Perbandingan Komoditi Pertanian Unggulan Versi Pemerintah Daerah

commit to user 74 - Kayu rimba di Kecamatan Jumo - Ayam buras di Kecamatan Bansari - Domba di Kecamatan Tretep - Lele di Kecamatan Tembarak Apabila komoditi unggulan yang diprioritaskan untuk dikembangkan di wilayah Kabupaten Temanggung telah diketahui, maka diharapkan hasil ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dalam mengoptimalkan pengembangan komoditi pertanian sesuai dengan potensi wilayah yang bersangkutan. Hal ini bertujuan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dapat terus mempertahankan atau meningkatkan besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian daerah Kabupaten Temanggung.

E. Perbandingan Komoditi Pertanian Unggulan Versi Pemerintah Daerah

Kabupaten Temanggung dan Hasil Analisis Data Sekunder Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung telah memiliki komoditi pertanian yang diunggulkan untuk dikembangkan. Perbandingan antara komoditi pertanian unggulan versi Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dan hasil penelitian prioritas pengembangan komoditi pertanian unggulan di Kabupaten Temanggung pada masing-masing sub sektor pertanian dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Perbandingan Komoditi Pertanian Unggulan Versi Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dan Hasil Analisis Data Sekunder Komoditi Unggulan Sub Sektor Pertanian Pemerintah Daerah Hasil Analisis Data Sekunder Tanaman Bahan Makanan jagung, padi, ketela pohon padi, jagung, ketela rambat Perkebunan tembakau, kopi robusta tembakau, kopi robusta, kelapa Kehutanan kayu rimba kayu rimba Peternakan sapi potong, domba, ayam buras kerbau, domba, kambing, ayam buras, entok Perikanan lele, nila karper, lele, tawes, gabus Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung, serta Hasil Analisis Data Sekunder, 2008 Tabel 22 menunjukkan susunan urutan komoditi pertanian unggulan menurut hasil analisis data sekunder dari masing-masing sub sektor pertanian yang memiliki commit to user 75 nilai LQ tertinggi hingga komoditi pertanian unggulan yang memiliki nilai LQ terendah. Tabel 22 menunjukkan adanya perbedaan antara komoditi pertanian unggulan versi Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dan hasil analisis data sekunder. Perbedaan penentuan komoditi pertanian unggulan di Kabupaten Temanggung terdapat pada sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Pada sub sektor tanaman bahan makanan, Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung memilih komoditi jagung, padi, dan ketela pohon sebagai komditi unggulan dari sub sektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Temanggung. Sedangkan hasil analisis data sekunder menunjukkan bahwa komoditi unggulan dari sub sektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Temanggung adalah komoditi padi, jagung, dan ketela rambat. Perbedaan penentuan komoditi unggulan dari sub sektor tanaman bahan makanan ini disebabkan oleh adanya perbedaan kriteria yang digunakan untuk menentukan komoditi unggulan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dan penelitian yang dilakukan di Kabupaten Temanggung. Menurut keterangan yang tersedia di Dinas Pertanian Kabupaten Temanggung, komoditi unggulan yang ada ditentukan hanya berdasarkan pada jumlah produksi terbesar di Kabupaten Temanggung. Sedangkan dalam penelitian ini digunakan kriteria nilai produksi yang diperoleh dari hasil perkalian antara produksi komoditi pertanian dengan harga komoditi pertanian, kemudian dicari nilai LQ dari komoditi tersebut. Sebenarnya jumlah produksi yang tinggi belum tentu memiliki nilai produksi yang tinggi dan belum tentu dapat mengekspor hasilnya ke wilayah lain. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan yaitu jumlah produksi yang tinggi tetapi harganya rendah sehingga nilai produksinya juga rendah atau jumlah produksi yang tinggi tetapi tingkat permintaan terhadap komoditi tersebut juga tinggi sehingga hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan dalam wilayah saja. Pada sub sektor perkebunan, Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung memilih komoditi tembakau dan kopi robusta sebagai komditi unggulan dari sub sektor perkebunan di Kabupaten Temanggung. Sedangkan hasil analisis data sekunder menunjukkan bahwa komoditi unggulan dari sub sektor perkebunan di commit to user 76 Kabupaten Temanggung adalah komoditi tembakau, kopi robusta, dan kelapa. Perbedaan penentuan komoditi unggulan dari sub sektor perkebunan ini disebabkan oleh adanya perbedaan kriteria yang digunakan untuk menentukan komoditi unggulan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dan penelitian yang dilakukan di Kabupaten Temanggung. Menurut keterangan yang tersedia di Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, pemilihan komoditi unggulan yang ada tersebut hanya berdasarkan pada kesesuaian kondisi