20
Tabel 2.5 Konversi Belanja Tidak Langsung pada Laporan Realisasi Anggaran PPKD
Untuk akun Belanja Tidak Langsung, yaitu Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan, dan Belanja Tidak Terduga masuk dalam kelompok tersendiri
menurut PP No. 71 Tahun 2010, yaitu sebagai berikut: 1.
Dari komponen belanja tidak langsung, yaitu belanja tidak terduga ke komponen belanja tidak terduga.
2. Dari komponen belanja tidak langsung, yaitu belanja bagi hasil dan
belanja bantuan keuangan ke transferbagi hasil ke desa.
2.1.4 Dana Perimbangan
Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, “Dana Perimbangan
Permendagri No. 13 Tahun 2006 BELANJA
PP No. 71 Tahun 2010 SAP BELANJA
A. Belanja Tidak Langsung A. Belanja Operasi
1. Belanja Pegawai 2. Belanja Bunga
3. Belanja subsidi 4. Belanja Hibah
5. Belanja Bantuan Sosial 6. Belanja Bagi Hasil
7. Belanja Bantuan Keuangan 8. Belanja Tidak Terduga
B. Belanja Langsung B. Belanja Modal
C. Belanja Tidak Terduga
1. Belanja Tidak Terduga
D. TransferBagi Hasil ke Desa
Universitas Sumatera Utara
21 adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi”. Adapun tujuan dari pemberian dana perimbangan ini adalah
untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Dana Bagi Hasil berdasarkan sumbernya dapat
diklasifikasikan dalam dua klasifikasi, yaitu: Dana Bagi Hasil Pajak yang bersumber dari Pajak dan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak yang bersumber dari
Sumber Daya Alam. Menurut Pipin Syarifin dan Dedah Jubaedah 2005:1008, “Dana Bagi
Hasil adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi”. Dana bagi hasil terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam.
Pada Pasal 11 ayat 1 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak
terdiri dari Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh 21. Sedangkan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak yang bersumber dari Sumber Daya Alam berdasarkan Pasal 11 ayat 2 UU No. 33 Tahun 2004 bersumber dari
sektor Kehutanan, Perikanan, Pertambangan Umum, Pertambangan Minyak
Universitas Sumatera Utara
22 Bumi, Pertambangan Panas Bumi, dan Pertambangan Gas Bumi. Adapun
proporsi pemberiannya ke daerah telah diatur pada UU No. 33 Tahun 2004 dan PP Nomor 55 Tahun 2005.
Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Adapun besaran DAU yang diberikan kepada daerah ditentukan dari kebutuhan
daerah dan potensi daerah. Daerah dengan kebutuhan yang tinggi tetapi potensi daerahnya rendah akan cenderung menerima DAU dalam porsi yang relatif lebih
besar dibandingkan dengan daerah yang potensi daerahnya tinggi tetapi kebutuhan daerahnya rendah.
2.1.5 Belanja Daerah