Proses pembibitan Sistem Pertanian .1 Pengolahan Tanah

3.2.4 Proses pembibitan

Pemilihan bibit padi yang bagus adalah salah satu faktor untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah. Masyarakat desa Wonosari biasanya menggunakan bibit padi jenis IR 64. Bibit varietas ini dianggap lebih bagus dari varietas lainnya, kerena proses pemeliharaannya tidak begitu rumit dan hasilnya bagus menjadikan bibit varietas ini tetap diandalkan petani. Masyarakat menggunakan perbandingan untuk 1 rante 20x20m yaitu dengan 2 kg bibit padi. Sebelum dijadikan bibit padi terlebih dahulu dijemur dan dibersihkan dengan cara dipur-pur 11 Ada waktu tertentu dimana petani mengalami kekurangan bibit padi saat penanaman. Petani harus berusaha mendapatkan bibit untuk menanami sawahnya . Sesudah dibersihkan, padi dimasukkan kedalam karung untuk direndam selama satu hari satu malam sehingga tunas padi keluar dengan sempurna dan siap untuk disemaikan di sawah. Belajar dari pengalaman, petani dengan sengaja melebihkan takaran bibit padinya. Karena pada nantinya akan sangat diperlukan apabila ada hal yang mengganggu atau merusak bibit padi yaitu untuk menggantikan padi yang tidak tumbuh pada saat dilakukan penanaman. Kemudian bibit padi ditabur di tempat yang sudah disediakan yang terlebih dahulu tanahnya sudah diolah petani. usia bibit padi sebelum ditanam bekisar 21-25 hari. Untuk mendapatkan bibit yang baik pengaturan air juga sangat penting, maksudnya apabila air terlalu banyak bibit padi tidak tumbuh dengan sempurna sedangkan apabila kondisi air terlalu sedikit mengakibatkan nantinya bibit padi susah untuk dicabut. 11 Dipur-pur bahasa lokal adalah padi yang dibersihkan dari sampah padi yang kosong atau batang padi dengan memanfaatkan angin sebagai media untuk membersihkan padi , yang nantinya padi tersebut dijadikan bibit. Universitas Sumatera Utara yang masih kosong akibat kekurangan bibit. Sebelumnya petani sudah melebihkan bibit tersebut untuk mengantisipasi terhadap kerusakan bibit sewaktu disemaikan. Ini terjadi karena bibit padi belum melekat pada tanah tempat persemaian sehingga terbawa air saat tempat persemaian bibit padi tergenang air. Untuk menggantikan bibit padi yang kurang, biasanya petani mencari dan mengelilingi areal persawahan petani yang lain untuk mendapatkan bibit padi yang sisa. Untuk mendapatkannya petani harus menanyakan kepada pemilik apakah bibit tersebut boleh diambil atau dibeli. Terkadang inilah awal petani mengalami kekecewaan. Karena bibit yang dipakai dan yang didapatkannya dari petani lain berbeda, nantinya apabila memasuki masa panen kondisi padi tidak serentak untuk dipanen dan keadaan padi bercampur dengan padi yang seharusnya sudah dapat dipanen.

3.3 Proses penanaman bibit padi