commit to user
ciii
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian, dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Penjelasan pengaruh parsial
dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
a. Pengaruh Return On Asset terhadap Dividend Yield
Hipotesis ke-1 bertujuan untuk menguji pengaruh return on asset terhadap dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa return
on asset berpengaruh signifikan terhadap dividend yield DY perusahaan, yaitu nilai koefisien regresi 0,066 dengan nilai p-value 0,001 0,05 sehingga H
1
diterima. Hasil penelitian terhadap ROA yang berpengaruh positif terhadap DY ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi 2002, Amidu dan Abor 2006, Damayanti dan Achyani 2006, dan Anil dan Kapoor 2008. Dimana,
profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membagi dividen. Penelitian ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan
oleh Gill et al 2010 yang menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan yang ditunjukkan dengan return on asset berpengaruh negatif terhadap kebijakan
dividennya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tentang relevansi kebijakan dividen
bahwa perusahaan akan cenderung membagi dividen dengan proporsi yang meningkat bila perusahaan tersebut juga mengalami kenaikan profitabilitas.
Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan maka akan semakin besar
commit to user
civ
kemampuannya bagi perusahaan untuk membayar dividen Sudarsi, 2002. Dengan demikian, semakin tinggi return on asset suatu perusahaan maka
kecenderungan perusahaan untuk membagikan dividen akan semakin besar. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
b. Pengaruh Asset Growth terhadap Dividend Yield
Hipotesis ke-2 bertujuan untuk menguji pengaruh asset growth terhadap dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa asset
growth berpengaruh signifikan terhadap dividend yield DY perusahaan, yaitu nilai koefisien regresi -0,009 dengan nilai p-value 0,018 0,05 sehingga H
2
diterima. Hasil penelitian terhadap GRWTH yang berpengaruh negatif terhadap DY
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Chang dan Rhee 1990 dan
Charitou dan Vafeas 1998 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara asset growth terhadap kebijakan dividen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tentang residual dividend, perusahaan akan membayar dividennya jika hanya tidak memiliki kesempatan
investasi yang menguntungkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pertumbuhan aset dan pembayaran dividen. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa perusahaan dengan peluang investasi yang besar dan dengan kebutuhan pembiayaan yang kuat akan lebih suka
mempertahankan dan
menginvestasikannya pendapatan
daripada
commit to user
cv
mendistribusikan pendapatan ke pemegang saham. Sehingga perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang lebih besar yang membutuhkan pendanaan untuk
mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitasnya diharuskan untuk membayar dividen yang rendah.
c. Pengaruh Leverage Ratio terhadap Dividend Yield
Hipotesis ke-3 bertujuan untuk menguji pengaruh leverage ratio terhadap dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa leverage
ratio berpengaruh signifikan terhadap dividend yield DY perusahaan, yaitu nilai koefisien regresi 0,012 dengan nilai p-value 0,02 0,05, tetapi karena terdapat
perbedaan tanda pada hasil pengujian dimana hipotesis bertanda negatif dan pada hasil pengujian bertanda positif maka H
3
ditolak. Hasil penelitian terhadap LVRG yang berpengaruh positif terhadap DY ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi 1998 yang menemukan pengaruh positif perubahan leverage ratio terhadap kebijakan dividen. Hasil
penelitian ini tidak mendukung penelitian Jensen et al., 1992, Riyanto 2001, Sudarsi, 2002, Nugrahaini 2002, Sunarto dan Kartika 2003, dan Mutamimah
2003 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara leverage ratio terhadap kebijakan dividen
Perubahan leverage ratio yang berupa debt to total asset DTA menunjukkan pengaruh yang positif terhadap pembayaran dividen. Hal ini
mengindikasikan bahwa dengan penggunaan hutang yang semakin besar maka dapat menambah modal perusahaan, dimana dengan modal yang semakin besar
commit to user
cvi
maka akan membuat perusahaan lebih leluasa dalam menempatkan dananya ke dalam proyek-proyek investasi yang menguntungkan yang memiliki nilai NPV
yang positif sehingga dengan modal yang semakin besar maka kemungkinan untuk memperoleh keuntungan atau laba dari penanaman modal ke investasi yang
menguntungkan juga semakin besar. Maka, dengan perusahaan dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang semakin besar maka perusahaan
memiliki kemampuan untuk membayar dividen yang lebih besar pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa leverage ratio berpengaruh positif terhadap pembayaran
dividen.
d. Pengaruh Market Value terhadap Dividend Yield
Hipotesis ke-4 bertujuan untuk menguji pengaruh market value terhadap dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa market
value berpengaruh signifikan terhadap dividend yield DY perusahaan, yaitu nilai koefisien regresi -0,413 dengan nilai p-value 0,00 0,05, tetapi karena terdapat
perbedaan tanda pada hasil pengujian dimana hipotesis bertanda positif dan pada hasil pengujian bertanda negatif maka H
4
ditolak. Hasil penelitian terhadap MV yang berpengaruh negatif terhadap DY ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi 1998, Jensen et al. 1992, Nugrahaini 2002, dan Hatta 2002 yang menunjukkan pengaruh yang
negatif antara market value terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Rhee 1990 dan
Harjono 2002, yang dalam penelitiannya ditemukan adanya pengaruh positif
commit to user
cvii
antara ukuran perusahaan yang ditunjukkan dengan market value terhadap kebijakan dividen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dasar teori pada pengaruh dari ukuran size perusahaan terhadap kebijakan pembayaran dividen sangat kuat
Smith dan Watts, 1992 terpatahkan. Perusahaan yang berukuran besar yang dilihat dari nilai market value nya belum tentu membayarkan dividen yang
semakin besar. Jadi, nilai dari market value ini hanya menunjukkan seberapa besar ukuran perusahaan di pasar modal jika dilihat dari nilai sahamnya dan
jumlah saham yang beredar. Maka, semakin besarnya market value sebuah perusahaan belum tentu diimbangi dengan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan atau laba yang lebih besar pula. Dimana perusahaan dengan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan atau laba yang lebih besar
nantinya dapat membayarkan dividen yang lebih besar pula. Jadi dapat disimpulkan bahwa market value berpengaruh negatif terhadap pembayaran
dividen.
commit to user
cviii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN