commit to user
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada prinsipnya tujuan perusahaan adalah mencari laba, untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan bahkan berusaha mengembangkan
perusahaannya tersebut menjadi lebih besar. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan di dalam menjalankan perannya dalam dunia usaha sangat tergantung
pada kemampuan manajemen. Manajemen yang baik akan berpedoman pada penjabaran kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kebijakan
tersebut dijalankan dengan baik. Manajemen keuangan dalam perusahaan merupakan salah satu fungsi
strategik yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Pengelolaan ini ditujukan agar perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan
kesejahteraan pemegang saham. Pengelolaan kinerja diserahkan kepada manajer keuangan sehingga manajer keuangan berusaha mengelola aset financial
perusahaan dengan menitikberatkan pada tiga keputusan, yaitu keputusan finansial financial decision, keputusan investasi investment decision dan
kebijakan dividen dividend policy. Dividen sendiri merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan kepada para pemegang saham atas dasar keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Pembagian
dividen ini akan berdampak pada fluktuasi harga saham di lantai bursa.
commit to user
xvii
Pembagian dividen mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai performa keuangan yang bagus. Jika setiap tahun selalu membagikan dividen, hal itu
menunjukkan bahwa arus kas perusahaan cukup stabil dan baik, tidak terganggu dengan rencana ekspansi yang akan dilakukan perusahaan, selain itu juga
menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan untuk masa mendatang tidak perlu diragukan. Investor atau pemegang saham akan merasa aman dengan arus
kas perusahaan karena terbukti perusahaan dapat membagikan dividen. Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham
untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen.
Rencana besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan dividen pada masing-masing perusahaan. Kebijakan dividen ini
penting artinya bagi manajer keuangan karena harus mempertimbangkan beberapa kepentingan baik yang menyangkut kepentingan perusahaan dalam kaitannya
dengan keputusan investasi khususnya, pemegang saham, masyarakat maupun pemerintah Brigham, 2001.
Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, yang kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai cash
dividend dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Dapat pula berupa dividen saham stock dividend yang berarti kepada setiap pemegang saham
diberikan jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. Pola pembayaran dividen dalam
bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena
commit to user
xviii
pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya ke dalam perusahaan. Demikian pula, stabilitas dividen
yang dibayarkan juga akan mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan sehingga stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang harus
dipertimbangkan manajemen perusahaan. Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya
menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga
mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan. Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan
pada berbagai pertimbangan, antara lain : perlunya menahan sebagian laba untuk reinvestasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan,
likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan
kebijakan dividen. Kebijakan dividen mempunyai dua implikasi yang pertama pada sisi
pemenuhan kebutuhan dana dan yang kedua pada sisi pendapatan para pemegang saham. Kebijakan dividen ini sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan fungsi
pemenuhan kebutuhan dana, artinya apabila dividen tidak dibagikan dan dipergunakan untuk investasi baru, maka hasil investasi tersebut harus lebih besar
daripada laba yang ditahan, apabila tingkat keuntungan dari investasi di bawah dividen, maka lebih baik dividen tersebut dibagikan pada pemegang saham.
commit to user
xix
Kebijakan dividen dapat dianggap hal yang unik karena terdapat perbedaan kepentingan terhadap penggunaan laba. Di satu sisi kebijakan dividen
sangat penting untuk memenuhi harapan para pemegang saham terhadap dividen yaitu dengan pembagian dividen yang tinggi untuk mensejahterakan pemegang
saham. Di sisi lain kebijakan dividen juga tidak menghambat pertumbuhan perusahaan karena hal ini berkaitan dengan besar laba ditahan yang akan
diivestasikan kembali. Pihak manajemen perusahaan harus dapat memutuskan apakah harus membagi keuntungan kepada para pemegang saham dalam bentuk
dividen atau menahannya, dan jika dibagikan sebagai dividen, berapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan sebagai dividen.
Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, kreditor, maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari
informasi yang dikeluarkan perusahaan. Dengan cara meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, khususnya pemegang saham yang berinvestasi dalam jangka
panjang, perusahaan berusaha meningkatkan pembayaran dividen dari tahun ke tahun. Peningkatan dividen diharapkan dapat mengurangi biaya keagenan hal ini
disebabkan dividen yang besar menyebabkan rasio laba ditahan akan kecil sehingga perusahaan membutuhkan tambahan dana dari sumber eksternal, seperti
emisi saham baru. Penambahan dana menyebabkan kinerja manajer dimonitor oleh bursa saham dan penyedia dana baru. Pengawasan kinerja menyebabkan
manajer bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham sehingga mengurangi biaya yang berkaitan dengan emisi saham baru floating cost. Tetapi
dalam hal ini sering terjadi hambatan-hambatan yang menyebabkan pihak
commit to user
xx
manajemen membatasi pembayaran dividen sebagai contohnya : terjadinya penurunan profitabilitas, keharusan membayar bunga, atau terbukanya
kesempatan investasi yang profitable. Terdapat banyak variasi variabel yang mungkin mempengaruhi dan
menjadi pertimbangan terhadap proporsi pembayaran dividen oleh perusahaan. Posisi likuiditas perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang,
pertumbuhan perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan diungkap oleh Riyanto 2001 sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Dalam
penelitian Gill et al. 2001 digunakan variabel profitability, cashflow, tax, sales growth, market to book value,dan debt to equity ratio sebagai variabel yang
dianggap memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio. Chang dan Ree 1990 menggunakan growth, earning variability, non debt taxshield, firm size
dan profitability yang dianggap memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio.
Beberapa penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Amidu dan Abor 2006 menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan antara profitability dan dividend payout
ratio. Anil dan Kapoor 2008 dalam penelitiannya menunjukkan pengaruh positif tidak signifikan antara profitability dengan dividend payout ratio. Tapi hal ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gill et al. 2010. Gill et al. 2010 menyatakan bahwa profitability berpengaruh negatif terhadap dividend
commit to user
xxi
payout ratio. Sedangkan menurut Sudarsi 2002, Damayanti dan Achyani 2006 tidak ada pengaruh antara profitability dan dividend payout ratio.
Oleh karena itu, Brealey dan Myers 2005 memasukkan dividen sebagai salah satu masalah penting yang tidak terselesaikan di bidang manajemen
keuangan. Dan dalam sebuah survey, Allen dan Michaely 2003 menyimpulkan bahwa lebih banyak penelitian empiris dan teoritis dividen diperlukan sebelum
konsensus mengenai masalah kebijakan dividen dapat tercapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti perdebatan
mengenai dividen terutama dalam pasar di negara berkembang. Dimana sebagian besar peneliti hanya terfokus hampir secara eksklusif pada beberapa negara maju.
Dan baru-baru ini, para peneliti sudah mulai melihat perilaku dividen pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar negara berkembang. Oleh karena
itu, dengan penelitian yang cukup rinci dan lengkap, maka gambaran dari kebijakan dividen terutama di pasar negara berkembang nantinya tersedia. Tidak
diragukan lagi, kebijakan dividen di negara-negara berkembang ini seringkali sangat berbeda dari kebijakan-kebijakan yang telah dijalankan di negara
berkembang satu dengan yang lain ataupun dengan kebijakan dividen di negara- negara maju.
Berdasarkan dengan pemaparan latar belakang di atas, maka akan sangat menarik ketika hubungan antara faktor-faktor yang menentukan kebijakan
pemberian dividen perusahaan dapat diketahui dan diteliti lebih lanjut secara empiris. Untuk itu, penelitian ini ingin mengungkapkan apakah terdapat hubungan
yang signifikan antara kebijakan dividen perusahaan terhadap faktor-faktor yang
commit to user
xxii
memberikan pengaruh terhadap kebijakan dividen seperti return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value dari perusahaan. Jadi dalam penelitian
kali ini akan mengambil judul “ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE
TERHADAP DIVIDEND YIELD STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2009”
B. PERUMUSAN MASALAH