Instrumen Penelitian Data Demografi Lembar Jadwal Pelaksanaan Terapi Air Putih Lembar pengukuran skala konstipasi pre dan post intervensi Pengumpulan Data

a. Informed Concent Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek. b. Anonimity tanpa nama Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode. c. Confidentiality Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang pertama berisi tentang data demografi dan bagian yang kedua berisi lembar jadwal terapi air putih untuk responden. Dan untuk peneliti instrumen yang digunakan adalah lembar observasi skala konstipasi.

1. Data Demografi

Data demografi meliputi nomor responden, nama responden, usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaanaktivitas, suku bangsa. Data demografi ini berguna untuk membantu penelitian mengetahui latar belakang dari responden yang bisa berpengaruh terhadap penelitian. Universitas Sumatera Utara

2. Lembar Jadwal Pelaksanaan Terapi Air Putih

Responden penelitian pelaksanaan minum air putih diperoleh dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan peneliti untuk mengamati pelaksanaan minum air putih setiap pagi yaitu membuat tanda checklis pada kolom “ya” jika minum air putih setiap pagi dilaksanakan. Dalam pemberian air minum perlu diperhatikan: waktu minum, jumlah air putih yang diminum dan waktu untuk memulai buang air besar. Pada penelitian ini menggunakan alat dan bahan yaitu gelas ukur dalam ukuran cc atau ml dan air putih.

3. Lembar pengukuran skala konstipasi pre dan post intervensi

Hasil pengukuran skala konstipasi pre dan post intervensi dilakukan dengan menggunakan skala. Skala 1-3 menyatakan konstipasi ringan dan skala 4-6 menyatakan konstipasi berat. Pengukuran ini dilakukan pada masing-masing kelompok dengan tujuan untuk melihat efektivitas terapi air putih setiap pagi yang mengalami konstipasi pada pasien stroke

6. Pengumpulan Data

Sebelum pengumpulan data, peneliti menjalankan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengajukan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada institusi pendidikan yakni fakultas keperawatan. 2. Mengirim surat izin penelitian yang diperoleh ketempat dimana akan dilakukan penelitian. 3. Setelah mendapat izin dari Rumah sakit yang bersangkutan peneliti melakukan pengambilan data. Universitas Sumatera Utara 4. Peneliti meminta kesediaan calon responden untuk mengikuti penelitian secara sukarela, kerahasiaan informasi mengenai responden dijaga oleh peneliti. Sebelum kegiatan penelitian nama responden tidak dicantumkan dan sebagai gantinya peneliti menggunakan nomor responden. 5. Sebelum meminta calon responden mengisi kuesioner data demografi penelitian, peneliti menjelaskan terlebih dahulu manfaat penelitian dan cara pengisian kuesioner dan meminta responden yang bersedia untuk menandatangani informed concent. 6. Setelah mendapat persetujuan, pengumpulan data dimulai, kuesioner data demografi diisi oleh peneliti dengan melakukan wawancara pada responden atau keluarganya. Kemudian peneliti membagi responden menjadi dua kelompok. Responden yang pertama dimasukkan ke kelompok intervensi, responden berikutnya kemudian dimasukkan ke kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan terapi air putih sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan terapi air putih. Sebelum pemberian terapi air putih pada kelompok intervensi, peneliti terlebih dahulu mewawancarai responden mengenai konstipasinya kemudian terapi air putih diberikan sebanyak 500 cc pada pemberian pertama setelah 15-20 menit kemudian diberikan kembali terapi air putih sebanyak 500 cc sampai responden mengkonsumsi air putih sebanyak 1500 cc tanpa makan dan gosok gigi setelah bangun tidur. Setelah satu jam kemudian responden dapat makan ataupun gosok gigi. Kemudian peneliti mengobservasi abdomen responden apakah distensi abdomen, keinginan buang air besar, Universitas Sumatera Utara bising usus meningkat, frekuensi buang air besar kurang dari 3x dalam seminggu, perasaan buang air besar ada atau tidak, feces lunak atau keras setelah pemberian terapi air putih. 7. Pemberian terapi ini dilakukan dalam 1 hari setiap responden. Dan dalam 24 jam jika responden tidak ada tanda-tanda buang air besar setelah diberikan terapi air putih maka dapat dikategorikan konstipasi ringan atau konstipasi berat.

7. Analisa Data