Sungai Teritip BUKU Laporan SLHD 2015

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 54 Sumber: BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015 1 Sungai Teritip Bagian Hulu Titik pengambilan sampel air pada sungai Teritip bagian hulu adalah pada S : 01 o 09‘16.3‖ dan E : 116 o 57‘45.2‖. Tabel 2.35 Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Teritip Bagian Hulu Parameter 2015 BM. Kelas II BOD 5 2 3 COD 4 25 DO 4 4 Minyak Lemak 1000 1000 Ammonia 0,19 Besi 3,17 TSS 84 50 Mangan 0,49 Coliform 190 5000 Faecal Coliform 130 1000 Sumber: BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015 Parameter kualitas air yang tidak memenuhi Baku Mutu Air Kelas II adalah Nitrat dan TSS. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode Indeks Pencemaran IP, diketahui status mutu air Sungai Teritip Bagian Hulu termasuk dalam kategori Cemar Ringan dengan nilai IP yaitu 3,05. LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 55 2 Sungai Teritip Bagian Tengah Wilayah Teritip bagian tengah didominasi oleh aktifitas permukiman penduduk. Titik pengambilan sampel air pada Sungai Teritip bagian tengah adalah S : 01 o 09‘11.4‖ dan E : 116 o 59‘20,4‖ Tabel 2.36. Hasil Pemantauan Data Kualitas Air Sungai Teritip Bagian Tengah Parameter 2015 BM Kelas II BOD 5 8 3 COD 16 25 DO 7,3 4 Minyak Lemak 1000 1000 Ammonia 0,40 Besi 3,13 TSS 96 50 Mangan 0,36 Coliform 240 5000 Faecal Coliform 110 1000 Sumber: BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015 Parameter yang tidak memenuhi baku mutu adalah Tembaga Cu, Timbal Pb, Seng Zn, Nitrit NO 2 , Nitrat NO 3 , BOD, TSS.Berdasarkan hasil pengolahan data indeks pencemaran air, status mutu air pada Sungai Teritip Bagian Tengah masih dalam kategori Cemar Ringan dengan nilai IP yaitu 3,52. 3 Sungai Teritip Bagian Hilir Pengambilan sampel air sungai pada Sungai Teritip bagian hilir adalah pada titik S : 01 o 09‘03.4‖ dan E : 117 o 00‘01.5‖. LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 56 Tabel 2.37. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Teritip Bagian Hilir Parameter 2015 BM. Kelas II BOD 5 2 3 COD 4 25 DO 4,3 4 Minyak Lemak 1000 1000 Ammonia 0,41 Besi 0,03 TSS 60 50 Mangan 0,01 Coliform 980 5000 Faecal Coliform 220 1000 Sumber: BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015 Berdasarkan hasil pengolahan data indeks pencemaran air, status mutu air pada Sungai Teritip Bagian Hilir dalam kategori Cemar Sedang dengan nilai IP yaitu 6,00.Parameter yang tidak memenuhi Baku Mutu Air Kelas II adalah TDS, TSS, Nitrat, Nitrit dan Seng Zn.

