bising usus meningkat, frekuensi buang air besar kurang dari 3x dalam seminggu, perasaan buang air besar ada atau tidak, feces lunak atau keras
setelah pemberian terapi air putih. 7.
Pemberian terapi ini dilakukan dalam 1 hari setiap responden. Dan dalam 24 jam jika responden tidak ada tanda-tanda buang air besar setelah
diberikan terapi air putih maka dapat dikategorikan konstipasi ringan atau konstipasi berat.
7. Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua data satu persatu yakni nama dan identitas serta data responden
serta hasil pengukuran skala konstipasi sebelum dilakukan intervensi terapi air putih dan sesudah dilakukan terapi air putih. Hasil penelitian tersebut
dibandingkan dengan menguji hipotesa penelitian sehingga diketahui efektivitas terapi air putih tehadap intensitas konstipasi pasien stroke selanjutnya dilakukan
pengolahan data. Analisa data melalui beberapa tahap, dimulai dari editing untuk memeriksa
kelengkapan data, kemudian coding dengan memberi kode untuk memudahkan melakukan tabulasi, selanjutnya entry dengan memasukkan data ke komputer dan
dilakukan pengolahan data dengan menggunakan tehnik komputerisasi analisis statisitik.
Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan data-data demografi pasien stroke yang mengalami konstipasi pre dan post intervensi. Uji paired t-test
dilakukan untuk mengetahui konstipasi pre dan post intervensi apabila datanya
Universitas Sumatera Utara
berdistribusi normal. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk mengetahui perbedaan skala konstipasi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
yang di uji dengan menggunakan uji satistik independent t-test. Menurut Wahyuni 2008, dari uji tersebut akan diperoleh nilai p, yaitu nilai
yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian misalnya adanya perbedaan mean. Kesimpulan hasilnya dinterpretasikan dengan membandingkan niali p dan
nilai alpha = 0.05. Bila nilai p
≤ , maka keputusannya adalah Ha gagal ditolak sedangkan bila nilai p
, maka keputusannya adalah Ha ditolak. Hipotesa penelitian ini adalah untuk membuktikan kebenaran Ha, yaitu terapi
air putih setiap pagi efektif mengatasi konstipasi pada pasien stroke.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai efektivitas terapi air putih untuk menurunkan konstipasi pada pasien stroke. Dalam penelitian
ini ada kelompok pasien yang diberikan terapi air putih dan kelompok pasien yang tidak diberikan terapi air putih.
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan mulai tanggal 22 Juli sampai dengan 8 Oktober 2010. Penelitian ini
melibatkan 26 orang pasien stroke yang terbagi dalam kedua kelompok yaitu kelompok intervensi yang dilakukan terapi air putih sebanyak 1500 cc dan
pemberian pertama diberikan 500 cc dengan selang waktu 15-20 menit kemudian diberikan kembali air putih sebanyak 500 cc sampai 1500 cc untuk setiap
responden dan kelompok kontrol yang tidak dilakukan terapi air putih, masing- masing kelompok terdiri dari 13 orang pasien storke.
Hasil penelitian ini akan menguraikan karakteristik demografi responden, analisis konstipasi pada pasien stroke sebelum dan sesudah diberi terapi air putih
pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol serta analisis perbedaan intensitas konstipasi sebelum dan sesudah diberi terapi air putih.
Universitas Sumatera Utara