37
BAB 4 METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan metode pengumpulan data observasi eksperimental pendekatan pretest-posttest
untuk mengidentifikasi efektivitas minum air putih setiap pagi yang mengalami konstipasi pada pasien stroke yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok
kontrol dan kelompok intervensi. Pada kedua kelompok diawali dengan pemberian pendidikan kesehatan pada pasien. Kemudian kelompok intervensi
dilakukan terapi air minum setiap pagi sebanyak 1,5 liter air 1500 cc, setiap pagi pada pemberian terapi 500 cc 20menit dalam waktu sebulan. Sedangkan pada
kelompok kontrol hanya diberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya minum air putih pada pasien stroke. Setelah intervensi, diakhiri dengan
pengukuran kembali konstipasi pasein stroke pada kedua kelompok.
2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti Notoatmodjo, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke yang
mengalami konstipasi yang dirawat inap di Ruang R4 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan sebanyak 45 orang.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling
yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti tujuanmasalah dalam
penelitian, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya Nursalam, 2003. Penentuan besar sampel dilakukan
dengan menggunakan tabel power analyze karena jumlah populasi belum diketahui, dengan mengggunakan efek size 0,80; level of significant
α 0,05; dan power of test
0,80. Dari tabel power analyze ditetapkan jumlah sampel minimal 13 orang. Kemudian 26 orang ini akan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 13 orang
untuk kelompok intervensi dan 13 orang untuk kelompok kontrol. Pada perkembangan selanjutnya, seorang responden penelitian pada kelompok
intervensi mengalami drop out dengan alasan responden meminum obat pencaharlaksative atau alasan lain sehingga tidak dapat melaksanakan intervensi
terapi air minum setiap pagi. Kriteria sampel yang digunakan adalah kriteria inklusi yaitu karakteristik
umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti Nursalam, 2003. Karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau yang
layak untuk diteliti terdiri dari: a.
Pasien stroke yang mengalami konstipasi lebih dari 3 hari. b.
Pasian stroke dengan kondisi sadar, dengan atau tanpa NGT. c.
Pasien stroke yang tidak menggunakan obat laksative pencahar. d.
Pasien tanpa komplikasi seperti penyakit jantung, ginjal ataupun oedema.
Universitas Sumatera Utara
e. Bersedia menjadi responden penelitian dan melakukan minum air putih
setiap pagi dalam waktu sebulan tanpa henti pada kelompok intervensi.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruang RA4 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Alasan peneliti memilih rumah sakit ini sebagai lokasi
penelitian, karena rumah sakit ini adalah rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara dan menjadi rumah sakit rujukan
tertinggi diantara rumah sakit umum di Sumatera Utara, sehingga diperkirakan akan didapat subjek penelitian.
Alokasi waktu untuk penelitian sampai dengan laporan hasil penelitian adalah mulai pada tanggal 22 Juli 2010 sampai 8 Oktober 2010.
4. Pertimbangan Etik Penelitian
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan izin penelitian dari Fakultas Keperawatan USU dan direktur Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan. Peneliti mengakui hak-hak responden dalam menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan untuk dijadikan subjek penelitian. Jika responden bersedia diteliti
maka terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan Informed Concent
. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. Penelitian ini, juga memperhatikan etik
yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Informed Concent
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila
subjek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek.
b. Anonimity tanpa nama
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode.
c. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti.
5. Instrumen Penelitian