commit to user
45
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Komoditi Pertanian Unggulan Berdasarkan Analisis Data Sekunder
Kabupaten  Temanggung  memiliki  sembilan  sektor  perekonomian.  Sektor pertanian merupakan salah satu sektor  yang memberikan kontribusi terbesar dalam
pembentukan PDRB Kabupaten Temanggung. Besarnya kontribusi sektor pertanian ini  didukung  oleh  lima  sub  sektor  yang  ada  yaitu  sub  sektor  tanaman  bahan
makanan,  sub  sektor  tanaman  perkebunan,  sub  sektor  kehutanan,  sub  sektor peternakan, dan sub sektor perikanan.
Sektor  pertanian  ini  mampu  menghasilkan  berbagai  macam  komoditi pertanian.  Berbagai  macam  komoditi  pertanian  unggulan  yang  dihasilkan  di
Kabupaten  Temanggung  dapat  dianalisis  dengan  menggunakan  metode  Location Quotient  LQ.  Berdasarkan  analisis  ini  dapat  diketahui  komoditi  pertanian
unggulan  yang  terdapat  di  masing-masing  wilayah  kecamatan  yang  ada  di Kabupaten Temanggung.
Komoditi  pertanian  unggulan  adalah  komoditi  pertanian  yang  produksinya mampu  untuk  memenuhi  kebutuhan  di  wilayahnya  dan  mampu  untuk  memenuhi
kebutuhan  di  luar  wilayahnya  ekspor.  Penentuan  suatu  komoditi  pertanian  dapat dikatakan sebagai komoditi pertanian unggulan dapat dilihat dari besarnya nilai LQ
Location  Quotient.  Apabila  nilai  LQ    1  maka  komoditi  pertanian  tersebut merupakan  komoditi  unggulan.  Namun,  apabila  nilai  LQ    1  dan  LQ  =  1  maka
komoditi pertanian tersebut merupakan komoditi bukan unggulan. Pada penelitian kali ini dilakukan analisis  LQ  Location Quotient terhadap
komoditi  pertanian  yang  dihasilkan  di  Kabupaten  Temanggung  pada  tahun  2008. Berdasarkan  hasil  analisis  LQ  Location  Quotient  yang  telah  dilakukan
sebelumnya, diperoleh komoditi pertanian unggulan untuk setiap wilayah kecamatan yang  ada  di  Kabupaten  Temanggung.    Komoditi  pertanian  unggulan  tiap-tiap
kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung dapat dilihat secara lebih rinci pada Tabel 14.
commit to user 46
Tabel 14.  Urutan  Komoditi  Pertanian  Unggulan  Tiap  Kecamatan  di  Kabupaten Temanggung  Tahun  2008  Berdasarkan  pada  Besarnya  Nilai  LQ
Location Quotient
Komoditi Pertanian Unggulan Kecamatan
Jumlah Komoditi
Sawi,  Kacang  Merah,  Kuda,  Nila,  Cabe,  Udang,  Gabus,  Tawes, Jati, Kubis, Karper, Rimba, Pisang, Ketela Rambat, Padi, Kerbau,
Tembakau,  Angsa,  Entok,  Kacang  Tanah,  Itik,  Kopi  Arabika, Ayam Buras
Parakan 23
Bawang  Merah,  Kopi  Arabika,  Bawang  Putih,  Kacang  Merah, Kentang,  Babi,  Tembakau,  Ketela  Rambat,  Rimba,  Kubis,  Sawi,
Sapi Potong, Jagung, Angsa Kledung
14
Bawang  Merah,  Kubis,  Bawang  Putih,  Kelinci,  Kacang  Merah, Pisang,  Babi,  Angsa,  Sawi,  Cabe,  Entok,  Itik,  Pepaya,  Jagung,
