Pelayanan Publik .1 Bukti Langsung

113 5.1 Pelayanan Publik 5.1.1 Bukti Langsung Tangibles Sarana dan prasarana merupakan peralatan maupun perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses pemberian pelayanan kepada masyarakat. Baik itu peralatanperlengkapan yang dipergunakan pegawai dalam memberikan pelayanan maupun perlengkapanperalatan yang didapatkan masyarakat ketika proses pembuatan kartu kepesertaan. Peneliti melihat sarana dan prasaran di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota yang dimiliki sudah memadai untuk kelancaran pemberian pelayanan kepada masyarakat, misalnya, komputer lengkap dengan printer, mesin Genset dan sebagainya maupun tempat duduk yang nyaman, ruangan ber-AC, TV dll bagi masyarakat penggunan pelayanan. Dan berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi proses pelaksanaan pelayanan publik dalam pembuatan kartu di luar kantor sudah cukup baik dengan adanya mobil aplikasi namun, jika terjadi antrian saat melakukan pencetakan kartu kursi yang disediakan terbatas karena jumlah kursi disesuaikan dengan muatan yang bisa diangkut oleh mobil aplikasi. Kemudian, untuk kebersihan dan kenyamanan meliputi bangunan, perlengkapan, dan perabotan yang ada di lingkungan kantor sudah dipelihara kebersihannya seperti toilet, ruang tunggu, komputer dll. Penampilan pegawai juga menjadi hal yang penting dalam melakukan pelayanan publik. Hal ini juga diungkapkan oleh pernyataan Kepala Penata Madya Pemasaran Peserta Bukan Penerima Upah Kepala Bidang Pemasaran Peserta Bukan PenerimaUpah serta dikuatkan oleh wawancara langsung dengan masyarakat bahwa penampilan pegawai dalam memberi pelayanan publik sudah Universitas Sumatera Utara 114 rapi dan bersih. Dari hasil kedua wawancara dan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa aspek bukti langsung tangibles pelayanan publik di BPJS Ketenagakerjaan Cabang medan Kota yang dibutuhkan dalam pemberian sudah baik.

5.1.2 Kehandalan Reliability

Waktu pelayanan merupakan waktu pelayanan yang ditetapkanditentukan dimulai sejak pengajuan pendaftaran sampai dengan selesainya permhonan dan juga pengaduankomplain dari masyarakat jika ada. Waktu normal dalam pembuatan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan bidang Bukan penerima Upah adalah sekitar 10-15 menit. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dan hasil pengamatan peneliti tentang kompetensi pegawai dalam pembuatanpencetakan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan bidang Bukan Penerima Upah baik yang dilaksanakan di kantor maupun di luar kantor sudah memiliki ketepatan waktu. Begitu juga dengan persyaratan utnuk menjadi peserta tidak susah untuk dipenuhi. Kemudahan serta kejelasan informasi persyaratan juga akan mempercepat proses pelaksanaan pelayanan publik pembuatan kartu peserta BPJS ketenagakerjaan bidang Bukan Penerima Upah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyampaian pegawai dalam memberikan informasi beserta kecepatan pegawai untuk melakukan prosedur pengisisan data ke komputer sudah cepat. Berdasarkan keterangan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kehandalan reliability sudah cukup baik khususnya pelayanan publik yang Universitas Sumatera Utara 115 dilaksanakan di kantor namun, ketersediaan sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan bagi peserta Bukan Penerima Upah di luar Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota membuat waktu penyelesaian pencetakan kartu sedikit terlambat.

