125
memiliki kesadaran dan kemauan untuk mengurus serta melengkapi dokumen kependudukannya. Enuwarman Hulu, SE menyampaikan bahwa:
”Keterbatasan fasilitas, dana, dan kualitas sumber daya manusia menjadi kendala dalam memberikan pelayanan”.
Mereka juga mengungkapkan bahwa dalam penataan administrasi kepedudukan tidak dapat hanya berpedoman pada peraturan Walikota saja karena
dianggap terlalu umum, berbeda dengan saat diimplementasikan. Kurangnya kerjasama antar tim menjadi masalah ketika ada masalah dokumen kependudukan
yang tidak sesuai dengan peraturan. Pada pelaksanaannya, masih ada yang bersikap apriori, egois, akusentrisme, serta kurangnya koordinasi menjadi
permasalahan utama di dalam Dinas Kependudukan Sehingga menyebabkan beberapa pelaksanaan kebijakan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Menurut informan, sebagai instansi pemerintah seharusnya saling mendukung setiap kebijakan dan program yang sudah ditetapkan, terlebih jika kebijakan
tersebut sangat baik. Dan diharapkan mampu meningkatkan kerja sama antar instansiperangkat daerah dalam melayani masyarakat sebagai sasaran kebijakan.
4.3. Data Sekunder
Selain hasil wawancara kepada para informan, peneliti tidak memperoleh isi atau draft mengenai Peraturan Walikota No 4 Tahun 2009 Tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Gunungsitoli karena isi dari peraturan ini sudah lama di simpan di gudang kearsipan pada tahun 2011 yang
lalu sehingga sulit ditemukan ditumpukan dokumen lainnya bahkan draft Perwal ini belum dipublikasikan di internet. Pada dasarnya PERWAL ini menjadi
Universitas Sumatera Utara
126
pedoman peneliti dalam melakukan penelitian terutama dalam pelaksanaan rencana strategis Dinas Kependudukan Kota Gunungsitoli. Di dalam peraturan ini
menuliskan tentang kewajiban setiap Perangkat Daerah Atau SKPD Di Kota Gunungsitoli untuk menyusun dan melaksanakan rencana strategisnya untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk memperjelas PERWAL ini peneliti mempunyai dokumentasi foto Permendagri, UU, Perpres, PP, serta isinya
yang mendukung terlaksananya PERWAL ini yang dilampirkan di akhir bab penelitian ini.
Dalam penelitian ini peneliti juga mendapatkan foto Kantor Dinas Kependudukan Kota Gunungsitoli serta peneliti juga melampirkan Daftar Hadir
Dinas Kependudukan, Struktur Organisasi, sebagai data sekunder dalam peneltian. Selanjutnya, dilampirkan dokumentasi kondisi bangunan dan ruang
kerja serta kondisi saat melakukan pelayanan kepada masyarakat yang mengurus dokumenkependudukan.
Universitas Sumatera Utara
127
Dokumentasi Ruang Kerja Dan Kegiatan Pelayanan Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Di Lapangan
Universitas Sumatera Utara
128
Universitas Sumatera Utara
129
Universitas Sumatera Utara
130
Universitas Sumatera Utara
131
Universitas Sumatera Utara
132
Kumpulan Foto UU, PerPres, PP, Permendagri, Struktur Organisasi, Daftar Hadir Pegawai, Perwal, Renstra, Serta Surat Rekomendasi Dan Profil
Dinas Kependudukan Kota Gunungsitoli
Universitas Sumatera Utara
133
Universitas Sumatera Utara
134
Universitas Sumatera Utara
135
Universitas Sumatera Utara
136
Universitas Sumatera Utara
137
Universitas Sumatera Utara
138
Universitas Sumatera Utara
136
BAB V ANALISIS DATA
Dalam bab ini, seluruh data yang telah disajikan pada bab sebelumnya akan dianalisis sesuai dengan kelompok masalah yang dikaji peneliti dari indikator-
indikator yang digunakan. Data tersebut adalah hasil penyebaran kuesioner dan wawancara, serta data-data sekunder yang diperoleh peneliti. Dari analisis data
inilah nantinya akan diperoleh kesimpulan mengenai implementasi Peraturan Walikota Gunungsitoli No 4 Tahun 2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kota Gunungsitoli.
5.1. Implementasi Peraturan Walikota Gunungsitoli No 4 Tahun 2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota
Gunungsitoli
Segala proses implementasi kebijakan publik merupakan tahapan yang penting dan harus dilalui demi mencapai hasil dari suatu kebijakan. Salah satunya adalah
implementasi kebijakan publik yang merupakan pelaksanaan dari suatu keluaran kebijakan peraturan perundang-undangan oleh organisasi pelaksana kebijakan.
Tujuan kebijakan tidak akan tercapai tanpa adanya tindakan implementasi. Implementasi kebijakan juga merupakan sebuah proses jangka panjang.
Pemahaman yang paling penting bagi peneliti kebijakan dari proses implementasi adalah untuk mengindentifikasi variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan sebuah implementasi kebijakan. Maka, akan ditemukan fenomena-fenomena yang berhubungan dengan
implementasi, pada gilirannya akan sangat membantu dalam rangka perbaikan dan
Universitas Sumatera Utara