Kebun Raya Kota Balikpapan Hutan Lindung Sungai Manggar

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 7 Jika dibandingkan dengan kondisi hutan lindung Sungai Wain, kondisi Hutan Lindung Sungai Manggar menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Balikpapan untuk melakukan rehabilitasi. Keberadaan masyarakat di dalam kawasan saat itu ternyata meninggalkan permasalahan tersendiri dan menjadi kendala utama dalam pengelolaan kawasan ini. Tutupan lahan Hutan Lindung Sungai Manggar saat ini 60 didominasi semak belukar dan alang-alang. Keberadaan hutan tanaman industri merupakan lahan hutan PT. Inhutani dan tidak berproduksi yang berlokasi di Kecamatan Balikpapan Barat seluas 1.559 Ha dengan kondisi dilapangan berupa hutan sekunder yang tidak terjaga dan sangat rentan terhadap kebakaran hutan. Berdasarkan Tabel SD-9 Buku Data SLHD, luasan kerusakan hutan akibat kebakaran hutan seluas 600 Ha. Sedangkan kerusakan akibat ladang berpindah, dan perambahan hutan seluas 36 Ha. Pemerintah Kota melalui BLH telah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk terus melakukan reboisasi di kawasan hutan lindung ini, khususnya yang terbakar pada tahun 2015 ini.

d. Hutan Kota

Sesuai tabel tambahan pada SD-9B, maka luasan hutan kota yang telah ditetapkan sebagai hutan kota bertambah 52,925 dibandingkan data pada RTRW Kota Balikpapan Tahun 2012-2032 dari 62,417 Ha menjadi 132,5545 Ha. Sesuai Tabel SD-10 Buku Data SLHD dan uraian tersebut diatas, pada tahun 2012 Pemerintah Kota Balikpapan melalui Bappeda Kota Balikpapan sudah melakukan perhitungan konversi hutan menurut peruntukkan, yang dibagi menjadi 17 peruntukkan dengan luas 5.039,41 Ha, dan tidak ada perubahan peruntukkan untuk tahun 2015 ini.

B. Keanekaragaman Hayati

Sesuai tabel SD-11 dan SD-11A, belum ada perubahan inventarisasi data keanekaragaman hayati Kota Balikpapan dibandingkan data tahun 2014, dengan jumlah spesies diketahui mencapai 1.539 spesies. Spesies dominan yang diketahui adalah jenis tumbuhan mencapai 68,23 dan jumlah spesies dilindungi diketahui mencapai 158 spesies yang didominasi jumlah hewan yang dilindungi mencapai 76,58. Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas varian gen, jenis dan ekosistem pada suatu daerah, yang merupakan dasar kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan. Keanekaragaman Hayati dibedakan menjadi 3 tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem, yaitu: 1. Keanekaragaman gen genetic diversity merujuk kepada berbagai macam informasi genetik yang terkandung di dalam individu tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang mendiami bumi; 2. Keanekaragaman jenis species diversity merujuk kepada keanekaragaman organisme hidup di bumi diperkirakan berjumlah 5-50 juta tetapi hanya 1,4 juta yang baru dipelajari; LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 II. 8 3. Keanekaragaman ekosistem ecosystem diversity berkaitan dengan keanekaragaman habitat, komunitas biotik, dan proses ekologi dibiosfer. Menurut Barthlott 1997, daerah Kota Balikpapan diperkirakan memiliki jumlah spesies tumbuhan tinggi vascular plants per 10.000 km 2 adalah sekitar 3000-4000 jenis ditandai dengan zona berwarna ungu muda . Gambar 2.5. Jumlah Spesies Tumbuhan Tinggi Vascular Plants per 10.000 km 2 Sumber : Barthlott, Tahun 1997 Gambar 2.5. diatas menjelaskan bahwa sebagian besar spesies terdata di Kota Balikpapan adalah jenis tumbuhan yang memiliki bentuk hidup life form pohon phanerophytes. Spesies tumbuhan lainnya yang berada di lapisan vegetasi seperti semak, tumbuhan herba, tumbuhan air, lumut dan paku. Keanekaragaman hayati ini mencakup tingkatan ekosistem, spesies dan tingkatan di dalam spesies atau genetik, baik yang alami maupun yang telah dibudidayakan. Pulau Kalimantan merupakan daerah “Biodiversity Hotspot“ yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati sangat tinggi di Indonesia bahkan di dunia. Keanekaragaman hayati sesuai tabel SD-11 Buku Data tersebut, terdiri dari :

1. Keanekaragaman spesies tumbuhan

Jenis Tumbuhan yang tercatat terbanyak dari jenis pohon, yaitu sejumlah 207 spesies yang merupakan vegetasi karakteristik hutan hujan tropis yang popular. Tercatat terdapat 59 jenis vegetasi dengan jenis tanaman yang dilindungi sebanyak 61 jenis. Jenis Flora yang dilindungi di dalam koridor ini juga tidak sedikit, mulai dari berbagai jenis kantong semar Nephentes ampularia, Nephenthes mirabilis, anggrek termasuk anggrek hitam, Coelogyne pandurata, jenis palem yang dilindungi yaitu bandang Borassodendron borneensis,