Pengobatan Tujuan Pembelajaran umum
116
2 Kaji kemampuan dan perhatian untuk belajar, tingkat perkembangan dan hambatan
untuk belajar 3
Identifikasi support system termasuk orang lain yang berperan 4
Ciptakan hubungan saling percaya antara pasien-perawat dqan lainya. 5
Ajarkan tentang TBC dan penatalaksanaannya meliputi :
Sifatpenyakit dan penyebaranya
Tujuan pengobatan dan prosedur control
Pencegahan penyakit ke orang lain
Pentingnya memelihara kesehatan dengan diet TKTP, latihan dan istirahat yang teratur, hindari merokok
Nama obat, dosis, tujuan dan efek samping dari masing-masing obat
Minum cairan 2,5
– 3 liter tiap hari
Segera lapor ke dokter bila ada, nyeri dada, batuk darah, kesulitan bernafas, penurunan penglihatan, penurunan pendengaran.
6 Dokumentasikan seluruh pengajaran dan hasilnya.
Ketidakefektifan penatalksanaan terapi obat berhubungan dengan ketidakmampuan
mengelola penatalaksanaan pengobatan yang cukup kompleks dan lama. Tujuan :
Klien mendapatkan program pengobatan yang memadai dan paripurna Intervensi :
1
kaji kemampuan perawatan diri klien dan adanya support system 2
Kaji pengetahuan dan penger-tian klien terhadap penyakit, komplikasi, penatalaksaan dan resiko yang lain, bila perlu berikan pengetahuan tambahan
3 Kolaborasi dengan keluarga atau lainnya untuk mengiden-tifikasi hambatan
pengobatan 4
Berikan instruksi secara tertulis atau verbal dengan jelas tentang pemberian obat dan caranya
5 Rujuk klien ke pelayanan kese-hatan masyarakat untuk mem-berikan pengobatan
lanjutan Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan sifat basil mikobakterium tuberkulosa
yang tahan hidup setelah disekresikan. Tujuan :
Mengidentifikasi intervensi untuk mencegahmenurunkan resiko penyebaran infeksi
Melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan yang aman
intervensi : 1
Kaji patologi penyakit fase aktif atau bta + dan potensial penyebaran infeksi melalui batuk, bersin, meludah, bicara.
2 Identifikasi orang lain yang beresiko tertular : anggota keluarga, sahabat
117
3 Anjurkan untuk batuk bersin dengan menutup muluthidung dengan tissue yang
dissposible 4
Buang tissue bekas tersebut pada tempat yang layak 5
Anjurkan untuk meludah atau mengeluarkan dahak pada wadah yg telah diberikan desinfektan
6 Kaji kontrol penyebaran infeksi, gunakan masker atau isolasi pernafasan
7 Identifikasi faktor resiko infeksi berulang seperti status nutrisi, adanya dm,
penggunaan kortikosteroid, hiv, kanker dsb. 8
Anjurkan untuk pemeriksaan dahak ulang sesuai anjuran 9
Penting kolaborasi pemeberian pengobatan OATobat anti tbc.
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses infeksi paru Tujuan :
Klien memperlihatkan RR dalam batas normal dan tidak melaporkan adanya sesak nafas Intervensi :
1
Kaji RR dan kenyamanan untuk bernafas 2
Auskultasi suara nafas 3
Kumpulkan spesimen sputum untuk pemeriksaan bta kultur, observasi warna, jumlah dan konsistensi sputum
4 Rencanakan aktivitas klien yang diikuti periode istirahat
5 Anjurkan cukup cairan bila tidak ada kontra indikasi
6 Laksnakan program pengobatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret kental, upaya batuk buruk, kelemahan.
Tujuan : Jalan nafas klien paten, Mengeluarkan sekret tanpa bantuan, Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki mempertahankan jalan nafas, Berpartisipasi dalam program
pengobatan Intervensi :
1
kaji fungsi pernafasan : rr, kedalaman pernafasan dan penggunaan otot bantu nafas 2
kaji kemampuan untuk batuk efektif 3
ajarkan batuk efektif 4
posisi semi fowler tinggi 5
bersihkan sekret dari mulut, bila perlu lakukan penghisapan 6
berikan cairan sedikitnya 2500 ml per hari 7
kolaborasi pemberian mukolitik, bronkhodilator Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
sering batuk, dispnea