D. Udara 1. Pengukuran Kualitas Udara Ambien 24 jam

Pemerintah Kota melakukan pengukuran kualitas udara ambien pada beberapa titik lokasi yang strategis dengan berbagai peruntukkan dan pengukurannya dilakukan secara sesaat maupun kontinyu. Pengukuran secara sesaat dilakukan pada jalan raya dengan kategori padat lalu lintas, pada daerah perdagangan, daerah dekat permukiman dan daerah dekat industri. Sedangkan pengukuran secara terus menerus digunakan Air Quality Monitoring System AQMS yang terpasang pada tepi jalan raya yang padat lalu lintas, pada kawasan perdagangan dan pada pemukiman. Pengukuran kualitas udara pada tahun 2015 ini dilakukan di laboratorium pada 6 enam lokasi terutama lokasi dengan kepadatan lalu lintas tinggi dan mengacu pada tempat yang sama dari tahun-tahun sebelumnya yaitu : 1. Simpang Balikpapan Plaza Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Klandasan Ilir pada titik koordinat S : 01°16‘37,3‖ dan E : 116°50‘17,6‖, merupakan pengukuran pada jalan raya 5 m dari tepi jalan. 2. Kantor Kelurahan Karang Joang , Kelurahan Karang Joang: pada titik koordinat S : 01°10‘44,17‖ dan E : 116°52‘51,38‖, merupakan daerah PermukimanPerdagangan dan Jasa. 3. Pelabuhan Laut Semayang, Kelurahan Prapatan, pa da titik koordinat S : 01°16‘15,7‖ dan E : 116°48‘28,6‖, merupakan daerah Jasa dalam hal ini pelayanan Jasa Transportasi Laut. 4. Simpang Gunung Malang, Kelurahan Gunung Sari Ulu, pada titik koordinat S : 01°15‘44,3‖ dan E : 116°50‘22,1‖, merupakan daerah Perdagangan dan Jasa. 5. Kampung Baru Ujung, Kelurahan Baru Ulu, pada titik koordinat S : 01°15‘44,3‖ dan E : 116°50‘22,1‖, merupakan daerah Perdagangan dan Jasa dan permukiman. 6. Bundaran Rapak, Kelurahan Rapak pada titik koordinat S : 01°14‘36,4‖ dan E : 116°5 0‘06,1‖, merupakan daerah Perdagangan dan Jasa. LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 57 Hasil pengukuran tahun 2015 sesuai tabel SD-18 Buku Data, dan berdasarkan tren kualitas udara pada gambar 2.37 diperoleh tren kondisi selama 7 tujuh tahun berturut-turut dari tahun 2009 sampai dengan 2015, dengan parameter sebagai berikut:

i. Parameter Debu :

Kondisi kualitas udara di Kota Balikpapan pada tahun 2015 dari hasil pengukuran untuk parameter semuanya masih di bawah baku mutu dan hasil rata-ratanya juga masih dibawah dari tahun 2010 dan 2013. Sedangkan tren hasil pengukuran kualitas udara pada semua lokasi tiap tahunnya menunjukkan pengukuran yang naik turun. Lokasi yang menunjukkan kenaikkan kadar debu dari tahun 2013 terjadi pada Pelabuhan Laut, Bundaran Rapak dan Simpang Balikpapan Plaza yang kenaikkannya masing-masing sebesar 298,34 , 37,67 dan 37,66. Gambar 2.37. Kadar Rata-rata Debu Tahun 2009 – 2015 Sumber : BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015 Bila dibandingkan antar lokasi pada tahun 2014 kadar debu paling tinggi adalah di lokasi Pelabuhan Laut dan paling rendah di lokasi Simpang Gunung Malang. Peningkatan kadar debu dimungkinkan pada saat pengukuran sedang terjadi adanya aktifitas embarkasi dan debarkasi penumpang pelabuhan laut yang menjadi jalur penumpang menggunakan angkutan kota yang menambah kepadatan lalu lintas di sepanjang pelabuhan. LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 58 Gambar 2.38. Tren Kualitas Udara Parameter DebuTahun 2009 - 2015 Sumber : BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015 ii. Parameter SO 2 : Hasil pengukuran kualitas udara pada tahun 2015 di semua lokasi kadar SO 2 masih di bawah baku mutu. Hal ini berarti kondisi kualitas udara di daerah perkotaan se-Kota Balikpapan masih tergolong baik dari dampak adanya SO 2 . Kadar rata-rata SO 2 pada semua lokasi lebih tinggi dibanding dari tahun-tahun sebelumnya berkisar antara 0,03 sampai dengan 0,035 mgl, naik 34,13 dibanding tahun 2014. Hal ini dikaitkan dengan situasi kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan di Kota Balikpapan dan kabupatenkota di wilayah Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil pengukuran alat pantau Air Quality Monitoring System AQMS juga telah menunjukkan hasil pengukuran dengan kualitas berdasar ISPU Indeks Standar Pencemar Udara adalah ―Sedang‖. Yang mengakibatkan kurangnya jarak pandang bagi pengendara kendaraan bermotor dan pesawat terbang saat take off dan landing.