Model – Model Pengambilan Keputusan Proses Pengambilan Keputusan

24

b. Prosedur Dasar Pengambilan keputusan

Sejak manusia hidup berorganisasi, sejak itu pulalah proses pengambilan keputusan telah timbul dalam masyarakat yang sederhana, proses pengambilan keputusan itu relatif bersifat sederhana pula. Akan tetapi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, maka semakin rumit pulalah tugas – tugas mengambil keputusan oleh, karena antara lain : a. Informasi yang harus diperhitungkan semakin besar volumenya b. Aparat pelaksana keputusan semakin besar c. Kepentingan para pelaksana semakin berbeda – beda d. Teknik – teknik pengambilan keputusan semakin sophisticated e. Perobahan – perobahan lingkungan yang sangat cepat f. Pengetahuan tentang pengambilan keputusan yang semakin mendalam. Peneliti akan mempertegas penelitian nantinya kepada Sistem Informasi Manajemen dalam pengambilan keputusan . Dimana hal ini sesuai dengan judul penelitian yang berkaitan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan akan lebih baik jika didasarkan kepada perencanaan dan pengendalian pengambilan keputusan.

c. Model – Model Pengambilan Keputusan

Menurut Hasan 2004, Model ialah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanaan untuk dapat ditiru jika ada. Model merupakan alat penyederhanaan dan penganalisisan situasi atau sistem yang kompleks itu dapat disederhanakan tanpa menghilangkan hal – hal yang esensial dengan tujuan memudahkan pemahaman. Pembuatan dan penggunaan model dapat memberikan kerangka pengelolaan dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan itu Universitas Sumatera Utara 25 sendiri merupakan proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara tepat dan benar. Pengambilan keputusan berusaha menggeser keputusan yang semula tanpa perhitungan menjadi keputusan yang penuh perhitungan. Quede dalam Hasan 2004 membedakan model kedalam dua tipe, yaitu: 1. Model Kuantitatif. Model ini merupakan serangkaian asumsi yang tepat, yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. 2. Model Kualitatif. Model kualitatif ini didasarkan atas asumsi – asumsi yang ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri – cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi – deduksi asumsi- asumsi tersebut, dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.

d. Proses Pengambilan Keputusan

Suatu teori umum mengenai administrasi harus mencakup prinsip – prinsip organisasi yang akan menjamin diambilnya keputusan yang benar, seperti halnya ia harus mencakup prinsip – prinsip yang akan menjamin dilakukannya tindakan yang efektif, Simon Efendy, 1989:161 mengemukakan sebuah model mengenai proses pengambilan keputusan, yang terdiri dari : 1. Intelegensi, menyelidiki lingkungan bagi kondisi dalam pengambilan keputusan. Data mentah diperoleh, diproses, diperiksa untuk petunjuk yang dapat mengidentifikasikan masalah. 2. Rancangan, menemukan, mengembangkan, dan menganalisa kegiatan – kegiatan yang mungkin dilakukan, ini mencakup proses memahami masalah, membangkitkan cara pemecahan, dan menguji pemecahan untuk mengetahui mungkin tidaknya dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara 26 3. Pilihan, memilih suatu cara kegiatan khusus dari cara – cara yang telah diperoleh. Suatu pilihan diambil dan dilaksanakan. Simon Davis, 2002:126 menambahkan bahwa proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai perencanaan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnyauntuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan unsur – unsur sebuah proses bersinambung. Sebagai comtoh, pilihan mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk menerbitkan pemecahan tambahan. Adapun beberapa elemen dalam proses pembuatan keputusan menurut Husein 2002;214: a. Intelligence: mencari kondisi lingkungan yang menimbulkan adanya kebutuhan untuk membuat suatu keputusan, dan pengumpulan data yang relevan. b. Desain: mengembangkan dan menemukan solusi atau tindakan alternatif, serta kelayakan solusitindakan. c. Pilihan, pemilihan alternatif yang terbaik terhadap masalah yang ada. d. Persuasi, mempengaruhi orang lain yang terlibat dalam implementasi sehingga mereka menerima dan mengikuti solusi yang telah dipilih. e. Implementasi, pembuatan dan pengelolaan solusi yang baru sehingga dilakukan tepat waktu dan efisien. f. Follow-up, memonitor solusi untuk menjamin bahwa keputusan tersebut dapat bekerja seperti yang diharapkan dan memodifikasi atau memperbaiki solusi. Universitas Sumatera Utara 27

e. Sistem Pengambilan Keputusan

Dokumen yang terkait

Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan di PT. Infar Arispharma Medan

12 120 111

Peranan Budaya Organisasi Dan Kualitas Pelayanan Dalam Upaya Mencapai Keberhasilan Perusahaan Pada Pt Astra International Tbk – Toyota Cabang Sisingamangaraja Medan

15 164 63

Peranan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Astra International, Tbk-Toyota Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan

8 108 91

Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation Cabang Sisingamangaraja Medan

1 34 114

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

0 0 12

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

0 0 1

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

2 2 35

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

0 0 4

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

0 0 2

Peranan Budaya Organisasi Dan Kualitas Pelayanan Dalam Upaya Mencapai Keberhasilan Perusahaan Pada Pt Astra International Tbk – Toyota Cabang Sisingamangaraja Medan

0 1 19