Uji Asumsi Klasik ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE TERHADAP DIVIDEND YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI PERIODE 2006 2009)

commit to user xc

B. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Agar hasil perhitungan pada model regresi linier berganda ini memberikan hasil Best Linier Unbiased Estimator atau efisien jika memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut Ghozali, 2006 : 1. Data yang mengikuti terdistribusi secara normal diukur dengan uji normalitas analisis grafik dan analisis statistik 2. Tidak terdapat korelasi antara variabel independen tidak terdapat multikolinearitas yang tinggi diuji dengan uji multikolinearitas dengan diukur dari nilai tolerance dan variance inflation factor. 3. Tidak terdapat heterokedastisitas, diuji dengan uji heterokedastisitas dengan melihat grafik scatterplot. 4. Bebas masalah autokorelasi, diuji dengan uji autokorelasi yang diukur dari nilai Durbin-Watson.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data mempunyai tujuan untuk menguji variabel dependen dan independen dalam persamaan regresi, apakah keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal, karena bagi suatu variabel yang mempunyai karakteristik tidak normal maka akan dapat mengurangi ketepatan dalam pengujian hipotesis. Ghozali 2006 menyatakan bahwa analisis statistik parametik bekerja dengan asumsi bahwa semua variabel terdistribusi secara normal, apabila asumsi tersebut dipenuhi maka nilai residual dari analisis juga berdistribusi normal. commit to user xci Pengalaman menunjukkan bahwa distribusi normal merupakan model yang tepat untuk sampel random kontinyu di mana nilainya tergantung pada sejumlah faktor, tiap faktor menghasilkan pengaruh positif atau negatif Gujarati, 1995. Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data digunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan p- value yang diperoleh dengan tingkatan signifikansi yang ditetapkan sebesar 5. Apabila p-value nilai tabel signifikansi Sig., maka data memiliki distribusi normal. Dari pengujian terhadap normalitas data yang dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel IV.4 Output Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test Sebelum Transformasi Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 176 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.75801460 Most Extreme Differences Absolute .126 Positive .126 Negative -.067 Kolmogorov-Smirnov Z 1.665 Asymp. Sig. 2-tailed .008 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17 commit to user xcii Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov pada table IV.4 menunjukkan bahwa hasil uji Kolmogorov Smirnov dari nilai residualnya memiliki distribusi data yang tidak normal karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05. Sehingga dari variabel yang tidak terdistribusi normal tersebut perlu dilakukan tindakan selanjutnya dengan melakukan transformasi melalui metode logaritma natural untuk mengubah distribusi data variabel tersebut agar menjadi normal. Pengujian normalitas data setelah dilakukan transformasi tersebut kemudian dilihat berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov melalui nilai residualnya. Hasil pengujian normalitas terhadap nilai residual disajikan dalam tabel IV.4 seperti berikut: Tabel IV.5 Output Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test Setelah Transformasi Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 176 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .83504751 Most Extreme Differences Absolute .094 Positive .058 Negative -.094 Kolmogorov-Smirnov Z 1.246 Asymp. Sig. 2-tailed .090 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17 commit to user xciii Tabel di atas menunjukkan bahwa proksi dari Unstandardized Residual berdistribusi normal, karena memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05 yakni sebesar 0,090.

b. Uji Multikoliniaritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi antar variabel independen satu dengan lainnya dalam suatu model regresi. Model regresi sebaiknya tidak terdapat korelasi antar variabel independennya. Jika antar variabel independen terjadi korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2006. Multikolinearitas dapat diukur dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF dan nilai tolerance. Jika nilai VIF 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa variabel yang digunakan dalam model terbebas dari multikolinearitas. Menurut Gujarati, multikolinearitas terjadi ketika VIF 10. Akibat dari multikolinearitas adalah koefisien-koefisien regresi menjadi tak terhingga. Jika terjadi multikolinearitas, maka variabel yang menyebabkan terjadinya multikolinearitas harus dikeluarkan dari model. commit to user xciv Tabel IV.6 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Keterangan ROA 0.497 2.013 Terbebas dari multikolinearitas GRWTH 0.873 1.145 Terbebas dari multikolinearitas LVRG 0.433 2.307 Terbebas dari multikolinearitas MV 0.861 1.161 Terbebas dari multikolinearitas Variabel Dependen : Ln DY Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17 Berdasarkan tabel IV.6, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10,0. Hal tersebut menandakan bahwa tidak ditemukan gejala multikolinearitas pada variabel yang deteliti

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian asumsi klasik terakhir adalah uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006:125. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan commit to user xcv nilai residualnya SRESID. Hasil uji heteroskedastisitas gambar adalah sebagai berikut: Gambar IV.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi dividend yield DY berdasarkan masukan variabel independen return on asset ROA, asset growth GRWTH, leverage ratio LVRG dan market value MV. commit to user xcvi

d. Uji Autokorelasi

Cara yang digunakan dalam uji autokorelasi pada penelitian ini adalah uji Durbin-Watson. Hasil uji Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah : Tabel IV.7 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .439 a .193 .174 .83103 2.004 a. Predictors: Constant, GRWTH, MV, ROA, LEV b. Dependent Variable: LnDY Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17 Dari hasil uji Durbin-Watson terlihat nilai yang didapat yaitu 2,004. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai table Durbin-Watson dengan tingkat signifikansi 5., jumlah sampel n 44 dan jumlah variabel independen k 4. Nilai yang diperoleh, yaitu d l 1,3263, d u 1,720. Oleh karena nilai Durbin- Watson 2,004 lebih besar dari dari batas atas d u 1,720 dan kurang dari 4 - 1,720 sehingga 1,720 2,004 4 - 1,720 d u d4 - d u , dapat disimpulkan bahwa variabel independen bebas dari autokorelasi non-autokorelasi.

C. PENGUJIAN HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Client Size, Finacial Distress, Return on Asset, dan Public Ownership Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di BEI

7 274 85

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Pengaruh Return on Asset dan Tobin’s Q Ratio Terhadap Trading Volume Activity Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011

2 72 111

Pengaruh Return On Asset, Leverage, Ukuran Perusahaan, Investment Opportunity Set (IOS) dan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2012

0 44 107

Pengaruh Return On Asset Dan Gross Profit Margin Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di BEI

1 54 93

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Pengaruh return on asset,cebt to equity ratio,asset growth,dan dividend payout ratio tahun sebelumnya terhadap dividen payout ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2009-2014

2 7 129

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham di Beli (Studi Empiris Pada Emiten yang Terdaftar Dalam Index LQ 45 Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2)

0 4 108

PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSET, GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSET, GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO.

0 2 14