Analisis Prosedur Penjadwalan Analisis Program Aplikasi Penjadwalan Produksi Shopping Bag

commit to user V – 2 Lanjutan Tabel 5.1 No Penjadwalan dengan metode First Come First Serve FCFS Penjadwalan dengan algoritma Nawaz, Enscore and Ham NEH 3 Proses-proses diberi jatah waktu memproses berdasarkan waktu kedatangan Proses antrian ditentukan oleh kriteria yang ingin dicapai perusahaan. Contoh : minimasi total tardiness, minimasi makespan, minimasi total flowtime, dll. 4 Mudah diimplementasikan Susah diimplementasikan 5 Tidak bisa mengakomodir order sisipan Order sisipan dapat diakomodir Pada penjadwalan First Come First Serve FCFS, order yang datang lebih dahulu akan dikerjakan lebih dahulu. Namun ketika jadwal tersebut sedang dilaksanakan akan tetapi ada order yang mendesak untuk dikirim, maka order tersebut akan dijadwalkan sebagai prioritas untuk segera diproduksi. Metode First Come First Serve FCFS tidak menjamin pengerjaan order yang dapat meminimasi keterlambatan. Penjadwalan dengan metode ini memiliki beberapa kelemahan antara lain, memiliki waiting time yang tinggi dan order yang memiliki waktu proses kecil diharuskan menunggu terlalu lama. Sedangkan pada perbaikan metode penjadwalan pada penelitian ini menggunakan algoritma Nawaz, Enscore and Ham NEH. Algoritma NEH didasarkan pada gagasan dimana suatu pekerjaan yang mempunyai waktu total waktu proses lebih besar dari job lain dengan total waktu proses yang lebih kecil, seharusnya diberi bobot yang lebih tinggi sehingga dapat meminimumkan makespan. Dalam penelitian ini, dilakukan modifikasi kriteria, yaitu minimasi total tardiness.

5.2 Analisis Prosedur Penjadwalan

Proses perlakuan order secara umum adalah bagaimana proses perlakuan terhadap order pertama kali masuk dan order baru yang masuk. Ketika order pertama kali masuk, maka ready time berada pada posisi 0. Kemudian dilakukan commit to user V – 3 prosedur penjadwalan. Apabila ada order baru yang masuk, maka ready time berada pada posisi t. Kondisi ini bersifat kontinu. Sehingga proses produksi untuk penjadwalan order yang baru dapat dimulai setelah penjadwalan untuk order lama telah berakhir. Rencana perbaikan metode penjadwalan produksi shopping bag dilakukan dengan algoritma Nawaz, Enscore and Ham NEH dengan kriteria minimasi total tardiness. Prosedur penjadwalan produksinya memerlukan beberapa data permesinan, antara lain kapasitas, waktu setup, waktu transfer, downtime setiap mesin, tanggal produksi ready date, ready time dan jam kerja normal. Sedangkan untuk data order diperlukan data-data antara lain spesifikasi order, spesifikasi kertas, spesifikasi handle dan spesifikasi kerja. Selain itu juga diperlukan data hari libur dan jam kerja normal karyawan.

