Topografi Desa Kelembagaan Desa Wonosari .1 Lembaga formal dan Lembaga Non Formal

8 Polisi 7 9 TNI 4 10 Lainnya 377 Total 9.950 Sumber :Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010

2.6 Topografi Desa

Tanah di Desa Wonosari memiliki tekstur yang subur. Jenis tanah gembur dan berwarna hitam kecoklatan. Jenis tanah ini sangat cocok dijadikan untuk lahan pertanian yaitu padi. Tanaman yang cocok di dalam jenis tanah seperti ini adalah padi. Sistem tanam padi Desa Wonosari dapat mencapai 2-3 kali panen dalam satu tahun. Biasanya panen dapat 3 kali dalam setahun, karena belakangan ini cuaca sulit untuk ditebak. Misalnya pada akhir tahun adalah musim penghujan, dimana pada bulan ini cocok untuk turun kesawah tetapi tidak cocok untuk musim panen sehingga petani harus mampu memperkirakan padi untuk dapat dipanen. Suhu udara Desa Wonosari memiliki temperatur 30°C dengan curah hujan rata-rata 100 mm-200 mmtahun. Wilayah Desa Wonosari berada di ketinggian 35 mdpl. Desa Wonosaari memiliki dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Biasanya musim penghujan antara bulan September-Desember dan musim kemarau tetapi sekarang ini cuaca susah diprediksi kapan musim penghujan dan musim kemarau. Terkadang datangnya musim yang tidak dapat diprediksi masyarakat dapat membawa dampak yang baik dan menyusahkan petani. Misalnya pada musim kemarau tepatnya petani panen. Pada masa ini harga padi tergolong cukup mahal, karena kondisi padi yang cukup kering dan dapat Universitas Sumatera Utara langsung dijual. Berbeda halnya pada musim penghujan, harga padi murah. Ini disebabkan kondisi padi yang basah dan susah untuk dijemur sehingga harganya sangat murah.

2.7 Sarana dan Prasarana Desa

Sarana dan prasana merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana sarana dan prasarana juga nantinya dapat membantu kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan suatu daerah sangat membutuhkan suatu alat yang dapat mempercepat akses masuknya arus informasi bagi perkembangan daerah tersebut. Sarana umum yang tersedia di Desa Wonosari meliputi : sarana pendidikan yakni, 4 buah gedung TK, 5 SD Negeri, 1 SD Swasta, 1 SLTP Negeri, 2 SLTP Swasta dan 2 SLTA Swasta. Umumnya sekolah-sekolah tersebut didirikan di pusat desa atau dusun yang dihuni lebih banyak masyarakatnya dibandingkan dengan dusun-dusun lainnya. Lokasi sekolah tidak terlalu jauh dengan rumah-rumah penduduk sekitar 2-4 Km serta kondisi jalannya bagus yang sudah dilapisi aspal sehingga anak-anak sekolah sudah dapat melaluinya dengan sepeda ataupun sepeda motor. Sarana sosial ekonomi pertanian yakni 5 kios saprodi, sebuah pasar tradisional dan 16 kelompok tani. Sarana ini juga sangat membantu para petani. Kios saprodi yang menjual kebutuhan pertanian berupa pupuk, obat-obatan, cangkul dan lain sebagainya. Dimana harga di kios saprodi ini juga tidak terlalu mahal dengan harga yang di kota, sehingga petani tidak perlu ke kota apabila Universitas Sumatera Utara membutuhkan kebutuhan pertaniannya. Keberadaan pasar tradisional atau lebih akrab disebut masyarakat setempat pekanan juga membantu mereka. Pasar tradisional buka setiap hari jumat mulai sore hari sampai jam 8 malam, sehingga sore hari adalah waktu yang tepat apabila mereka sehabis pulang dari sawah, untuk berbelanja sembako dan keperluan dapur. Gambar 1: Pekanan Selain itu, kelompok tani juga mempunyai peran dalam kehidupan mereka. Kelompok tani adalah sekumpulan petani yang diketuai oleh seorang petani setempat yang dibuat masyarakat berdasarkan dusun tempat tinggalnya. Tujuan kelompok tani ini dibentuk sebagai wadah masyarakat petani untuk bersosialisasi apabila ada sebuah perusahaan obat-obatan pertanian untuk menawarkan produknya, sehingga setelah berdiskusi mereka mampu memutuskan apakah menggunakan produk tersebut. Bukan hanya itu, kelompok tani juga menjadi salah satu kucuran dana atau penerima bantuan dari Dinas Pertanian setempat yang diberikan cuma-cuma untuk membantu petani yang kekurangan modal untuk Universitas Sumatera Utara usaha pertaniannya. Pada belakangan ini pengetahuan petani dalam memilih obat- obatan pertanian dan tidak mau pindah dengan produk-produk baru yang mengakibatkan hilangnya kelompok tani. Para petani tertipu dengan produk- produk baru yang bermunculan di pasar, sehingga mereka lebih percaya dengan produk yang mereka gunakan bertahun-tahun.

