45 menit yang bertujuan untuk sisa-sisa makanan yang diserap oleh tubuh sampah.
Konstipasi adalah kondisi, dimana proses pengosongan isi usus besar atau feces tidak teratur dan sulit. Dalam kondisi tersebut, penampilan feses agak kering
dan keras. Secara normal, besarnya volume feces dan frekuensi laju pergerakan isi usus besar tidak selalu sama antar individu. Lepas dari tingkat frekuensi keluarnya
feces, tetapi bila terjadi kesakitan dan ketidak nyamanan sewaktu buang air besar, maka itulah gejala konstipasi dan karenanya memerlukan upaya pengobatan, atau
langkah langkah penanganan yang lain. Keadaan dinilai kembali setelah dilakukan intervensi. Dengan melakukan
observasi dan pengukuran langsung kembali yang sama dengan pre-test.
2. Kerangka Penelitian
Berdasarkan kerangka konsepual diatas, maka dibawah ini dapat dilihat skema kerangka penelitian efektivitas terapi air putih setiap hari yang mengalami
konstipasi pada pasien stroke di Ruang Rindu A4 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
Skema 1. Kerangka Penelitian Efektivitas Terapi Air Putih Setiap Pagi Yng Mengalami Konstipasi Pada Pasien Stroke.
3. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional
Alat Ukur
Cara Ukur Hasil
Ukur Skala
Konstipasi Konstipasi atau susah buang air
besar adalah gangguan buang
air besar berupa berkurangnya
frekuensi buang air besar, kesulitan
keluarnya feses, harus mengejan,
jumlah feses yang kurang,
konsistensinya keras dan kering,
tiga kali dalam seminggu di
RSUP. H Adam Malik Medan.
Lembar observasi
oleh peneliti
1. Distensi
abdomen 2.
Keinginan buang air
besar. 3.
Bising usus
meningkat 4.
Frekuensi BAB
kurang dari 3 x
seminggu
5. Perasaan
BAB ada atau tidak
6. Feses
lunak atau keras
1-3= konstipasi
berat 4-6=
konstipasi ringan
Nominal Terapi Air
Putih
Pasien stroke yang
mengalami konstipasi
Pre intervensi Terapi Air Putih
Terapi Musik
Post Intervensi Terapi Air Putih
Universitas Sumatera Utara
Terapi Air Putih
Air putih adalah cairan tidak
berwarna, cairan yang tidak
dicampur dengan cairan
lainpewarna dan tidak berbau.
Pelaksanaan terapi air dengan minum
1,5 L air di pagi hari setelah
bangun tidur. Lembar
observasi oleh
peneliti Peneliti
mengoberva si
keberhasilan dari terapi
air putih yang
dilakukan pasien.
Jawaban responde:
terjadinya perubahan
setelah melakuka
n terapi air putih
setiap pagi.
Rasio
4. Hipotesa Penelitian
Hipotesa alternative Ha1 penelitian ini adalah terdapat perbedaan konstipasi antara pre dan post intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Hipotesa alternative Ha2 penelitian ini adalah terdapat perbedaan konstipasi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Hipotesa nol Ho1 penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan konstipasi antara pre dan post intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Hipotesa nol Ho2 penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan konstipasi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB 4 METODE PENELITIAN