7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Stroke 1.1 Pengertian Stroke
Stroke atau disebut juga CVA Cerebrovascular Accident merupakan serangan yang ditakuti namun sebagian besar belum memahaminya dengan pasti.
Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang dikarenakan berkurangnya atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba Adib, 2009. Selanjutnya, Adib
menyatakan bahwa otak mendapat aliran darah lebih kurang 55cc100grmenit 15 cardiak output dan bila aliran darah menurun kurang dari 20ccgrmenit
akan mengakibatkan gangguan fungsi sel otak. Penghambatan aliaran oksigen ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah mulai menyebabkan kerusakan sel-
sel otak.
1.2 Klasifikasi Stroke
Menurut Muttaqin 2008, secara garis besar stroke dibagi dua yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragi. Stroke iskemik adalah paling sering dijumpai.
Stroke iskemik meliputi kurang lebih 88 dari semua stroke. Stroke iskemik dibagi lagi berdasarkan lokasi penggumpalan, yaitu: stroke iskemik trombotik dan
stroke iskemik terjadi karena adanya penggumpulan pada pembuluh darah ke otak. Serangan biasanya terjadi pada malam hari. Stroke iskemik trombotik secara
klinis disebut juga sebagai serebral thrombosis. Serebral thrombosis diuraikan lagi berdasarkan jenis pembuluh darah tempat terjadinya penggumpalan. Pertama,
Universitas Sumatera Utara
thrombosis pembuluh darah besar. Yang terjadi pada arteri besar di otak. Trombosis pembuluh darah besar merupakan 70 persen kasus stroke iskemik
trombotik. Kebanyakan kasus, thrombosis pembuluh darah besar diakibatkan oleh
aterosklerosis yang diikuti oleh terbentuknya gumpulan darah yang cepat. Kadar kolesterol jahat LDL yang tinggi merupakan organik kristalin yang berwarna
putih separti lilin terdapat dalam lemak, jaringan otak, empedu, dan darah yang dapat tertimbun di dinding pembuluh darah. Kedua, thrombosis pembuluh darah
kecil. Terjadi ketika aliran darah ke pembuluh darah arteri kecil terhalang, terkait dengan hipertensi dan merupakan indikator penyakit aterosklerosis. Biasanya
penyakit stroke jenis ini muncul pada saat penderita menjalani aktivitas fisik, misalnya berolahraga. Akibatnya jantung gagal memompa darah ke otak. Atau
adanya embolus yang terlepas didalam pembuluh darah di otak Sutrisno, 2007. Stroke hemoragi, atau biasa dikenal dengan stroke pendarahan, merupakan
perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subaraknoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak tertentu. Biasanya kejadiannya saat
melakukan aktifitas atau saat aktif, namun biasa juga terjadi saat istirahat.
Kesadaran klien umumnya menurun. Pendarahan otak dibagi dua Muttaqin,
2008, yaitu: pertama, perdarahan intraserebral terjadi pecahnya pembuluh darah mikroaneurisma terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke
dalam jaringan otak, membentuk massa yang menekan jaringan otak, dan menimbulkan edema otak. Peningkatan tekanan intrakranial yang terjadi, dapat
mengakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak. Perdarahan intraserebral
Universitas Sumatera Utara
yang disebabkan karena hipertensi sering dijumpain di daerah putamen, thalamus, pons, dan serebelum.
Kedua, perdarahan subaraknoid, perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM arteriovenous malformation. Aneurisma yang pecah
ini berasal dari luar pembuluh darah sirkulasi Willisi dan cabang-cabangnya yang terdapat di luar parenkim otak. Pecahnya arteri dan keluarnya ke ruang
subaraknoid menyebabkan TIK meningkat mendadak, meregangnya struktur peka nyeri, dan vasospasme pembuluh darah serebral yang mengakibatkan disfungsi
otak global sakit kepala, penurunan kesadaran maupaun fokal hemiparese, gangguan hemisensorik, afasia, dan lain-lain. Pecahnya arteri dan keluarnya
darah ke ruang subaraknoid mengakibatkan terjadinya peningkatan TIK yang mendadak dan meregangkan struktur peka nyeri, sehingga timbul nyeri kepala
yang hebat. Peningkatan TIK yang mendadak juga mengakibatkan perdarahan subhialoid pada retina dan penurunan kesadaran.
Menurut Sutrisno 2007, ada satu lagi jenis stroke yaitu transient ischemic attack
TIA atau serangan iskemik sementara. Gejalanya sama dengan stroke, tapi hanya terjadi dalam beberapa menit, tidak sampai berjam-jam. Gejalanya
akan menghilang tidak sampai satu jam.
1.3 Etiologi