Padi,  Kopi  Arabika,  Sapi  Potong,  Tembakau,  Kacang  Panjang, Ayam Buras
Bansari 20
Jambu Biji, Karper, Cabe, Nila, Kacang Panjang, Bawang Merah, Kacang  Merah,  Kubis,  Ketela  Pohon,  Padi,  Burung  Puyuh,
Kelinci,  Gabus,  Tawes,  Tembakau,  Ketela  Rambat,  Kerbau, Udang, Lele, Pepaya, Itik, Kuda, Ayam Buras, Angsa, Entok
Bulu 25
Semangka, Pepaya, Jambu Biji, Babi, Udang, Gabus, Tawes, Lele, Kerbau,  Ayam  Ras  Petelur,  Kacang  Tanah,  Nila,  Pisang,  Kuda,
Burung Puyuh, Ketela Rambat, Karper, Padi, Ayam Buras, Entok Temanggung
20
Burung Puyuh, Sawi, Tembakau, Ketela Pohon, Kacang Panjang, Kuda,  Bawang  Putih,  Cabe,  Tawes,  Angsa,  Entok,  Itik,  Domba,
Ayam Buras, Kentang, Bawang Merah, Jagung Tlogomulyo
17
Nilam,  Jati,  Lele,  Ayam  Ras  Petelur,  Nila,  Rimba,  Tembakau, Domba, Kelapa, Karper, Ayam Buras, Udang, Gabus
Tembarak 15
Ketela  Pohon,  Kerbau,  Jati,  Jahe,  Rimba,  Lele,  Nila,  Kelapa, Udang, Domba, Gabus, Karper, Angsa, Entok, Itik, Padi, Bawang
Putih, Tawes Selopampang
18
Kapuk,  Kunyit,  Jahe,  Tebu,  Kelapa,  Ayam  Ras  Petelur,  Aren, Domba, Kacang Panjang, Kacang Tanah, Kelinci, Lada
Krangggan 12
Klengkeng,  Kapulogo,  Kayu  Manis,  Rambutan,  Durian,  Aren, Pepaya,  Jahe,  Kelapa,  Pisang,  Kemukus,  Ketela  Pohon,  Panili,
Tebu, Kacang Panjang, Ayam Ras Petelur, Kopi Robusta, Kelinci, Domba, Burung Puyuh, Itik, Entok, Jagung, Udang, Angsa
Pringsurat 25
Kakao,  Durian,  Tebu,  Kelapa,  Kubis,  Ayam  Ras  Petelur,  Sawi, Aren,  Jagung,  Kacang  Panjang,  Kambing,  Sapi  Potong,  Nilam,
Cabe Kaloran
14
Sumber: Diolah dan Diadopsi dari Lampiran 3
commit to user 47
Komoditi Pertanian Unggulan Kecamatan
Jumlah Komoditi
Sapi  Perah,  Kemukus,  Babi,  Semangka,  Aren,  Tebu,  Kacang Tanah,  Burung  Puyuh,  Kopi  Robusta,  Kakao,  Sapi  Potong,
Kelapa, Ayam Ras Petelur, Kambing, Entok, Itik Kandangan
16
Kedelai, Rambutan, Kelinci, Kerbau, Kacang Tanah, Gabus, Lele, Tawes,  Kunyit,  Cabe,  Kuda,  Lada,  Padi,  Pisang,  Karper,  Ketela
Rambat,  Udang,  Itik,  Entok,  Angsa,  Kelapa,  Sapi  Perah,  Ayam Buras, Burung Puyuh, Durian, Ketela Pohon, Jati, Jagung
Kedu 28
Kuda, Burung Puyuh, Tembakau, Gabus, Tawes,  Udang, Kelinci, Ketela Rambat, Kopi Arabika, Lele, Nila, Padi, Kambing, Karper,
Jagung, Angsa, Entok, Itik, Ayam Buras, Rimba, Kerbau Ngadirejo
21
Tembakau, Panili, Ayam Buras, Burung Puyuh, Rimba, Cengkeh, Jati,  Aren,  Ketela  Rambat,  Kuda,  Kerbau,  Kopi  Robusta,
Kambing, Padi, Kacang Tanah, Lele Jumo
16
Ketela  Rambat,  Cengkeh,  Kopi  Robusta,  Lada,  Panili,  Kayu Manis,   Kemukus, Ketela Pohon, Kambing, Kunyit, Sapi  Potong,
Jahe, Jati Gemawang
13
Kacang  Panjang,  Kopi  Robusta,  Sawi,  Kapulogo,  Kubis,  Panili, Kunyit,  Kakao,  Kambing,  Kentang,  Kuda,  Domba,  Rimba,  Padi,
