PressureTekanan Tanah pada Kelompok Aluvial Tanah pada Kelompok Marin

BAB II KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 2

BAB II KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

A. Lahan dan Hutan

Sesuai Tabel SD-1 Buku Data SLHD, penggunaan lahan utama yang dominan adalah lahan hutan, yaitu seluas 14.213,10 Ha, diikuti oleh luas lahan kering 10.580,31 Ha, lahan non pertanian 5.666,52 Ha, lahan perkebunan 2.524,30, luas lahan badan air 537,94 Ha, dan luas lahan sawah 115 Ha. Jika dirinci berdasarkan wi layah per kecamatan, tutupan lahan non pertanian terluas terdapat di Kecamatan Balikpapan Barat, yaitu seluas 1.994,79 Ha, dan terkecil di Kecamatan Balikpapan Kota dengan luas 462,94 Ha. Tutupan lahan dengan pemanfaatan sebagai sawah hanya berada di Kecamatan Balikpapan Timur, yaitu seluas 115 Ha. Untuk lahan kering terluas di Kecamatan Balikpapan Timur, yaitu seluas 6.673 Ha dan terkecil di Kecamatan Balikpapan Tengah seluas 4,5 Ha. Sedangkan untuk wilayah perkebunan terluas berada di Kecamatan Balikpapan Timur, yaitu 1.458 Ha. Kecamatan Balikpapan Kota dan Balikpapan Tengah tidak memiliki lahan perkebunan. Untuk lahan hutan, yang terluas di Kecamatan Balikpapan Barat, 11.400 Ha, yaitu hutan lindung Sungai Wain. Luasan lahan hutan terkecil berada di Kecamatan Balikpapan Kota, yaitu 38 Ha. Kecamatan Balikpapan Utara memiliki lahan badan air terluas, yaitu 248,51 ha. Kecamatan Balikpapan Tengah tidak memiliki sama sekali lahan badan air. Berbagai data diatas sejalan dengan kecenderungan pola tata ruang Kota Balikpapan yang secara umum dapat dikatakan bahwa di bagian barat kawasan industri dan hutan, di bagian tengah pemukiman, dan di timur lahan pertanian. Dari data pada tabel SD-1 ini diketahui masih tingginya luasan lahan kering yang mencapai 10.580,31 Ha. Hal ini akan menjadi pertimbangan penting Pemerintah Kota Balikpapan unutk mengembangkan dan memanfaatkan lahan kering ini agar lebih produktif. Upaya yang saat ini tengah gencar dilakukan adalah bekerjasama dengan aparat TNI dalam mengembangkan lahan kering menjadi lahan pertanian. Melalui Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan, saat ini sedang dikembangkan penanamna padi di lahan kering milik masyarakat seluas ± 40 Ha. Upaya akan terus dikembangkan untuk lahan kering lainnya. Disamping itu telah pula dibangun beberapa kolam pemancingan dan tambak yang diarahkan pula untuk objek wisata. Secara lebih rinci, fungsistatus kawasan hutan di Kota Balikpapan tahun 2015, sesuai dengan Tabel SD-2 Buku Data, terdiri dari hutan lindung 14.781 Ha, Hutan Produksi Konservasi 3.552 Ha, Hutan Produksi 1.559 Ha, Taman Wisata 444 Ha, Cagar Alam 295 Ha, Hutan Kota 225 Ha, dan Suaka Margasatwa 4 Ha, dengan total keseluruhan 20.860 Ha. Kenyataan fungsistatus kawasan hutan ini tidak akan berubah, sesuai dengan RTRW Kota Balikpapan tahun 2012-2032. Sesuai Tabel SD-3 Buku Data SLHD, tidak ada perubahan data luas kawasan lindung dan tutupannya berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya dari data tahun 2014, yaitu seluas 36.490 Ha 73 dari luas Kota Balikpapan. Data luasan terdiri dari vegetasi seluas 40.984,08 Ha, area terbangun sebesar 4.911,66 Ha, tanah terbuka seluas 6.259,35 Ha dan berupa badan air seluas 958,70 Ha. Sedangkan kawasan budidaya seluas 24.014,11 Ha tersebar dengan tutupan lahan LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 3 berupa vegetasi seluas 4.802,82 Ha, area terbangun seluas 16,329,59 Ha, berupa tanah terbuka seluas 2.401,41 Ha dan badan air seluas 480,28 Ha. Di kawasan lindung, tutupan lahan terbesar adalah vegetasi sedangkan di kawasan budidaya tutupan lahan didominasi oleh area terbangun. Dari rincian luasan penutupan lahan dalam kawasan hutan dan luar kawasan hutan per kecamatan, sesuai dengan Tabel