commit to user
II – 8
Gambar 2.2 Alur Pembuatan Produk Shopping Bag
2.1.4 Sistem Penerimaan dan Penjadwalan Order Di PT. Wangsa Jatra
Lestari
Penerimaan order di PT Wangsa Jatra Lestari dilakukan oleh divisi marketing. Jika terdapat order yang datang ke perusahaan, divisi marketing
menghitung harga produk, kebutuhan bahan baku dan melakukan konfirmasi due date ke bagian PPIC dan purchasing. Setelah itu pihak marketing melakukan
konfirmasi kesepakatan harga dan due date dengan pihak customer. Jika dalam negosiasi terjadi kesepakatan maka order dinyatakan diterima dan jika tidak
terjadi kesepakatan maka order ditolak. Permintaan yang telah diterima kemudian diolah oleh divisi produksi untuk
menentukan kebutuhan bahan baku. Divisi produksi akan menyusun bill of material untuk setiap order yang masuk ke perusahaan. Pada tahap ini divisi
produksi sudah dapat melakukan perhitungan untuk menentukan berapa material yang diperlukan kemudian outputnya digunakan oleh bagian logistik untuk
melakukan pembelian material sesuai kebutuhan. Seluruh spesifikasi produk, yaitu desain, ukuran dan material yang digunakan telah dibuat dan ditentukan oleh
buyer. Pada penentuan due date, divisi PPIC tidak melakukan perhitungan order
promising atau menghitung kapan perusahaan dapat memenuhi order sesuai dengan kapasitas produksi yang tersedia di perusahaan. Penentuan due date
dilakukan hanya berdasarkan intuisi dan perkiraan. Perusahaan tidak melakukan estimasi berapa waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi order dan juga tidak
mengestimasi kapan order tersebut selesai diproduksi dan dapat dikirim ke customer berdasarkan keadaan sistem produksi pada saat kedatangan order.
commit to user
II – 9 Penjadwalan pengerjaan order di PT. Wangsa Jatra Lestari didasarkan oleh
analisa divisi PPIC yaitu berdasarkan metode First Come First Serve FCFS. Pada penjadwalan FCFS, order yang datang lebih dahulu akan dilayani lebih
dahulu. Namun ketika jadwal tersebut sedang dilaksanakan akan tetapi ada order yang mendesak untuk dikirim, maka order tersebut akan dijadwalkan sebagai
prioritas untuk segera diproduksi.
2.2 Penjadwalan Produksi