Ayam Buras, Angsa, Entok, Itik Candiroto
18
Lada,  Kapuk,  Kopi  Robusta,  Cengkeh,  Jagung,  Itik,  Rambutan, Angsa,  Panili,  Entok,  Kerbau,  Kambing,  Kunyit,  Ayam  Buras,
Jambu Biji, Sapi Potong, Durian, Ayam Ras Petelur Bejen
18
Cengkeh,  Kopi  Arabika,  Tembakau,  Domba,  Jagung,  Rimba, Ayam Buras
Tretep 7
Kentang,  Kakao,  Kambing,  Cengkeh,  Kubis,  Panili,  Tembakau, Domba
Wonoboyo 8
Sumber: Diolah dan Diadopsi dari Lampiran 3 Tabel  14  menunjukkan  susunan  urutan  komoditi  pertanian  unggulan  dari
masing-masing  kecamatan  yang  memiliki  nilai  LQ  tertinggi  hingga  komoditi pertanian  unggulan  yang  memiliki  nilai  LQ  terendah.  Berdasarkan  Tabel  14
diketahui  bahwa  setiap  kecamatan  di  wilayah  Kabupaten  Temanggung  memiliki komoditi  pertanian  unggulan  yang  berbeda-beda  sesuai  dengan  potensi  wilayah
masing-masing  kecamatan.  Analisis  data  yang  telah  dilakukan  sebelumnya  dengan
commit to user 48
metode  LQ  Location  Quotient  menunjukkan  bahwa  komoditi  pertanian  yang dihasilkan dari 20 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung memiliki
nilai  produksi  komoditi  pertanian  yang  berbeda-beda.  Komoditi  pertanian  yang memiliki  nilai  produksi  relatif  besar  dibandingkan  dengan  yang  lain  merupakan
komoditi  pertanian  unggulan  yang  terdapat  di  masing-masing  kecamatan  yang  ada di  wilayah  Kabupaten  Temanggung.  Kecamatan  Kedu  mempunyai  komoditi
unggulan  terbanyak  yaitu  28  komoditi,  sedangkan  Kecamatan  Tretep  mempunyai komoditi  unggulan  yang  paling  sedikit  yaitu  7  komoditi.  Berdasarkan  analisis  data
yang ada dapat diketahui bahwa nilai produksi komoditi pertanian yang relatif besar jika  dibandingkan  dengan  komoditi  yang  lain  di  suatu  wilayah,  maka  komoditi
tersebut merupakan komoditi pertanian unggulan yang terdapat di wilayah tersebut. Tabel  14  menunjukkan  bahwa  komoditi  pertanian  unggulan  dari  sub  sektor
tanaman  bahan  makanan  yang  banyak  diusahakan  di  wilayah  Kabupaten Temanggung  pada  tahun  2008  berdasarkan  hasil  analisis  data  sekunder  yaitu  padi,
jagung, dan ketela rambat. Komoditi-komoditi tersebut memiliki nilai  LQ  1. Hal ini  sesuai  dengan  yang  dinyatakan  oleh  Hendayana  2003  bahwa    komoditi  yang
menghasilkan  nilai  LQ    1  merupakan  komoditi  unggulan.  Komoditi  tersebut memiliki  keunggulan  kompetitif  dimana  hasilnya  mampu  untuk  memenuhi
kebutuhan  wilayah  yang  bersangkutan  dan  juga  dapat  diekspor  ke  wilayah  lain. Semakin tinggi nilai LQ komoditi pertanian di suatu wilayah berarti semakin besar
kemampuan  komoditi  tersebut  untuk  memenuhi  kebutuhan  wilayahnya  sendiri  dan semakin besar pula kapasitas ekspor komoditi tersebut.
