapan jenis kebijakan perusahaan yang harus dikomunikasikan kepada karyawan dan jenis kebijakan yang harus melibatkan karyawan dalam perumusannya 2 Pengukuran kepuasan karyawan a Perusahaan memiliki kebijakan mengenai metode penilaian untuk mengukur kepuasan karyawan dan melaksanakan survey kepuaan karyawan b Pengukuran kepuasan karyawan secara berkala c Hasil survey tingkat kepuasan indeks kepuasan karyawan d Tindakan atau program kerja untuk menindak- lanjuti hasil survey kepuasan karyawan 3 Terdapat prosedur tertulis menampung dan menin- daklanjuti keluhan-keluhan steakholder a Terdapat mekanisme penganan keluhan steakholders pemasok, karyawan dll b Nekanisme keluhan steakholders dilaksanakan secara konsisten dan efektif c Terdapat penyelesaian atas keluhan steakholders secara tuntas F Upaya untuk meningkatkan nilai pemegang saham secara konsisten dan berkelanjutan 1 Perusahaan mampu memenuhi harapan Pemegang Saham melalui pencapaian target-target yang telah disepakati 115 Good Corporate Governance 2 Perusahaan mampu meningkatkan kinerja perusahaan sesuai KPI yang ditetapkan dari tahun- tahun sebelumnya G Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial perusa- haan untuk mendukung keberlanjutan operasi perusahaan 1 Perusahaan memiliki kebijakan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan a Terdapat kebijakan tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, sebagai penjabaran pasal 74 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas b Terdapat unitbagian yang bertugas melaksana- kan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan c Terdapat kebijakan tentang pembinaan usaha kecil d Perusahaan memilki indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan pengelolaan PKBL atau CSR atau TJSL 2 Perusahaan mengantisipasi dampak negatif terhadap masyarakat yang ditimbulkan oleh produk, pelayanan, dan proses operasional dari perusahaan a Perusahaan memiliki SOP yang memuat kewajiban perusahaan memastikan bahwa aset- aset dan lokasi usaha serta fasilitas perusahaan lainnya, memenuhi peraturan perundang undangan yang berlaku berkenaan dengan 116 Good Corporate Governance pelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja b Terdapat program penganan keadaan darurat yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan c Terdapat infrastruktur, baik sebagai early warning system maupun pelaksanaan program keadaan darurat 3 Perusahaan mendukung dan memperkuat pengembangan masyarakat melalui program bina lingkungan dan program lainnya sesuai perundang undangan yang berlaku a Perusahaan memiliki rencana kerja untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan b Rencana kerja implementasi tanggung jawab sosial perusahaan dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP dan bukan sebagai distribusi laba c Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial sesuai dengan rencana yang ditetapkan 4 Perusahaan melaksankan program kemitraan dengan usaha kecil a Perusahaan memiliki rencana kerja untuk melaksankan program kemitraan dengan usaha kecil b Rencana kerja implementasi program kemitraan dianggarkan dalam RKAP dan bukan sebagai distribusi laba 117 Good Corporate Governance c Pelaksanaan kegiatan kemitraan sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan d Tidak terdapat tambahan tunggakan pengemba- lian dana kemitraan yang dipinjamkan kepada usaha kecil 5 Perusahaan memiliki ukuran-ukuran atau indikator kinerja kunci yang berkaitan dengan CSR a Perusahaan menetapkan indikator keberhasilan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan b Perusahaan melakukan evaluasi atas pencapaian indikator kebrhasilan dengan tuga-tugasnya 7 Direksi memonitor dan mengelola potensi kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi A Direksi menetapkan kebijakan tentang mekanisme bagi Direksi dan pejabat struktural untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi dan pihak lainnya disebabkan benturan kepentingan 1 Terdapat mekanisme untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi Direksi dan pejabat struktural perusahaan yang disebabkan benturan kepentingan 2 Sosialisasi kebijakan tentang meknisme untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi bagi Direksi dan pejabat struktural perusahaan 3 Adanya surat pernyataan Direksi tidak memilki benturan kepentingan antara kepentingan pribadi keluarga, jabatan lain, atau golongan dengan 118 Good Corporate Governance kepentingan perusahaan pada awal pengangkatan yang diperbaharui setiap awal tahun B Direksi menerapkan kebijakan untuk mencegah benturan kepentingan 1 Penyampaian laporan kepemilikan Saham pada perusahaan dan perusahaan lainnya kepada Perusahaan Sekretaris Perusahaan untuk dicatat dalam Daftar Khusus 2 Direksi menandatangani Pakta Intregitas yang dilampirkan dalam Usulan Tindakan Direksi Yang harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris danatau rekomendasi dari Dewan Komisaris dan persetujuan RUPS Bila ternyata Direksi mengalamai potensi benturan kepentingan dan tidak menandatangani Fakta Integritas, maka anggota Direksi menyampaikan secara tertulis kepada Dewan Komisaris disertai dengan langkah langkah yang diambil untuk menghindari transaksi yang mengandung benturan kepentingan 3 Tidak terdapat pengambilan keputusan transaksional yang mengandung benturan kepentingan a Tidak terdapat pelanggaran sehubungan dengan transaksi kesempatan perusahaan corporate opportunity b Tidak terdapat pelanggaran sehubungan dengan transaksi dengan perusahaan yang bersangkutan, 119 Good Corporate Governance baik dilaksanakan oleh Direksi pribadi atau secara tidak langsung oleh Direksi melalui anggota keluarganya atau keluarga dekatnya self dealing c Tidak terdapat pelanggaran dengan transaksi yang mengandung benturan kepentingan cnflict interest d Tidak terdapat pelanggaran sehubungan dengan transaksi yang dibantu oleh orang dalam insider information 4 Tingkat kesungguhan Direksi dalam pengambilan keputusan bebas kepentingan pribadi Direksi dan pihak-pihak lainnya 8 Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris dan Pemagang Saham tepat waktu A Direksi melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris 1 Direksi menyampaikan laporan manajemen triwulan dan tahunan serta laporan tahunan kepada Dewan Komisaris sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham 2 Penyampaian laporan manajemen triwulan dan tahunan dan laporan tahunan kepada Dewan Komisaris tepat waktu yakni sebelum batas waktu penyampaian kepada Pemegang Saham 120 Good Corporate Governance 3 Direksi menyampaikan laporan manajemen triwulan yang tealh ditandatangani seluruh Direksi serta laporan manajemen tahunan dan laporan tahunan yang ditandatangani seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, dan laporan tahunan kepada Pemegang Saham Apabila ada hal-hal yang masih belum dapat disepakati oleh Dewan Komisaris dinyatakan dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 4 Penyampaian laporan manajemen dilakukan tepat waktu laporan manajemen triwulan 1 bulan setelah teriwulan ybs dan laporan manajemen tahunan2 bulan setelah berakhirnya tahun buku kepada Pemegang Saham ; dan penyampaian laporan tahunan kepada Pemegang Saham paling lambat 5 bulan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 5 Muatan content laporan manajemen triwulan dan laporan tahunanlengkap untuk muatan laporan tahunan parameter tersendiri minimal sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku B Direksi memberikan perlakuan yang sama fairnes dalam memberikan informasi kepada Pemegang Saham dan anggota Dewan Komisaris 1 Perusahaan memberikan informasi laporan manajemen triwulan, tengah tahunan dan tahunan dengan muatan dan waktu yang sama kepada Pemegang Saham Minoritas 121 Good Corporate Governance Jika perusahaan menyelenggarakan Pemabahsan teknis dan Pra RUPS harus memberikan undangan kepada Pemegang Saham Minoritas 2 Perusahaan memberikan informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris untuk pelaksanaan tugas Dewan Komisaris 3 Tingkat pemenuhan prinsip perlakuan yang sama dalam pemberian informasi oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham 9 Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat dewan Komisaris sesuai ketentuan perundang undangan A Direksi memiliki pedomantata tertib Rapat Direksi, minimal mengatur etika rapat dan penyusunan risalah rapat, evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya serta pembahasan atas arahanusulan danatau keputusan Dewan Komisaris 1 Pedomantat tertib Rapat Direksi, antara lain mengatur a Etika rapat; b Tata penyusunan risalah rapat; c Pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya d Pembahsantelaah atas arahanusulan danatau tindak lanjut pelaksanaan atas keputusan dewan Komisaris terkit dengan usulan Direksi 122 Good Corporate Governance 2 Direksi menyelenggarakan rapat Direksi sesuai kebutuhan, paling sedikit sekali dalam setiap bulan a Terdapat rencana Rapat Direksi dan agenda yang dibahas b Jumlah rapat yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan, paling sedikit sekali dalam sebulan c Penyelenggaraan Rapat Direksi sesuai dengan rencana yang ditetapkan dalam RKAT 3 Anggota Direksi menghadiri setiap rapat Direksi maupun rapat Direksi Komisaris, jika tidak dapat hadir yang bersangkutan harus menjelaskan alasan ketidakhadirannya a Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi b Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat dengan Dewan Komisaris 4 Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya a Di dalam setiap rapat, Direksi dilakukan evaluasi pemantauan progres terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya b Terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya yang belum selesai dilakukan pembahasan untuk tindaklanjut 5 Direksi menindaklanjuti arahan, danatau keputusan dewan Komisaris 123 Good Corporate Governance a Terdapat tindak lanjut atas arahan danatau keputusan dewan Komisaris b Tindak lanjut yang dilaksanakan oleh direksi sesuai dengan arahan danatau keputusan Dewan Komisaris 10 Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan Intern yang berkualitas dan efektif A Perusahaan memiliki Piagam pengawasan Intern yang ditetapkan oleh Direksi 1 Terdapat piagam Pengawasan Internal Audit Charter yang disepakati dan ditetapkan oleh Direksi, setelah pertimbangan saran-saran Dewan komisaris 2 Muatan Piagam Pengawasan Intern a Sesuai dengan ketentuan yang berlaku peraturan bappepam, UU perusahaan dan peraturan pelaksanaanya b Mempertimbangkan Standar Profesional Audit Intern yang dibuat oleh FK-SPI perusahaan danatau Konsorsium Profesi Audit Intern atau International Profesional Practices Framwork of Internal Auditing 3 Piagam audit ditinjau dan dimutakhirkan sesuai kebbutuhan 11 Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan perundang undangan A Direksi menyelenggarakan RUPS sesuai prosedur yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan 124 Good Corporate Governance 1 Prosedur pemanggilan a Pemanggilan RUPS dilakukan dalam jangka waktun paling lambat 14 empat belas hari sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS b Pemanggilan RUPS dilakukan dengan Surat Tercatat danatau dengan iklan dalam Surat Kabar c Dalam panggilan RUPS dicantumkan tanggal, waktu, tempat dan mata acara rapat disertai pemebritahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan 2 Ketepatan waktu pelaksanaan RUPS a RUPSKeputusan Pemilik Modal untuk pengesahan persetujuan RJPP dilaksanakan selambat-lambat- nya dalam waktu 60 enam puluh hari setelah diterimanya Rancangan RJPP secara lengkap atau sebelum periode RJPP berikutnya berjalan b RUPSKeputusan Pemilik Modal untuk pengesahan persetujuan RKAP dilaksanakan paling lambat pada akhir tahun sebelum tahun anggaran berjalan c RUPSKeputusan Pemilik Modal untuk pengesahan laporan tahunan dilaksanakan tepat waktu sesuai ketentuan, yaitu paling lambat 6 enam bulan setelah berakhirnya tahun buku yang lampau 125 Good Corporate Governance B Direksi menyediakan akses serta penjelasan lengkap dan informasi akurat berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS agar dapat melaksanakan hak-haknya berdasar- kan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan 1 Panggilan untuk RUPS, yang mencakup informasi setiap mata acara dalam agenda RUPS, termasuk usul yang direncanakan oleh Direksi untuk diajukan dalam RUPS, dengan ketentuan apabila informasi tersebut belum tersedia saat dilakukannya panggilan untuk RUPS, maka informasi danatau usul itu harus disedia- kan di kantor Persero sebelum RUPS diselenggarakan 2 Metode perhitungan dan penentuan gajihonorarium fasilitas danatau tunjangan lain bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta rincian mengenai gajihonorarium fasilitas danatau tunjangan lain yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, khusu dalam RUPS mengenai Laporan Tahunan 3 Informasi mengenai rincian kerja dan anggaran perusahaan dan hal-hal lain yang direncanakan untuk dilaksanakan oleh Persero, khusu untuk RUPS Rencana Jangka Panjang RJP dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP 4 Informasi keuangan maupun hal-hal lainnya yanh menyangkut Perseo yang dimuat dalam Laporan tahunan dan Laporan Keuangan 5 Penjelasan mengenai hal-hal lain uang berkaitan dengan agenda RUPS yang diberikan sebelum danatau pada saat RUPS berlangsung 126 Good Corporate Governance 6 Penjelasan lengkap dan informasi akurat dengan Persero dari Direksi danatau Dewan Komisaris sepanjang berhubungan dengan mata acara RUPS dan tidak bertentangan dengan kepentingan Persero B. Tanggungjawab : 1 Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas- tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. 2 Bertanggung jawab dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 3 Bertanggungjawab penuh secara pribadi apabila bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan. 4 Bertanggungjawab secara pribadi atas tindakan yang dilakukan di luar yang diputuskan oleh rapat Direksi. 5 Dalam hal dokumen perhitungan tahunan yang disediakan ternyata tidak benar dan atau menyesatkan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris secara tanggung renteng bertanggungjawab terhadap pihak yang dirugikan. 6 Dalam hal kepailitan terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi, dan kekayaan perseroan tidak cukup untuk menutup kerugian akibat kepailitan tersebut, maka setiap anggota Direksi secara tanggung renteng bertanggungjawab atas kerugian tersebut. 