Tujuan Pembelajaran umum Keperawatan Medikal Bedah 1

124 b. Therapi : pemberian Oksigen, bila perlu dilakukan intubasi atau penggunaan ventilasi mekanik, antibiotik, antipireutik, bila diperlukan hidrasi, isolasi.

5. Managemen Keperawatan

a. Pengkajian Aktifitas : kelemahan kelelahan, Insomnia, letargi, penurunan toleransi terhadap aktifitas Sirkulasi ; riwayat gangguan jantung, takikardia, penampilan pucat Integritas ego ; banyak stressor, masalah financial Makanan cairan ; kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat Diabetes mellitus, kulit kering dengan turgor menurun, penampilan malnutrisi, Berat badan turun, mukosa kering Neurosensori ; sakit kepala daerah frontal, perubahan mental bingung, somnolen Nyeri kenyamanan ; sakit kepala, demam 38,5 – 39,60, nyeri dada pleuritik meningkat oleh batuk, mialgia, atralgia, pasien melindungi area yang sakit pasien umumnya tidur pada sisi yang sakit untuk membatasi gerakan, berkeringat, menggigil Pernafasan ; riwayat adanya PPOM, merokok, takhipnea, dispnea progresif, pernafasan dangkal, penggunaan otot bantu nafas, pernafasan cuping hidung, sputum : merah muda, berkarat atau purulen, perkusi : pekak di atas area yang konsolidasi, fremitus : taktil dan vokal bertahap meningkat dengan konsolidasi, friction rub auskultasi terdengar seperti gesekan rambut warna bibir, kuku sianosis b. Diagnose keperawatan dan rencana intervensi 1 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan efek dari perubahan membran alveoli- kapiler paru Tujuan : Klien dengan pneumonia mampu memelihara PaO2 dan PaCO2 dan saturasi oksigen dalam batas normal. Rencana Intervensi : a Pelihara patensi jalan nafas dengan posisi klien yang memaksimalkan ventilasi, bantu mengencerkan sekresi dan mengeluarkan sekresi dari jalan nafas. b monitor status respirasi meliputi tanda vital, suara nafas, saturasi oksigen, c Berikan terapi oksigen sesuai order dokter d Pemberian terapi obat bronkhodilator sesuai order dokter e Anjurkan latihan nafas dalam f Penggunaan incentive spirometry sangat dianjurkan 2 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan pengaruh infeksi, sekresi trakheobronkhial yang berlebihan, kelelahan dan penurunan energi, ketidaknyamanan dada dan kelemahan otot. Tujuan : Suara nafas klien diharapkan bersih