Berdasarkan  teori  ekonomi  basis,  upaya  pengembangan  komoditi  unggulan mampu  mendorong  perkembangan  suatu  wilayah.  Suatu  komoditi  yang
dikategorikan  sebagai  komoditi  unggulan  memiliki  kemampuan  untuk  menjadi pendorong  pertumbuhan  bagi  komoditi  lain  di  suatu  wilayah.  Komoditi  yang
merupakan  komoditi  unggulan  memiliki  kemampuan  untuk  memenuhi  kebutuhan wilayah  sendiri  dan  dapat  diekspor  ke  wilayah  lain  yang  ditunjukkan  dengan
besarnya  nilai  LQ    1.  Komoditi  yang  diekspor  tersebut  tentunya  akan menghasilkan  pendapatan  bagi  daerah  tersebut  yang  dapat  menunjang  bagi
commit to user 49
pembangunan  perekonomian  wilayah  yang  bersangkutan.  Semakin  besar  nilai  LQ, maka  semakin  besar  pula  kontribusi  komoditi  terhadap  perekonomian  wilayah
tersebut. Sub sektor tanaman bahan makanan merupakan sub sektor yang memberikan
kontribusi  terbesar  terhadap  pembentukan  PDRB  sektor  pertanian  di  Kabupaten Temanggung.  Hal  ini  dipengaruhi  oleh  kondisi  topografi  wilayah  Kabupaten
Temanggung  yang  berupa  dataran  dengan  ketinggian  yang  bervariasi  sehingga mampu  menghasilkan  komoditi  pertanian  yang  beranekaragam.  Selain  itu,  wilayah
Kabupaten  Temanggung  memiliki  beragam  jenis  tanah  dengan  karakteristik  yang berbeda-beda  sesuai  dengan  yang  dibutuhkan  bagi  pertumbuhan  masing-masing
komoditi tanaman bahan makanan terutama padi, jagung, dan ketela rambat. Padi  merupakan  komoditi  pertanian  unggulan  di  wilayah  Kabupaten
Temanggung. Komoditi padi paling banyak diproduksi di Kecamatan Kedu dengan nilai  produksi  sebesar  Rp  73.561.172.000  pada  tahun  2008.  Komoditi  padi  ini
memiliki  nilai  LQ  sebesar  2,64336  yang  berarti  bahwa  dari  keseluruhan  produksi padi  yang  ada,  sebanyak  satu  bagian  1,00000  untuk  memenuhi  kebutuhan  di
Kecamatan Kedu sendiri dan sisanya 1,64336 untuk memenuhi kebutuhan di luar wilayah  Kecamatan  Kedu  ekspor.  Hal  ini  juga  mengandung  arti  bahwa  komoditi
padi  di  Kecamatan  Kedu  memiliki  keunggulan  kompetitif  yang  dapat  berperan sebagai pendorong pertumbuhan komoditi-komoditi lainnya.
