PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 28 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012,
31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011 Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat,
kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS 31 MARCH 2012, 31 DECEMBER 2011 AND 31 MARCH 2011
Expressed in United States Dollar,
unless otherwise stated 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI PENTING
lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
f. Piutang usaha dan piutang lain-lain
f. Trade receivables and other receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara yang
diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang lain-lain adalah jumlah piutang pihak
ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha. Bila pembayaran diharapkan akan
diterima dalam jangka waktu satu tahun atau kurang, maka diklasifikasikan sebagai aset
lancar. Bila tidak, disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold performed in the
ordinary course of business. Other receivables are amounts due from third or related parties for
transactions outside the ordinary course of business. If collection is expected in one year or
less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian
diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured
at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.
g. Persediaan g. Inventories
Persediaan batubara, termasuk persediaan batubara run-of-mine dinilai berdasarkan nilai
terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang weighted average atas biaya yang terjadi selama
periode pelaporan dan mencakup bagian biaya overhead tetap dan variabel. Nilai realisasi
bersih adalah estimasi harga penjualan yang dapat diperoleh sesuai dengan kegiatan
normal usaha dikurangi beban penjualan dan biaya-biaya untuk menyelesaikan penjualan.
Coal inventory, including run-of-mine stocks is valued at the lower of cost or net realisable
value. Cost is determined based on the weighted average cost incurred during the
period and includes an appropriate portion of fixed and variable overheads. Net realisable
value is the estimated sales amount in the ordinary course of business less the costs of
completion and selling expenses.
Suku cadang dan bahan-bahan pendukung lainnya dinilai berdasarkan harga perolehan
yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak setelah dikurangi dengan penyisihan
atas persediaan yang sudah usang. Suku cadang dan bahan-bahan pendukung lainnya
dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Stores and consumable supplies are valued at cost, determined on a moving average basis,
less provision for obsolete items. Stores and consumable supplies are charged to production
costs in the period they are used.
Penyisihan atas persediaan suku cadang dan bahan-bahan pendukung yang sudah usang
dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-
masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving stores and consumable supplies is determined on the
basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 29 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012,
31 DESEMBER 2011 DAN 31 MARET 2011 Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat,
kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS 31 MARCH 2012, 31 DECEMBER 2011 AND 31 MARCH 2011
Expressed in United States Dollar,
unless otherwise stated 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
AKUNTANSI PENTING
lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued