Transaksi BMN pelaksanaan simak bmn pada satker deputi i semester satu tahun anggaran 2015 bpom evi dwi pebriani 2015

Berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen yang dilakukan penulis, diketahui bahwa transaksi yang terdapat pada Deputi I selama TA 2015 semester I adalah sebagai berikut: 1. Transaksi Saldo Awal Transaksi saldo awal BMN sebelum koreksi pada Deputi I periode semester I TA 2015 total Rp 8.169.523.449,-. Sedangkan total saldo awal setelah koreksi adalah Rp 7.932.020.792,-. Nilai setelah koreksi diperoleh dari hasil koreksi audit tambah sebesar Rp 292.500,- dan koreksi audit kurang sebesar Rp 237.795.157,-. Koreksi audit tambah dan kurang terjadi pada komponen aset lancar bagian persediaan. Nilai tersebut di atas tercantum dalam Lampiran BAR Data BMN No. BAR-161WKN.07KNL.04S12015. 2. Transaksi Perolehan BMN, meliputi: a. Transaksi Pembelian Transaksi pembelian pada Deputi I semester I TA 2015 sebesar Rp 468.505.529 yang terdiri dari barang konsumsi, bahan untuk pemeliharaan, dan materai. Data tersebut diperoleh dari Laporan BMN Deputi I Semester I TA 2015. b. Transfer Masuk Rincian perolehan BMN dari transaksi transfer masuk dalam Catatan Ringkas Barang Atas Laporan BMN Periode Semester I TA 2015 yang pertama adalah transfer masuk dari Satker Sektama dengan nomor BAST Berita Acara Serah Terima: 063.01.0199.432731.5.2015 Tgl. 26 Mei 2015 berupa meja kerja kayu merk Uno dan kursi besimetal merk Futura masing-masing sebanyak 22 buah dengan jumlah total Rp 36.135.000,-. Transfer masuk yang kedua masih dari Satker Sektama dengan No. BAST: 063.01.0199.432731.6.2015 Tgl. 22 Juni 2015 berupa meja kerja kayu merk Uno dan kursi besimetal merk Futura masing-masing sebanyak 4 buah dengan jumlah total Rp 6.570.000,-. Transfer masuk yang ketiga dari Satker Pusat Informasi Obat dan Makanan PIOM berupa Buku Lainnya Pedoman Penggunaan SIPT dengan No. BAST: PR.01.05.74.01.15.0092 Tgl. 15 Januari 2015 dengan jumlah total Rp 2.100.000,-. Transfer masuk yang keempat dari Satker Sektama dengan No. BAST: 035BASTEVAI2015 Tgl. 23 Januari 2015 berupa Software SAP Cristal Dasboard Design sebanyak satu buah dengan jumlah total harga senilai Rp 7.150.000,-. c. Reklasifikasi Masuk Terdapat transaksi reklasifikasi masuk dari Aset Tetap ke Aset Lainnya yang tercantum dalam Catatan Ringkas Barang Atas Laporan BMN Periode Semester I TA 2015 sebesar Rp 195.369.300,- per 30 Juni 2015. 3. Transaksi Perubahan BMN meliputi: a. Pengembangan Terdapat pengembangan nilai aset pada Aset Tak Berwujud berupa software senilai Rp 3.450.000,- yang tercantum dalam Catatan Ringkas Barang Atas Laporan BMN Periode Semester I TA 2015. b. Koreksi Perubahan NilaiKuantitas Terdapat transaksi tambah hasil opname fisik sebesar Rp 1.036.100,- dan transaksi kurang hasil opname fisik sebesar Rp 46.449.000,- yang telah diuraikan dalam Daftar Transaksi Persediaan Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2015 TA 2015. 4. Transaksi Penyusutan BMN Terdapat transaksi Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin sebesar Rp 10.408.468.277,- dan transaksi Akumulasi Aset Lainnya pada akun aset yang dihentikan dari penggunaaan operasional pemerintah sebesar Rp 270.519.300,- per 30 Juni 2015. Data tersebut tercantum dalam Neraca BMN per 30 Juni 2015. 5. Transaksi Penghapusan BMN Transaksi reklasifikasi keluar dari Aset Tetap ke Aset Lainnya yang tercantum dalam Catatan Ringkas Barang Atas Laporan BMN Periode Semester I TA 2015 sebesar Rp 195.369.300,- per 30 Juni 2015 yang terdiri dari LCD ProjectorInfocus, UPS, Lap Top, printer, hardisk external, dan server.

F. Kebijakan Akuntansi BMN

Kebijakan akuntansi yang diterapkan Deputi I terkait BMN yang dikuasainya mencakup pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan BMN ke dalam Laporan BMN dan Laporan Keuangan. Berdasarkan hasil observasi dan penelaahan dokumen Laporan BMN Semester I TA 2015 yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa Deputi I tidak memiliki Aset Tetap berupa tanah, gedung dan bangunan, serta konstruksi dalam pengerjaan. Informasi tentang BMN yang diungkapkan dalam Laporan BMN hanya terkait dengan mesin dan peralatan, aset tetap lainnya, persediaan serta aset lainnya berupa aset tak berwujud dan aset lain-lain. Penyajian BMN dalam Neraca dengan klasifikasi sebagaimana diatur dalam PMK No.91PMK.052007 tentang Bagan Akun Standar. Pencatatan BMN dalam di dalam SIMAK-BMN menggunakan kodefikasi sesuai dengan PMK No.29PMK.062010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN yang teridiri dari golongan, bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok. Untuk panduan utama kebijakan akuntansi BMN Deputi I mengacu pada PP No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan SAP dan PMK No.213PMK.052013. Berdasarkan yang tercantum dalam Catatan Ringkas Barang Atas Laporan Kuasa Pengguna Barang Periode Semester I TA 2015, Deputi I telah melakukan pengukuran penyusutan BMN sesuai dengan PMK No.1PMK.062013. Nilai yang dapat disusutkan atas BMN yang menjadi objek penyusutan dibagi menjadi dua yaitu, nilai Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012, merupakan nilai buku per 31 Desember 2012. Sedangkan nilai Aset tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, merupakan nilai perolehan. Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat penambahan atau pengurangan kuantitas danatau nilai Aset Tetap, yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan, maka penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat disusutkan. Metode penyusutan yang digunakan atas seluruh BMN berupa Aset Tetap dilakukan dengan Metode Garis Lurus. Masa Manfaat atas BMN berupa Aset Tetap dalam rangka penerapan penyusutan mengacu pada Tabel Masa Manfaat I dan Tabel Masa Manfaat II sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan No.59KMK.062013 tanggal 13 Maret 2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Akumulasi penyusutan disajikan dalam Neraca yang dicantumkan pada Laporan BMN.

G. Prosedur Akuntansi dan Pelaporan BMN

SIMAK-BMN diselenggarakan melalui serangkaian prosedur baik manual maupun otomatis komputerisasi. Prosedur tersebut melibatkan dokumen sumber dalam proses akuntansi untuk menghasilkan berbagai keluaran yang diperlukan baik dalam pengelolaanpenatausahaan