PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
- 22 - dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability
of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aset keuangan dapat berbeda secara material dari
cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku
pembayaran.
Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.
Nilai tercatat aset keuangan telah diungkapkan dalam Catatan 5, 6, 7, 8, dan 9.
Imbalan Kerja
Nilai wajar atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor aktuarial yang dipertimbangkan berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount
atas imbalan kerja karyawan.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga
yang digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Perusahaan mempertimbangkan tingkat
suku bunga atas Obligasi Pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Properti Investasi, Aset Sewa Operasi dan Aset Tetap
Masa manfaat setiap properti investasi, aset sewa operasi dan aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis
internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum
atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang
diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
Perubahan masa manfaat properti investasi,aset sewa operasi dan aset tetap dapatmempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat properti investasi, sewa operasi dan aset tetap.
Nilai tercatat properti investasi, aset sewa operasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12, 13, dan 14.
- 23 - 5. KAS DAN SETARA KAS
Tidak Diaudit Diaudit
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Rp000 Rp000
Kas 2.365.132
2.096.369 Bank
Rupiah Pihak berelasi
Bank Pan Indonesia 5.508.675
11.314.023 Pihak ketiga
Bank Central Asia 7.891.203
4.357.416 Bank Rakyat Indonesia
639.964 581.085
Bank Negara Indonesia 191.544
16.882 Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan
dan Bangka Belitung 151.947
55.100 Bank Victoria International
69.452 98.235
Bank Mandiri 39.221
21.141 Bank J Trust Indonesia dh Bank Mutiara
23.578 23.701
Bank ICBC Indonesia 23.071
896.890 Lainnya
730.450 14.083
Subjumlah 15.269.105
17.378.556 Dolar Amerika Serikat
Pihak berelasi Bank Pan Indonesia
276.876 279.949
Pihak ketiga Bank J Trust Indonesia dh Bank Mutiara
10.516.817 10.567.657
Subjumlah 10.793.693
10.847.606 Jumlah Bank
26.062.798 28.226.162
Jumlah Kas dan Setara Kas 28.427.931
30.322.531