Pembentukan Unit Akuntansi pelaksanaan simak bmn pada satker deputi i semester satu tahun anggaran 2015 bpom evi dwi pebriani 2015
Sebagian Wewenang Pengelolaan Barang Milik Negara Di Lingkungan Badan POM.
Berdasarkan Keputusan
Kepala Badan
POM RI
Nomor HK.04.1.24.10.13.4702 tahun 2013 pada Deputi Bidang Pengawasan
Produk Terapetik dan NAPZA Deputi I, diketahui bahwa jumlah Satuan Kerja satker yang ada di lingkungan Kedeputian I hanya satu. Sehingga
secara tidak langsung selain berfungsi sebagai unit eselon I, Deputi I juga berfungsi sebagai Satker Satker pusat. Dalam rangka pelaksanaan
pelaporan dan akuntansi BMN, maka harus dibentuk dua unit akuntansi yaitu UAPPB-E1 dan UAKPB. Hal tersebut dapat memenuhi struktur unit
organisasi SIMAK-BMN dalam PMK No.213PMK.052013. Pembentukan unit akuntansi merupakan hal yang sangat penting,
mengingat dengan dibentuknya unit akuntansi maka tanggungjawab masing-masing unit dapat dibagi secara jelas. Namun saat ini Badan POM
tidak memiliki struktur organisasi BMN di tingkat UAPPB-E1 disebabkan karena unit eselon 1 di lingkungan kerja Badan POM hanya terdiri dari
satu Satker sehingga fungsi UAPPB-E1 dan UAKPB akan sama. Untuk itu organisasi akuntansi di tingkat pengguna barang Badan POM UAPB
langsung membawahi UAKPB. Saat ini Badan POM juga tidak memiliki struktur organisasi BMN di tingkat UAPPB-W dikarenakan sistem
koordinator wilayah tidak diterapkan pada organisasi Badan POM. Perihal di atas dijelaskan dalam Buku Pedoman Penatausahaan BMN Badan
POM RI Revisi Ke-1 Tahun 2013. Perihal pembentukan unit organisasi di
atas juga didukung oleh penjelasan dalam Lampiran Bab III halaman 22 PMK No.213PMK.052013 yang menyebutkan bahwa unit akuntansi
pelaporan BMN tidak secara mutlak diterapkan untuk masing-masing kementerian negaralembaga.
Pembentukan Unit Akuntansi dan Pelaporan tersebut, harus disesuaikan dengan karakteristik masing-
masing kementerian negaralembaga khususnya dengan memperhatikan struktur organisasi kementerian negaralembaga.
Demikian juga ditambahkan oleh Ketua Unit Akuntansi KeuanganBarang Deputi I bahwa:
“Karena Eselon I di Badan POM ini hanya terdiri dari satu Satker, maka tugas dan kewajiban UAPPB-E1 dan UAKPB akan sama.
Selain itu, Satker di daerah semua UAKPB jadi akan lebih seragam kalau semua Satker berkedudukan sebagai UAKPB”.
Dalam pelaksanaan fungsi akuntansi dan pelaporan BMN tingkat UAKPB pada Satker Kedeputian I dipimpin oleh Direktur Pengawasan
Produksi Produk Terapetik dan PKRT berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM RI No.HK.04.1.24.07.15.3262 tanggal 1 Juli 2015
Tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang Pengelolaan Barang Milik Negara Di Lingkungan Badan POM yang juga berkedudukan sebagai
penanggungjawab Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang
UPKPB. UPKPB adalah unit penatausahaan BMN pada tingkat Satker Kuasa Pengguna Barang. Pada prinsipnya organisasi penatausahaan
BMN sama dengan organisasi sistem akuntansi BMN, seperti yang telah disebutkan dalam Buku Pedoman Penatausahaan BMN Badan POM RI
Revisi Ke-1 Tahun 2013. Namun dari hasil observasi dan wawancara dengan key informant, diketahui bahwa Direktur Pengawasan Produksi
Produk Terapetik dan PKRT selain berlaku sebagai penanggung jawab UAKPB dan UPKPB juga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran KPA.
Pernyataan tersebut
dikuatkan oleh
Anggota Unit
Akuntansi KeuanganBarang Deputi I yang mengatakan bahwa:
“Dalam rangka untuk mempermudah koordinasi dan pengurangan beban kerja pada masing-masing pegawai yang terkait, maka selain
unit akuntansi dan barang digabung menjadi satu untuk pejabat penanggungjawabnya juga lebih baik orang yang sama”.
Dari pernyataan-pernyataan di atas menggambarkan bahwa selain tidak adanya UAPPB-E1 di Deputi I juga terjadinya penggabungan struktur
organisasi akuntansi UAKPAB menjadi satu. Berikut ini gambaran struktur organisasi UAKPAB pada Deputi I
Tahun Anggaran 2015:
GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI UAKPAB
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PRODUK TERAPETIK DAN NAPZA
Keterangan: Penanggung Jawab
Petugas Akuntansi BMN
Sumber: SK KPA No.HK.05.02.312.3.01.15.099 Tahun 2015 KOORDINATOR
PENANGGUNG JAWAB
KPAB
ANGGOTA KETUA
ANGGOTA ANGGOTA
WAKIL KETUA