Pharmacologic Management Uraian Materi
107
a mampu mendemostrasikan batuk terkontrol
b intake cairan adekuat
Rencana intervensi : a
Kaji kemampuan klien untuk memobilisasi sekresi, jika tidak mampu : b
ajarkan metode batuk terkontrol c
gunakan suction jika perlu untuk mengeluarkan sekret d
lakukan fisioterapi dada e
Secara rutin tiap 8 jam sekali lakukan auskultasi dada untuk mengetahui kualitas suara napas dan kemajuannya.
f berikan obat sesuai resp : mukolitik dan ekspektorans
g anjurkan minum kurang lebih 2 liter per hari jika tidak ada kontra indikasi
h Instruksikan pada klien untuk mencegah infeksi.
Stressor : a
cegah ruangan yang ramai pengunjung atau kontak dengan individu yang menderita influensa
b mencegah iritasi : rokok
c imunisasi : vaksin influensa
3 Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakadekuatan intake nutrisi sekunder terhadap peningkatan kerja pernapasan.
Tujuan : Klien akan menunjukkan kemajuan peningkatan status nutrisi Kriteria hasil :
a klien tidak mengalami kehilangan berat badan lebih lanjut
b masukan makanan dan cairan meningkat
c urine tidak pekat
d out put urine meningkat
e membran mukosa lembab
f kulit tidak kering
Rencana intervensi : a
Observasi : intake dan out put tiap 8 jam, jumlah makanan yang dikonsumsi, BB tiap minggu
b Ciptakan suasana yang menyenangkan, lingkungan bebas dari bau selama
makan : c
perawatan mulut sebelum dan sesudah makan d
bersihkan meja sebelum makanan dihidangkan e
tidak menggunakan pengharum ruangan yang terlalu menyengat. f
Fisioterapi dada dan nebulizer selambatnya 1 jam sebelum makan
108
g Tempat yang tepat untuk membuang tissue dan sekret.
h Rujuk ke Ahli gizi jika makanan yang dikunsumsi kurang dari 30
4 Cemas berhubungan dengan episode dypsnea atau serangan asthma.
Tujuan : Cemas berkurang Kriteria hasil :
a Ekspresi wajah rileks
b RR : 12 – 24 Xmenit
c N : 60
– 100 Xmenit Rencana Intervensi :
a Selama periode distress pernapasan akut :
buka baju yeng terlalu tebal
batasi jumlah dan frekuensi pengunjung saat itu
ijinkan seorang untuk menemani pasien
oksigen nasal kanula 2
– 3 Lmenit
buka pintu dan tirai
pertahankan suhu ruangan yang sejuk
pertaha ka posisi fo le ’s
b Hindarkan pemberian informasi dan instruksi yang bertele-tele dan terus
menerus. c
Berikan penjelasan yang sederhana dan singkat tentang
tujuan intervensi
pemeriksaan diagnostik d
Lakukan pendekatan kepada pasien dengan tenang dan meyakinkan.
Ringkasan
PPOK adalah Suatu kondisi dimana aliran udara pada paru tersumbat secara terus menerus. Proses penyakit ini seringkali kombinasi dari 2 atau 3 kondisi berikut ini bronkhitis
kronis, emfisema, asthma dengan suatu penyebab primer dan yang lain adalah komplikasi dari penyakit primer. Enggram, B. 1996
Bronkhitis kronis merupakan inflamasi pada bronkhus yang menyebabkan peningkatan produksi mukus dan batuk kronik. Empisema yaitu suatu perubahan anatomis parenkhim
paru-paru yg ditandai dengan pembesaran alveolus dan duktus alveolaris serta destruksi dinding alveoler. Asthma yaitu suatu penyakit pada sistem pernafasan yang menliputi
peradangan dari jalan nafas dan gejala-gejala bronchospasme yang bersifat reversibel. Managemen medis
Tujuan utama : meningkatkan oksigenasi dan menurunkan retensi oksigen. Hal ini dicapai dengan :1 membebaskan obstruksi jalan napas yang reversibel asthma, 2
memfasilitasi pengeluaran sekresi bronkhial, 3 mencegah dan mengobati infeksi saluran pernapasan, 4 meningkatkan toleransi latihan, 5 control adanya komplikasi, 6 mencegah
109
alergen iritasi jalan napas, 7 membebaskan adanya ansietas dan mengobati depresi yang sering menyertai obstruksi jalan napas kronis.