SD-4, di Kota Balikpapan hanya terdapat hutan lindung, hutan produksi, dan areal penggunaan lain. Untuk hutan lindung, tersebar hanya di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur, masing-masing seluas 8.583 Ha, 4.652,9 Ha, dan 817,55 Ha. Sedangkan hutan produksi hanya terdapat di Kecamatan Balikpapan Barat seluas 1.559 Ha. Areal penggunaan lain tersebar di 5 Kecamatan, yang secara berurutan menurut luasannya adalah: Kecamatan Balikpapan Timur seluas 11.576,93 Ha, Kecamatan Balikpapan Utara 9.768,34 Ha, Kecamatan Balikpapan Barat 7.375,73 Ha, Kecamatan Balikpapan Selatan 4.886,16 Ha dan Kecamatan Balikpapan Tengah hanya 1.143,48 Ha. Di kecamatan Balikpapan Kota sama sekali tidak terdapat hutan lindung, hutan produksi dan areal penggunaan lain. Keseluruhan data ini sama dengan data tahun 2014, tidak mengalami perubahan. Untuk menyeimbangkan tutupan lahan kecamatan Balikpapan Tengah dengan areal kecamatan lainnya penduduk kota bersama kecamatan dan kelurahan di Kecamatan Balikpapan Tengah mengggencarkan upaya penghijauan di lahan yang sempit pada bangunan. Berdasarkan saran dari Kepala P3EK, di Kecamatan Balikpapan Tengah yang relatif sudah padat dapat dikembangkan jenis tanaman bambu, mengingat jenis tanaman ini relatif tidak membutuhkan areal yang luas. Sesuai Tabel SD-4A Buku Data SLHD, secara umum kondisi tutupan lahan di Kota Balikpapan masih didominasi oleh lahan lindung atau tidak terbangun dengan luas 30.307,35 Ha 60,22 dari luas wilayah Kota Balikpapan. Sedangkan luas lahan terbangun atau lahan budidaya mencapai 20.023,22 39.78. dari luas wilayah. Lahan terbangun ini pada umumnya terpusat di wilayah kota tepatnya di Kecamatan Balikpapan Kota, Selatan, Tengah dan sebagian Barat. Penggunaan lahan terbesar berupa permukiman dengan luas 10.779,86 Ha dan disusul kemudian penggunaan lahan untuk kegiatan industri dan pergudangan seluas 5.925,82 Ha. Untuk mengatasi keterbatasan lahan ini, Pemerintah Kota menyiapkan kebijakan pembangunan rumah vertikal, yang bertingkat sehingga masih tersedia areal untuk penghijauan dan resapan air. Mengacu pada tabel tambahan pada SD-4A, dapat dilihat bahwa tutupan lahan Kota Balikpapan terdiri dari: 1. Kawasan lahan bervegetasi seluas 60,22 yang terdiri dari hutan lindung, kawasan lindung, hutan mangrove, hutan kota, green belt wadukbendali dan cagar alam; 2. Kawasan lahan tidak bervegetasi seluas 39,78 yang terdiri dari waduk, sungai, permukiman, kawasan industri, wisata, militer, sektoral serta prasarana dan sarana. Tabel SD-4B, SD-4C, SD-4D, SD-4E dan SD-4F Buku Data SLHD, menunjukan rencana investasi terluas Pemerintah Kota Balikpapan, dengan mengacu luasan lahan, yaitu investasi prasarana wilayah yang mencapai 17.504,01 Ha. Rencana investasi yang akan banyak mengubah tutupan lahan adalah investasi bidang industri seluas 5.925,82 Ha. Agar tetap terdapat areal terbuka dan hijau di lokasi industri, Pemerintah Kota menetapkan kebijakan site plan 70 : 30, LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 4 dalam pengertian investor harus tetap tidak membangun seluas 30 dari lahan investasinya yang diarahkan untuk penghijauan dan ruang terbuka. Kualitas tanah Kota Balikpapan dibahas berdasar kedalaman tanah, tekstur tanah, drainase dan tingkat erosi. Dari RTRW Kota Balikpapan, persentase penyebaran kedalaman tanah soil di Kota Balikpapan dikelompokkan menjadi 3 tiga kelas, yaitu : 1. Kedalaman efektif 30 cm – 60 cm sebesar 50 2. Kedalaman efektif 60 cm – 90 cm dan 30 cm meliputi 10 3. Kedalaman efektif 90 cm sebesar 40 Jenis tanah yang ada di Kota Balikpapan terbagi menjadi 5 lima jenis pengelompokan, yaitu: aluvial, marin, fluvio marin, volkan, dan tektonikstruktural. Penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing jenis tanah adalah sebagai berikut:

