171
h Monitor dan catat frekuensi jumlah dan warna warna muntahan,
i Observasi asupan dan output nutrisi pasien
j Timbang berat badan
3 Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
Tujuan : setelah tindakan keperawatan asupan cairan pasien menjadi adekuat Intervensi Keperawatan:
a
Motivasi pasien untuk minum ± 1500-2500ml b
Berikan cairan intravena sesuai resep c
Monitor tanda vital, evaluasi turgor kulit, membran mukosa d
Monitor intake dan output dan keseimbangan elektrolit d.
Evaluasi Berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah diidentifikasi, perawat mengevaluasi
respon pasien dengan gastritis. Kriteria yang diharapkan meliputi : 1
Mengelola nyeri dan menyatakan peningkatan kenyamanan dicapai. 2
Mencegah eksaserbasi dengan identifikasi dan menghindari situasi dan stimuli yang berlebihan
3 Mempertahankan berat badan pada tingkatan yang normalideal dengan mengikuti
diet yang tepat tanda kekambuhan tanda dan gejala gastritis. 4
Menggambarkan dan mentaati aturan terapi yang diresepkan.
II. THYPUS ABDOMINALIS
A. Tujuan Pembelajaran umum
Setelah menyelesaikan materi kedua Topik 1 ini di harapkan Anda mampu memberikan asuhan keperawatan pasien dengan thypus abdominalis
B. Tujuan pembelajaran khusus
Setelah menyelesaikan materi Topik 1 ini diharapkan Anda mampu menjelaskan : 1 Pengertian thypus abdominalis,2 Penyebab thypus abdominalis, 3 Pathofisiologi thypus
abdominalis, 4 Managemen Medis thypus abdominalis, 5 Managemen Keperawatan
C. Pokok-Pokok Materi
Dalam Topik 1 ini Anda akan mempelajari materi tentang Asuhan Keperawatan pada pasien thypus abdominalisyang meliputi :
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Pathofisiologi
4. Managemen medis
5. Managemen Keperawatan
172 D.
Uraian Materi Berikut ini akan diuraikan tentang asuhan keperawatan pasien dengan thypus
abdominalis, silahkan Anda pelajari dan pahami materi berikut.
1. Pengertian
Apa pengertian dari gangguan system Pencernaan thypus abdominalis? Adalah suatu penyakit infeksi sistemik yang bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi
menyerang usus halus khususnya daerah ileum. 2.
Penyebab Salmonella typhiBakteri Gram negatif, tidak berkapsul, memiliki flagella peritrikosa
Mempunyai :antigen somatik O terdiri dari Oligosakarida, antigen flagerlar H terdiri dari protein, Antigen selubung K terdiri dari polisakarida Endotoksin berupa makromolekuler
3. Patofisiologi
S. typhi
penularan melalui
oral makanan
atau minuman
yang te ko ta i asi Mele ati
a ie asa la u g, Mele ati a ie usus halus ,
Menempel dan masuk ke dalam sel epitel usus halus,bergerak kearah baso lateral, keluar da i epitel usus halus, asuk ke la i a p opia Fe o e a KUDA TROYA e i ulka
bakteremia I yang asimtomatik.
Selain melalui lapisan sel epitel usus halus, S. typhi masuk lewat sel M yang berada diatas Plaque de Peyer usus halus, Bakte e ia I te jadi
– 72 jam setelah infeksi,Sebagian S. typhi dalam makrofag keluar dari sirkulasi masuk ke dalam jaringan organ
nonlimfoid berkembangbiak
S. typhi yang ada dalam makrofag dapat bertahan hidup berkembangbiak didalam fagosom makrofag. Sel mengalami lysis
S.typhi keluar ke peredaran darah umum
menimbulkan bakteremia II yang simtomatis 4.
Managemen Medis a.