Deskriptif Penelitian Uji Autokorelasi Pengujian Model

54

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskriptif Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Analisis penelitian ini dimulai dengan pengolahan data pada Microsoft Excel yang akan digunakan sebagai input data pada program aplikasi SPSS 20. Prosedur penelitian ini dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program aplikasi SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan, terdapat 27 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian dengan periode pengamatan adalah selama 4 periode 2011-2014 sehingga total jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 108 sampel. 4.2 Analisis Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang digunakan dalam penelitian. Gambaran atas data tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi. Ghozali, 2013:19. Universitas Sumatera Utara 55 Data olahan SPSS meliputi variabel dependen opini audit going concern dan variabel independen audit tenure, debt default, kondisi keuangan, kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil statistik deskriptif dari data penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation GCAO 108 1 .42 .495 TENURE 108 1 4 2.02 1.050 DEFAULT 108 1 .22 .418 FINANCIAL 108 -12.6 207.2 2.134 20.1412 QUALITY 108 1 .39 .490 GROWTH 108 -.9 28.2 .478 2.9898 SIZE 108 5.0075 12.6255 9.121036 2.2773422 Valid N listwise 108 Sumber : Hasil Output SPSS Dari tabel di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sampel adalah sebanyak 27 perusahaan dengan periode pengamatan adalah 4 tahun yakni 2011-2014 sehingga total jumlah sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 108 sampel penelitian. 2. Hasil uji statistik deskriptif terhadap penerimaan opini audit going concern GCAO menunjukkan nilai minimum adalah nilai 0, nilai maksimum adalah 1 dengan rata-rata sebesar 0,42 dan standar deviasi sebesar 0,495. Nilai rata-rata sebesar 0,42 menunjukkan bahwa dari 108 sampel terdapat Universitas Sumatera Utara 56 45,36 perusahaan yang menerima opini audit going concern dan 62,64 perusahaan yang menerima opini audit non going concern. 3. Hasil pengujian terhadap variabel independen yakni audit tenure TENURE memiliki nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 4 dengan nilai rata-rata adalah sebesar 2,02 dan standar deviasi sebesar 1,050. Nilai rata-rata sebesar 2,02 menunjukkan bahwa perikatan kerjasama antara auditor dengan auditee adalah 2,02 tahun. 4. Variabel debt default DEFAULT memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1 dengan nilai rata-rata adalah 0,22 dan standar deviasi sebesar 0,418. Nilai rata-rata sebesar 0,22 menunjukkan bahwa sebanyak 23,76 perusahaan menerima status debt default dan sisanya menerima status non debt default yakni sebanyak 84,24 perusahaan. 5. Variabel kondisi keuangan FINANCIAL yang diproksikan dengan model kebangkrutan Revisi Altman Model memperoleh nilai minimum -12,6 dan nilai maksimum 207,2. Rata-rata kebangkrutan perusahaan mencapai 2,134 dan standar deviasi 20,1412. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan yang menjadi sampel penelitian memiliki nilai positif artinya kemampuan ekuitas dalam membayar kewajibannya cukup baik. 6. Variabel kualitas audit QUALITY yang diproksikan dengan menggunakan KAP Big Four dan KAP Non Big Four menunjukkan nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata 0,39 dan standar deviasi sebesar 0,490. Kondisi ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara 57 sebanyak 42,12 perusahaan menggunakan KAP Big Four untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan dan sebanyak 65,88 perusahaan menggunakan KAP Non Big Four untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. 7. Variabel pertumbuhan perusahaan GROWTH yang diukur menggunakan pertumbuhan penjualan perusahaan menunjukkan nilai minimum sebesar - 9 dan nilai maksimum sebesar 28,2 dengan rata-rata sebesar 0,478 dan standar deviasi sebesar 2,9898. Artinya sebagian perusahaan yang menjadi sampel penelitian memiliki nilai pertumbuhan yang positif. 8. Variabel ukuran perusahaan SIZE yang diproksikan dengan total aktiva perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 5,0075 dan nilai maksimum 12,6255. Rata-rata total aktiva perusahaan adalah 9,121036 dengan standar deviasi sebesar 2,2773422. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel rata-rata memiliki jumlah aset berkisar 9. Tabel 4.2 Tabel Frekuensi Statistik Statistics GCAO DEFAULT QUALITY N Valid 108 108 108 Missing Sumber : Hasil Output SPSS Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah data yang valid sah untuk diproses adalah 108 sampel dan data yang hilang missing adalah 0, artinya semua data telah diproses. Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.3 Tabel Frekuensi Opini Audit Going Concern GCAO Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 63 58.3 58.3 58.3 1 45 41.7 41.7 100.0 Total 108 100.0 100.0 Sumber : Hasil Output SPSS Variabel opini audit going concern merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy, di mana apabila perusahaan memperoleh opini audit going concern akan diberi kode 1 dan untuk perusahaan yang memperoleh opini audit non going concern akan diberi kode 0. Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah perusahaan yang memperoleh opini audit going concern adalah sebanyak 45 perusahaan 41,7 dan perusahaan yang memperoleh opini audit non going concern adalah sebanyak 63 perusahaan 58,3. Tabel 4.4 Tabel Frekuensi Debt Default DEFAULT Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 84 77.8 77.8 77.8 1 24 22.2 22.2 100.0 Total 108 100.0 100.0 Sumber : Hasil Output SPSS Sama halnya dengan variabel opini audit going concern, variabel debt default juga merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy, di mana apabila perusahaan memperoleh status debt default akan Universitas Sumatera Utara 59 diberi kode 1 dan untuk perusahaan yang memperoleh status non debt default akan diberi kode 0. Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa jumlah perusahaan yang memperoleh status debt default adalah sebanyak 24 perusahaan 22,2 dan perusahaan yang memperoleh status non debt default adalah sebanyak 84 perusahaan 77,8. Tabel 4.5 Tabel Frekuensi Kualitas Audit QUALITY Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 66 61.1 61.1 61.1 1 42 38.9 38.9 100.0 Total 108 100.0 100.0 Sumber : Hasil Output SPSS Tidak hanya variabel opini audit going concern dan variabel debt default yang merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy, namun variabel kualitas audit juga menggunakan variabel dummy yang diproksikan dengan ukuran KAP Big Four dan KAP Non Big Four. Apabila laporan keuangan perusahaan diaudit oleh KAP Big Four akan diberi kode 1 dan sebaliknya jika laporan keuangan perusahaan diaudit oleh KAP Non Big Four akan diberi kode 0. Dari tabel 4.5 diketahui bahwa jumlah perusahaan yang menggunakan KAP Big Four adalah sebanyak 42 perusahaan 38,90 dan perusahaan yang menggunakan KAP Non Big Four adalah sebanyak 66 perusahaan 61,10. Universitas Sumatera Utara 60

