Metode Penelitian pelaksanaan simak bmn pada satker deputi i semester satu tahun anggaran 2015 bpom evi dwi pebriani 2015

data, dan analisis data sampai dengan metode penafsiran temuan penelitian itu sendiri. Menurut Muis 2009:16, metodologi penelitian sebagai berikut, secara sempit dapat diartikan sebagai cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran seksama untuk mencapai suatu tujuan. Dalam arti luas adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari cara-cara melakukan pengamatan, dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data sehingga dapat digunakan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Menurut Sugiyono 1999:01, metodologi penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan cara-cara yang masuk akal, empiris berarti cara- cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Pemilihan metodologi dalam suatu penelitian dimaksudkan agar tepat dan sesuai dengan fokus penelitiannya. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif atau explanatory. Pendekatan kualitatif berarti tergantung pada pengamatan manusia atau orang-orang yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Menurut Moleong 2006:6, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan lain-lain, secara holistik dan dengan suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor Moleong, 2006:4, “Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Dari definisi Bogdan dan Taylor berkaitan dengan pengertian metode kualitatif diketahui metode penelitian tersebut menghasilkan sebuah data deskriptif. Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa data deskriptif tersebut merupakan produk hasil dari model penelitian dengan pendekatan kualitatif. Sehingga dapat dikembangkan dari model pendekatan penelitian kualitatif yang masih luas areanya dipersempit menjadi penelitian deskriptif. Menurut Muis 2009:15, “penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyatakan suatu situasi secara sistematis dalam bidang tertentu yang menjadi pusat pemikiran si peneliti secara fakta”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif dengan model pendekatan kualitatif adalah penelitian dengan memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan menggambarkan secara sistematis sejumlah variabel yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan menghasilkan data dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan memanfaatkan metode ilmiah.

B. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan fokus permasalahan maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan telaah dokumen, yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Wawancara

Menurut Raco 2010:116, wawancara interview dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tidak dapat diperoleh melalui observasi. Oleh karena itu peneliti harus mengajukan pertanyaan kepada partisipan. Metode wawancara adalah proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara atau responden dengan orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Pada metode ini akan menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen, karena pedoman wawancara merupakan alur yang harus diikuti mulai dari awal sampai akhir wawancara dan berisi sederetan daftar pertanyaan mulai dari hal yang mudah dijawab sampai hal-hal yang lebih kompleks. Tujuan peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan data ditangan pertama primer langsung dari sumbernya, sebagai pelengkap teknik pengumpulan data, dan menguji hasil pengumpulan data lainnya. Terkait dengan metode wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini, maka yang dipilih sebagai narasumber key informant adalah dari pihak internal yang ada diwilayah kerja bagian pelaksanaan SIMAK-BMN pada Satuan Kerja Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA Deputi 1 Badan POM. Jumlah narasumber yang diperlukan adalah 3 tiga orang, yaitu Koordinator, Ketua, dan Anggota Unit Akuntansi KeuanganBarang pada Satuan Kerja Deputi 1 tahun 2015. Ketiga orang narasumber tersebut dianggap sebagai narasumber yang berkompeten terkait dengan informasi pelaksanaan SIMAK-BMN dan cukup untuk mewakili Satuan Kerja Deputi 1. Secara lengkap daftar key informant disajikan dalam tabel berikut ini: TABEL 3.1 DAFTAR KEY INFORMANT Sumber: SK KPA No.HK.05.02.312.3.01.15.099 Tahun 2015