1.12 Pengolahan Air Bersih oleh PDAM
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 III. 23
distribusi, pompa booster dan tandon. Pengembangan yang dilaksanakan menggunakan sumber dana APBN, APBD Prop, APBD Kota, Pinjaman RDI dan SLA, PDAM serta peran serta masyarakat.
Saat ini sumber air bersih PDAM Balikpapan digunakan oleh 89.912 SR. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan masyakat tersebut, saat ini dioperasikan 8 Instalasi Pengelolaan Air IPA
yang terbangun di seputar kota.
No Instalasi Pengolahan Air Kap. Produksi
Ldt Kap. Distribusi
Ldt Sumber Air Baku
1 Batu Ampar
500 492,09 Waduk Manggar 519 Ldt
2 Manggar
20 17,7 Waduk Manggar 15,96 akan
ditingkatkan 100 Ldt 3
Kampung Damai 440
450,68 Waduk Manggar 371 Ldt dan Sumur Bor 47 Ldt
4 Gunung Sari
140 137,79 6 Unit Sumur Bor 140 Ldt
5 Teritip
50 26,74 7 Unit Sumur Bor 35 Ldt
6 Prapatan
50 37,66 2 Unit Sumur Bor 50 Ldt
7 Gn Tembak
10 9,11 Sungai Selok Api 5 Ldt + 1
Unit Sumur Bor 5 Ldt 8
Zamp Korpri 10
12,21 1 Unit Sumur Bor 10 Ldt
1220 1183,98
Jumlah
Sumber : DTKP, Tahun 2015
1. IPA Batu Ampar: IPA ini melayani daerah perkotaan bagian tengah, utara dan timur dengan kapasitas IPA Clearator terpasang 500 ltdt dan kapasitas IPA Aerasi 50 ltdt.
2. IPA Manggar Km. 12: IPA Manggar memiliki kapasitas terpasang 25 ltdt. IPA ini menggolah air tanah dalam yang berasal dari 2 unit sumur bor yang dibuat di sekitar Waduk Manggar.
Gambar 3.20. Instalasi Pengolahan Air Manggar KM.12
3. IPA Kampung Damai: IPA Kampung Damai saat ini masih menjadi instalasi pengolahan air utama untuk melayani sekitar perkotaan. Terletak sekitar 3 km sebelah timur Kota Balikpapan,
IPA ini dibangun pada tahun 1980 dengan konstruksi beton. Pasokan air baku berasal dari Waduk Mangggar. IPA ini mempunyai kapasitas terpasang 400 ltdt yang dapat dioperasikan
secara penuh. Selain air baku dari permukaan, IPA ini didukung pula air baku yang berasal
Tabel 3.6. Instalasi Pengolahan Air yang dikelola PDAM
Sumber : DTKP, Tahun 2015
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 III. 24
dari air tanah yang terdiri dari 6 enam unit sumur bor dengan kapasitas total berkisar 42,7 ltdtk.
4. IPA Gunung Sari: IPA Gunung Sari melayani daerah perkotaan bagian tengah dengan wilayah terbatas. Sumber air baku diperoleh dari bawah tanah yang berasal dari 6 enam unit sumur
bor yang dioperasikan secara bergantian sesuai dengan kebutuhan. Di lokasi IPA ini terdapat dua unit instalasi pengolahan, yaitu satu unit pengolahan sederhana kapasitas 40 ltdt dan
satu unit lagi pengolahan lengkap kapasitas 50 ltdt dibangun dengan konstruksi baja.Kapasitas total terpasang adalah 90 ltdt, namun kapasitas operasi rata-rata adalah 115
ltdt. Instalasi pengolahan lengkap menggunakan sistem Dissolved Air Floatation DAF yang dilengkapi dengan proses aerasi sebelum pengolahan.Pada akhir tahun 2010 dilakukan
peningkatan kapasitas pengolahan IPA Gunungsari menjadi 110 ltdt dengan membangun sistem pengolahan baru sistem DAF kapasitas 60 ltdt sebagai pengganti instalasi
pengolahan sederhana. Sebagai alternatif tambahan air baku diperoleh dari 2 dua unit sumur bor yang telah dibuat di Jalan Martadinata Kelurahan Mekarsari kap.25 ltdt dan dari sumur
bor Gunung Malang kap. 17 ltdt.
Gambar 3.21. Instalasi Pengolahan Air Gunung Sari
5. IPA Teritip: IPA Teritip melayani wilayah kota disebelah timur dengan wilayah pelayanan yang cukup luas. Sumber air baku diperoleh dari air bawah tanah yang berasal dari 7 tujuh unit
sumur bor yang dioperasikan secara bergantian sesuai dengan kebutuhan. Dilokasi IPA ini terdapat dua unit instalasi pengolahan, yaitu satu unit pengolahan lengkap kapasitas ± 40 ltdt
dan satu unit pengolahan lengkap paket kapasitas 25 ltdt yang dibangun tahun 2005.
Sumber : DTKP, Tahun 2015
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 III. 25
Kapasitas total terpasang saat ini sebesar ± 50 ltdt namun dioperasikan dengan kapasitas rata-rata ± 36 ltdt.
6. IPA Gunung Tembak: IPA Gunung Tembak melayani wilayah perbatasan kota sebelah timur dengan daerah pelayanan yang terbatas. Sumber air baku yang mengandalkan Sungai Selok
api yang hanya dapat disadap pada saat musim hujan. Pada musim kemarau, operasi IPA terhenti dan pasokan air bersih dibantu dari IPA Teritip. Kapasitas pengolahan terpasang
sebesar 10 ltdt namun dioperasikan dengan kapasitas rata rata 6 ltdt. Pada pertengahan tahun 2010 dilakukan pembuatan satu unit sumur bor di lokasi IPA Gunung Tembak yang akan
digunakan sebagai sumber air baku alternatif. Pada tahun 2010 dilakukan pula pembuatan IPA baru dengan sistem DAF kapasitas 5 ltdt sebagai pengganti instalasi pengolahan air lama.
Gambar 3.22. Instalasi Pengolahan Air Gunung Tembak
7. IPA Prapatan: IPA Prapatan merupakan IPA baru yang dibangun pada tahun 2010. IPA pengolahan lengkap sistem DAF konstruksi baja dengan kapaitas 50 ltdt melayani wilayah
Prapatan yang semula merupakan wilayah pelayanan IPA Kp. Damai. Sumber air baku diperoleh dari air bawah tanah yang berasal dari dua sumur bor yang dibuat tahun 2006 dan
2008, kapasitas masing-masing sumur bor sebesar 25 ltdt.
Gambar 3.23. Instalasi Pengolahan Air Prapatan
Sumber : DTKP, Tahun 2015
Sumber : DTKP, Tahun 2015
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 III. 26