4.2.2 Pengujian Data a. Uji Multikolonieritas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen namun apabila terjadi korelasi antar variabel independen maka terjadi multikolonieritas. Ghozali, 2013:106. Model regresi yang baik adalah apabila nilai Tolerance 0,1 dan VIF Variance Inflation Factor 10. Ghozali, 2013:107 Hasil uji multikolonieritas disajikan pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -.232 .263 -.882 .380 TENURE -.027 .041 -.057 -.655 .514 .870 1.150 DEFAULT .479 .098 .404 4.895 .000 .953 1.049 FINANCIAL -.001 .002 -.054 -.644 .521 .924 1.083 QUALITY -.041 .106 -.041 -.391 .696 .596 1.678 GROWTH -.013 .014 -.081 -.992 .324 .964 1.038 SIZE .068 .023 .313 3.011 .003 .601 1.664 a. Dependent Variable: GCAO Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil pengujian multikolinearitas tersebut, terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance yang berada 0,1 dan nilai VIF yang 10. Kondisi ini menunjukkan bahwa tidak ada terjadi multikolinearitas antar variabel independennya. Universitas Sumatera Utara 61

b. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara variabel penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 sebelumnya. Ghozali, 2013:110. Uji ini dilakukan dengan menggunakan pengujian Breusch-Godfrey BG Test. Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.051 .260 -.196 .845 TENURE .026 .042 .068 .619 .537 DEFAULT -.028 .098 -.029 -.282 .779 FINANCIAL .000 .002 -.025 -.241 .810 QUALITY .015 .104 .019 .146 .884 GROWTH -.003 .014 -.022 -.220 .826 SIZE .000 .022 -.003 -.021 .983 RES_2 -.207 .106 -.206 -1.941 .055 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual Sumber : Hasil Output SPSS Hasil pengujian autokorelasi menunjukkan bahwa koefisien parameter Res_2 memberikan probabilitas signifikan sebesar 0,055. Probabilitas signifikan 0,055 0,05 menunjukkan bahwa tidak adanya autokorelasi dalam penelitian ini.

4.3 Pengujian Model

Langkah pertama dalam melakukan pengujian model adalah pengujian model fit Overall Model Fit selanjutnya kelayakan model regresi Goodness of Fit dan koefisien determinasi. Universitas Sumatera Utara 62

a. Pengujian Model Fit Overall Model Fit

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.

0 3 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.

0 3 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 1 28

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 1 5