38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menguji dan mencari hubungan antarvariabel. Peneliti mencari, menjelaskan,
dan menguji hubungan antarvariabel berdasarkan teori yang ada.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian asosiatif merupakan penelitian yang menghubungkan dua
variabel atau lebih Erlina 2008:34. Desain kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel
independen dan variabel dependen Sugiyono, 2007:30. Secara umum, penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang menghubungkan antara dua
variabel atau lebih untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel-
variabel tersebut.
Dalam penelitian ini, hubungan tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana audit tenure, debt default, kondisi keuangan, kualitas audit,
pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen mempengaruhi penerimaan opini audit going concern baik secara parsial
maupun simultan.
Universitas Sumatera Utara
39
3.2 Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan penjelasan defenisi dari variabel yang dipilih oleh peneliti. Defenisi operasional memberi batasan atau arti suatu
variabel dengan menguraikan hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri
dari 2 jenis yaitu: 3.2.1 Variabel Dependen
Menurut Erlina 2011:36, variabel dependen sering disebut juga dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, variabel output, kriteria atau
konsekuen, dan menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah opini audit going
concern.
Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor dikarenakan adanya keraguan mengenai kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya going concern. Opini audit going concern ini termasuk ke dalam kategori opini audit wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelasan.
Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy di mana perusahaan yang memperoleh opini audit going concern diberi kode 1 dan
perusahaan yang memperoleh opini audit non going concern diberi kode 0. 3.2.2 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang diduga sebagai sebab presumed couse variable dari variabel independen Erlina 2011:37.
Universitas Sumatera Utara
40
Menurut Kuncoro 2003:42, variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai
hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen nantinya.
Variasi dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen.
Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan ada enam yakni audit tenure, debt default, kondisi keuangan, kualitas audit,
pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.
a. Audit Tenure
Audit tenure merupakan periode keterikatan antara auditor dengan klien yakni lamanya auditor melakukan perikatan audit dengan klien yang sama.
Variabel audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun di mana auditor yang sama telah melakukan perikatan audit terhadap klien. Tahun
pertama perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan angka 1 untuk tahun-tahun selanjutnya. Apabila terjadi pergantian auditor, maka
perhitungan audit tenure akan dihitung dari awal. b.
Debt Default Debt default adalah kegagalan perusahaan untuk membayar hutang
pokok dan atau bunganya pada waktu jatuh tempo yang merupakan salah satu indikator yang sering digunakan auditor dalam memberikan opini audit going
concern. Status debt default biasanya terdapat pada bagian Catatan atas Laporan Keuangan pada pos hutang maupun dalam opini audit.
Universitas Sumatera Utara
41
Debt default diukur dengan menggunakan variabel dummy di mana angka 1 untuk perusahaan dalam status debt default dan 0 untuk perusahaan
yang tidak dalam status debt default. c.
Kondisi Keuangan Kondisi
keuangan menggambarkan
tingkat kesehatan
suatu perusahaan. Kondisi keuangan dapat diproksikan dengan menggunakan
model prediksi kebangkrutan yakni dengan Model Revisi Altman yaitu model yang dikembangkan sebelumnya mengalami revisi yang tujuannya adalah
agar model prediksinya tidak hanya digunakan pada perusahaan manufaktur tetapi juga dapat digunakan untuk perusahaan selain manufaktur. Model
revisi Altman 1993 adalah sebagai berikut: Z’ = 0,717 Z
1
+ 0,874 Z
2
+ 3,107 Z
3
+ 0,420 Z
4
+ 0,998 Z
5
Keterangan: Z
1
= Working CapitalTotal Asset Z
2
= Retained EarningsTotal Asset Z
3
= Earnings Before Interest and TaxesTotal Asset Z
4
= Book Value of EquityBook Value of Debt Z
5
= SalesTotal Asset Berdasarkan nilai Z’ tersebut, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
No. Keterangan
Kondisi Perusahaan
1. Nilai Z’ 2,9
Sehat 2.
Nilai Z’ di antara 1,2 sd 2,9 Tidak Diketahui
3. Nilai Z’ 1,2
Tidak Sehat
Universitas Sumatera Utara
42
d. Kualitas Audit
Kualitas audit dalam penelitian diproksikan dengan menggunakan ukuran KAP. Ukuran KAP ini dibedakan menjadi 2 jenis yakni KAP yang
berafiliasi dengan The Big Four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy di mana
angka 1 diberikan kepada perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan angka 0 diberikan kepada perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big Four.
e. Pertumbuhan Perusahaan
Perusahaan yang memiliki rasio pertumbuhan penjualan yang positif mengindikasikan
bahwa perusahaan
dapat mempertahankan
posisi ekonominya dan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya going
concern. Penjualan perusahaan dari tahun ke tahun diharapkan dapat mengalami peningkatan karena memberikan peluang bagi perusahaan untuk
memperoleh peningkatan laba. Variabel ini diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan dengan perhitungan sebagai berikut:
f. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala pengklasifikasian besar kecilnya suatu perusahaan melalui berbagai cara diantaranya total aktiva, total
penjualan, kapitalisasi pasar, dan lainnya. Penentuan ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan total
aset perusahaan dikarenakan total aset lebih stabil dan representatif dalam
Universitas Sumatera Utara
43
menunjukkan ukuran perusahaan dibandingkan dengan kapitalisasi pasar dan total penjualan karena keduanya sangat dipengaruhi oleh supply dan demand.
Size = Ln Total Assets Tabel 3.1
Defenisi Operasional dan Pengukurannya
Jenis Variabel
Variabel Penelitian
Defenisi Operasional
Pengukuran Skala
Dependen Opini Audit
Going Concern
Opini yang
dikeluarkan auditor
dikarenakan adanya keraguan
mengenai kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya going
concern Angka 1 = Opini
Audit Going
Concern Angka 0 = Opini
Non Audit Going Concern
Nominal
Independen Audit Tenure Lamanya auditor
melakukan perikatan
audit dengan klien yang
sama. Jumlah tahun di
mana auditor yang sama
melakukan perikatan
audit terhadap klien yang
dimulai dengan
angka 1
dan ditambah
dengan angka
1 untuk
tahun-tahun selanjutnya.
Interval
Debt Default Kegagalan
perusahaan untuk membayar hutang
pokok dan atau bunganya
pada waktu
jatuh tempo
Angka 1 = Debt Default
Angka 0 = Non Debt Default
Nominal
Kondisi Keuangan
Gambaran tingkat kesehatan
perusahaan sesungguhnya.
Model revisi
Altman Z’ = Z
1
+ Z
2
+ Z
3
+ Z
4
+ Z
5
Rasio
Kualitas Audit
Kemampuan auditor
untuk Angka 1 = Auditor
KAP Big Four Nominal
Universitas Sumatera Utara
44 dapat mendeteksi
dan melaporkan
masalah going
concern kliennya. Angka 0 = Auditor
KAP Non Big Four
Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan yang
semakin tinggi
menunjukkan keadaan
perusahaan semakin
baik. Begitu
juga sebaliknya.
Rasio pertumbuhan penjualan
perusahaan Rasio
Ukuran Perusahaan
Besarnya kecilnya ukuran
perusahaan yang ditentukan
oleh total aset yang
dimiliki perusahaan.
Size = Ln Total Asset
Rasio
3.3 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data