commit to user 32
daerah datar dengan kemiringan 0 - 2, sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan 2 - 15 sebesar 39,31 merupakan daerah
bergelombang, kemudian 37,88 diantaranya merupakan daerah curam dengan tingkat kemiringan antara 15 - 40, dan sisanya sebesar 21,64
dengan tingkat kemiringan lebih dari 40 merupakan daerah sangat curam.
Keanekaragaman kondisi topografi yang ada tersebut merupakan potensi bagi Kabupaten Temanggung untuk budidaya berbagai jenis
tanaman sesuai dengan ketinggian tanah.
3. Jenis Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Temanggung beragam dan sebarannya adalah sebagai berikut:
a. Tanah Latosol Coklat seluas 26.563,47 hektar atau sebesar 32,13 dari keseluruhan luas tanah di Kabupaten Temanggung, membentang
di tengah-tengah wilayah Kabupaten Temanggung dari arah barat laut ke tenggara.
b. Tanah Latosol Coklat Kemerahan seluas 7.879,93 hektar atau sebesar 9,53 dari kesekuruhan luas tanah di Kabupaten Temanggung,
membentang di bagian timur ke tenggara. c. Tanah Latosol Merah Kekuningan seluas 29.209,08 hektar atau sebesar
35,33 dari kesekuruhan luas tanah di Kabupaten Temanggung, membentang di bagian timur dan barat.
d. Tanah Regosol seluas 16.873,97 hektar atau sebesar 20,14 dari kesekuruhan luas tanah di Kabupaten Temanggung, membentang
sebagian di sekitar Sungai Progo dan lereng-lereng terjal. e. Tanah Andosol seluas 2.149,55 hektar atau sebesar 2,60 dari
kesekuruhan luas tanah di Kabupaten Temanggung, membentang di aluvial antar bukit.
Keanekaragaman jenis tanah yang ada di Kabupaten Temanggung akan berpengaruh juga pada keanekaragaman komoditi yang dihasilkan.
commit to user 33
Hal ini terkait dengan karakteristik suatu komoditi yang hanya dapat tumbuh dengan baik pada kondisi dan jenis tanah tertentu.
4. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Temanggung relatif beragam seperti yang terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jenis Penggunaan Lahan di Kabupaten Temanggung Tahun 2008
No Jenis Lahan
Luas Lahan Ha 1.
Lahan Sawah a. Irigasi teknis
b. Irigasi setengah teknis c. Irigasi sederhana PU
d. Irigasi sederhana non PU e. Tadah hujan
20.634 4.641
8.538 2.989
3.525 941
2.
Lahan Bukan Sawah f. Bangunanpekarangan
g. TegalHuma h. Kolamempang
i. Hutan negararakyat j. Perkebunan negaraswasta
k. Lainnya 66.431
9.274 28.093
31 16.117
10.816 2.100
Sumber: BPS Kabupaten Temanggung, 2009 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa secara umum pemanfaatan
lahan di Kabupaten Temanggung dibagi menjadi dua yaitu lahan sawah dan lahan bukan sawah. Luas lahan sawah yang ada di Kabupaten
Temanggung adalah 20.634 hektar. Lahan sawah tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis lahan sawah sesuai dengan jenis pengairannya,
yaitu tediri dari sawah irigasi teknis, sawah irigasi setengah teknis, sawah irigasi sederhana PU lahan sawah dengan sistem irigasi dimana sebagian
jaringan pengairannya atau bendungannya dibangun oleh PUPekerjaan Umum, sawah irigasi sederhana non PU lahan sawah yang mendapatkan
irigasi dari sistem pengairan yang dikelola sendiri oleh masyarakat atau irigasi desa, dan sawah tadah hujan.
Sawah irigasi setengah teknis merupakan jenis lahan sawah yang memiliki luasan terbesar dibandingkan dengan yang lain yaitu seluas 8.538
hektar. Hal tersebut didukung oleh daerah Kabupaten Temanggung yang memiliki cukup sumber air dan kadar curah hujan yang relatif tinggi
commit to user 34
sehingga sebagian besar irigasi sawah di daerah tersebut berasal dari sumber mata air yang ada di daerah tersebut dan sebagian lagi berasal dari
air hujan. Selain berupa lahan sawah, di wilayah Kabupaten Temanggung
juga terdapat lahan bukan sawah yang terdiri dari bangunanpekarangan, tegalhuma,
kolamempang, hutan
negararakyat, perkebunan
negaraswasta, dan lainnya. Pemanfaatan lahan bukan sawah di Kabupaten Temanggung seluas 66.431 hektar. Luas lahan bukan sawah ini lebih besar
dibandingkan dengan luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Temanggung. Berdasarkan data luas lahan bukan sawah yang ada,
pemanfaatan lahan untuk tegalan di Kabupaten Temanggung memiliki luasan terbesar. Hal ini dikarenakan sebagian besar lahan bukan sawah
yang ada di wilayah ini berupa lahan kering sehingga kegiatan pertanian yang ada juga dilakukan pada tanah tegalan lahan kering.
5. Keadaan Iklim