Managemen Keperawatan Pengkajian :
Riwayat atau faktor penunjang : merokok faktor penyebab utama, tinggal atau bekerja di area dengan polusi udara berat, riwayat alergi pada keluarga, riwayat asthma
pada anak-anak. Riwayat atau adanya faktor pencetus eksaserbasi : alergen, stress emosional, aktivitas
fisik yang berlebihan, polusi udara, infeksi saluran napas. Pemeriksaan fisik : peningkatan dispnea, penggunaan otot-otot aksesori pernapasan
retraksi otot-otot abdominal, mengangkat bahu saat inspirasi, napas cuping hidung, penurunan bunyi napas, takipnea, gejala yang menetap pada penyakit dasar
1. asthma ; batuk mungkin produktif atau non produktif, dan perasaan dada seperti
terikat, mengi saat inspirasi maupun ekspirasi yang dapat terdengar tanpa stetoskop, pernapasan cuping hidung, ketakutan dan diaforesis
2. Bronkhitis ; Batuk produktif dengan sputum berwarna putih keabu-abuan, yang
biasanya terjadi pada pagi hari, Inspirasi ronkhi kasar dan whezzing, Sesak napas, Penampilan sianosis,
Pe e gkakaa u u atau lue loate s dise a ka oleh edema asistemik yang terjadi sebagai akibat dari kor pulmunal
3. Emfisema ; Pe
a pila fisik ku us de ga dada a el hest dia ete tho aks anterio posterior meningkat sebagai akibat hiperinflasi paru-paru, fase ekspirasi
memanjang, hipoksemia dan hiperkapnia, p e a pila se agai pi k puffe s jari-jari
tabuh Pemeriksaan diagnostik ; Gas darah arteri PaO2 rendah, PaCO2 tinggi, Sinar X dada
hiperinflasi paru-paru, pembesaran jantung dan bendungan area paru-paru, pemeriksaan faal paru FEV1 dan ratio FEV1FVC, darah peningkatan Hb, hematokrit, jumlah darah
merah dan peningkatan IgE serum. Lain-lain perlu dikaji Berat badan, rata-rata intake cairan dan diet harian
Diagnosa keperawatan yang dapat terjadi adalah ; 1 Gangguan pertukaran gas s.d. pembatasan jalan napas, kelelahan otot pernapasan, peningkatan produksi mukus, 2
Ketidakefektifan bersihan jalan napas s.d. ketidakadekuatan batuk, peningkatan produksi mukus, 3 Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh s.d. ketidakadekuatan
intake nutrisi sekunder terhadap peningkatan kerja pernapasan, 4 Cemas s.d. episode dypsnea atau serangan asthma.
110
Tes 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat 1
Penyakit paru obstruksi menahun merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya obstruksi aliran udara pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh
…. A.
Bronchitis kronis B.
stres C.
bakteri D.
Virus 2
Faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit paru obstruksi menahun adalah
…. A.
Tembakau B.
Stres C.
polusi udara D.
Genetik 3
Pada pasien dengan radang acut parenkhim paru dapat mengakibatkan gangguan pe ea ilitas kapile pa u e i gkat , hal i i dapat e ye a ka ga ggua ….
A. Pertukaran gas
B. Ventilasi
C. Difusi
D. Transportasi
4 Pasien PPOK mengalami gangguan ventilasi, sehingga O2 atmosfir yang masuk kedalam
alveoli berkurang dan menyebabkan penurunan jumlah O2 dalam darah. O2 dalam darah dibawa keseluruh jaringan dipengaruhi oleh
…. A.
Curah jantung B.
Jumlah eritrosit C.
Hematrokrit darah D.
Latihan 5
Proses pathofisiologis yang terjadi pada PPOK adalah .... A.
Alergen masuk kedalam tubuh melalui pernafasan, pencernaan, kulit B.
Histamin menyebabkan bronchokontriksi, hiper sekresi mukus C.
Proses ikatan alergen dengan ige menyebabkan mast cell mengeluarkan mediator primer histamin
D. Bila alergen yang sama tetap menyerang, maka alergen tersebut diikat oleh ige
dengan ikatan bivalen
111 Kasus
Seorang laki-laki 56 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu dan sudah sering keluar masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama.
Pemeriksaan fisik didapatkan adanya sekret, riwayat merokok sejak usia 20 tahun, diagnosa medis PPOK.
6 Pada kasus diatas diag osa kepe a ata uta a adalah….
A. Pertukaran gas
B. Kekurangan oksigen
C. Kurangnya informasi
D. Kurang efektifnya terapi
7 Rencana keperawatan pada soal n
o o 6 adalah …. A.
Kaji tanda-tanda vital B.
Berikan oksigen secara nasal C.
Berikan informasi D.
Latih nafas panjang 8
Kola o asi edis pada soal o o 6 adalah …. A.
Pemberian obat pengencer dahak B.
Pemberian obat antitusif C.
Pemberian obat penenang D.
Pemberian minum hangat 9
Ti daka kepe a ata i depe de pada o o 6 adalah …. A.
Pemberian minum hangat B.
Pemberian obat pengencer dahak C.
Melatih nafas panjang D.
Menganjurkan olah raga rutin 10
Fakto esiko te jadi ya kasus diatas adalah …. A.
Merokok B.
Usia C.
Berat badan D.
Jenis kelamin
112
Topik 2 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan TBC