5.1.3 Daya Tanggap Responsiveness

Daya tanggap pegawai merupakan salah satu aspek yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas tidak terkecuali dengan pegawai BPJS Ketenagakerjaan cabang Kota Medan dituntut untuk memiliki sikap responsive terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi masyarakata baik saat melakukan pelayanan publik di kantor maupun di luar kantor. Sejauh ini sesuai dengan pengamatan penulis di lapangan, petugas yang memberi pelayanan khususnya biang Bukan Penerima Upah di Kantor BPJS Ketenagakerjaan sudah cukup kompeten, dimana pegawai mengetahui tata cara dan prosedur pemberian layanan kepada masyrakat. Dan dengan pengetahuan dan skill yang dimilikinya mereka dengan sigap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Pegawai juga harus memiliki daya tanggap saat memberikan informasi yang jelas terkait seperti ; persyaratan pembuatan kartu kepesertaan BPJS ketenagakerjaan Cabang Medan Kota bidang Bukan Penerima Upah, produk pelayanan sebagai hasil pelayanan yang akan diterima oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, dan biaya pelayanan. Universitas Sumatera Utara 116 Hal ini dikuatkan oleh pernyataan pihak BPJS Ketenagakerjaan Penata Madya Administrasi Peserta Bukan Penerima Upah Bidang Pemasaran Peserta Bukan PenerimaUpah mengatakan bahwa kompetensi para petugas pemberi pelayanan cukup baik, mereka selalu berusaha sesigap mungkin sehingga masyarakat yang menerima pelayanan puas dengan hasil kerja mereka. Dari hasil pengamatan dan wawancara tersebut di atas bahwa respondaya tanggap yang diberikan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan bidang Bukan Penerima Upah BPU sudah cepat dalam pembuatan kartu dan menanggapi masalah keluhan masyarakat.

5.1.4 Jaminan Assurance

Pemberi layanan dapat memberikan jaminan yang meyakinkan pada layanan yang mereka berikan melalui kemampuan pemberi layanan. Aspek Jaminan assurance berhubungan dengan Kondisi lingkungan yang aman bagi masyarakat selama pelayanan publik berlangsung. Kemampuan pelayanan pegawai dalam bersikap sopan, penguasaan pengetahuan pegawai dalam menjawab pertanyaan, informasi dan kebutuhan berkaitan dengan pelayanan yang disediakan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bersama masyarakat dan pihak BPJS Ketenagakerjaan bidang Bukan Penerima Upah bahwa jaminan keamanan yang diberikan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan saat melakukan pelayanan publik pembuatan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan sudah cukup aman dengan adanya petugas satpam yang selalu berjaga. Dan untuk pelayanan publik pembuatan kartu Peserta BPJS ketenagakerjaan bidang Bukan Penerima Universitas Sumatera Utara 117 Upah yang dilakukan di luar kantor sudah memiliki ijin terlebih dahulu sehingga belum ada gangguan bagi masyarakat saat melakukan pembuatan kartu baik di kantor maupun di luar kantor. Pegawai juga menanggapi dengan sopan setiap memberikan informasi, dengan banyaknya masyarakat yang mengulang pertanyaan tidak membuat para pegawai bertindak dengan tidak baik dan setiap pertanyaan tetap di jawab dengan sabar dan sopan.. Pegawai juga sudah mengetahui tata cara dan prosedur pemberian layanan kepada masyrakat sehingga baik di kantor maupun di luar kantor para pegawai diwajibkan untuk menguasai informasi yang berhubungan dengan pembuatan kartu BPJS Ketenagakerjaan khususnya bidang Bukan Penerima Upah. Jadi, berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek jaminan assurance dalam pelayanan publik pembuatan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota bidang Bukan Peneriam Upah sudah baik.

5.1.5 Empati Empaty

Aspek empati empaty berhubungan dengan Pandangan pelanggan bahwa mereka diperhatikan secara personal. Sikap peduli yang diberikan pegawai ditunjukkan dengan sikap pegawai dalam melayani peserta penerima upah untuk melakukan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pegawai tidak membeda-bedakan antara peserta Penerima Upah dan peserta Bukan Penerima Upah. Dan dari hasil wawancara mayarakat maupun dari pihak BPJS Ketenagakerjaan bahwa menyelenggarakan Universitas Sumatera Utara 118 pelayanan publik dalam pembuatan kartu Peserta Penerima Upah di luar kantor merupakan salah satu bentuk kepedulian yang dilakukan oleh pegawai bidang Bukan Penerima Upah dan perhatian-perhatian kecil seperti menyediakan air minum dan menyediakan televisi di kantor maupun di mobil aplikasi merupakan bentuk perhatian sederhana namun dapat dirasakan masyarakat secara langsung. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan bidang Bukan Penerima Upah yaitu Bapak Muhammad Adhee Ihsan ditunjukkan pegawai dalam menjawab pertanyaan yang sering kali berulang-ulang Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepedulian pegawai dan sikap pegawai dalam memberikan informasi sudah baik.

5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Publik