43 untuk kabupatenkota lainnya dalam provinsi yang
bersangkutan
3.4.1.3 Dana Alokasi Umum
Menurut Pipin Syarifin dan Dedah Jubaedah Pemerintahan Daerah Di Indonesia, 2006:108, “Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber
dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antara daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi”. Tujuan pemerataan ini diindikasikan oleh ditemukannnya ketimpangan antar daerah. Daerah dengan tingkat kebutuhan
fiskal yang tinggi tetapi memiliki potensi fiskal yang rendah akan memperoleh DAU dengan jumlah yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan
dengan daerah yang memiliki potensi fiskal tinggi tetapi kebutuhan fiskalnya rendah. Hal tersebut sesuai dengan Undang -Undang Nomor 33 Tahun 2004
Tentang Dana Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang menyatakan bahwa kebutuhan DAU suatu daerah
provinsi,kabupaten.dan kota akan ditentukan dengan menggunakan Fiscal Gap, yaitu tingkat kebutuhan DAU suatu daerah ditentukan atas kebutuhan
daerah dan potensi dari daerah tersebut. Adapun ketentuan-ketentuan alternatif lainnya yang digunakan dalam
menetapkan besarnya DAU yang diberikan adalah sebagai berikut: a.
Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26 dari Pendapatan Dalam Negeri Neto
Universitas Sumatera Utara
44 b.
Proporsi DAU antar provinsi dan kabupatenkota dihitung dari perbandingan antar bobot urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan provinsi dan kabupatenkota c.
Jika penentuan proporsi tersebut belum dapat dihitung secara kuaproporsintatif, maka proporsi DAU antar provinsi dan
kabupatenkota akan ditetapkan dengan imbangan 10 dan 90
3.4.2 Variabel Dependen
3.4.2.1 Belanja Modal
Merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetapinvestasi yang memberikan
manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalamnya adalah pengeluaran unuk membiayai pemeliharaan yang sifatnya
mempertahankan atau menambah masa manfaat,meningkatkan kapastitas dan kualitas aset.
Dalam pembukuannya, nilai perolehan aset nantinya akan dihitung mulai dari pendanaan hingga aset tersedia dan siap untuk digunakan.
Belanja modal dikategorikan dalam lima kategori,yaitu :
Universitas Sumatera Utara