Kajian Teori 1. LANDASAN TEORI

commit to user 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1.

Pengertian Belajar Pada saat ini banyak para ahli yang berpendapat berbeda-beda tentang pengertian belajar. Hal ini setiap ahli mempunyai cara pandang dan berpikir yang berbeda namun mempunyai pengertian dan tujuan yang sama. Banyaknya pendapat yang dilontarkan oleh para ahli adalah untuk mendapat jawaban tentang definisi belajar yang tepat. Menurut Biggs dalam Goldman 2002 mengatakan bahwa : “Learning is.... a way of interacting with the world. As we learn conception of phenomena change, and we see the world differently. The acquisition of information in itself does not bring about such a change, but the way we structure that information and think with it does. Thus education is about conceptual change, not just the acquisition of information.“ Belajar adalah suatu cara saling berinteraksi dengan dunia seperti belajar mengenai konsepsi, perubahan, fenomena dan melihat dunia secara berbeda. Akuisisi informasi itu sendiri tidak membawa tentang perubahan tersebut, tetapi cara kita menyusun informasi dan berfikir dengan itu. Dengan demikian, pendidikan adalah tentang perubahan konseptual, bukan hanya memperoleh informasi. Menurut Slameto 2003:2 belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baku secara keseluruhan sehingga hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi lingkungan. Menurut Herman Hudoyo 1990:1 mendefinisikan belajar adalah suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku, perubahan commit to user 10 tingkah laku itu, dalam waktu relatif lama yang disertai usaha sehingga mampu mengerjakan sesuatu dari yang tidak mampu mengerjakan sesuatu. Belajar memang penting dilakukan oleh setiap orang untuk menambah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki sehingga dapat mudah berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Di dalam buku Theories of Learning 1975 yang dikemukakan Hilgard dan Bower dalam Ngalim Purwanto 1991:84 “ Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya berulang-ulang dalam situasi itu, perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang”. Dijelaskan juga oleh Witherington dalam Educational Psychology bahwa belajar adalah sesuatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian Ngalim Purwanto, 1991:84. Pengertian belajar berisi apa yang terjadi dan apa yang diharapkan terjadi pada proses perkembangan dan perubahan peserta didik dari berbagai pendapat yang dilontarkan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah segala kekurangan yang ada dalam diri yang dilakukan dengan berlatih sungguh-sungguh serta membutuhkan waktu. Dalam hal ini waktu yang digunakan relatif lama karena terjadi dalam interaksi dengan lingkungannya artinya siswa berinteraksi dengan seorang yang mempunyai kemampuan yang lebih dari dirinya. commit to user 11

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar dapat diketahui melalui evaluasi yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan setelah mengikuti proses pembelajaran. Karena hasil tes tersebut menggambarkan capaian- capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran, maka tinggi rendahnya capaian tersebut sangat dipengaruhi oleh terjadi tidaknya proses belajar pada diri peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. pembelajaran dipandang sebagai suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Bila metode penyelesaian soal secara sistematis dilaihkan secara terus menerus, maka ketika berhadapan dengan soal, siswa dengan cepat dapat mengidentifikasi konsep apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal tersebut dan rumus mana yang terkait dengan konsep tersebut Heller, Keith, Handerson, 1992. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di sekolah pada dasarnya adalah proses penciptaan atau pengkondisian sebuah lingkungan sekolah atau kelas yang memungkinkan siswa belajar. Prestasi belajar terdiri dari dua kata yang saling berkaitan, yaitu prestasi dan belajar. Menurut Poerwodarminto 1994:108 dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai, sedangkan belajar adalah berusaha atau berlatih dan sebagainya supaya mendapatkan kepandaian.

Dokumen yang terkait

Penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan elastisitas ditinjau dari kemampuan matematika siswa di SMA

0 17 191

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PMRI DIMODIFIKASI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP DISCUSSION DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS X SMA DI KOTA SURAKARTA

4 18 85

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI KABUPATEN SUKOHARJO

0 8 75

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEME

0 5 93

Pembelajaran Fisika Menggunakan Media Simulasi Komputer dan Media Laboratorium ditinjau dari Kemampuan Berpikir Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Harmonis Sederhana di SMA

0 4 103

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATERI POKOK BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS.

0 0 11