commit to user 43
Tabel 12.  Jumlah  Produksi  Komoditi  Peternakan  di  Kabupaten Temanggung Tahun 2008
No Jenis Komoditi
Produksi dalam satuan
Harga Rp
Nilai Produksi Rp
1. Sapi Perah Bos Taurus
165.000 liter susu 6.500
1.072.500.000 2.
Sapi Potong Bos sp. 24.879.400 kg
50.000 1.243.970.000.000
3. Kerbau Bos baulus
1.577.800 kg 48.500
76.523.300.000 4.
Kuda Eguus Caballus 305.900 kg
45.000 13.765.500.000
5. Kambing Capra sp.
13.888.250 kg 40.000
555.530.000.000 6.
Domba Ovie aries 62.571.750 kg
40.000 2.502.870.000.000
7. Babi Babyrousa babyrussa
252.900 kg 38.000
9.610.200.000 8.
Kelinci Nesolagus netscheri 17.930 kg
13.608 243.991.440
9. Ayam Buras Gallus domesticus
4.910.958 kg 17.000
83.486.286.000 10.
Ayam Ras Petelur Gallus sp. 57.500.000  kg
9.600 552.000.000.000
11. Itik Anas platynchos
100.250 ekor 55.000
5.513.750.000 12.
Entok Cairina moschata 24.479 ekor
60.000 1.468.740.000
13. Burung Puyuh Coturnix coturnix
6.545.000 kg 9.000
58.905.000.000 14.
Angsa Cygnus olor 18.355 ekor
60.000 1.101.300.000
Sumber:  Dinas  Peternakan  dan  Perikanan  Kabupaten  Temanggung,  2008 Diolah
Komoditi peternakan di Kabupaten Temanggung yang memiliki nilai produksi  tinggi  setelah  domba  adalah  sapi  potong.  Menurut  keterangan
dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung, ternak yang ada di Kabupaten Temanggung terutama sapi potong tidak rentan terhadap
penyakit seperti sapi gila. Dengan demikian, kondisi kesehatan sapi dapat terjaga  dengan  baik  dan  produksinya  tetap  tinggi.  Sedangkan  kelinci
merupakan komoditi peternakan yang memiliki nilai produksi terendah di Kabupaten  Temanggung.  Produksi  kelinci  di  wilayah  Kabupaten
Temanggung relatif sedikit. Selain itu, harga kelinci di wilayah Kabupaten Temanggung ini juga relatif rendah.
5. Sub Sektor Perikanan
Perikanan di Kabupaten Temanggung dibagi menjadi tiga yaitu ikan kolam,  ikan  budidaya,  dan  ikan  sungai.  Perikanan  di  Kabupeten
Temanggung  merupakan  salah  satu  sub  sektor  yang  memiliki  tingkat produksi  tinggi.  Komoditi  perikanan  yang  dihasilkan  di  Kabupaten
Temanggung dapat dilihat pada Tabel 13.
commit to user 44
Tabel 13.  Jumlah Produksi
Komoditi Perikanan
di Kabupaten
Temanggung Tahun 2008
No Jenis Komoditi
Produksi kg Harga Rp
Nilai Produksi Rp 1.
Karper Cyprinus carpio 972.925 kg
18.500 17.999.112.500
2. Lele Clarias batracus
343.520 kg 13.000
4.465.760.000 3.
Nila Oreochoromis nilotica 375.416 kg
14.500 5.443.532.000
4. Tawes Puntius gonionotus
3.574 kg 9.985,31
35.687.488 5.
