Hipotesis Kedua H EKSPERIMENTASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI POKOK INTEGRAL DI SMA NEGERI DI KABUPATEN LAMANDAU

commit to user 75

2. Hipotesis Kedua H

0B Berdasarkan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan α = 5 diperoleh F b = 8,1117 dengan F 0,05;2;124 = 3,06929. Karena F b lebih dari F 0,05;2;124 sehingga H 0B ditolak. Ini berarti setidaknya terdapat sepasang rerata antara siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang tidak sama secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika pada materi pokok integral. Berdasarkan perhitungan komparasi ganda a ntar kolom dengan α = 0,05 dengan daerah kritik DK = {F|F 2 F 0,05;2;124 = {F|F 6,13858} diperoleh hasil sebagai berikut; a. F. 1-.2 = 13,7997 lebih dari F 0,05;2;124 = 6,13858 sehingga H ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kemampuan awal tinggi dengan kemampuan awal sedang terhadap prestasi belajar matematika. Selanjutnya dengan melihat rataan marginal yang diperoleh siswa kemampuan awal tinggi sebesar 72,7959, sedangkan rataan marginal yang diperoleh siswa kemampuan awal sedang sebesar 66,5652. Karena rataan marginal siswa kemampuan awal tinggi lebih tinggi dari rataan marginal siswa kemampuan awal sedang, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi siswa kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada prestasi siswa kemampuan awal sedang. b. F. 1-.3 = 16,2183 lebih dari F 0,05;2;124 = 6,13858 sehingga H ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaaan rerata yang signifikan antara kemampuan awal tinggi dengan kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar matematika. Selanjutnya dengan melihat rataan marginal yang diperoleh siswa commit to user 76 kemampuan awal tinggi sebesar 72,7959, sedangkan rataan marginal yang diperoleh siswa kemampuan awal rendah sebesar 65,5143. Karena rataan marginal siswa kemampuan awal tinggi lebih tinggi dari rataan marginal siswa kemampuan awal rendah, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi siswa kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada prestasi siswa kemampuan awal rendah. c. F. 2-.3 = 0,3939 kurang dari F 0,05;2;124 = 6,13858 sehingga H diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara kemampuan awal sedang dengan kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar matematika. Sehingga prestasi belajar siswa kemampuan awal sedang sama dengan prestasi belajar siswa kemampuan awal rendah. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk hipotesis kedua bahwa prestasi belajar siswa kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi siswa kemampuan awal sedang, sedangkan prestasi belajar siswa kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa kemampuan awal rendah dan prestasi belajar siswa kemampuan awal sedang sama dengan prestasi belajar siswa kemampuan awal rendah. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh I Putu Eka Wilantara 2003 yang menyatakan bahwa pestasi belajar matematika pokok bahasan Persamaan dan Fungsi Kuadrat meningkat dengan pembelajaran simulasi komputer, juga penelitian yang dilakukan oleh Elly’s Marsina Mursidik 2008 yang menyatakan bahwa kemampuan awal yang dimiliki siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. commit to user 77

3. Hipotesis Ketiga H

Dokumen yang terkait

Penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan elastisitas ditinjau dari kemampuan matematika siswa di SMA

0 17 191

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PMRI DIMODIFIKASI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP DISCUSSION DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS X SMA DI KOTA SURAKARTA

4 18 85

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI KABUPATEN SUKOHARJO

0 8 75

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEME

0 5 93

Pembelajaran Fisika Menggunakan Media Simulasi Komputer dan Media Laboratorium ditinjau dari Kemampuan Berpikir Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Harmonis Sederhana di SMA

0 4 103

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATERI POKOK BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS.

0 0 11