Desa Wonosari
1. Pemerintahan Desa 2. LKMD
3. PKK 4. BPD
5. Kelompok Tani 6.Karang Taruna
1. Perkumpulan muda-mudi
2. Muda-mudi Mesjid 3. Perkumpulan klan
marga Kelompok Tani
Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010
2.9 Sumber Daya Alam SDA
Sumber daya alam SDA merupakan faktor yang sangat penting dan berpotensi untuk dikelola secara maksimal sehingga menjadi sumber utama
pendapatan masyarakat. Sumber daya alam Desa Wonosari yang berpotensi adalah sektor pertanian dan sektor peternakan. Pada sektor pertanian biasanya
dikelola masyarakat dengan menanam padi, jagung dan coklat. Pada sektor peternakan umumnya masyarakat memelihara bebek, kambing, babi, dan ayam.
Selain itu Desa Wonosari juga memiliki sumber daya alam dibidang kerajinan tangan yaitu pembuatan batu bata, pembuatan tempe dan souvenir. Berbagai jenis
sumber daya alam yang ada di Desa Wonosari pada tabel berikut : Tabel 5. Sumber Daya Alam yang dihasilkan dari Desa Wonosari
Sektor Sumber Daya Alam
Jumlah Sektor Pertanian
Padi Jagung
Coklat Kelapa
Durian Rambutan
Mangga 8.400 Tontahun
5,4 Tontahun 1.500 Pohon
225 Pohon 30 Pohon
30 Pohon 350 Pohon
Sektor Peternakan Kerbau
20 ekortahun
Universitas Sumatera Utara
Lembu Bebek
Ayam Kampung Ayam Ras
Ikan Lele 20 ekortahun
10.000 ekortahun 5.000 ekortahun
7.000 ekortahun 3,5 tontahun
Sektor Kerajinan Tangan Batu bata
Tempe Souvenir
3.900.000 buahtahun 0,75 tontahun
3.900 buahtahun
Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
B A B III RUTINITAS PETANI
3.1 Kehidupan Petani di Desa Wonosari
Petani di Desa Wonosari adalah masyarakat yang mengolah tanah pertaniannya dengan menanam padi. Kegiatan petani dimulai saat pagi hari
sampai sore hari untuk mengerjakan atau mengolah sawahnya. Kesibukan petani mulai terlihat sewaktu turun bibit. Awalnya petani harus melihat kondisi air
supaya sawah dapat diolah dengan menggunakan hand traktor. Aktivitas petani diawali pada pagi hari. Kebanyakan masyarakat petani, kaum ayah berangkat
lebih awal daripada istrinya. Sang istri masih mengerjakan pekerjaan rumah, memasak sarapan, memberi makan ternak dan juga menunggu sampai anak-
anaknya berangkat ke sekolah. Setelah semua selesai, istri menyusul suaminya tersebut untuk membantu pekerjaan di sawah. Apabila matahari mulai naik, istri
kembali kerumah untuk memasak makan siang untuk keluarga mereka. Pekerjaan di sawah, sosok ayah lebih diandalkan. Biasanya apabila pekerjaan di sawah
sudah mulai menumpuk, siang hari kaum laki-laki tidak pulang ke rumah. Mereka bergegas menyelesaikan pekerjaan tersebut sembari beristirahat di soso-sopo
9
Teriknya matahari dan lumpur adalah teman petani saat berada di sawah. Teriknya matahari tidak menjadi penghalang bagi mereka. Petani hanya berusaha
bekerja sekuat tenaga untuk dapat makan dan yang terpenting dapat memenuhi dan
menunggu makan siangnya diantar istri atau anak-anaknya.
9
Gubuk kecil yang tidak memiliki dinding, tempat petani beristirahat
Universitas Sumatera Utara
seluruh kebutuhan rumah tangga yang salah satunya untuk menyekolahkan anak- anak mereka. Untuk mencapai hal tersebut, petani harus mengupayakan tanaman
padi dirawat sebaik mungkin, sehingga apabila tiba saat panen mendapat hasil yang memuaskan. Tetapi kadangkala hal itu tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan petani. Petani sudah berusaha merawat padi, tetapi tiba saat panen, musim hujan dan angin kencang merobohkan padi miliknya. Suatu hal yang tidak
terduga-duga datang. Walaupun hal itu terjadi, mereka tetap bersyukur dan mengupayakan agar tetap tabah menghadapi segala sesuatu yang datang.
3.2 Sistem Pertanian 3.2.1 Pengolahan Tanah