Kecamatan  Kedu  merupakan  wilayah  yang  dikenal  sebagai  penghasil  padi terbesar  di  Kabupaten  Temangggung.  Wilayah  Kecamatan  Kedu  ini  mampu
memproduksi  padi  dengan  pengairan  yang  teratur  sepanjang  tahun.  Wilayah Kecamatan  Kedu  ini  memiliki  sumber  air  Kali  Progo  yang  biasa  digunakan  oleh
penduduk  sekitar  untuk  irigasi  pertanian.  Sumber  air  ini  kontinyuitasnya  terjaga sepanjang  tahun  sehingga  mampu  memenuhi  kebutuhan  air  pertanian  padi  di
wilayah tersebut. Komoditi jagung juga merupakan komoditi pertanian unggulan yang banyak
dihasilkan di Kecamatan Kaloran dengan nilai produksi sebesar Rp 40.665.147.000 pada  tahun  2008.  Komoditi  jagung  ini  memiliki  nilai  LQ  sebesar  1,64907  yang
commit to user 50
artinya  satu  bagian  1,00000  untuk  memenuhi  kebutuhan  di  Kecamatan  Kaloran sendiri  dan  sisanya  0,64907  untuk  memenuhi  kebutuhan  di  luar  wilayah
Kecamatan Kaloran ekspor. Kelebihan produksi jagung yang diekspor ke wilayah lain  mampu  menghasilkan  pendapatan  bagi  daerah  tersebut.  Komoditi  jagung  ini
banyak  dikembangkan  di  wilayah  Kecamatan  Kaloran.  Hal  ini  terkait  dengan kondisi lahan di Kecamatan Kaloran yang sebagian besar berupa lahan kering yang
cocok bagi pertumbuhan tanaman jagung. Selain  padi  dan  jagung,  ketela  rambat  juga  merupakan  salah  satu  komoditi
pertanian unggulan yang banyak dibudidayakan di wilayah Kabupaten Temanggung, terutama  di  Kecamatan  Gemawang.  Nilai  produksi  ketela  rambat  di  Kecamatan
Gemawang  pada  tahun  2008  mencapai  Rp  1.392.519.420.  Komoditi  ketela  rambat ini  memiliki  nilai  LQ  sebesar  5,80930  yang  artinya  bahwa  satu  bagian  1,00000
untuk memenuhi kebutuhan di Kecamatan Gemawang sendiri dan sisanya 4,80930 untuk  memenuhi  kebutuhan  di  luar  wilayah  Kecamatan  Gemawang  ekspor.
Wilayah  Kecamatan  Gemawang  memiliki  kondisi  lahan  yang  cocok  bagi pertumbuhan  ketela  rambat.  Selain  itu,  di  wilayah  ini  terdapat  banyak  masyarakat
yang  mendirikan  industri  keripik  ketela  rambat  sebagai  salah  satu  sumber penghasilan bagi mereka. Ketela rambat merupakan salah satu tanaman yang mudah
pemeliharaannya  dan  bersifat  produktif.  Ada  3  jenis  ketela  rambat  yaitu  ketela rambat  putih,  ungu,  dan  kuning.  Bahkan,  akhir-akhir  ini  mulai  dikembangkan
industri  es  krim  berbahan  baku  ketela  rambat  ungu  yang  diperkirakan  memiliki prospek ke depan yang baik.
Komoditi  unggulan  dari  sub  sektor  perkebunan  yang  banyak  diusahakan  di wilayah  Kabupaten  Temanggung  berdasarkan  hasil  analisis  data  sekunder  yaitu
tembakau, kopi robusta, dan kelapa. Komoditi tembakau paling banyak dihasilkan di wilayah  Kecamatan  Kledung.  Nilai  produksi  tembakau  pada  tahun  2008  mencapai
Rp  48.213.068.750.  Komoditi  tembakau  ini  memiliki  nilai  LQ  sebesar  3,95012. Berdasarkan  nilai  LQ  tersebut  dapat  diketahui  bahwa  sebagian  besar  tembakau  di
kecamatan  ini  diekspor  ke  wilayah  lain.  Ekspor  tembakau  ini  akan  mendatangkan pendapatan besar bagi wilayah kecamatan penghasil tembakau tersebut.
