Bentuk dan Tekstur Feses Warna Feces

7. Umur Otot semakin melemah dan melemahnya tonus spinkter yang terjadi pada orang tua turut berperan menyebabkan konstipasi. 8. Proses penyakit Beberapa penyakit pada usus dapat menyebabkan konstipasi, beberapa di antaranya obstruksi usus, nyeri ketika defekasi berhubungan dengan hemorhoid, yang membuat orang menghindari defekasi; paralisis, yang menghambat kemampuan klien untuk buang air besar; terjadinya peradangan pelvik yang menghasilkan paralisis atau atoni pada usus. Konstipasi bisa jadi beresiko pada klien, regangan ketika BAB dapat menyebabkan stres pada abdomen atau luka pada perineum post operasi. Ruptur merusak mereka jika tekanan cukup besar. Ditambah lagi peregangan sering bersamaan dengan tertahannya napas. Gerakan ini dapat menciptakan masalah yagn serius pada orang dengan sakit jantung, trauma otak, atau penyakit pada pernapasan. Tertahannya napas meningkatkan tekanan intratorakal dan intrakranial. Pada beberapa tingkatan, tingkatan ini dapat dikurangi jika seseorang mengeluarkan napas melalui mulut ketika regangan terjadi. Bagaimanapun, menghindari regangan merupakan pencegahan yang terbaik.

2.4 Bentuk dan Tekstur Feses

Hino 1989, berdasarkan penampakannya feces dapat dikelompokan, menjadi enam kelompok yaitu : feces bola keras, feces keras, feces normal seperti pisang, Universitas Sumatera Utara feces lunak seperti pasta, feces muddy seperti lumpur, serta feces berair. Pada umunya feces normal mengandung air sebanyak 70 sampai 80, dan memiliki bentuk seperti pisang, atau buah durian petruk, sedikit berekor, atau berupa pasta karena dipaksa keluar dari suatu tabung pencernaan. Isi colon bowel bergerak ke bawah dengan kecepatan 10 cm per jam. Bila laju pergerakan tersebut lebih lambat dari itu, air akan terserap terlalu banyak oleh colon, dengan hasil fesesnya akan berbentuk keras. Kondisi tersebut dinamakan konstipasi. Feces yang keras dan kering, ada kaitannya dengan kesakitan pada saat buang air besar, suatu tanda konstipasi, bahkan bila hal itu terjadi setiap hari. Feces yang berbentuk pisang, merupakan tanda bahwa pergerakan fecesnya telah berlangsung secara normal, meskipun hal itu hanya terjadi sekali dalam tiga hari. Bila kadar air feces melewati 80, fesesnya akan menjadi lunak dan muddy, dan dengan kadar air 90 fecesnya sudah nampak berair, yang dinamai feces diare. Berat maupun volume dari feces sangat berbeda dari seorang individu ke individu lain. Pada umumnya menu makanan yang dikonsumsi sangat mempengaruhi. Menu makanan yang mengandung serat tinggi, akan menghasilkan feces yang kamba bulky dan dalam jumlah yang banyak ± 300 - 500 gr, dengan berat jenis sekitar 0,89, artinya mengapung diatas air. Feces biasanya dinilai baik dan sehat. Sebaliknya menu yang tinggi kadar dan tinggi kadar daging dagingan, seperti halnya dengan menu masyarakat barat menghasilkan feces yang langsing dan jumlahnya sedikit ± 100 - 250 gr, dengan berat jenis di atas 1.0, jadi tenggelam dalam air Winarno, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.5 Warna Feces

Warna pigmen empedu, yaitu bilirubin, yang menyebabkan feces berwarna hijau, kuning, coklat, sampai hitam. Empedu secara rutin diproduksi oleh hati dan secara temporer disimpan dalam kantung empedu, dan kemudian dikeluarkan kedalam usus kecil duodenum. Bilirubin berasal dari hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah, yang telah mengalami degenerasi. Sebetulnya warna asli pigment empedu adalah hijau, tetapi karena berasosiasi dengan kegiatan bakteri usus, maka memberi warna feces kuning sampai coklat tua. Warna bilirubin bervariasi berdasarkan derajat keasaman lingkungan feces. Bila fecesnya bersifat asam, feces berwarna kuning, dan bila feces mendekati kuning, dan neutral, warna berubah dari orange menjadi coklat dan bila bersifat alkali base fecesnya berwarna hijau atau hitam kecoklatan. Menu yang kala pati dan dietary fiber akan menyebabkan bakteri asam laktat berkembang pesat. Dan hal itu menyebabkan saluran usus bersifat asam, dan menghasilkan feses yang kekuningan, sebaliknya menu yang tinggi kadar dagingnya, merangsang pertumbuhan bakteri pembuat warna feces yang gelap pada saat seseorang mengalami konstipasi, menandakan saluran usus telah dikuasai, sehingga saluran usus bersifat basa dan menghasilkan feces yang berwarna hijau coklat. Terjadinya perubahan warna yang menyimpang dari feces, kemungkinan besar merupakan tanda adanya abnormalitas dalam tubuh. Warna feces putih keabu abuan, kemungkinan merupakan tanda, bahwa seseorang sedang terserang penyakit jaundice. Sedang warna merah darah, kemungkinan sedang terjadi hemorrhoids, Universitas Sumatera Utara warna hitam seperti tar menandakan sedang menderita kanker colon, tukak lambung atau tukak duodenum.

2.6 Bau Feces