127 Good Corporate Governance C. Hak Dan Wewenang : 1 Berhak mewakili Perseroan di dalam maupun di luar Pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perseroan serta mengikat Perseroan dengan memperhatikan batasan-batasan yang harus mendapat persetujuan Komisaris dan atau rekomendasi Komisaris disertai persetujuan RUPS. 2 Untuk perbuatan tertentu atas tanggungjawabnya sendiri berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa. 3 Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan bagi para pegawai perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan RUPS. 4 Mengangkat dan memberhentikan pegawai perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5 Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama- sama atau kepada orang lain. 6 Menetapkan kebijakan dalam memimpin pengurusan Perseroan. 128 Good Corporate Governance 7 Berhak memperoleh gaji, tunjangan, insentif, fasilitas dan santunan purna jabatan. D. Kewajiban : 1 Menyiapkan Rencana Jangka Panjang RJP yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 lima tahun. RJP sebagaimana yang dimaksud sekurang-kurangnya memuat : a Evaluasi pelaksanaan RJP sebelumnya b Posisi BUMN saat ini, c Asumsi-asumsi yang dipakai dalam penyusunan RJP, d Penetapan misi, sasaran, strategi, kebijakan, dan program kerja jangka panjang. 2 Direksi wajib menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP sebagai penjabaran tahunan dari RJP. RKAP sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya memuat a Misi, Sasaran Usaha, Strategi Usaha, Kebijakan Perusahaan dan program kerja kegiatan, b Anggaran perusahaan yang dirinci atas setiap anggaran program kerjakegiatan. c Proyeksi keuangan perusahaan dan anak perusahaannya, d Hal-hal lain yang memerlukan keputusan RUPS Menteri, termasuk rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan perseroan serta 129 Good Corporate Governance menyampaikannya kepada Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS. 3 Direksi wajib menyampaikan informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di anak perusahaan perusahaan patungan danatau perusahaan lain, termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satau tahun buku rapat internal maupun rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, serta gaji, fasilitas, danatau tunjangan lain yang diterima dari PTPN II dan anak perusahaan perusahaan patungan PTPN II, untuk dimuat dalam laporan tahunan PTPN II 4 Untuk memenuhi syarat akuntabilitas, keterbukaan, dan tertib administrasi, Direksi wajib : a Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, Risalah RUPS dan Risalah Rapat Direksi, b Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan perusahaan laporan keuangan, laporan manajemen, laporan keuangan bulanan, triwulanan dan laporan keuangan konsolidasi dan dokumen lainnya, c Laporan Triwulan dan Tahunan Realisasi Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan KBL. d L aporan Kegiatan Hasil Pengawasan Satuan Pengawasan Intern. e L aporan lainnya yang dipandang perlu sesuai keadaan. f Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan perusahaan dan dokumen lainnya. 130 Good Corporate Governance g Menyimpan ditempat kedudukan perusahaan, selu-ruh daftar, risalah, dokumen keuangan perusahaan dan dokumen lainnya 5 Direksi wajib membangun dan melaksanakan program Manajemen Risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. Dalam setiap pengambilan keputusan tindakan, Direksi harus mempertimbangkan risiko usaha. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan dengan : a Membentuk unit kerja tersendiri yang ada dibawah Direksi, atau b Memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko. Direksi wajib menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala perusahaan. 6 Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha kegiatan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya. 7 Memberikan pertanggungjawaban segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perseroan berupa laporan tahunan termasuk perhitungan tahunan dan laporan manajemen kepada RUPS. 8 Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh pemegang saham. 131 Good Corporate Governance 9 Menyiapkan susunan organisasi pengurusan perseroan lengkap dengan rincian tugasnya. 10 Mengadakan dan memelihara pembukuan dan adminis-trasi perseroan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perseroan. 11 Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pegurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan. 12 Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan dalam RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan berlaku. 13 Direksi wajib melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya suami istri dan anak-anaknya pada perusahaan tersebut atau perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya.

2.2. Uraian Tugas Masing-masing Direksi 1 Direktur Utama