commit to user 51
Kondisi  tanah  dan  iklim  wilayah  Kabupaten  Temanggung  sangat  cocok untuk  pertumbuhan  tanaman  tembakau.  Nilai  produksi  di  kecamatan  ini  tinggi
karena produksi tembakau di kecamatan ini juga tinggi. Hal ini juga didukung oleh luas areal tanaman tembakau di kecamatan ini lebih besar dibandingkan kecamatan
yang  lain.  Tembakau  yang  berasal  dari  Kabupaten  Temanggung  dikenal  sebagai salah  satu  tembakau  yang  memiliki  kualitas  yang  baik  dan  banyak  digunakan  oleh
pabrik-pabrik pembuat rokok sebagai bahan baku dalam produksi mereka. Kopi  robusta  juga  merupakan  salah  satu  komoditi  perkebunan  unggulan  di
wilayah  Kabupaten  Temanggung.  Kopi  robusta  banyak  dihasilkan  di  Kecamatan Gemawang. Nilai produksi kopi robusta di kecamatan ini pada tahun 2008 mencapai
Rp  23.505.447.138.  Kopi  Robusta  memiliki  nilai  LQ  sebesar  4,07974.  Besarnya nilai  LQ  tersebut  menunjukkan  bahwa  kopi  robusta  di  kecamatan  ini  banyak  yang
diekspor.  Jumlah  ekspor  yang  besar  ini  tentunya  mendatangkan  pendapatan  yang sangat menguntungkan bagi pembangunan wilayah kecamatan ini.
Selain  tembakau  dan  kopi  robusta,  kelapa  juga  merupakan  komoditi perkebunan  unggulan  di  wilayah  Kabupaten  Temanggung.  Komoditi  ini  paling
banyak  dihasilkan  di  Kecamatan  Kaloran.  Nilai  produksi  kelapa  di  kecamatan  ini pada  tahun  2008  mencapai  Rp  682.472.110.  Komoditi  kelapa  memiliki  nilai  LQ
sebesar  2,42537  yang  berarti  bahwa  dari  keseluruhan  produksi  kelapa  yang  ada, sebanyak satu bagian 1,00000 untuk memenuhi kebutuhan di Kecamatan Kaloran
sendiri  dan  sisanya  1,42537  untuk  memenuhi  kebutuhan  di  luar  wilayah Kecamatan Kaloran ekspor. Kelebihan produksi kelapa yang diekspor ke wilayah
lain mampu menghasilkan pendapatan bagi daerah penghasil kelapa tersebut. Komoditi pertanian unggulan dari sub sektor kehutanan yang paling banyak
diusahakan  di  Kabupaten  Temanggung  berdasarkan  hasil  analisis  data  sekunder yaitu  kayu  rimba.  Penghasil  kayu  rimba  tertinggi  di  wilayah  Kabupaten
Temanggung  pada  tahun  2008  yaitu  di  Kecamatan  Kledung  dengan  nilai  produksi sebesar  Rp  3.244.800.000.  Kayu  rimba  ini  memiliki  nilai  LQ  sebesar  3,18765.
Berdasarkan nilai LQ tersebut diketahui bahwa sebagian besar produksi kayu rimba yang  ada  digunakan  untuk  memenuhi  kebutuhan  luar  daerah  ekspor.  Kayu  rimba
commit to user 52
ini  sebagian  digunakan  sebagai  bahan  baku  pembuatan  industri  meubel  dan  ukir- ukiran. Sedangkan, sebagian lainnya  ada  yang digunakan sebagai bahan  bangunan.
Komoditi  kayu  rimba  ini  banyak  dikembangkan  di  wilayah  Kabupaten Temanggung. Hal ini terkait dengan kondisi lahan di Kabupaten Temanggung yang
yang  cocok  bagi  pertumbuhan  kayu  rimba.  Kayu  rimba  ini  memiliki  masa  tanam yang relatif singkat dan pertumbuhannya relatif cepat.
Komoditi  unggulan  dari  sub  sektor  peternakan  dan  hasil-hasilnya  yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Temanggung berdasarkan hasil analisis data
sekunder yaitu kerbau, domba, kambing, ayam buras, dan entok. Kerbau merupakan komoditi  ternak  besar  unggulan  di  wilayah  Kabupaten  Temanggung.  Komoditi
kerbau  paling  banyak  diproduksi  di  Kecamatan  Kedu.  Kecamatan  Kedu  juga merupakan  daerah  yang  terkenal  sebagai  penghasil  beras  atau  padi  terbesar  di
wilayah  Kabupaten  Temanggung.  Oleh  karena  itu,  di  kecamatan  ini  banyak dikembangkan  ternak  kerbau  yang  dimanfaatkan  dalam  mengolah  sawah  yang
merupakan  areal  tanam  padi.  Nilai  produksi  kerbau  di  kecamatan  ini  mencapai  Rp 16.805.250.000. Komoditi kerbau ini memiliki nilai LQ sebesar 5,77637.