5.3 Analisis Program Aplikasi Penjadwalan Produksi Shopping Bag

Dalam proses penjadwalannya, PT Wangsa Jatra Lestari menggunakan metode First Come First Serve FCFS. Sedangkan dalam proses perhitungan penjadwalannya menggunakan Open Office Calc. Tabel 5.2 Perbandingan Media Penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan dengan penjadwalan menggunakan Program Aplikasi No Penjadwalan dengan media yang digunakan oleh Perusahaan Penjadwalan dengan Program Aplikasi 1 Open Office Calc Borland Delphi 7.0 dan Microsoft Access 2 Perhitungan yang dilakukan dengan metode First Come First Serve FCFS Perhitungan yang dilakukan dapat menggunakan metode NEH dengan kriteria minimasi total tardiness 3 Tidak ada penyesuaian ready time Ada penyesuaian ready time commit to user V – 4 Lanjutan Tabel 5.2 No Penjadwalan dengan media yang digunakan oleh Perusahaan Penjadwalan dengan Program Aplikasi 4 Tidak bisa mengakomodir order sisipan Order sisipan dapat diakomodir 5 Perhitungan lebih lama Perhitungan menjadi lebih cepat dan mudah Media penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan hanya terbatas menggunakan metode-metode yang sederhana. Selain itu, tidak ada penyesuaian ready time pada proses penjadwalan. Sedangkan program aplikasi yang dibuat menggunakan algoritma Nawaz, Enscore and Ham NEH. Program aplikasi ini dibuat dengan kondisi kontinu. Penjadwalan dapat dilakukan pada ready time yang sesuai dengan kebutuhan penjadwalan. Order sisipan juga dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam proses penjadwalan yang telah dilakukan. Form Input Order digunakan untuk memasukkan informasi mengenai order. Meliputi Spesifikasi Order, Spesifikasi Kertas, Spesifikasi Handle dan Spesifikasi Kerja. Pada Spesifikasi Order terdapat input Nomor Urut, Nomor Order, Tanggal Pesan, Tanggal Penyerahan, Nama Order dan Perusahaan Pemesan. Pada Spesifikasi Kertas terdapat input Ukuran kertas, Jenis kertas dan Warna Kertas. Spesifikasi Handle terdapat input Panjang Handle, Diameter Handle dan Warna Handle. Sedangkan pada Spesifikasi Kerja terdapat input Jumlah Cetakan, Jenis Laminating, Jumlah Order dan Ukuran Cetak. Pada Form Input Kapasitas digunakan untuk memasukkan informasi permesinan. Meliputi Kapasitas, Waktu Setup, Waktu Transfer, dan Downtime pada setiap mesin, Tanggal Produksi ready date, Ready Time dan Jam Kerja Normal. Form ini cukup diinputkan satu kali kemudian dapat digunakan untuk melakukan penjadwalan seluruh order. Pada Preview Job Order terdapat rekap order yang telah diinputkan data- datanya. Sedangkan Print Preview adalah hasil dari perintah cetak pada Preview commit to user V – 5 Job Order. Pada Preview Job Sheet terdapat informasi spesifikasi tiap order. Pada form-form ini, terdapat menu print, sehingga informasi yang terdapat pada form ini dapat dicetak. Form Proses Data digunakan untuk memproses waktu proses dan algoritma Nawaz, Enscore and Ham NEH. Pada menu ini, hanya terdapat perintah untuk melakukan perhitungan waktu proses dan perhitungan penjadwalan dengan algoritma Nawaz, Enscore and Ham NEH. Form ini digunakan untuk menampilkan hasil perhitungan waktu proses dari tiap-tiap mesin. Pada Form Laporan terdapat informasi Flowtime dan Job Lateness. Sedangkan untuk hasil penjadwalan aktual dari algoritma Nawaz, Enscore and Ham NEH dapat dilihat Print Preview Laporan Penjadwalan. Pada Print Preview laporan lembur dapat dilihat waktu lembur yang diperlukan untuk menyelesaikan order yang terlambat. Form Administrasi Hari Libur digunakan untuk memasukkan data-data hari libur produksi. Pada form ini juga terdapat perintah untuk melakukan Back Up data. Sehingga data-data penjadwalan yang telah dilakukan dapat tetap tersimpan. Pada program aplikasi ini dalam validasinya dilakukan perbandingan perhitungan antara perhitungan manual yang dihitung sesuai algoritma penjadwalan Nawaz, Enscore and Ham NEH dan perhitungan dengan program aplikasi. Hasil perhitungannya secara umum adalah sama. Yang membedakan adalah nilai angka dibelakang koma dan selisih menit pada Laporan Penjadwalan. Hal ini disebabkan karena jika pada perhitungan manual yang dilakukan menggunakan Mirosoft Excel, pada proses perhitungannya nilai angka dibelakang koma diproses semua. Sedangkan pada program aplikasi, pada proses perhitungannya hanya nilai angka yang tertera.

5.4 Analisis Perbandingan Besarnya Waktu Keterlambatan