KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS

- 56 - Nilai Nilai Catatan tercatat Nilai w ajar tercatat Nilai w ajar Rp000 Rp000 Rp000 Rp000 Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang sew a pembiayaan 7 1.999.701.504 2.000.381.912 1.425.504.388 1.342.197.022 Piutang pembiayaan konsumen 8 4.571.655.792 4.574.618.403 3.683.789.127 3.661.002.084 Tagihan anjak piutang 9 1.170.739.450 1.269.729.777 1.287.360.609 1.398.692.691 Jumlah 7.742.096.746 7.844.730.092 6.396.654.124 6.401.891.797 Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Utang Bank 16 3.225.584.705 3.173.455.797 2.050.923.336 2.199.859.125 Jumlah 3.225.584.705 3.173.455.797 2.050.923.336 2.199.859.125 30 Juni 2017 31 Desember 2016 Diaudit Tidak Diaudit Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:  Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas dan setara kas, piutang lain-lain, utang premium asuransi, utang lain-lain kepada pihak ketiga,dengan suku bunga mengambang yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena memiliki jatuh tempo yang pendek atau sering dilaksanakan repricing.  Estimasi nilai wajar piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi. Nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa.  Estimasi nilai wajar dari utang bank dengan bunga tetap tanpa kuotasi. Nilai wajar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk utang baru dengan jangka waktu yang serupa.  Nilai wajar investasi jangka pendek dan surat berharga utang yang diterbitkan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.  Nilai wajar properti investasi, aset sewa operasi dan aset tetap tanah dan bangunan, peralatan kantor, kendaraan bermotor dan perabotan kantor ditentukan dengan menggunakan metode pasar dengan memperbandingkan secara langsung aset yang sejenis yang terdapat di pasar dan metode pendapatan yang dihitung berdasarkan proyeksi jumlah pendapatan bersih yang wajar yang diharapkan dihasilkan oleh aset sepanjang umur ekonomis yang tersisa.  Tabel berikut ini memberikan analisis dari nilai wajar aset dan liabilitas yang dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati. - 57 - Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Jumlah Rp000 Rp000 Rp000 Rp000 Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Aset keuangan Piutang sewa pembiayaan - - 2.000.381.912 2.000.381.912 Piutang pembiayaan konsumen - - 4.574.618.403 4.574.618.403 Tagihan anjak piutang - - 1.269.729.777 1.269.729.777 Aset non keuangan Properti investasi Tanah - 8.624.000 - 8.624.000 Bangunan - 1.813.000 - 1.813.000 Aset sewa operasi Kendaraan bermotor - 18.759.498 - 18.759.498 Aset tetap Tanah - 45.652.231 - 45.652.231 Bangunan - 10.245.668 - 10.245.668 Peralatan kantor - 30.433.414 - 30.433.414 Kendaraan bermotor - 44.099.310 - 44.099.310 Perabotan kantor - 1.986.761 - 1.986.761 Jumlah Aset - 161.613.882 7.844.730.092 8.006.343.974 Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Utang bank - - 3.173.455.797 3.173.455.797 Surat berharga utang yang diterbitkan - bersih - 698.951.895 - 698.951.895 Jumlah Liabilitas - 698.951.895 3.173.455.797 3.872.407.692 30 Juni 2017 Tidak Diaudit Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Jumlah Rp000 Rp000 Rp000 Rp000 Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Aset keuangan Piutang sewa pembiayaan - - 1.342.197.022 1.342.197.022 Piutang pembiayaan konsumen - - 3.661.002.084 3.661.002.084 Tagihan anjak piutang - - 1.398.692.691 1.398.692.691 Aset non keuangan Properti investasi Tanah - 8.624.000 - 8.624.000 Bangunan - 1.813.000 - 1.813.000 Aset sewa operasi Kendaraan bermotor - 20.918.040 - 20.918.040 Aset tetap Tanah - 45.652.231 - 45.652.231 Bangunan - 10.245.668 - 10.245.668 Peralatan kantor - 24.312.127 - 24.312.127 Kendaraan bermotor - 38.906.553 - 38.906.553 Perabotan kantor - 1.242.732 - 1.242.732 Jumlah Aset - 151.714.351 6.401.891.797 6.553.606.148 Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Utang bank - - 2.199.859.125 2.199.859.125 Surat berharga utang yang diterbitkan - bersih - 698.293.160 - 698.293.160 Jumlah Liabilitas - 698.293.160 2.199.859.125 2.898.152.285 31 Desember 2016 Diaudit Pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya. - 58 - 39. PERJANJIAN KERJASAMA PENYALURAN PEMBIAYAAN CHANNELING Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia Panin, pihak berelasi, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasamafasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga konsumen secara consumer finance without recourse yang dananya disalurkan melalui Perusahaan. Akta tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan berdasarkan Surat dari Panin No. 172FITEXT09 tanggal 5 Agustus 2009, jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp 600 miliar. Jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2021. Tingkat suku bunga untuk fasilitas perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan channeling menjadi sebesar 10,60 per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 11,10 per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 11,25 per tahun untuk tenor 25 -36 bulan. Berdasarkan surat dari Panin No. 355IBDEXT16 tanggal 30 September 2016, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kerjasama Penyaluran Pembiayaan Channeling dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 2.000.000.000 ribu dan jangka waktu pinjaman selama 60 bulan sejak penandatangan Perjanjian Kerjasama. Periode tersedianya dana atas fasilitas ini adalah 72 bulan untuk pembiayaan mobil baru dan 48 bulan untuk pembiayaan mobil bekas sejak tanggal perjanjian kredit. Tingkat suku bunga untuk fasilitas ini sebesar 7,45 per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 7,75 untuk tenor 13-24 bulan, 8,00 untuk tenor 25-36 bulan, 8,25 untuk tenor 37-48 bulan, 9,00 untuk tenor 49-60 bulan. Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan channeling masing-masing sebesar Rp 326.158.944 ribu dan Rp 29.331.999 pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.

40. KONTINJENSI

a. Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398Pdt.G2011PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap Perusahaan selaku Tergugat V beserta 6 enam Tergugat lainnya dan 2 dua Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar success fee kepada Penggugat selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 2.605.828 ribu ditambah dengan bunga sebesar 3 setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk membekukan suspending kegiatan usaha danatau mendenda Perusahaan dan 1 satu Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 398Pdt.G2011PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:  Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;  Menyatakan Para Tergugat I sampai dengan VII telah melakukan perbuatan ingkar janjiwanprestasi;  Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum sita jaminan berdasarkan Penetapan Sita Jaminan No. 398Pdt.G2011PN.Jkt.Sel tanggal 2 April 2012;  Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII untuk membayar success fee kepada Penggugat sebesar Rp 2.605.828 ribu secara tanggung renteng; ditambah bunga 6 setiap tahunnya, terhitung sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus. Atas putusan pengadilan tersebut diatas, Pihak Tergugat telah mengajukan banding. Telah diperoleh Putusan Banding No. 78PDT2014PT.DKI tanggal 28 April 2014, yang antara lain memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Atas Putusan Pengadilan Tinggi tersebut, para tergugat pada - 59 - tanggal 3 Desember 2014 telah mengajukan permohonan kasasi dan pada tanggal 16 Desember 2014 telah mengajukan Memori Kasasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung. b. Ade Putra selaku Penggugat dan Perusahaan Tergugat I memiliki kaitan hukum karena adanya peristiwa hukum yang terjadi, Tergugat I melalui pihak eksternal melakukan penagihan pembayaran angsuran sewa pembiayaan akan tetapi pada saat penagihan diluar sepengetahuan Tergugat I, pihak eksternal profcoll melakukan penagihan disertai dengan aksi pengrusakan kantor PT Anatoptur and Travel dan penganiayaan dengan kekerasan yang korbannya adalah Penggugat.Pengrusakan tersebut disebabkan karena kesalahan alamat penagihan yaitu seharusnya ke Kantor Lessee PT Antartika Transido melainkan melakukan penagihan ke kantor tempat Penggugat bekerja. Ade Putra Penggugat mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Surabaya dengan dasar Pasal 1365 Perbuatan Melawan Hukum dengan tuntutan materiil:  Ganti kerugian untuk memperbaiki kantor Penggugat sebesar Rp 55.000 ribu;   Penggugat mengalami cedera karena pihak profcoll Persero melakukan kekerasan dan penganiayaan kepada Penggugat sebesar Rp 25.000 ribu;   Bahwa Penggugat menuntut ganti rugi kepada Tergugat I biaya rawat jalan untuk ke dokter psikiater akibat shock dengan kejadian tersebut sebesar Rp 25.000 ribu;   Biaya Konsultasi Hukum kepada Kuasa Hukum sebesar Rp 50.000 ribu;   Biaya transportasi untuk Penggugat yang telah mengeluarkan biaya setiap berkonsultasi dengan Lawyer sebanyak 5 kali total nya sebesar Rp 10.000 ribu;   Biaya perkara di muka Pengadilan Jasa Honorarium Pengacara sebesar Rp100.000 ribu;   Biaya transportasi Lawyer yang akan dikeluarkan oleh Penggugat untuk Lawyer pada saat ingin menghadiri persidangan adalah sebesar Rp 50.000 ribu.  Penggugat merasa biaya – biaya tersebut patut dibebankan kepada Tergugat I. Adapun atas kejadian yang dianggap Penggugat dilakukan oleh Tergugat I melalui Debt Collector profcoll sangat merugikan sehingga tuntutan Immateriil atas perkara ini sebesar Rp 10.000.000 ribu akan dibebankan oleh Perusahaan Tergugat I. Pada tanggal 25 Agustus 2015, perkara ini telah diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya, dimana salah satu amarnya adalah Menolak Gugatan Penggugat. Atas putusan tersebut, pihak penggugat melakukan upaya banding di Pengadilan Tinggi Jawa Timur melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara tersebut masih dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Jawa Timur. c. Perkara gugatan konsumen ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK kota Cirebon melalui surat pengaduan No. 012BPSKV2016 tanggal 2 Mei 2016 antara Ibnu Saechu Penggugat melawan Perusahaan Tergugat sehubungan dengan Penggugat Konsumen telah menunggak kewajiban pembayaran kepada Tergugat Perusahaan sehingga dilakukannya penarikan kendaraan Penggugat dan Penggugat Konsumen melaporkan Tergugat Perusahaan ke Badan PenyelesaianSengketa Konsumen BPSK kota Cirebon. Atas kasus ini telah ada Putusan BPSK No. 012BPSKVI2016 tanggal 16 Juni 2016 yang antara lain memutuskan mewajibkan Perusahaan Tergugat untuk mengembalikan kendaraan tersebut kepada Penggugat dan membatalkan perjanjian piutang yang telah ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat. Atas putusan BPSK tersebut, Perusahaan mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Sumber Cirebon yang teregistrasi No.37Pdt.G2016PN.SBR tanggal 29 Juni 2016. Dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Sumber Cirebon, Konsumen selaku Tergugat juga mengajukan tuntutan atas kerugian immateriil yang dideritanya sebesar Rp 500.000 ribu. Telah diperoleh putusan dari Pengadilan Negeri Sumber Cirebon No. 37Pdt.G2016PN.Sbr tanggal 22 Agustus 2016 dengan amar putusan antara lain:  Menolak eksepsi Konsumen Tergugat ;  Menolak gugatan Perusahaan Penggugat ;  Menghukum Perusahaan Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 301 Ribu.