Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

33 Penelitian yang dilakukan Kartika 2012 menyatakan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern hanyalah variabel opini audit tahun sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan sedangkan variabel kualitas audit, kondisi keuangan, dan opinion shopping tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian yang dilakukan Alichia 2013 membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan dan variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah. Hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dihubungkan secara teoritis melalui kerangka konseptual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun simultan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan enam variabel independen dan satu variabel dependen. a. Variabel independen yang digunakan diantaranya adalah audit tenure, debt default, kondisi keuangan, kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. Universitas Sumatera Utara 34 Audit Tenure X1 Debt Default X2 Kondisi Keuangan X3 Kualitas Audit X4 Pertumbuhan Perusahaan X5 Ukuran Perusahaan X6 b. Variabel dependen yang digunakan adalah opini audit going concern. Hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Audit tenure, debt default, kondisi keuangan, kualitas audit, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara simultan terhadap opini audit going concern. Sebuah perusahaan yang menjalin hubungan kerja sama dengan auditor dalam jangka waktu yang lama diperkirakan akan lebih memahami dan Opini Audit Going Concern Y H1 H2 H2 H2 H2 H2 H2 Universitas Sumatera Utara 35 mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya sehingga dengan demikian auditor akan lebih mudah untuk mengeluarkan opini audit going concern atau opini audit non going concern. Adanya pengaruh audit tenure ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Setiawan 2011. Bagi perusahaan yang tidak mampu membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo menunjukkan bahwa perusahaan mulai dalam kondisi yang tidak sehat sehingga dengan adanya debt default yang tinggi dalam sebuah perusahaan akan mengakibatkan auditor mengeluarkan opini audit going concern. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Praptitorini dan Januarti 2011. Kondisi keuangan menggambarkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Semakin buruk kondisi keuangan sebuah perusahaan, maka semakin besar kemungkinan auditor memberikan opini audit going concern begitu juga sebaliknya sehingga dapat dijelaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan audit going concern. Adanya pengaruh kondisi keuangan ini sejalan dengan penelitian Setyarno dkk 2006 dan Dewayanto 2011. Kualitas audit dalam penelitian ini menggunakan ukuran KAP sebagai dasar pengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Perusahaan yang menggunakan auditor KAP Big-Four memiliki kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan auditor KAP Non Big-Four dikarenakan audit yang berkualitas merupakan audit yang dilaksanakan oleh orang-orang yang berkompeten dan independen yang mana kualitas audit ini terdapat pada Universitas Sumatera Utara 36 kantor akuntan publik yang berukuran besar. Sehingga dengan adanya kualitas audit yang baik, kemungkinan kecil untuk perusahaan untuk dapat menerima opini audit going concern. Hal ini sejalan dengan penelitian Doris 2010 dan Khaddafi 2015 tetapi tidak didukung oleh penelitian Widyantari 2011. Pertumbuhan perusahaan diukur dengan rasio pertumbuhan penjualan perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan penjualan perusahaan, menunjukkan semakin besar peluang perusahaan di dalam memperoleh laba. Pertumbuhan penjualan perusahaan yang tinggi cenderung menandakan bahwa kemungkinan perusahaan untuk memperoleh opini audit going concern adalah kecil. Kondisi ini didukung oleh penelitian Kartika 2012 namun tidak sejalan dengan penelitian Alichia 2013. Total aset perusahaan menjadi salah satu ukuran besar kecilnya sebuah perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti dengan peningkatan hasil operasi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usaha. Perusahaan besar memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang lebih berkualitas sehingga dengan kondisi demikian, perusahaan kemungkinan besar akan memperoleh opini audit non going concern, begitu juga sebaliknya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Alichia 2013, Santosa 2007 namun tidak sejalan dengan penelitian Dewayanto 2011. Universitas Sumatera Utara 37

2.4 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.

0 3 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.

0 3 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 1 28

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 1 5