commit to user 32
4. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
6. Kemampuan Awal Siswa
Kemampuan awal siswa adalah kemampuan dan keterampilan yang relevan yang dimiliki siswa pada saat akan mengikuti suatu program pengajaran. Dapat
diartikan juga bahwa kemampuan awal adalah sebuah potensi yang dimiliki oleh siswa dalam melakukan sesuatu yang sebelumnya sudah dipelajari atau dilatih
sehingga menunjukan kemampuannya dengan sebuah prestasi. Dalam hal ini prestasi sebelum atau sesudah pembelajaran memperoleh hasil yang minimal
sama.
Pendapat yang dikemukakan oleh Winkel W.S 1996:133 bahwa awal proses pembelajaran, siswa belum mempunyai kemauan yang dapat dijadikan
tujuan dari sebuah interaksi guru dan siswa, bahkan terdapat suatu pemisah antara tingkah laku siswa pada awal proses pembelajaran dan tingkah laku pada siswa
pada akhir proses pembelajaran.
Menurut Dick dan Carey 1990:85 mengatakan kemampuan awal adalah kemampuan-kemampuan yang sudah dikuasai sebelum proses pembelajaran
pokok bahasan tertentu dimulai. Menurut Ausubel dalam Driscoll 1994:144 yang mengatakan bahwa dengan mengaktifkan kemampuan awal yang relevan
merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan belajar yang bermakna, karena dengan adanya kemampuan awal akan merupakan penyediaan landasan
dalam belajar hal-hal yang baru.
commit to user 33
Dalam memberikan pengetahuan yang baru kepada siswa, perlu diperhatikan pengetahuan lama yang dimiliki siswa atau kemampuan dari
pengetahuan sebelumnya yang berhubungan. Hal ini untuk mengetahui apakah
siswa nanti akan dengan mudah menerima hal baru atau tidak.
Menurut Atwi Suparman 2001:120 kemampuan awal adalah pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki siswa sehingga mereka dapat mengikuti
pelajaran dengan baik. Sedangkan Toeti Soekamto 1997:38 mengatakan kemampuan awal siswa adalah kemampuan awal yang telah dimiliki oleh siswa
sebelum melaksanakan pembelajaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar setelah proses pembelajaran. Dalam konteks ini,
kemampuan awal yang tinggi dapat memberikan perubahan prestasi yang tinggi, sedangkan kemampuan awal yang rendah akan memberikan perubahan terhadap
prestasi belajar yang kurang baik.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian relevan yang terkait dengan penggunaan media pembelajaran diantaranya:
1. Penelitian oleh Ranty Aditya Anggriamurti 2009 Pembelajaran Transformasi Geometri Dengan Pendekatan Kontruktivisme untuk Meningkatkan Penalaran
Logis Siswa Kelas XII SMA, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan kontruktivisme dapat
meningkatkan penalaran logis siswa, respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan kontruktivisme menunjukkan respon positif.
commit to user 34
Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan terletak pada pendekatan konstruktivisme. Perbedaannya yaitu pada penelitian Ranty Aditya
Anggriamurti untuk meningkatkan penalaran logis siswa, sedangkan penelitian ini untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Penelitian Joe Garofalo Randy L. Bell
2004 dengan judul Macromedia
Flash as a Tool for Mathematics menyatakan bahwa:
“ Flash movies can help students develop understandings of mathematical ideas through the dynamic display of multiple
representations numerical, algebraic, graphical, pictorial,and verbal. These representations, which can be displayed
simultaneously or sequentially, can be tailored to the concepts addressed, the needs of learners, and the preferences and
whims of developers. Flash also offers an environment that encourages creative play and exploration”
“ Animasi Flash dapat membantu siswa mengembangkan pemahamannya mengenai ide matematika melalui berbagai
macam tampilan meliputi numerik, aljabar, grafik, pictoral maupun verbal. Tampilan tersebut dapat tampil secara
langsung maupun bertahap disesuaikan dengan konsep yang akan disampaikan, kebutuhan guru, dan keinginan dari
pengembang. Flash juga menawarkan lingkungan yang mendorong kreativitas dan eksplorasi”.
Persamaan hasil penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada media pembelajaran flash. Sedangkan perbedaannya penelitian yang
dilakukan oleh Joe Garofalo Randy L. Bell
ditinjau dari kreativitas siswa dan penelitian yang akan dilakukan ditinjau dari kemampuan awal siswa.
3. Penelitian I Putu Eka Wilantara 2003 yang berjudul Implementasi Model Belajar Kontruktivisme dalam Pembelajaran Matematika Untuk Mengubah
Miskonsepsi ditinjau dari Penalaran Formal Siswa, dengan hasil penelitian
commit to user 35
menunjukkan bahwa pestasi belajar matematika materi pokok Persamaan dan Fungsi Kuadrat meningkat dengan pembelajaran konstruktivisme.
Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan terletak pada Pembelajaran konstruktivisme. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan I Putu Eka
Wilantara adalah ditinjau dari penalaran formal siswa sedangkan penelitian ini ditinjau dari kemampuan awal siswa.
4. Penelitian Elly’s Mersina Mursidik 2008 yang berjudul Pengaruh Media Pembelajaran dan Kemampuan Awal Siswa terhadap Prestasi Belajar
Matematika, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal yang dimiliki siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
belajar siswa. Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan terletak pada kemampuan
awal siswa. Perbedaannya penelitian yang dilakukan oleh Elly’s Mersina Mursidik menggunakan media pembelajaran elektronik dan konvensional,
Sedangkan pada penelitian ini menggunakan media komputer macromedia flash MX dan microsoft power point.
C. Kerangka Berpikir dan Perumusan Hipotesis