a. Tanah pada Kelompok Aluvial

Berdasarkan bentuk tanah, satuan tanah ini merupakan dataran aluvial yang dominan 50- 75, terjadi pada kelerengan 1-3 dengan bahan induk Aluvium. Karena bahan induknya adalah aluvium, maka corak dan sifatnya adalah : 1 Corak: - Tanpa solum - Warna kelabu - Tekstur: liat, pasir - Struktur: pejal - Konsistensi : teguh lembab, plastik basah, keras kering di atas lapisan keras, kering juga dengan gley 2 Sifat 1 Kemasaman : aneka 2 Zat organik : kadar rendah 3 Daya adsorpsi : tinggi 4 Unsur hara : tergantung dari bahan induknya 5 Permeabilitas rendah 6 Kepekaan erosi besar, tetapi karena daerahnya datar tidak sampai lanjut tingkatnya 7 Pemakaian pada sawah, palawija dan perikanan

b. Tanah pada Kelompok Marin

Bentukan lahannya berupa dataran pasang surut lumpur, mempunyai kelerengan 1 dengan bahan induk aluvium. Jenis tanah ini umumnya terdapat disekitar Sungai Wain Besar dan Somber, jenis tanah memiliki ciri dan corak seperi pada kelompok aluvium.

c. Tanah pada Kelompok Fluvio Marin

Terdapat 2 jenis tanah pada kelompok ini yaitu : LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 5 a. Bentukan lahannya berupa dataran estuarin sepanjang muara sungaipantai dengan kelerengan 1 dan bahan induk aluvium. Tanah ini umumnya terdapat di kanan dan kiri sepanjang Sungai Manggar Besar; b. Bentukan lahannya berupa dataran fluvio marin dengan kelerengan 1 dan bahan induknya adalah aluvium. Jenis tanah ini terdapat di sepanjang pantai yang menghadap Selat M c. akassar. Bahan induknya adalah aluvium, maka corak dan sifatnya sama dengan tanah pada kelompok Aluvium.

d. Tanah pada Kelompok Volkan

Bentukan lahannya berupa bahan induk volkan. Tanah pada kelompok volkan setara dengan regosol. Tanah ini berada di pantai di Balikpapan Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Adapun corak, sifat, dan penyebarannya sebagai berikut: a. Corak 1 Solum tipis hingga tebal 2 Warna kelabu hingga kuning 3 Tekstur: pasir, kadar liat 40 4 Struktur: tanpa atau berbutir tunggal 5 Konsistensi : gembur b. Sifat 1 Kemasaman : aneka 2 Zat organik : rendah 3 Daya adsorpsi : rendah 4 Unsur hara : aneka 5 Permeabilitas : tinggi 6 Kepekaan erosi besar c. Penyebaran : Daerah pasir sepanjang pantai

e. Tanah pada Kelompok Tektonik Struktural

Mengenai kelompok tanah ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Bentukan lahannya berupa dataran tektonik berombak agak tertoreh dengan bentuk relief berombak berkisar antara 3-8 dan bahan induknya batuliat dan batupasir. Lokasi penyebarannya adalah di pusat kota yaitu Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Tengah dan Kecamatan Balikpapan Barat yang berbatasan langsung dengan Teluk Balikpapan; 2 Bentukan lahannya berupa dataran tektonik bergelombang, agak tertoreh dan relief bergelombang berkisar antara 8-15. Bahan induk batu liat dan batu gamping.Penyebarannya meliputi Kecamatan Balikpapan Utara;