Domba dan kambing merupakan komoditi ternak kecil unggulan di wilayah Kabupaten Temanggung. Domba paling banyak dihasilkan di Kecamatan Kranggan
dan  kambing  banyak  dihasilkan  di  Kecamatan  Kaloran.  Nilai  produksi  domba  di Kecamatan  Kranggan  pada  tahun  2008  mencapai  Rp  315.360.000.000,  sedangkan
nilai  produksi  kambing  di  Kecamatan  Kaloran  mencapai  Rp  82.610.000.000. Komoditi domba dan kambing memiliki nilai LQ berturut-turut sebesar 1,45135 dan
1,53049.  Sedangkan  ayam  buras  dan  entok  merupakan  komoditi  ternak  unggas unggulan di wilayah Kabupaten Temanggung. Ayam buras paling banyak dihasilkan
di Kecamatan Jumo dan entok paling banyak dihasilkan di Kecamatan Kandangan. Komoditi  ayam  buras  ini  memiliki  nilai  produksi  sebesar  Rp  11.193.633.000  dan
memiliki  nilai  LQ  sebesar  2,40750.  Sedangkan  entok  memiliki  nilai  produksi sebesar Rp 97.560.000 dan memiliki nilai LQ sebesar 1,03663.
Nilai  LQ    1  dari  masing-masing  komoditi  unggulan  yang  berasal  dari  sub sektor  peternakan  tersebut  mengindikasikan  bahwa  produksi  kerbau,  domba,
commit to user 53
kambing, ayam buras, dan entok mampu untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Temanggung  sendiri  dan  kebutuhan  di  luar  wilayah  Kabupaten  Temanggung.
Kelebihan  produksi  komoditi  yang  diekspor  tersebut  merupakan  pemasukan  dari komoditi yang bersangkutan bagi kecamatan penghasil komoditi tersebut.
Komoditi  unggulan  dari  sub  sektor  perikanan  yang  paling  banyak diusahakan  di  Kabupaten  Temanggung  berdasarkan  hasil  analisis  data  sekunder
yaitu karper, lele, tawes, dan gabus. Komoditi karper, lele, tawes, dan gabus banyak dihasilkan di Kecamatan Temanggung. Keempat komoditi unggulan dari sub sektor
perikanan  tersebut  memiliki  nilai  produksi  masing-masing  sebesar  Rp 5.900.353.000,  Rp  777.712.000,  Rp  6.889.862,  dan  Rp  4.056.264.  Masing-masing
komoditi  tersebut  memiliki  nilai  LQ    1.  Apabila  mengacu  pada  teori  ekonomi basis, dengan nilai LQ  yang lebih dari satu maka komoditi-komoditi unggulan dari
sub sektor perikanan tersebut dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan komoditi yang  lain.  Keberadaan  komoditi  unggulan  ini  diharapkan  dapat  mendorong
perkembangan  perekonomian  di  Kabupaten  Temanggung.  Jika  Kabupaten Temanggung  memiliki  suatu  komoditi  unggulan  maka  dapat  dikatakan  bahwa
Kabupaten  Temangggung  telah  mampu  memenuhi  kebutuhan  akan  suatu  komoditi bagi  wilayahnya  sendiri  maupun  bagi  wilayah  lain.  Kelebihan  produksi  suatu
komoditi yang dapat diekspor ke wilayah lain dapat mendatangkan pemasukan atau pendapatan bagi wilayah penghasil komoditi tersebut.
B. Peranan Komoditi Pertanian Unggulan di Kabupaten Temanggung