Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan global, serta juga sehubungan dengan kondisi tersebut, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah kecuali melakukan berbagai pembaharuan dan penyempurnaan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Dalam KTSP diamanatkan adanya suatu pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme, yang mana belajar adalah lebih merupakan suatu proses untuk menemukan sesuatu daripada suatu proses untuk mengumpulkan sesuatu. Pada prinsipnya pembelajaran konstruktivisme menyatakan bahwa siswa dalam membangun pengetahuan dilakukan sendiri dengan bekal pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, sehingga pembentukan makna oleh siswa tidak mudah terlupakan. Dengan demikian, penguasaan konsep matematika dapat dikuasai siswa, sehingga mereka dapat mengetahui langkah-langkah menyelesaikan soal, dan tidak sekedar menggunakan rumus. Andaikan siswa lupa, dapat dimungkinkan untuk menemukan kembali atau mengkonstruksi kembali pengetahuan atau makna yang telah mereka bentuk dan miliki di benak mereka. Untuk membangun pengetahuan yang dilakukan sendiri oleh siswa dengan bekal pengetahuan yang dimiliki memang perlu waktu yang cukup lama. Terkadang harus mengingat kembali materi sebelumnya atau prasyaratnya harus dikuasai commit to user 2 lebih dulu. Disinilah peran guru, harus dapat mendesainmerencana pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang efektif dan efesien. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradapan manusia. Pekerjaan yang dilakukan manusia secara manual kini dapat digantikan dengan mesin. Hal tersebut menuntut manusia untuk berpikir lebih maju dalam segala hal agar tidak dianggap tertinggal. Komputer sebagai salah satu bentuk dari kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat mendorong manusia untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya. Dalam sektor pendidikan misalnya, pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk membantu urusan keadministrasian saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran. Sebagai contoh, dengan adanya media komputer yang mampu menampilkan gambar maupun tulisan yang diam dapat bergerak serta bersuara, sudah saatnya komputer dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan media pembelajaran yang efektif dan menarik. Hal semacam ini perlu ditanggapi secara positif oleh para guru sekolah menengah, khususnya guru bidang studi matematika, sehingga komputer dapat menjadi salah satu alternatif media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran salah satu kegiatan yang perlu diperhatikan adalah kegiatan pembelajaran di dalam kelas antara siswa dengan guru. Hal tersebut akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa, khususnya dalam memecahkan permasalahan matematika, dalam konteks siswa harus dilatih untuk commit to user 3 mengerjakan secara teliti, tepat dan pasti untuk memperoleh jawaban yang benar dan menghasilkan prestasi belajar matematika yang bagus. Dengan kata lain mengikutsertakan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran matematika sangat penting supaya proses belajar mengajar dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian maka timbulah interaksi atau hubungan antara pelajar dan pengajar, yaitu guru dan siswa. Dalam hal ini, guru mempunyai harapan agar siswanya memperoleh pengetahuan, kemampuan, atau keterampilan di bidang studi matematika. Sudah menjadi gejala umum bahwa mata pelajaran matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Matematika merupakan mata pelajaran yang sukar dipahami, sehingga kurang diminati oleh sebagian siswa. Ketidaksenangan terhadap matematika ini kemungkinan dapat berpengaruh terhadap kemampuan awal dan prestasi belajar matematika siswa. Pembelajaran yang terjadi selama ini mempunyai kecenderungan tidak sesuai dengan karakteristik anak. Pembelajaran hanya menekankan pada pencapaian efek instruksional. Sistem evaluasi berorientasi testing dengan menekankan reproduksi informasi dan kurang memperhatikan perkembangan anak. Pada umumnya kegiatan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah pada saat sekarang ini cenderung monoton dalam pembelajaran matematika yang hanya menggunakan paradigma lama seperti banyak ceramah, banyak menghafal dan banyak memberi tugas. Salah satu faktor penyebabnya adalah media pembelajaran yang masih konvensional. Media pembelajaran tersebut merupakan media yang menggunakan papan tulis atau white broad sedangkan pada saat ini banyak media pembelajaran yang merupakan hasil dari kemajuan ilmu dan teknologi modern. commit to user 4 Di pihak lain rendahnya prestasi belajar matematika yang ada ditinjau dari data nilai rata-rata UN SMA tahun 2007 sebesar 6,71 tahun 2008 sebesar 6,49 dan tahun 2009 sebesar 6,43 di Kabupaten Lamandau, mungkin salah satunya disebabkan kurang tepatnya guru dalam memilih media pembelajaran. Kemampuan awal belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar mengajar, boleh jadi salah satu penyebab rendahnya kemampuan awal siswa adalah dalam proses pembelajaran dominasi guru sangat tinggi. Metode yang digunakan guru dalam proses belajar masih konvensional, sehingga belum bisa mendorong siswa berani mengkomunikasikan apa yang ada dipikirannya bahkan membuat siswa pasif. Guru merupakan tokoh sentral dari peningkatan kualitas pendidikan yang bertumpu pada kualitas kegiatan belajar mengajar. Guru harus menguasai bidang ilmu yang dipelajarinya, bahan ajar, menguasai metode pembelajaran yang tepat, mampu memotivasi peserta didik, mempunyai keterampilan yang tinggi, tidak ketinggalan teknologi dan berwawasan yang luas terhadap dunia pendidikkan. Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika, maka perlu adanya inovasi pembelajaran yang menyenangkan, menarik, yang lebih efektif dan efisien, bila siswa perlu penjelasan dari guru tidak terhalang pandangannya sehingga proses terbentuknya makna tetap bisa berlangsung. Salah satu alternatif bentuk pembelajaran adalah pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan media komputer yaitu pemanfaatan software macromedia flash MX dan microsoft power point yang diproyeksikan dengan LCD terhadap prestasi belajar matematika siswa dan disesuaikan dengan materi pokok yang akan disampaikan kepada siswa. commit to user 5

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan elastisitas ditinjau dari kemampuan matematika siswa di SMA

0 17 191

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PMRI DIMODIFIKASI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP DISCUSSION DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS X SMA DI KOTA SURAKARTA

4 18 85

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI KABUPATEN SUKOHARJO

0 8 75

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEME

0 5 93

Pembelajaran Fisika Menggunakan Media Simulasi Komputer dan Media Laboratorium ditinjau dari Kemampuan Berpikir Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Harmonis Sederhana di SMA

0 4 103

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATERI POKOK BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS.

0 0 11