commit to user
III – 3 3.1.3
Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana merancang program aplikasi penjadwalan produksi dengan menggunakan algoritma Nawaz,
Enscore and Ham NEH dengan kriteria minimasi total tardiness untuk mendukung kinerja divisi PPIC dalam menentukan penjadwalan produksi.
3.1.4 Penentuan Tujuan
Penetapan tujuan perlu dilakukan sebelum penelitian karena tujuan tersebut nantinya akan memberikan arahan terhadap penelitian. Tujuan penelitian ini
diperoleh berdasarkan hasil perumusan masalah penelitian yang dilakukan sebelumnya, yang pada dasarnya merupakan usaha untuk mencari jawaban yang
menjadi inti permasalahan dalam penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memodifikasi tujuan atau kriteria penjadwalan pada algoritma Nawaz, Enscore and Ham 1983 yaitu dengan kriteria minimasi total tardiness.
2. Merancang program aplikasi penjadwalan produksi untuk mendukung kinerja divisi PPIC.
3.2 Karakterisasi Sistem
Pada tahap ini dilakukan karakterisasi sistem penjadwalan produksi shopping bag di PT. Wangsa Jatra Lestari. Karakteristik sistem dapat dipandang
sebagai suatu proses simplifikasi dan idealisasi Murthy et. al., 1990. Sistem yang didefinisikan dalam karakterisasi sistem penelitian ini adalah sistem
penjadwalan produksi shopping bag. Karakterisasi sistem penjadwalan produksi shopping bag ini menjelaskan mengenai sistem produksi, proses produksi, dan job
sequencing dan penjadwalan produksi shopping bag yang akan dirancang di PT. Wangsa Jatra Lestari.
PT. Wangsa Jatra Lestari adalah perusahaan percetakan yang terletak di Jalan Raya Pajang Kartasura Km 8 Surakarta. Dalam memenuhi permintaan
konsumen, perusahaan menggunakan strategi make to order, sehingga produk yang diproduksi merupakan pesanan dari pembeli buyer. Produk yang dihasilkan
antara lain cover buku, brosur, leaflet, magazine majalah, buku, packaging
commit to user
III – 4 dos obat, dos makanan, gift box, dan shopping bag. Khusus untuk shopping bag,
permintaannya mayoritas berasal dari luar negeri. Pada produksi shopping bag memiliki tiga bagian produksi, yaitu bagian
pracetak, bagian cetak dan bagian finishing. Adapun penjelasan bagian dalam proses produksi shopping bag tersebut adalah:
1. Bidang Pracetak
Bidang ini dibagi menjadi 3 bagian antara lain : 1 PC Image Setter
Pada proses ini, dilakukan proses perwajahan yang meliputi setting, format, film, dan gambar. Setelah proses setting, layout desain perlu
dicek lagi
sebelum di-repro.
Proses repro
adalah proses
pemindahanpencetakan layout desain ke dalam bentuk film. 2
Montage Setelah proses perwajahan, proses berikutnya adalah mountage film
yang berarti proses pengaturan tata letak lembaran layout yang terbuat dari bahan film. Proses ini menggunakan media berupa film maupun
kertas kalkir, semua itu tergantung dari pihak penerbitan dan dalam penataannya itu bisa dilakukan diluar layar monitor.
3 Plate Make
Bagian ini tugasnya mentransfer film ke plat cetak. Plate tersebut dipasang pada silinder mesin cetak besar untuk diputar pada kertas rol.
2. Cetak Printing
Proses printing merupakan proses pencetakan kertas sesuai dengan desain. Pada bagian ini, plate yang sudah dibuat di bagian montage, dipasang pada
mesin Printing. Plate tesebut dipergunakan untuk menyablon kertas untuk shopping bag yang ukurannya telah disesuaikan dengan plate.
3. Finishing 1
Fase ini terdiri dari: ¶ Laminating
: proses pelapisan cetakan dengan plastik ¶ Punch
: proses pemberian
alur tekukan,
untuk memudahkan penekukan oleh bagian finishing.
commit to user
III – 5 4.
Finishing 3 Handwork = departemen khusus Merupakan proses manual yang digunakan untuk proses finishing shopping
bag.
Pada penelitian ini, yang diteliti hanya pada bagian cetakprinting dan finishing saja. Karena pada bagian pracetak merupakan pekerjaan seni, sehingga
waktu prosesnya tidak bisa diperkirakan secara pasti.
Berdasarkan observasi awal di PT. Wangsa Jatra Lestari, diperoleh informasi karakteristik sistem produksi yang ada di perusahaan, yaitu :
1. Setiap produk shopping bag yang datang ke perusahaan membutuhkan proses yang sama, yaitu printing, laminating, punch dan handwork.
2. Kegiatan produksi dilakukan selama 6 hari dalam 1 minggu. 3. Pada hari minggu dan hari libur nasional, perusahaan libur atau tidak
dilakukan kegiatan produksi. 4. Kegiatan produksi dimulai dari jam 07.00 sampai dengan jam 16.00 dengan
waktu istirahat dari jam 12.00 sampai dengan jam 13.00. 5. Kapasitas lembur maksimal adalah 4 jam per hari, yaitu dari jam 16.00
sampai dengan 20.00. 6. Kebijakan yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi keterlambatan adalah
dengan melakukan penambahan kapasitas dengan kerja lembur.
3.3 Pengumpulan Data