2.7.1 Sarana Pertanian

Selain bibit unggul, pupuk dan sistem pengairan yang baik adalah penunjang untuk mendapatkan panen yang melimpah. Dengan tersedianya alat- alat pertanian yakni pompa air, sumur bor, hand traktor dan mesin panen juga penolong bagi petani untuk dapat mengolah sawahnya. Pompa air dan sumur bor sangat membantu petani. Biasanya sumur bor dibuat petani di pinggiran areal persawahan. Ini dilakukan untuk mempermudah petani untuk mengairi sawahnya apabila terjadi musim kemarau. Seiring berkembangnya tegnologi pada era ini, dunia pertanian juga tidak mau berdiam diri dan selalu menghadirkan tegnologi-tegnologi pertanian yang cukup canggih. Sekitar tahun 1970 an, untuk mengolah tanah persawahannya, petani masih mengandalkan tenaga kerbau untuk membajak sawahnya. Begitu juga pada saat musim panen, masyarakat mengajak anggota masyarakat lainnya untuk membantunya. Dengan mengunakan tenaga manual yaitu tenaga manusia, dengan cara memukul-mukul batang padi kesebuah alat yang dibuat sedemikian rupa supaya padi rontok dari batangnya. Kendala utama adalah efisiensi waktu, apabila menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan tenaga kerbau untuk membajak sawah dan tenaga manusia untuk merontokkan padi dari Universitas Sumatera Utara batangnya memerlukan waktu yang cukup lama dan juga areal yang dikerjakan tidak begitu luas. Pada saat ini kehadiran hand traktor dan mesin panen membawa dampak positif terhadap petani. Kalau dengan menggunakan hand traktor dapat menyelesaikan 1 Ha per hari terhitung dari jam 9 pagi sampai jam 6 petang. Mesin panen dirakit sedemikian rupa, mesin dihubungkan kesebuah tuas sehingga tuas ikut berputar. Putaran inilah yang merontokkan padi. Semakin besar tenaga mesin semakin banyak padi yang dirontokkan. Baru-baru ini kehadiran mesin panen yang cukup canggih yang didatangkan dari Australia, masyarakat setempat menyebutnya odong-odong. Odong-odong adalah sebuah alat mesin panen yang bentuknya hampir mirip dengan traktor. Bagian depannya dilengkapi dengan pisau yang diposisikan seperti bentuk gunting yang bertujuan memotong batang padi sehingga padi masuk ke dalam mesin dan langsung dirontokkan didalam mesin itu juga. 1 orang bertugas memegang karung untuk diisi padi yang keluar dari mesin. Tabel 3. Sarana dan Prasarana di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang No Fasilitas Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Pendidikan TK SD SLTP SLTA 4 6 3 2 2 Pertanian Pompa Air Sumur Bor Hand Traktor Mesin Penen 90 300 45 7 Universitas Sumatera Utara 3 Sosial Ekonomi Pertanian Kios Saprodi Pasar Tradisional Kelompok Tani 5 1 16 4 Lembaga Desa LKMD BPD PKK POLMAS 1 1 1 1 Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010 2.8 Kelembagaan Desa Wonosari 2.8.1 Lembaga formal dan Lembaga Non Formal Kelembagaan di Desa Wonosari dapat dibagi menjadi dua yakni kelembagaan formal dan kelembagaan non formal. Lembaga formal meliputi lembaga Pemerintahan Desa, Lembaga Ketahanan Masyarakat Pangan LKMD, Pemberdayaan Kesejateraan Keluarga PKK, Badan Perwakilan Desa BPD, Kelompok Tani dan Karang Taruna. Kelembagaan non formal meliputi Perkumpulan muda-mudi setiap dusun, muda-mudi mesjid, dan perkumpulan klan marga. Ada juga organisasi yang merupakan suatu wadah diskusi dan berkumpul bagi para masyarakat yang dibentuk atau didirikan atas dasar kesamaan kepentingan, agama, atau kesamaan latar belakang klan marga. Lembaga formal dan non formal dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel 4. Lembaga Formal dan non formal yang ada di Desa Wonosari Desa Lembaga Formal Lembaga non Formal Prioritas Utama Universitas Sumatera Utara Desa Wonosari 1. Pemerintahan Desa 2. LKMD 3. PKK 4. BPD 5. Kelompok Tani 6.Karang Taruna 1. Perkumpulan muda-mudi 2. Muda-mudi Mesjid 3. Perkumpulan klan marga Kelompok Tani Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010

2.9 Sumber Daya Alam SDA