iklim dan tanah di wilayah Kabupaten Temanggung yang cocok bagi pertumbuhan tanaman tembakau dan kopi robusta. Sedangkan dalam penelitian ini digunakan kriteria nilai produksi yang diperoleh dari hasil perkalian antara produksi komoditi pertanian dengan harga komoditi pertanian, kemudian dicari nilai LQ dari komoditi tersebut. Jadi, dalam penelitian ini selain memperhatikan jumlah produksi juga memepertimbangkan harga komoditi tersebut. Perbedaan juga terjadi pada penentuan komoditi unggulan dari sub sektor peternakan. Menurut Pemerintah Kabupaten Temanggung, komoditi unggulan dari sub sektor peternakan di Kabupaten Temanggung adalah komoditi sapi potong, domba, dan ayam buras. Sedangkan menurut hasil analisis data sekunder, komoditi unggulan dari sub sektor peternakan di Kabupaten Temanggung adalah kerbau, domba, kambing, ayam buras, dan entok. Perbedaan ini disebabkan perbedaan kriteria penentuan komoditi unggulan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dan penelitian yang dilakukan kali ini. Menurut keterangan yang ada di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung, penentuan komoditi unggulan tersebut berdasarkan pada jumlah produksi tertinggi tanpa memperhatikan harga dari komoditi ternak tersebut. Tingginya produksi ternak sapi potong di Kabupaten Temanggung ini didukung oleh kondisi agroklimat wilayah tersebut meliputi faktor suhu udara, kelembaban, dan curah hujan wilayah Kabupaten Temanggung yang cocok untuk pengembangan ternak sapi potong. Selain itu, sebagian besar masyarakat di Kabupaten Temanggung sudah sangat akrab dengan budaya ternak sapi potong. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Temanggung juga banyak yang memelihara ternak domba terkait dengan tersedianya lahan commit to user 77 pemeliharaan dan pakan ternak yang memadai. Selain sapi potong dan domba, sebagian besar masyarakat Kabupaten Temanggung juga memelihara ayam buras karena terbukti memberikan kontribusi ekonomi yang relatif tinggi. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan kriteria nilai produksi yang diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah produksi dengan harga komoditi dari sub sektor peternakan tersebut, baru kemudian dicari nilai LQ dari masing-masing komoditi tersebut sehingga wajar jika terjadi perbedaan hasil penentuan komoditi unggulan dari sub sektor peternakan di Kabupaten Temanggung. Sebenarnya jumlah produksi yang tinggi belum tentu memiliki nilai yang tinggi dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan yaitu jumlah produksi yang tinggi tetapi harganya rendah sehingga nilai produksinya juga rendah atau jumlah produksinya tinggi tetapi tingkat permintaan terhadap komoditi tersebut juga tinggi sehingga hanya mampu mencukupi kebutuhan dalam wilayah saja dan tidak mampu melakukan ekspor. Sub sektor terakhir yang terdapat perbedaan dalam penentuan komoditi unggulan di Kabupaten Temanggung adalah sub sektor perikanan. Komoditi unggulan dari sub sektor perikanan menurut Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung yaitu komoditi lele dan nila. Sedangkan menurut hasil analisis data sekunder adalah komoditi karper, lele, tawes, dan gabus. Berdasarkan keterangan yang ada di Dinas Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Temanggung, penentuan komoditi unggulan yang ada karena pola pengembangan komodit lele dan nila dinilai lebih mudah pemeliharaannya dan cocok dikembangkan di wilayah Kabupaten Temanggung karena sudah banyak embrio yang terdapat di wilayah tersebut. Selain itu, adanya persepsi bahwa peluang pasar dari komoditi lele dan ikan nila masih luas. Sedangkan penelitian kali ini mempertimbangkan jumlah produksi dan harga komoditi dari sub sektor perikanan untuk menentukan nilai produksi terlebih dahulu, baru kemudian mencari nilai LQ dari masing-masing komoditi yang ada sehingga terjadi perbedaan dalam penentuan komoditi dari sub sektor perikanan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dan hasil penelitian. commit to user 78 Perbedaan penentuan komoditi unggulan di Kabupaten Temanggung ini dimungkinkan karena adanya pembatasan pada penelitian kali ini dimana terdapat asumsi-asumsi yang sebenarnya berbeda dengan kondisi di lapang. Asumsi tesebut mengenai pola permintaan antara kecamatan dan kabupaten yang dianggap sama padahal sebenarnya berbeda. Sedangkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dalam menentukan komoditi unggulan hanya berdasarkan pada tingkat produksi komoditi terbesar tanpa mempertimbangkan harga komoditi tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung dapat memadukan perbedaan penetapan komoditi pertanian unggulan menurut Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung maupun berdasarkan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan pembangunan di sektor pertanian di masa mendatang.

F. Komoditi Pertanian Unggulan di Kabupaten Temanggung Berdasarkan