Gabus Channa striata 2.405 kg
8.468.19 20.366.000
6. Udang Panaeus monodon
436 kg 10.000
4.360.000
Sumber:  Dinas  Peternakan  dan  Perikanan  Kabupaten  Temanggung,  2008 Diolah
Tabel  13  menunjukkan  bahwa  komoditi  perikanan  di  Kabupaten Temanggung  pada  tahun  2008  yang  memiliki  nilai  produksi  tertinggi
adalah  ikan  karper  yaitu  sebesar  Rp  17.999.112.500.  Tingginya  nilai produksi ikan karper ini dikarenakan produksi ikan karper yang besar dan
harganya yang relatif tinggi. Ikan karper ini dihasilkan di setiap kecamatan yang  ada  di  Kabupaten  Temanggung.  Selain  ikan  karper,  Kabupaten
Temanggung  juga  menghasilkan  ikan  nila  dan  lele  yang  memiliki  nilai produksi  tinggi  setelah  ikan  karper.  Nilai  produksi  ikan  nila  pada  tahun
2008  sebesar  Rp  5.443.532.000  dan  ikan  lele  sebesar  Rp  4.465.760.000. Sedangkan  udang  merupakan  komoditi  perikanan  dengan  nilai  produksi
terendah  di  wilayah  Kabupaten  Temanggung.  Produksi  udang  di Kabupaten  Temanggung  relatif  rendah  dibandingkan  dengan  komoditi
perikanan yang lain. Berdasarkan  keterangan  dari  Dinas  Peternakan  dan  Perikanan
Kabupaten  Temanggung  untuk  mendukung  pengembangan  potensi perikanan  di  Kabupaten  Temanggung,  maka  telah  dikembangkan  UPR
Unit Pembenihan Rakyat ikan nila di dua desa di Kecamatan Bulu yaitu Desa  Mondoretno  dan  Desa  Putat.  Kecamatan  Bulu  ini  dipilih  sebagai
kawasan  UPR  ikan  nila  karena  sudah  banyak  embrio  di  daerah  tersebut dan komoditas ikan nila ini dinilai cocok untuk dikembangkan di wilayah
tersebut.
commit to user
45
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Komoditi Pertanian Unggulan Berdasarkan Analisis Data Sekunder
Kabupaten  Temanggung  memiliki  sembilan  sektor  perekonomian.  Sektor pertanian merupakan salah satu sektor  yang memberikan kontribusi terbesar dalam
pembentukan PDRB Kabupaten Temanggung. Besarnya kontribusi sektor pertanian ini  didukung  oleh  lima  sub  sektor  yang  ada  yaitu  sub  sektor  tanaman  bahan
makanan,  sub  sektor  tanaman  perkebunan,  sub  sektor  kehutanan,  sub  sektor peternakan, dan sub sektor perikanan.
Sektor  pertanian  ini  mampu  menghasilkan  berbagai  macam  komoditi pertanian.  Berbagai  macam  komoditi  pertanian  unggulan  yang  dihasilkan  di
Kabupaten  Temanggung  dapat  dianalisis  dengan  menggunakan  metode  Location Quotient  LQ.  Berdasarkan  analisis  ini  dapat  diketahui  komoditi  pertanian
unggulan  yang  terdapat  di  masing-masing  wilayah  kecamatan  yang  ada  di Kabupaten Temanggung.
Komoditi  pertanian  unggulan  adalah  komoditi  pertanian  yang  produksinya mampu  untuk  memenuhi  kebutuhan  di  wilayahnya  dan  mampu  untuk  memenuhi
kebutuhan  di  luar  wilayahnya  ekspor.  Penentuan  suatu  komoditi  pertanian  dapat dikatakan sebagai komoditi pertanian unggulan dapat dilihat dari besarnya nilai LQ
Location  Quotient.  Apabila  nilai  LQ    1  maka  komoditi  pertanian  tersebut merupakan  komoditi  unggulan.  Namun,  apabila  nilai  LQ    1  dan  LQ  =  1  maka
komoditi pertanian tersebut merupakan komoditi bukan unggulan. Pada penelitian kali ini dilakukan analisis  LQ  Location Quotient terhadap
komoditi  pertanian  yang  dihasilkan  di  Kabupaten  Temanggung  pada  tahun  2008. Berdasarkan  hasil  analisis  LQ  Location  Quotient  yang  telah  dilakukan
sebelumnya, diperoleh komoditi pertanian unggulan untuk setiap wilayah kecamatan yang  ada  di  Kabupaten  Temanggung.    Komoditi  pertanian  unggulan  tiap-tiap
kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung dapat dilihat secara lebih rinci pada Tabel 14.