commit to user
V – 1
BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL
Pada bab analisis dan interpretasi hasil akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil pengolahan data. Analisis ini meliputi análisis sistem
penjadwalan produksi shopping bag di perusahaan, analisis prosedur penjadwalan, analisis program aplikasi penjadwalan produksi shopping bag, dan analisis
perbandingan besarnya waktu keterlambatan.
5.1 Analisis Sistem Penjadwalan Produksi Shopping Bag di Perusahaan
PT Wangsa Jatra Lestari memiliki karakteristik manufaktur yaitu pengaturan fasilitas bersifat flowshop. Hal ini ditunjukkan dari pengerjaan order
dari stasiun pertama hingga stasiun terakhir dalam proses produksinya yaitu mengalir pada jalur produksi yang sama. Stasiun kerja tersebut berturut-turut
adalah mesin Printing, mesin Punch, mesin Laminating dan Handwork. Pada saat ini, penjadwalan pengerjaan order di PT. Wangsa Jatra Lestari
didasarkan oleh analisa divisi PPIC yaitu berdasarkan metode First Come First Serve FCFS. Sedangkan pada perbaikan metode penjadwalan pada penelitian ini
menggunakan algoritma Nawaz, Enscore and Ham NEH.
Tabel 5.1 Perbandingan Penjadwalan dengan metode FCFS
dengan penjadwalan menggunakan algoritma NEH
No Penjadwalan dengan metode
First Come First Serve FCFS Penjadwalan dengan algoritma
Nawaz, Enscore and Ham NEH
1 Tidak berprioritas
Berprioritas, yaitu suatu pekerjaan yang mempunyai waktu total waktu proses
lebih besar dari job lain dengan total waktu proses yang lebih kecil, diberi
bobot yang lebih tinggi
2 Perhitungan lebih mudah dan
sederhana Perhitungan rumit
commit to user
V – 2 Lanjutan Tabel 5.1
No Penjadwalan dengan metode
First Come First Serve FCFS Penjadwalan dengan algoritma
Nawaz, Enscore and Ham NEH
3 Proses-proses diberi jatah waktu
memproses berdasarkan waktu kedatangan
Proses antrian ditentukan oleh kriteria yang ingin dicapai perusahaan.
Contoh : minimasi total tardiness, minimasi makespan, minimasi total
flowtime, dll.
4 Mudah diimplementasikan
Susah diimplementasikan 5
Tidak bisa mengakomodir order sisipan
Order sisipan dapat diakomodir
Pada penjadwalan First Come First Serve FCFS, order yang datang lebih dahulu akan dikerjakan lebih dahulu. Namun ketika jadwal tersebut sedang
dilaksanakan akan tetapi ada order yang mendesak untuk dikirim, maka order tersebut akan dijadwalkan sebagai prioritas untuk segera diproduksi.
Metode First Come First Serve FCFS tidak menjamin pengerjaan order yang dapat meminimasi keterlambatan. Penjadwalan dengan metode ini memiliki
beberapa kelemahan antara lain, memiliki waiting time yang tinggi dan order yang memiliki waktu proses kecil diharuskan menunggu terlalu lama.
Sedangkan pada perbaikan metode penjadwalan pada penelitian ini menggunakan algoritma Nawaz, Enscore and Ham NEH. Algoritma NEH
didasarkan pada gagasan dimana suatu pekerjaan yang mempunyai waktu total waktu proses lebih besar dari job lain dengan total waktu proses yang lebih kecil,
seharusnya diberi bobot yang lebih tinggi sehingga dapat meminimumkan makespan. Dalam penelitian ini, dilakukan modifikasi kriteria, yaitu minimasi
total tardiness.
5.2 Analisis Prosedur Penjadwalan